Anda di halaman 1dari 34

3.5.

MENGANALISIS PERKEMBANGAN SENI BUDAYA


NUSANTARA
3.5.1. Mengidentifikasi sejarah seni budaya
Nusantara
3.5.2. Mengidentifikasi perkembangan seni budaya
Nusantara
4.5. MERUMUSKAN PERKEMBANGAN SENI BUDAYA
NUSANTARA
4.5.1. Memilah perkembangan seni budaya nusantara
4.5.2. Mempresentasikan perkembangan seni budaya
nusantara
Jika Anda tetap melakukan apa yang selalu
Anda lakukan, Anda akan tetap
memperoleh apa yang selalu Anda
peroleh
Anda harus berhenti menyalahkan!
Semua sikap menyalahkan hanyalah membuang
waktu. Sebanyak apapun kesalahan orang lain
yang kau temukan, dan sebanyak apa pun kau
menyalahkan dia, hal itu takkan mengubah mu
(Wayne Dyer)
Sejarah seni budaya Nusantara
 Seni rupa. dimulai dari zaman pra sejarah
berupa benda-benda terbuat dari tulang,
kerang, dan tanduk, serta lukisan pada
dinding batu dan gua.
 Seni musik. Pada zaman purba musik
muncul karena tuntutan dalam pelafalan
mantra agar mampu menimbulkan suasana
magis
 Seni tari. Seni tari banyak dipengaruhi oleh
kepercayaan dinamisme dan animisme. Pada
mulanya tari merupakan ungkapan rasa syukur
karena mendapat buruan yang banyak.
 Seni Teater. Waktu dan tempat pertunjukan teater
yang pertama kali dimulai tidak diketahui, yang
dapat diketahui hanyalah teori tentang asal
mulanya.
 Berasal dari upacara agama primitif.
 Berasal dari nyanyian untuk menghormati
seorang pahlawan di kuburannya.
 Berasal dari kegemaran manusia mendengarkan
cerita.
Sejarah perkembangan seni budaya Nusantara
A. Seni Rupa Nusantara
1. Zaman Batu
a. Zaman Paleolithikum (Zaman Batu Tua)
 Kebudayaan paling tua di Indonesia,
peninggalannya adalah berupa alat-alat batu
yang dipecah secara kasar
 digunakan sebagai alat pemotong, penumbuk
 manusia hidup tidak menetap atau nomaden
 tinggal dalam gua
 sistem kepercayaan dengan berpusat kepada
magic dan supranatural
Peralatan zaman Paleolithikum
b. Zaman Mesolithikum (Zaman Batu
tengah)
o Seni rupa mulai berkembang, ditemukan
ujung panah, batu penggiling, kapak batu
dan alat dari tanduk rusa
o Manusia hidup sudah menetap, dengan
ditemukan tumpukan kulit kerang dan
pecahan tembikar, membuat manik-manik
serta gerabah.
o Ditemukan lukisan pada dinding gua-gua
berupa bentuk tangan, kaki, serta binatang
seperti kadal
Lukisan peninggalan Mesolitikum
c. Zaman Neolithikum ( Zaman Batu Baru),

o Manusia sudah menetap dan bercocok


tanam
o Ditemukan kapak persegi di Lahat,
Bogor, Sukabumi, Pacitan, Tasikmalaya
o Kapak lonjong ditemukan di Papua,
Minahasa, Serawak dan kepulauan
Tanimbar
o Ditemukan tembikar, cincin, kalung,
gelang batu
Alat batu peninggalan zaman Batu Baru
d. Zaman Megalithikum (Zaman Batu Besar)
Peninggalan yang menonjol adalah:
 Menhir: Berupa bangunan yang menyerupai
tugu sebagai tanda bersemayamnya roh-roh dan
kekuatan gaib.
 Dolmen: Meja dari batu berukuran besar untuk
meletakkan sesaji dan dibawahnya ada kuburan
 Punden berundak: berupa batu yang disusun
berundak menyerupai candi
 Kuburan Batu atau sarcophagus: Sejenis peti
dari batu untuk penyimpan jenazah
 Arca: bentuk-bentuk manusia, binatang yang
dipahat pada batu-batu dengan ukuran besar
2. Zaman Logam
 Peninggalan berupa peralatan yang dibuat dari
perunggu seperti kapak perunggu, genderang
perunggu dan benda hias dari perunggu
3. Zaman Klasik
Merupakan periode kerajaan-kerajaan di
Nusantara, dapat dikelompokkan mejadi 2
1. Masa Hindu Budha, dengan peninggalan
berupa candi seperti: Borobudur,
Prambanan, Sewu, Singashari, Mendut dll
2. Masa kerajaan Islam,

peninggalannya berupa
a. Seni bangunan seperti:
 Masjid, seperti Mesjid Demak, Masjid Banten, Masjid
Kudus
 Istana sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal
leluarga raja
 Makam,

b. Seni kaligrafi yang dibagi menjadi:


 Kalgrafi terapan berfungsi sebagai dekorasi
 Kaligrafi piktural berfungsi sebagai pembentuk gambar
 Kaligrafi ekspresi berfungsi sebagai media ungkapan
peasaan

c. Seni hias dengan stilasi bentuk tumbuhan


Menara mesjid Kudus
4. Zaman Indonesia Baru
a. Masa Perintisan.
 Sekitar tahun 1817 sampai tahun 1880
 Tokoh yang paling dikenal adalah Raden Saleh
 Lahir di Terbaya, pada tahun 1814 -1880
 Lukisannya Bergaya natural dan romantisme
○ Antara hidup dan Mati
○ Penangkapan Diponegoro
○ Perkelahian dengan binatang Buas
○ Hutan Terbakar
○ Banjir
○ Harimau dan Mangsanya
○ Merapi yang Meletus
Raden Saleh, Gunung Merapi Meletus
b. Masa Mooy Indie (Indonesia Molek)
 Sering disebut sebagai masa Indonesia jelita atau
Hindia Melek
 Tokoh Pelukis adalah : Abdullah Suriosubroto, Mas
Pirngadi, Wakidi, Basuki Abdullah, dan Wahdi.
 Gaya lukisan Abdullah Suriosubroto menekankan
keelokan dan suasana keindahan alam Indonesia.
c. Masa Cita Indonesia
Pada tahun 1937, gerakan yang menentang seni lukis
“Indonesia Molek” mendirikan Persagi (Persatuan Ahli
Gambar Indonesia) diketuai S. Sudjoyono anggotanya
Agus Djayasuminta, L. Sutioso, ameli, Otto Jaya, S.
Sudiarjo, dll.
d. Masa Persegi
 Seniman S. Sudjojono, Surono, Abd. Salam,
Agus Djajasumita mendirikan PERSAGI
(Persatuan Ahli Gambar Indonesia)
 PERSAGI berupaya mencari dan menggali nilai-
nilai yang mencerminkan kepribadian Indonesia
yang sebenarnya
 Hasil karya mereka mencerminkan:
 Mementingkan nilai-nilai psikologis;
 Tema perjuangan rakyat ;
 Tidak terikat kepada obyek alam yang nyata; Memiliki
kepribadian Indonesia ;
 Didasari oleh semangat dan keberanian;
e. Masa Pendudukan Jepang
 Pemerintah Jepang mendirikan KEIMIN BUNKA
SHIDOSO,Lembaga Kesenian Indonesia –Jepang ini pada
dasarnya lebih mengarah pada kegiatan propaganda
Jepang.
 Tahun 1943 berdiri PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) oleh
Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH
Mansur.
 Tujuannya memperhatikan dan memperkuat
perkembangan seni dan budaya. Khusus dalam seni lukis
dikelola oleh S. Sudjojono dan Afandi, selanjutnya
bergabung pelukis Hendara, Sudarso, Barli, Wahdi dan
sebagainya Hasil karya mereka mencerminkan kelanjutan
dari masa cita Nasional.
 Tokoh utama pada masa ini antara lain: S. Sudjojono
Basuki Abdullah, Emiria Surnasa Agus Djajasumita, Barli
Affandi, Hendra dan lain-lain Pengemis karya Affandi.
f. Masa Setelah Kemerdekaan
 Pada tahun 1946 berdiri SIM (Seniman
Indonesia Muda). Dipimpin oleh S. Sudjojono,
anggotanya : Affandi, Sudarso, Gunawan,
Abdus Salam, Trubus dan sebagainya
 Pada tahun 1947 berdiri perkumpulan pelukis
rakyat yang dipimpin oleh Affandi dan Hendra
yang keluar dari perkumpulan SIM. Anggota
dari pelukis rakyat antara lain : Hendra,
Sasongko, Kusnadi
 Pada tahun 1948 berdiri perkumpulan yang
memberikan kursus menggambar, yaitu
Prabangkara
 Pada tahun 1950 di Bandung berdiri Balai
Perguruan Tinggi Guru Gambar yang
dipelopori oleh Prof. Syafei Sumarja
dibantu oleh Muhtar Apin, Ahmad Sadali,
Sudjoko, Edi Kanta Subraka dan lain-lain.
 Pada tahun 1959 Balai Perguruan Tinggi
Guru Gambar berubah menjadi jurusan
Seni Rupa pada Institut Teknologi
Bandung.
g. Masa Seni Rupa Baru
 Pada sekitar tahun 1974, perkembangan
seni rupa Indonesia disemarakkan oleh
munculnya seniman-seniman muda yang
berlatar belakang berbeda
 Kesenian yang diciptakan berlandaskan
pada konsep : Tidak membeda-bedakan
disiplin seni Mengutamakan ekspresi
 Pelopor Masa Indonesia Baru : Jim
Supangkat, Nyoman Nuarta, S. Primka,
Dede Eri Supria, Redha Sorana
B. Sejarah Perkembangan Seni Musik

1. Zaman Pra sejarah, musik dipakai sebagai


bagian dari kegiatan ritual masyarakat.
2. Zaman Hindu-Budha Abad ke 4 – 12 Masehi.
Pada masa ini, berkembanglah musik- musik
istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik
tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja,
tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan
keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu
raja). Musik istana yang berkembang adalah
musik gamelan
3. Masa setelah masuknya pengaruh Islam, Alat
musik mereka pun berupa gambus & rebana .
dari proses itulah muncul orkes-orkes gambus
di nusantara (Indonesia) sampai saat ini
4. Masa Kolonialisme, Masuknya bangsa Barat
ke Indonesia juga membawa pengaruh besar
dalam perkembangan musik Indonesia. Para
pendatang ini memperkenalkan berbagai alat
musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo
(cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele.
5. Masa kini, setelah Indonesia merdeka banyak
aliran musik yang masuk ke Indonesia seperti:
pop, jazz, bloes, rock, R & B
C. Sejarah Perkembangan Seni Tari
1. Zaman Prasejarah. Berbagai tarian tercipta
berdasarkan kepercayaan. Beberapa tarian yang
diciptakan adalah Tari Perburuan, Tari Perang dan
lainnya
2. Zaman Indonesia Hindu. kebanyakan dipengaruhi
oleh budaya dan peradaban India, seni tari mulai
memiliki standardisasi dan patokan. Tari pada
masa ini: Tari Golek, tari Gambyong, wayang
wong, sapta bedaya dll.
3. Zaman Indonesia Islam, muncul berbagai tari di
Kesultanan Mataram, Kesultanan Cirebon dan
Kesultanan Demak berupa tari topeng: tari Panji
kesatrian, tari Candra kirana, tari Handoyo, tari
Raton dll.
4. Zaman Penjajahan, tari mengalami kemunduran
karena suasana peperangan, tetapi seni tari
dalam istana masih terpelihara secara baik.
adalah Tari Prawiroguno menggambarkan prajurit
Indonesia sedang berlatih, tari bangsawan
keraton diantaranya: tari Bedhaya, tari Serimpi,
tari Beksan, tari Wiring dll.
5. Zaman Setelah kemerdekaan, Seni tari kembali
digunakan sebagai upacara adat dan upacara
keagamaan dan sebagai hiburan juga terus
berkembang seperti: Dongeng dari Dirah, Meta
Ekologi, Hutan yang Merintih. Tari tradisional
garapan baru: tari Karno Tanding, tari Retno
Ngayuda, Retno Tinanding, Menak Kencar dll.
D. Sejarah perkembangan Teater
1. Teater tradisional
Dimulai sebelum perkembangan Hindu yang
berfungsi sebagai penukung upacara ritual,
Misalnya wayang kulit, wayang wong, ludruk,
lenong, randai, mak yong, dan drama gong, arja
dari Bali.Seiring berkembangnya zaman,
beberapa teater tradisional menjadi sebuah
pertunjukan untuk tontonan
2. Teater transisi
Merupakan sebutan saat teater tradisional
menurun akibat pengaruh budaya lain dan
memasukkan unsur teknik teater dari Eropa
3. Teater Indonesia Tahun 1920-an
Tahun 1920-an disebut dengan angkatan
Pujangga baru, drama sudah ditulis sebagai
ketertekanan pemeritahan belanda, sudah
memakai bahasa Indonesia. Contoh: Babasari
karya Rustam Efendi (1926), Kertajaya karya
Sanusi Pane (1932)
4. Teater Indonesia Tahun 1940-an
Tahun 1940-an adalah saat penjajahan Jepang,
tokohnya yaitu Anjar Asmara dan Kamajaya
yang menggagas pendirian Pusat Kesenian
Indonesia. Usul tersebut desetujui oleh Bung
Karno dan th 1942 dibentuk Badan Pusat
Kesenin Indonesia. Karya yang terkenal yaitu
Penggemar Maya (1944) pimpinan Usmar Ismail
dan D. Djajakusuma
5. Teater Indonesia Tahun 1950-an
Adalah masa setelah kemerdekaan, tokoh teater
merefleksikan perjuangan, cerita bertemakan
kemerdekaan, kekecewaan, penderitaan,
keberanian dan lain-lain. Untuk memajukan teater
tanah air didirikanlah Akademi Teater Nasional
Indonesia (ATNI) yaitu akademi teater pertama di
Asia Tenggara dengan aktor dan Sutradara adalah
Teguh Karya, Wahyu Sihombing, Titiek Mulyati dll.
6. Teater Indonesia Tahun 1970-an
Tahun 1970-an didirikan taman Ismail Marzuki
oleh gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin memicu
meningkatkan aktifitas teater di Jakarta, Bandung,
Surabaya, Yogyakarta dan kota-kota lainnya.
Tokoh teater tahun 70-an adalah D. Djajakusuma,
Wahyu Sihombing, Pramana Padmodarmaya,
Putu Wijaya dll.
7. Teater Indonesia Tahun 1980 - 1990-an
Pada masa ini kondisi politik mencekam akibat
peristiwa Malari 1974, sehingga kegiatan teater
kampus dilarang. Kegiatan muncul dalam bentuk
festival antara lain: festival teater di Jakarta dan
Festival Drama Lima Kota di Surabaya dan muncul
kelompok teater baru:
a. Kelompok teater di kota Yogyakarta dalam bentuk:
Teater Dynasty, Teater Jeprik, Teater Tikar, Teater
Shima dan Teater Gandrik.
b. Kelompok teater di kota Solo yaitu Teater Gadig-
gadig
c. Kelompok Teater di Kota bandung yaitu Teater Bel,
Teater Republik dan teater Payung Hitam
Di era 80-an dan 90-an berkembang teater
kampus yaitu Teater Gajah Mada, jurusan
teater di ISI Yogyakarta (1985)
8. Teater Kontemporer Indonesia
Sejak munculnya Eksponen 70 (cara erekspresi
dengan gaya khas masing-masing tidak
dibatasi berkreasinya), bermunculan Teater
Kontemporer dengan konsep dan gaya baru
berkembang seperti teater konvensional dan
teater eksperimental terus tumbuh.
TUGAS KELOMPOK
KELOMPOK 1.
Mencari masing-masing 3 contoh karya dan
penjelasan singkat peninggalan zaman Pra
sejarah: zaman paleolithikum, mesolitikum
neolitikum, megalitikum, Zaman logam (5 orang)

KELOMPOK 2
Mencari 3 karya peninggalan zaman klasik (candi
Hindu dan candi Budha) serta penjelasan singkat ,
Hindu Sumatera, Budha Sumatera, Hindu Jateng,,
Budha Jateng, Hindu Jatim, Budha Jatim (6 orang)
KELOMPOK 3
Mencari masing-masing 3 jenis karya peninggalan
Zaman Islam serta penjelasan singkat. Aceh, jabar,
jateng, jatim (4 orang)
KELOMPOK 4.
Mencari mesing-masing 3 contoh lukisan Zaman
Indonesia baru serta judul, pelukis dan aliran. Masa
perintisan, mooy indie, cita Indonesia, masa
kemerdekaan, seni rupa baru (5 orang)
KELOMPOK 5
Mencari mesing-masing 3 tokoh seni rupa, seni musik,
seni tari dan seni teater yang telah berjasa dalam
pengembangan dunia seni (4 orang)
KELOMPOK 6
Mencari mesing-masing 3 contoh karya 3 dimensi pada
zaman Indonesia baru serta judul karya, pembuat dan
gaya (5 orang)

Anda mungkin juga menyukai