Anda di halaman 1dari 6

Sahira Fara Nabila

1807035027

TUGAS 3
KAPITA SELEKTA KIMIA ORGANIK
1. Jelaskan bagaimana cara pembuatan larutan serium sulfat 1,5% dalam H2SO4 2N
Jawab:
- Dibuat larutan asam sulfat 2 N dalam 100 mL dari asam sulfat pekat sebagai pelarut,
dihitung banyaknya volume asam sulfat pekat dan didapatkan sebanyak 5,5 mL.
1,84 × 10× 97
N= × 2=36,4 N
98
2 N × 100 mL
V 1= =5,5 mL
36,4 N
- Dihitung perbandingan serium sulfat 1,5 % (b/v) dalam 100 mL sebanyak 1,5 gram
dengan pelarut asam sulfat 2 N
- Dimasukan 1,5 gram serium sulfat menggunakan asam sulfat 2 N kedalam gelas beaker
dan dihomogenkan hingga larut.
- Dimasukkan kedalam labu takar 100 mL dan diterakan menggunakan asam sulfat 2 N
kemudian dihomogenkan.
2. Gambarkan alat-alat yang digunakan dalam penelitian (berdasarkan jurnal)
Jawab:
a.Rotary Evaporator
Sahira Fara Nabila
1807035027
b. Neraca analitik Ohauss

c.Alat pengukur titik leleh Fisher-John

d. Spectrometer UV-Vis
Sahira Fara Nabila
1807035027
e.Inframerah FT/IR 4200

f. 13C-RMI

g. Kromatogravi vakum cair

h. Kromatografi kolom gravitasi


Sahira Fara Nabila
1807035027

i. Kromatografi flash

3. Apa arti DEPT-135?


Jawab:
DEPT atau Distortionless Enhancement by Polarization Transfer betujuan untuk
membedakan signal karbon metil, metilen, metin dan karbon quarterner. DEPT-135
merupakan salah satu sub spectrum dari Spektroskopi NMR DEPT selain 45 MHz dan 80
MHz. Pada DEPT-135 karbon metin (CH) dan metil (CH 3) akan memberikan puncak keatas
(positive peaks), sedangkan karbon metilen (CH2) puncaknya mengarah kebawah (negative
peaks).
4. Tunjukan beta dan piran pada senyawa pembanding (berdasarkan jurnal)
Jawab:
a. Piranosa merupakan derivate senyawa heterosiklik piran, yang merupakan strutur cincin
terdiri dari 6 atom akibat terjadinya reaksi hidroksil alkoholik pada atom C5 dan C1. Dan
dapat membentuk dua isomer α dan β.
Sahira Fara Nabila
1807035027

Pada senyawa pembanding memiliki 6 atom berbentuk senyawa heterosiklik piran.


Sehingga dapat dipastikan bahwa senyawa pembanding memiliki struktur piranosa atau
β-D-glukopiranosa.
b. β-D-glukopiranosa merupakan isomer dari D-glukopiranosa. Dimana α dan β ditentukan
berdasarkan arahnya terhadap gugus CH2OH

Gambar berikut merupakan α-D- glukopiranosa. dimana atom OH pada C nomor berada
pada posisi yang berbeda yaitu OH di karbon pertama menghadap kebawah sementara
CH2OH menghadap keatas.

Pada gambar berikut merupakan β-D- glukopiranosa. yang memiliki gugus OH pada
karbon pertama berada posisi sama-sama menghadap keatas dengan gugus CH2OH.
Sahira Fara Nabila
1807035027

Pada senyawa pembanding tersebut menunjukan gugus OH pada karbon pertama berada
posisi sama-sama menghadap keatas dengan gugus CH2OH sehingga disebut β-D-
glukopiranosa.

Anda mungkin juga menyukai