Anda di halaman 1dari 2

Dalam era Informasi saat ini didasarkan pada peningkatan yang pesat dalam

mengubah informasi, dan tujuan. Saat ini pendidikan tidak lagi melatih siswa untuk
menyimpan dan mengambil informasi yang dikuasai. Tetapi mengasah kememampuan siswa
untuk mengingat dan menjelaskan suatu konsep yang belum mencerminkan pemahaman, lalu
tidak menjamin bahwa siswa dapat menerapkan dan menggunakan konsep dengan cara yang
bermakna (Julyan & Duckworth, 1996). Tujuan Pendidikan di era ini adalah untuk
mempersiapkan siswa untuk menggunakan keterampilannya dalam memecahkan masalah
dunia nyata. Pendidikan telah dikritik karena gagal dalam tugasnya dengan alasan yang
dikutip adalah bahwa pengalaman belajar yang disediakan di sekolah sangat berbeda dengan
pengalaman di dunia nyata yang siswa tidak bisa mentransfer keterampilan antara dua
lingkungan (Brown, Collins, & Duguid, 1989; Duffy & Jonassen, 1992; Hiebert dkk., 1996;
Schank, 1997; Sternberg, 1985).
Tujuan dari makalah ini adalah memberikan teori landasan untuk menggunakan
pendekatan konstruktivis dalam mengajar jaringan komputer. Selain itu, membagikan contoh-
contoh praktis berdasarkan teori konstruktivis untuk digunakan dalam komputer kelas
jaringan. Selain itu, mengundang pendidik untuk berbagi praktik pengajaran mereka.
Pendekatan behavioris ini menekankan kinerja daripada alasan bahwa pelajar
melakukan cara tertentu. Pendidik yang menggunakan kerangka kerja ini untuk memecah
area konten menjadi komponen sub-keterampilan, urutan, dan kemudian kirimkan ke siswa
sebagian besar dengan instruksi langsung seperti kuliah atau tugas membaca. Ajaran ini
pendekatan mengasumsikan bahwa sekali siswa telah belajar bagian-bagiannya, mereka dapat
menyatukannya secara keseluruhan dan menerapkannya saat dibutuhkan.
Informasi teori pemrosesan adalah cabang dari kognitif psikologi yang berkaitan
dengan cara manusia mengumpulkan, menyimpan, memodifikasi, dan menafsirkan informasi
dari lingkungan, dilihat dari bagaimana informasi diambil dan disimpan; dan bagaimana
orang menggunakan pengetahuan serta informasi dalam kegiatannya. Cara pengetahuan
adalah dengan merepresentasikan dan dikodekan untuk disimpan dalam memori manusia dan
mekanisme pemrosesan internal. Perspektif pemrosesan informasi sangat membantu ketika
menafsirkan konstruksi pengetahuan pribadi (konstruktivisme), bahwa semua manusia adalah
dipandang sebagai pemrosesan informasi dengan menggunakan set umum komponen
pemrosesan, meskipun setiap individu mungkin memiliki pengetahuan yang unik struktur.
Teori ketiga yaitu konstruktivisme. Kontruktivisme adalah hasil dari ilmu kognitif.
Konstruktivisme memandang pembelajaran sebagai proses konstruksi pengetahuan, dengan
pengembangan konsep dan komprehensif pemahaman sebagai tujuan. Dalam
konstruktivisme, untuk membangun pemahaman mengharuskan peserta didik memiliki
kesempatan dalam mengartikulasikan ide-ide mereka, menguji ide-ide melalui eksperimen
dan percakapan, serta mempertimbangkan hubungan antara fenomena yang mereka periksa
dan aplikasi lain dari konsep tersebut. Kesempatan bagi peserta didik untuk berdiskusi dan
mengklarifikasi pengalaman mereka sangat penting, karena mendorong pengorganisasian diri
dan abstraksi reflektif. Abstraksi reflektif ini adalah kekuatan pendorong pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai