Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan metode

observasional analitik dengan desain penelitian Cross Sectional, dimana

berttujuan variabel-variabel yang diteliti, diamati dalam sekali pengamatan

dan dalam waktu yang sama ( Notoatmodjo, 2014). Tujuan penelitian ini

untuk mencari hubungan antara variabel independen yaitu pengetahuan

dengan sikap. Terhadap variabel dependen adalah ISPA dalam pencegahan

ISPA di Pengungsian Lapangan Pacuan Kuda Tawaeli.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei Tahun 2019 di

Huntara Lapangan Pacuan Kuda Tawaeli.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang diperlukan

dalam suatu penelitian. Pelaksanaan suatu penelitian selalu berhadapan

dengan objek yang diteliti atau yang diselediki. Objek tersebut dapat

berupa manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, serta peristiwa dan gejala

yang terjadi di dalam masyarakat (Notoatmodjo, 2014).

Penentuan sumber data dalam suatu penelitian sangat penting dan

menentukan keakuratan hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini

36
37

adalah kepala keluarga yang berada di pengungsian pacuan kuda

sebanyak 220 kepala keluarga.

2. Sampel

Sampel adalah bagian jumlah dari populasi. Sampel adalah bagian

dari suatu populasi yang dipilih dengan cara tertentu sehingga dianggap

mewakili dari populasinya. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah

sebagian kepala keluarga yang berada di Huntara Pacuan Kuda Tawaeli

sebanyak 37 kepala keluarga yang diperoleh dengan menggunakan rumus

slovin menurut (Sibagariang, 2010) :

N
n=
1+N (d 2)

220
n=
1+220 (0,10)²

220
n=
1+220 (0,01)

220
n=
1+2,2

220
n=
3,2

n=68,75=68

Jadi jumlah sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah 68 KK

Keterangan:

n = Besar sampel
N = Besar populasi
d2 = Tingkat kepercayaan (0.10)

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


38

Variabel penelitian adalah sesuatu yang menjadi objek pengamatan

penelitian, sering juga disebut sebagai faktor yang berperan dalam penelitian

atau gejala yang akan diteliti. Variabel dalam penelitian ini yaitu pengetahuan

dan sikap sebagai variabel Independent (Bebas) masyarakat dengan

pencegahan ispa sebagai variabel Dependent (Terikat).

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep

pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapat, penyakit, dan sebagainya.

Variabel juga dapat diartikan sebagai konsep yang mempunyai bermacam-

macam nilai (Notoatmodjo, 2012).

1. Variabel Independen

a. Pengetahuan

Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepala

keluarga yang tahu dan memahami tentang ISPA, antara lain

pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan pencegannya.

Cara ukur :Pengisian Kuisoner

Alat ukur : Kuisoner

Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur : 1. Baik: jika mampu menjawab dengan benar

presentasi 76-100 %.

2. Kurang: jika mampu menjawab dengan benar

hasil presentase < 75%


39

b. Sikap

Sikap yang dimaksud adalah bagaimana respon kepala keluarga

tentang pencegahan ISPA

Cara ukur : Pengisian Kuisioner

Alat ukur : Kuisoner

Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur : 1 = Menerima jika jawaban responden ≥ median

0 = Tidak menerima jika jawaban responden ≤

median.

c. Pencegahan ISPA

Penyakit ISPA adalah (penulis) yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah bagaimana cara kepala keluarga dalam

menanggapi penyakit ISPA dalam pencegahanya.

Cara ukur : Pengisian Kuisioner

Alat ukur : Kuisioner

Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur : 1 = Ya jika jawaban responden ≥ median

0 = Tidak menerima jika jawaban responden ≤ median

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis data yang dikumpulkan

Kegiatan pengumpulan dan pengolahan data dalam penelitian ini

selalu berhubungan. Pengumpulan data akan digunakan alat pengumpulan


40

data atau sering disebut instrumen peneliti. Instrumen ini disusun

sedemikian rupa sehingga menghasilkan data yang mudah diolah

(Notoatmodjo, 2012).

a. Data primer

Data primer disebut juga data tangan pertama, data primer

diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat

pengukuran atau alat pengambilan data, langsung pada subjek sebagai

sumber informasi yang dicari. (Saryono & Anggraeni, 2013).

Data primer dalam penelitian ini adalah data pengetahuan,

sikap, kepala keluarga tentang penyakit ISPA yang didapatkan dengan

cara pengisian kuisoner yang berjumlah 15 pernyataan, dengan

menggunakan gutmen, pernyataan positif terdiri dari 11 pernyataan

yang terdapat pada kolom nomor 1,2,3,8,.9,10,11,12,13,14,15,

pernyataan negatif terdiri dari 4 pernyataan yang terdapat pada kolom

4,5,6,7 Untuk pernyataan positif jika responden menjawab benar

mendapat nilai 1 dan menjawab salah mendapat nilai 0, untuk

pernyataan negatif jika responden menjawab benar mendapat nilai 0

dan menjawab salah mendapat nilai 1.

Sikap kepala keluarga yang diketahui dengan pengisian

kuisioner yang berjumlah 10 pernyataan dengan menggunakan skala

likert, pernyataan positif terdiri dari 7 pernyataan yang terdapat pada

kolom nomor 1,2,3,4,5,6,7,11,12,13,14 pernyataan negatif terdiri dari

3 pernyataan yang terdapat pada kolom nomor 8, 9, 10 untuk


41

pernyataan positif jika responden menjawab sangat setuju mendapat

nilai 4, menjawab setuju mendapat nilai 3, menjawab tidak setuju

mendapat nilai 2, menjawab sangat tidak setuju mendapat nilai 1,

untuk pernyataan negatif jika responden menjawab sangat tidak setuju

mendapat nilai 4, menjawab tidak setuju mendapat nilai 3, menjawab

setuju mendapat nilai 2, menjawab sangat setuju mendapat nilai 1.

Pengumpulan data kepala keluarga dalam menanggapi

penyakit ISPA dalam pencegahanya yang diketahui dengan pengisian

kuisoener yang berjumlah 5 pernyataan dengan menggunakan skala

gutmen pernyataan positif terdiri dari 4 pernyataan yang terdapat pada

kolom nomor 1,2,3,4 pernyataan negatif terdiri dari 1 pernyataan yang

terdapat pada kolom nomor 5. Untuk pernyataan positif jika responden

menjawab benar mendapat nilai 1 dan menjawab salah mendapat nilai

0, untuk pernyataan negatif jika responden menjawab benar mendapat

nilai 0 dan menjawab salah mendapat nilai 1.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku,

catatan, bukti yang telah ada atau arsip baik yang dipublikasikan

maupun tidak dipublikasikan secara langsung (Maulidi, 2016).

Dalam penelitian adalah data yang diperoleh dari laporan atau

dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian yaitu data yang

bersumber dari profil kesehatan Puskesmas Tawaeli.


42

F. Pengolahan Data

Pengolahan data dengan menggunkan komputer yang dilakukan

dengan beberapa tahap yaitu:

1. Editing

Editing adalah pemeriksaan kembali jawaban responden pada

kusioner yang mencakup kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan,

keseragaman ukuran, dan sebagainnya sebelum di beri kode.

2. Coding

Coding data adalah kegiatan merubah data dalam bentuk huruf

pada kusioner tertutup atau semi tertutup menurut macamnya menjadi

bentuk angka untuk pengelolahan data komputer.

3. Entry

Data entry dalah pengetikan kode jawaban responden pada

kusioner ke dalam program pengelolahan data.

4. Tabulating

Tabulalating adalah menghitung dan mentabulasi data secara

manual yakni membuat tabel-tabel data, sesui dengan tujuan penelitian

atau yang di inginkan oleh peneliti.

5. Cleaning

Cleaning data adalah pembersihan data hasil entry data agar

terhindar dari ketidaksesuian dengan coding jawaban responden pada

kusioner.
43

6. Describing

Describing adalah menggambarkan atau menerangkan data.

G. Analisa Data

Analisia yang akan digunakan adalah analisis Univariat yaitu untuk

mengetahui distribusi frekuensi dari setiap variabel yang diteliti. Rumus yang

digunakan menurut (Notoatmodjo, 2014), yaitu:

1. Analisis Univariat

Analisi univariat untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel

independen (pengetahuan dan sikap) dan variabel dependen (pencegahan

ISPA dengan merumus:

a. Distribusi frekuensi

f
P= x 100 %
n

Keterangan:

P =Presentase

f =Frekuensi

n = Jumlah responden

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkolerasi dengan menganalisi proporsi atau

persentase, menganalisis hasi uji statistic (Chi square test) dan

menganalisis keeratan hubungan antara dua variabel dengan melihat nilai

Odd Ratio. Uji Chi-squeare atau X2 dapat dipergunakan untuk

mengestimasi atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau


44

menganlisi hasil observasi untuk mengetahui, apakah terdapat hubungan

atau perbedaan yang signifikan pada penelitian atau tidak yang

menggunakan data nominal (Notoatmodjo, 2012).

Proses pengujian chi-squeare adalah membandingkan frekuensi

yang terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan (ekspektasi). Bila nilai

frekuensi observasi dengan nilai frekuensi harapan sama maka dikatakan

tidak ada perbedaan yang bermakna (tidak signifikan), sebaliknya bila

nilai frekuensi observasi dan nilai frekuensi harapan berbeda, maka

dikatakan ada perbedaan yang bermakna (signifikan). Pembuktian uji chi

square dengan menggunakan formula Notoatmodjo (2012), yaitu sebagai

berikut:

( 0−E )2
x =∑
2
E

dk= (k-1)(n-1)

Keterangan:

O : Nilai Observasi

E : Nilai Ekspektasi (harapan)

K : Jumlah Kolom

d : Jumlah Baris

Kriteria penerimaan hipotesis yaitu :

a. Bila nilai p ≤ 0,05 berarti H0 ditolak (ada hubungan)

b. Bila nilai p > 0,05 berarti H0 gagal ditolak (tidak ada hubungan)

H. Penyajian Data
45

Penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel,yaitu suatu penyajian

yang sistematik daripada data numerik, yang tersusun dalam kolom atau

jajaran. Dan disamping itu juga disajikan dalam bentuk teks (textular) yaitu

penyajian data hasil penelitian dalam bentuk uraian kalimat (Notoatmodjo,

2012)

I. Etika Penelitian

Masalah etika yang harus diperhatikan menurut Hidayat (2014) adalah

sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan

informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukkan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujan. Jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati hak pasien. Berdasarkan informasi ynag

harus ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi pasien,

tujuan dilakukkannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen,

prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat,

kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dll.

2. Anonimity (Tanpa Nama)


46

Masalah etik keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

c. Confidentiality ( Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah – masalah

lainnya. Semua informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

riset.

Anda mungkin juga menyukai