Bab Ii Edha
Bab Ii Edha
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
pembelajaran. Kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal manus
yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Managere diterjemahkan
ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda
pengelolaan.1
proses interaksi yang berlangsung antara antara guru dan peserta didik sehingg
terjadi tingkah laku ke arah yang lebih baik, yang tersusun juga meliputi unsur-
3
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), hal.
100.
4
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001), h. 57.
5
Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan, (Semarang : CV Aneka
Ilmu, 2003), hal. 6.
14
rupa untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan program sekolah
a. Perencanaan Pembelajaran
dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang
pendekatan atau metode pengajaran dalam suatu lokasi waktu yang akan
dilaksanakan pada masa atau semester yang akan datang untuk mencapai
setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru
berikutnya.
dilakukan.
rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas
meliputi :
b. Pelaksanaan Pembelajaran
pengajaran.
peserta didik.
8
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 38-39.
18
kelas dan peserta didik serta pengelolaan guru. Dua jenis pengelolaan tersebut
9
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2000), hal. 173.
10
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 165.
19
sebelumnya.
dicapai siswa.
tugas.
materi
20
pengajaran.
berikutnya.11
b) Pengelolaan guru
yang akan disajikan kepada peserta didik. Salah satu faktor yang
banyak hal-hal yang telah dimiliki oleh siswa dari hal-hal yang telah
13
Syaiful sagala, Konsep dan Wacana Pembeajaran, (Bandung: Al-Fabeta, 2003), hal. 146.
14
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : Bumi Aksara , 2008), hal. 156
22
adalah:
a) Sasaran penilaian
secara seimbang.
b) Alat penilaian
15
Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta 2002), hal. 53
23
1) Penilaian kelas
kelas III.
16
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Bandung : Remaja Rosdakaya, 2006),
hal. 258.
24
tertentu.
4) Benchmarking
keuletannya.
5) Penilaian program
Kata prestasi belajar terdiri dari dua kata dasar, yakni kata “prestasi
dan belajar”. Pengertian dari prestasi yakni hasil usaha, prestasi selalu di
Gagne bahwa dalam setiap proses akan selalu terdapat hasil nyata yang dapat
Dalam arti prestasi belajar bukan merupakan hasil intelektual saja, melainkan
harus meliputi 3 aspek yang dimiliki peserta didik, yaitu aspek kognitif,
Pendidikan Agama Islam (PAI) ialah usaha sadar, yakni suatu kegiatan
17
E. Muyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Bandung : Remaja Rosdakaya, 2006),
hal. 261.
18
Abu Muhammad Ibnu Abdullah, Prestasi Belajar, E:/ Spesialis-torch-com-Prestasi Belajar
Mengajar .Mht.
19
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar ,(Bandung : PT Sinar Baru Al-Gensindo,
2000), hal. 45.
20
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam
di Sekolah, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 76.
26
bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh peserta didik
atau praktik tertentu baik hasil itu berupa angka, huruf maupun tindakan.
belajar adalah berupa perubahan prilaku yang relatif permanen pada diri orang
arah yang positif atau yang lebih baik, jadi sebagai pertanda bahwa seseorang
dari tidak bisa menjadi terampil, dari pembohong menjadi jujur dan lain
didik.
Swt. Tujuan hidup manusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Ini
bila diperlukan.22
21
Departemen Agama Islam RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Diponegoro,
2000), hal. 862.
22
Ahmadi, Idelogi Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), hal. 91-92.
28
dibedakan atas 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua
a. Faktor internal
b. Faktor Eksternal
non sosial.24
23
Baharudin dan Era Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media Group, 2007), hal. 19.
24
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Pendekatan Baru, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), hal. 137.
29
berikut:
latihan itu dengan sengaja dan disadari dilakukan dan bukan secara
kebetulan.
dipergunakan.26
25
Hamzah B., Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hal. 35.
26
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2005), cet 11, hal. 189-190.
30
peserta didik yang kurang paham dapat diberitahu oleh siswa yang
telah paham.
pelajaran.
menghilangkan kelelahan.
27
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2005), cet 11, hal. 194-195.