Anda di halaman 1dari 6

DEFINISI KEPROTOKOLAN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Hubungan Masyarakat dan Keprotokolan
Yang diampu oleh H. Imam Bukhori, S.Pd., M.M., M.Pd

Disusun Oleh :
1. Ikhbaar Tanagas Konggoasa ( 190412630049 )
2. Lilis Rantauwati ( 190412630001 )
3. Laras Pratiwi ( 180331616035 )
4. Maulidah Alfiyah Firdausy ( 190412630143 )

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
SI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
SEPTEMBER 2021
BAB VII

Definisi, Sejarah, Unsur, Asas dan Tujuan Keprotokolan

Kegiatan Perkuliahan 7 : Definisi, Sejarah, Unsur, Asas dan Tujuan Kelompok

A. Tujuan Kegiatan Perkuliahan


B. Uraian Materi
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan
dalam acara kenegaraan atau acara resmi, yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara
dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai
dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau
masyarakat. Definisi tersebut mempunyai arti bahwa protokol mempunyai peran
yang strategis dalam mengatur (manage) suatu kegiatan agar dapat berjalan dengan
baik, tertib dan lancar. Menurut UU Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2010,
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam
acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan
Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan
jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.
Protokol membahas kebiasaan yang layak dan diterima-umum dalam
masalah negara dan diplomasi, seperti menunjukkan rasa hormat kepada kepala
negara, diplomat utama dalam urutan kronologikal dalam pengadilan, dan lain-lain.
Dalam hukum internasional dan hubungan internasional, sebuah protokol adalah
sebuah perjanjian atau persetujuan internasional yang menambah perjanjian atau
persetujuan internasional sebelumnya. Dalam pengertian luas protokoler adalah
seluruh hal yang mengatur pelaksanaan suatu kegiatan baik dalam kedinasan/kantor
maupun masyarakat.
Sejarah kata “Protokol” sendiri yaitu kata “Protokol” berasal dari Bahasa
Yunani“Prot os” (yang pertama) dan “Kolla”(lem atau perekat). Diartikan sebagai
lembaran perintah atau keputusan raja kepada rakyatnya. Kata Protokol dibawa ke
Indonesia oleh Belanda dan diterjemahkan dalam Bahasa Inggris. Secara estimologis
istilah protokol dalam bahasa Inggris protocol, bahasa Perancis protocole, bahasa
Latin protocoll(um) dan bahasa Yunani protocollon. Dalam kamus Bahasa Inggris
Oxford,“Protocol is the code of ceremonial forms or courtesies used in official
dealings, as between heads of state or diplomats.”
Awalnya, istilah protokol berarti halaman pertama yang dilekatkan pada
sebuah manuskrip atau naskah. Sejalan dengan perkembangan jaman,
pengertiannya berkembang semakin luas tidak hanya sekedar halaman pertama dari
suatu naskah, melainkan keselurahan naskah yang isinya terdiri dari catatan,
dokumen persetujuan, perjanjian, dan lain-lain dalam lingkup secara nasional
maupun internasional. Perkembangan selanjutnya, protokol berarti kebiasan-
kebiasan dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan formalitas, tata urutan
dan etiket diplomatik. Aturan-aturan protokoler ini menjadi acuan institusi
pemerintahan dan berlaku secara universal. Masalah protokoler ditujukan pada
keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan dan pada hal-hal yang mengatur seluruh
manusia yang terlibat dalam pelaksanaan suatu kegiatan.
Suatu kegiatan apapun pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari hasil
kerja tahapan-tahapan sebelumnya. Tahapan-tahapan tersebut diperlukan untuk
menunjang suksesnya puncak acara.Dalam Rapat Kerja Nasional-Rakernas Protokol
tanggal 7-9 Maret 2004 di Jakarta disepakati keprotokolan adalah ”Norma-norma
atau aturan-aturan atau kebiasaan yang dianut atau diyakini dalam kehidupan
bernegara, berbangsa, pemerintah dan masyarakat.” Dan saat ini keprotokolan di
Indonesia diatur dalam Undang – Undang Nomer 9 tahun 2010 pengganti Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol yang sudah dianggap tidak sesuai
dengan zaman.
Adapun Unsur-Unsur dalam kegiatan resmi protocol yang harus diperhatikan
yaitu :
1. Tata Cara adalah hal yang menentukan tindakan yang harus dilakukan dalam
suatu acara tertentu.
2. Tata karma, dalam protokol diperlukan kata-kata yang baik dan tepat menurut
tinggi-rendahnya derajat pejabat, disesuaikan dengan peristiwanya.
3. Aturan dalam acara/Upacara terikat pada rumus-rumus tertentu yang sudah
tetap (seating arrangement, tata tempat, perlakuan terhadap bendera/lagu
kebangsaan. Lambang negara).

Dalam keprotokoleran negara Republik Indonesia sendiri terdapat asas-asas


yang mengatur keprotokolan yang harus dijunjung dan diterapkan oleh setiap
pelaksana protokol atau protokoler yakni asas kebangsaan, asas ketertiban dan
kepastian hukum, asas keseimbangan, kesesuaian dan keselarasan, dan asas timbal
balik.

1. Asas Kebangsaan
Yang dimaksud dengan “kebangsaan” adalah keprotokolan harus mencerminkan
sifat dan watak bangsa Indonesia yang pluralistik (kebinnekaan) dengan tetap
menjaga prinsip negara kesatuan Republik Indonesia.
2. Asas ketertiban dan kepastian hukum
Dalam hal ini yang dimaksud dengan “ketertiban dan kepastian hokum” adalah
keprotokolan harus dapat menimbulkan ketertiban dalam masyarakat melalui
adanya kepastian hukum.
3. Asas keseimbangan, kesesuaian dan keselarasan
Dalam hal ini yang dimaksud dengan “keseimbangan, keserasian, dan
keselarasan” adalah keprotokolan harus mencerminkan keseimbangan,
keserasian, dan keselarasan, antara individu dan masyarakat dengan
kepentingan bangsa dan Negara.
4. Asas Timbal balik
Pada asas keempat ini yang dimaksud dengan “timbal balik” adalah
keprotokolan diberikan setimpal ataubalas jasa terhadap keprotokolan dari
negara lain.
Berdasarkan Pasal 3 UU 9 tahun 2010 tentang keprotokolan, Pengaturan
Keprotokolan memiliki tujuan untuk :
1. Memberikan penghormatan kepada Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan,
perwakilan Negara asing dan/atau organisasi internasional, serta Tokoh
Masyarakat Tertentu, dan/atau Tamu Negara sesuai dengan kedudukan dalam
negara, pemerintahan, dan masyarakat.
2. Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar berjalan tertib, rapi,
lancar, dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik
secara nasional maupun internasional.
3. Menciptaknn hubungan baik dalam tata pergaulan antarbangsa.

C. Rangkuman
1. Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam
acara kenegaraan atau acara resmi, yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara
dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai
dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau
masyarakat.
2. Istilah protokol berarti halaman pertama yang dilekatkan pada sebuah manuskrip
atau naskah. Sejalan dengan perkembangan jaman, pengertiannya berkembang
semakin luas tidak hanya sekedar halaman pertama dari suatu naskah, melainkan
keselurahan naskah yang isinya terdiri dari catatan, dokumen persetujuan,
perjanjian, dan lain-lain dalam lingkup secara nasional maupun internasional.
Perkembangan selanjutnya, protokol berarti kebiasan-kebiasan dan peraturan-
peraturan yang berkaitan dengan formalitas, tata urutan dan etiket diplomatik.
3. Unsur-Unsur dalam kegiatan resmi protocol yaitu, Tata Cara, Tata karma, Aturan.
4. Dalam keprotokoleran negara Republik Indonesia sendiri terdapat asas-asas
yang mengatur keprotokolan yang harus dijunjung dan diterapkan oleh setiap
pelaksana protokol atau protokoler yakni asas kebangsaan, asas ketertiban dan
kepastian hukum, asas keseimbangan, kesesuaian dan keselarasan, dan asas
timbal balik.
5. Pengaturan Keprotokolan memiliki tujuan untuk :
1. Memberikan penghormatan kepada Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan,
perwakilan Negara asing dan/atau organisasi internasional, serta Tokoh
Masyarakat Tertentu, dan/atau Tamu Negara sesuai dengan kedudukan
dalam negara, pemerintahan, dan masyarakat.
2. Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar berjalan tertib,
rapi, lancar, dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang
berlaku, baik secara nasional maupun internasional.
3. Menciptaknn hubungan baik dalam tata pergaulan antarbangsa.

D. Tugas
E. Kunci Jawaban
F. Daftar Pustaka
Meikeayu Nurlaei. 2021. Ruang Lingkup dan Unsur Keprotokolan, (Online),
(https://www.scribd.com/document/497685164/materi-2-ruang-lingkup-
dan-unsur-keprotokolan), diakses 3 September 2021.
Novia Kardiyanti. 2013. Keprotokolan, Protokoler dan Mahasiswa, (Online),
(https://kpm.unpad.ac.id/keprotokolan-protokoler-dan-mahasiswa/), diakses
3 September 2021.
Nur Azizah Arham. 2015. Pengertian Protokol, (Online),
(https://nurazizaharham.blogspot.com/2016/08/pengertian-protokol.html),
diakses 3 September 2021.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 /2010 tentang Keprotokolan

Anda mungkin juga menyukai