467 1502 1 PB
467 1502 1 PB
84
Pratama, dkk, Analisis Transpor Sedimen Serta Pengaruh Aktivitas Penambangan 85
0,667d / h2 / 3 0,14
3
(1)Water) yang dikondisikan dengan
Qs
V
0,778d / h
2/3 temperatur atau suhu air.
s s w / w gh / gh3
3
s w w
b. Transport stage parameter
Dengan QS adalah debit sedimen (kg/s/m),
ρS adalah massa jenis sedimen (kg/m3), ρw T
u* 2 u*cr 2 (4)
adalah massa jenis air, g adalah gravitasi u*cr 2
(m/s2), h adalah kedalaman aliran (m), V
adalah kecepatan aliran (m/s), d50 adalah Dimana T adalah transport stage parameter,
diameter butiran (mm). u* adalah kecepatan geser dasar
(berhubungan dengan butiran partikel, (m/s)
Metode Van Rijn yang dapat dihitung menggunakan
Menurut Van Rijn tingkat angkutan Persamaan (5), C’ adalah koefisien Chezy,
sedimen dapat didefinisikan dengan dua 12
g (5)
parameter pokok tak berdimensi u* V
(dimensionless parameters), yaitu C'
parameter butiran (d*) dan transport stage
parameter (T). Nilai kecepatan geser dasar kritis (u*cr)
dapat diketahui dengan menggunakan
a. Parameter butiran (particle Persamaan (6)
parameter)
1
u*cr s 1gd50cr (6)
s 1g 3
(3)
d* d 50 Nilai ϴcr diperoleh dari persamaan yang ada
2
Untuk C’ (koefisien chezy) dapat dihitung angkutan sedimen dapat dihitung dengan
dengan persamaan (7). menggunakan Persamaan (8).
0,053T 2,1s 1g d50
12 Rb 0, 5 1, 5
C ' 18 log( ) (7) qs (8)
3d 90 d*
0,3
Dimana Rb adalah jari-jari hidrolik, d90 Debit angkutan sedimen dasar untuk
adalah ukuran butiran (mm). Maka, jumlah seluruh lebar dasar saluran dihitung dengan
menggunakan Persamaan (9)
88 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 10, Nomor 2, November 2019, hlm 84 -96
Gambar 3. Titik Lokasi pengambilan sampel dan penambangan pasir di Sungai Sombe
Data curah hujan dianalisis untuk aliran. Sehingga diperoleh nilai debit
memperoleh debit banjir rancangan. Dari puncak banjir rancangan adalah 28,50 m3/s;
hasil pengumpulan data dan pengujian 45,81 m3/s; 48,66 m3/s; 49,01 m3/s dengan
dilakukan perhitungan angkutan sedimen interval kejadian (periode ulang) yaitu 1
menggunakan metode Rottner dan Van tahunan, 2 tahunan, 5 tahunan dan 10
Rijn. Dari kedua metode tersebut akan tahunan. Diasumsikan debit puncak banjir
dibandingkan dan dipilih metode yang yang diperoleh dari perhitungan merupakan
cocok sebagai tolak ukur dalam analisis debit banjir yang terjadi sekali dalam
angkutan sedimen yang ada di Sungi peristiwa atau kejadian banjir dengan kala
Sombe. Debit banjir rancangan yang ulang yang ada. sedangkan data sampel
digunakan adalah bersumber dari data curah yang diperoleh dari pengujian analisa
hujan yang dianalisis dengan analisis saringan di Laboratorium dapat dilihat pada
frekuensi, selanjutnya digunakan metode Tabel 2.
Hidrograf satuan sintetik (HSS) Nakayasu
untuk mentransformasikan hujan menjadi
Pratama, dkk, Analisis Transpor Sedimen Serta Pengaruh Aktivitas Penambangan 89
Tabel 2. Data Sampel Sedimen Hasil pengujian aliran (h) menggunakan persamaan
analisa saringan di Laboratorium manning dengan data yang ada serta data
Ukuran Sedimen tambahan (diasumsikan) yaitu nilai
Sampel d35 d50 d90 manning, n = 0,035 dan nilai m = 1.
mm mm mm Persamaan yang digunakan, yaitu :
1 3,6 6,5 25,5 A b mhh ;
2 3,2 8,2 33,3
3 3,7 7 23,6 P b 2h 1 m 2 ;
4 3,8 7,3 28 1
5 3,4 7,7 27 V R 2 / 3 S 1 / 2 , maka ;
6 2,3 7,2 28,4
n
7 2,1 6,6 32,5 Q A V
1 b mhh
2/3
8 2 4,6 26
9 3,4 8 30 Q (b mh)h
S 1/ 2
n b 2h 1 m 2
10 1,9 4,2 25
1 36,5 1 hh
2/3
0,778d / h
= 0,650 cm 2/3
= 0,0065 m
d90 = 22,5 mm
3
0,667 0,650 / 25,1 0,14
2/3
= 2,550 cm
= 0,0255 m Qs 309,44
Debit 1 tahunan, Qb = 28,51 m3/s 2,65 2,65 1 / 1 981 25,13 2,65 1 / 1 981 25,13
= 2,85 x 107 cm3/s
0,7780,650 / 25,12/3
= 5,6 x 104 Ton/hari x (365 hari) metode Rottner dan Van Rijn dapat dilihat
= 2,0 x 107 Ton/tahun pada Tabel 3 dan Tabel 4 serta Gambar 4
s/d Gambar 7.
Selanjutnya hasil perhitungan debit
angkutan sedimen dengan menggunakan
1,2,E+08
8,0,E+07
Ton/tahun
6,0,E+07
4,0,E+07
2,0,E+07
0,0,E+00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sampel
Gambar 4. Hasil analisis debit sedimen dasar (bed load) pada periode ulang 1 Tahunan
1,2,E+08
Metode Van Rijn
1,0,E+08 Metode Rottner
8,0,E+07
Ton/tahun
6,0,E+07
4,0,E+07
2,0,E+07
0,0,E+00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sampel
Gambar 5. Hasil analisis debit sedimen dasar (bed load) pada periode ulang 2 Tahunan
92 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 10, Nomor 2, November 2019, hlm 84 -96
1,2,E+08
Metode Van Rijn
1,0,E+08 Metode Rottner
8,0,E+07
Ton/tahun
6,0,E+07
4,0,E+07
2,0,E+07
0,0,E+00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sampel
Gambar 6. Hasil analisis debit sedimen dasar (bed load) pada periode ulang 5 Tahunan
1,2,E+08
Metode Van Rijn
8,0,E+07
Ton/tahun
6,0,E+07
4,0,E+07
2,0,E+07
0,0,E+00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sampel
Gambar 7. Hasil analisis debit sedimen dasar (bed load) pada periode ulang 10 Tahunan
Hasil perhitungan dan analisis debit Menurut Van Rijn (1984), persamaan
sedimen menggunakan metode yang ada dalam menghitung angkutan sedimen dapat
yaitu metode Rottner dan Van Rijn, sesuai atau disyaratkan untuk diameter
menunjukan nilai yang berbeda-beda. butiran yang memiliki nilai range antara
Perbedaan tersebut dikarenakan 200 -2000 μm (0,2 – 2 mm) sedangkan
karakteristik serta parameter – parameter hasil diameter butiran sampel (untuk
yang dimiliki kedua metode, selain itu nilai metode Van Rijn, diameter butiran yang
gradasi butiran dari tiap sampel yang digunakan adalah d50 dan d90) yang
berbeda juga menjadi faktor. diperoleh dari hasil pengukuran melebihi 2
mm.
Pratama, dkk, Analisis Transpor Sedimen Serta Pengaruh Aktivitas Penambangan 93
sedimen yang masuk (Qin) pada suatu maka terjadi penggerusan atau erosi,
penampang memanjang sungai sama sebaliknya ketika kapasitas sedimen yang
dengan kapasitas sedimen yang keluar masuk lebih dari kapasitas sedimen yang
(Qout) dalam satuan waktu tertentu. keluar maka terjadi pengendapan atau
Apabila kapasitas sedimen yang masuk deposisi. sehingga diperoleh hasil seperti
kurang dari kapasitas sedimen yang keluar pada Tabel 6 dan Gambar 8.
Tabel 6. Imbangan Sedimen di Sungai Sombe
KESIMPULAN
1. Pada perhitugan dan analisis diperoleh
besaran debit sedimen dengan interval
Gambar 8. Skema Angkutan Sedimen dan aktivitas kejadian (Periode ulang) yaitu 1
penambangan pasir yang ada pada ruas T.L9-T.L10 tahunan, 2 tahunan, 5 tahunan, dan 10
di Sungai Sombe. tahunan yaitu Metode Rottner sebesar
Dari Tabel 6 dan Gambar 8 diketahui 2,1x 107 – 3,8 x 107 Ton/tahun,
bahwa, debit sedimen yang terdapat metode Van Rijn sebesar 4,0 x107 –
aktivitas penambangan didalamnya, 6,9 x 107 Ton/tahun. Berdasarkan
memiliki nilai yaitu T.L9 = 2,1 x 107 dan perbandingan dari kedua metode yang
T.L10 = 1,9 x 107, maka : digunakan, diperoleh bahwa metode
= T.L9 – T.L10 Rottner dipilih sebagai tolak ukur
= 2,1 x 107 – 1,9 x 107 dalam analisis angkutan sedimen di
= 2,0 x 106 Sungai Sombe.
Aliran yang masuk (Qin) pada ruas T.L9 2. Adanya perbedaan hasil debit sedimen
memiliki nilai lebih besar dibandingkan yang diperoleh dari kedua metode,
aliran yang keluar T.L10 (Qout), artinya dipengaruhi oleh nilai gradasi atau
pada lokasi tersebut terjadi pengendapan diameter butiran dari tiap sampel yang
atau deposisi. Oleh karena itu, pada lokasi berbeda, serta karakteristik dari
tersebut masih dapat untuk dilakukan
Pratama, dkk, Analisis Transpor Sedimen Serta Pengaruh Aktivitas Penambangan 95
metode yang digunakan juga Mulyanto H R., 2007. Sungai Fungsi &
menentukan hasil tersebut. Sifat – sifatnya. Yogyakarta :
3. Hasil pengamatan yang dilakukan Graha Ilmu
selama 7 hari dilapangan diperoleh Pratama, Muhammad Iqbal., 2019.
volume penambangan pasir di Sungai Analisis Angkutan Sedimen pada
Sombe adalah sebesar 1911 m3/hari. Sungai Sombe, Palu, Sulawesi
Dengan perkiraan waktu kerja selama Tengah. Tesis. Yogyakarta :
25 hari dalam sebulan (300 hari kerja Departemen Teknik Sipil dan
dalam setahun), maka diperoleh Lingkungan, Fakultas Teknik,
volume penambangan per tahun Universitas Gadjah Mada.
adalah sebesar 1519,25 Ton/tahun. Pratama, Muhammad Iqbal.,Djoko
4. Berdasarkan analisis diketahui bahwa Legono.,dan Adam Pamudji
aliran yang masuk (Qin) pada lokasi Raharjo 2019. Analisis Angkutan
penambangan pasir yakni pada ruas Sedimen pada Sungai Sombe,
T.L9 – T.L10 memiliki nilai lebih besar Palu, Sulawesi Tengah. Civil
dibandingkan dengan debit yang Engineering and Enviromental
keluar (Qout), yang artinya pada lokasi Symposium. 1 September: V-1
tersebut terjadi pengendapan atau Rafsanjani, H., 2017. Bed Load Analysis
deposisi. Oleh karena itu, pada lokasi of Sesayap River, Malinau
tersebut tidak disarankan untuk District, North Kalimantan
dilakukan penambangan. Adapun Province. Journal of The Civil
pilihan atau opsi lokasi yang bisa Engineering Forum, Vol.3 No.3
dipilih sebagai lokasi penambangan Rijn, L. C. Van., 1981. Computation of
selain ruas T.L9 – T.L10 yaitu pada Bed-Load Concentration and Bed-
ruas T.L2 – T.L3; ruas T.L5 – T.L6; Load Transport. Delft Hydraulics
ruas T.L6 – T.L7 dan ruas T.L7 – T.L8. Laboratory, Research Report 487-
I, Delft, The Netherlands
DAFTAR PUSTAKA Rottner, J., 1959. A Formula for Bed-Load
Asdak, Chay., 2010. Hidrologi dan Transportation. LaHouille
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Blanche, Vol.14 No.3. pp. 285-307
Gadjah Mada University Press. Saud, Ismail., 2008, Prediksi Sedimentasi
Yogyakarta Kali Mas Surabaya, Surabaya :
Chow, V.T.,Maidment, D.R., and Mays, FTSP-ITS
L.W., 1988. Applied Hydrology. Soemarto, CD., 1995. Hidrologi Teknik,
McGraw-Hill International Edisi II, Erlangga, Jakarta.
Edition, New York. Sri Harto Br., 2009, Hidrologi, Teori-
Fauziyah, Risky., 2018. Study of Sediment Masalah-Penyelesaian, Nafiri
Transport At Pabelan River, Offset, Yogyakarta
Magelang Regency, Central Java. Sudira, I Wayan., Tiny Mananoma.,
Tesis. Yogyakarta: Departemen H.Manalip. 2013. Analisis
Teknik Sipil dan Lingkungan, Angkutan Sedimen Pada Sungai
Fakultas Teknik, Universitas Mansahan. Publikasi. Jurnal
Gadjah Mada. Ilmiah Media Engineering, Vol.3,
Ikhwan, Rifyanul., Siddhi Saputro., dan No.1, Hal. 54-57.
Hariadi, 2015. Studi Sebaran Sumarauw, Jeffry., 2016. Pola Distribusi
Sedimen Dasar di Sekitar Muara Hujan Jam – Jaman Daerah
Sungai Pekalongan, Kota Minahasa Selatan dan Tenggara.
Pekalongan. Jurnal Oseanografi, Jurnal Sipil Statik. Vol.4 No.11
Vol.4, No.3. Hal. 617-624,
Semarang.
96 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 10, Nomor 2, November 2019, hlm 84 -96