Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rifki Tegar Alif Widiyanto

NIM : 11000118130587

Kelas : Asas-Asas Pidana (A)

Tugas

Analisis harapan dari hukum pidana untuk kedepannya dengan fakta di lapangan masih
banyak

mafia peradilan, kemudian fakta korban tidak terlindungi, dan ketika pelaku masuk ke dalam

penjara, yang terjadi adalah over capacity. Dengan berbagai hal diatas, dalam konsep hukum

pidana, maka hukum pidana sebaiknya harus bagaimana? Jelaskan sesuai pandangan hukum

diri sendiri.

Negara Republik Indonesia adalah negara yang didasarkan atas hukum, bukan negara yang
didasarkan atas kekuasaan belaka. Afirmasi sebuah negara hukum di Indonesia ini dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat (3) yang
menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara hukum.” Konsekuensi logis dari
adanya negara hukum adalah segalanya harus didasarkan atas hukum yang ada. Negara
hukum adalah negara yang berlandaskan atas hukum dan keadilan bagi warganya. Hukum
dalam sebuah negara hukum ini tentunya tidak terlepas dari adanya aparat penegak hukum.
Dengan demikian, hukum ini dapat terlaksana dengan baik jika didukung dengan adanya
pihak-pihak yang mampu untuk mengawasi terlaksananya hukum tersebut. Disinilah
dibutuhkan adanya peran aparat penegak hukum yang mampu menegakkan hukum yang
mana sesuai dengan tujuan dari hukum itu sendiri yaitu untuk mencapai keadilan.

Mengutip dari DR. Artidjo Alkostar, SH, LLM sebagai Ketua Kamar Pidana Mahkamah
Agung RI. Bahwa dalam sebuah negara penegakan hukum merupakan suatu kewibawaan
negara. Apabila penegakan hukum di suatu negara tidak bisa diciptakan maka kewibawaan
negara tersebut pun runtuh. Selanjutnya dalam rangka menciptakan penegakan hukum di
Indonesia harus mengembalikan perilaku para pelaku hukum kepada pola perilaku yang
memiliki norma dan nilai kebaikan, kebenaran dan positivitas. Meredam pertumbuhan dan
perkembangan arogansi-arogansi hukum. Kembali kepada perilaku kearifan dan
kebijaksanaan hukum. 
Dalam mengatasi permasalahan permasalahan hukum tersebut maka perlu adanya gagasan
yang mendekati tujuan ideal yaitu hukum yang mensejahterakan masyarakat. Gagasan
tersebut salah satunya adalah Hukum Progresif. Istilah hukum progresif pertama kali
digunakan oleh Prof. Satjipto. Hukum dalam praktiknya cenderung terbelenggu dalam
pemikiran positivisme hukum semata sehingga tidak bebas dalam menemukan makna dan
tujuan hukum yang haqiqi.

Berbicara mengenai definisi, hukum progresif dapat dikonstruksikan sebagai hukum yang
selalu berkembang dan merupakan gerakan pembebasan karena bersifat cair serta melakukan
pencarian dari satu kebenaran ke kebenaran selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai