Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rifki Tegar Alif Widiyanto

NIM : 11000118130587

Mata kuliah : Asas Hukum Pidana (A)

Perumusan Norma Dan Sanksi Dalam Satu Pasal

a. Pasal 112 KUHP

“Barang siapa dengan sengaja mengumumkan surat-surat, berita-berita atau keterangan-


keterangan yang diketahuinya bahwa harus dirahasiakan untuk kepentingan negara, atau
dengan sengaja memberitahukan atau memberikannya kepada negara asing, diancam
dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.”

 Norma :
 Barang siapa
 dengan sengaja
 mengumumkan
 Sanksi : Pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak
sembilan ratus rupiah

b. Pasal 228 KUHP

“Barang siapa dengan sengaja memakai tanda kepangkatan atau melakukan perbuatan

yang termasuk jabatan yang tidak dijabatnya atau yang ia sementara dihentikan

daripadanya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun atau pidana denda

paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.”

 Norma :
 Barang siapa
 dengan sengaja
 memakai tanda kepangkatan atau melakukan perbuatan yang termasuk jabatan yang
tidak dijabatnya atau yang ia sementara dihentikan daripadanya
 Sanksi : pidana penjara paling lama dua tahun atau pidana denda paling banyak
empat

ribu lima ratus rupiah

c. Pasal 285 KUHP

“Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita
bersetubuh dengan dia di luar pernikahan, diancam karena melakukan perkosaan, dengan
pidana penjara paling lama dua belas tahun.”

 Norma :
 Barang siapa,
 dengan kekerasan atau acaman kekerasan,
 memaksa seorang wanita bersetuhuh dengan dia di luar pernikahan
 Sanksi : diancam karena melakukan perkosaan dengan pidana penjara paling lama
dua belas tahun

d. Pasal 354 ayat (1) KUHP

“Barang siapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan
berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun”

 Norma :
 Penganiayaan berat
 Barang Siapa
 Sanksi : Pidana penjara paling lama delapan tahun

e. Pasal 372 KUHP

“Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang

seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam

kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam karena penggelapan, dengan pidana

penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus
rupiah.”

 Norma :
 Barang siapa
 Dengan sengaja dan melawan hukum
 memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain,
tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan
 diancam karena penggelapan
 Sanksi : Pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak
sembilan ratus rupiah.

Perumusan Norma Dan Sanksi Terpisah Dalam Satu Pasal

a. Pasal 105 jo Pasal 69 ayat (1) huruf c Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pasal 105 : “Setiap orang yang memasukkan limbah ke dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf c dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan
denda paling sedikit Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah) dan paling banyak
Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah).”

Pasal 69 : “Setiap orang dilarang memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia ke media lingkungan hidup Negara Kesatuan Republik
Indonesia.”

 Norma :
 Setiap orang
 dilarang memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
 ke media lingkungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia
 Sanksi : pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas)
tahun dan denda paling sedikit Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah) dan paling
banyak Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah)
b. Pasal 115 jo pasal 79 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian

Pasal 115 : “Setiap Penanggung Jawab Alat Angkut yang tidak membayar biaya beban

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (4) dan Pasal 79 dipidana dengan pidana

penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak

Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).”

Pasal 19 ayat 4 : “Jika dalam pemeriksaan Keimigrasian oleh Pejabat Imigrasi

ditemukan ada penumpang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Penanggung Jawab

Alat Angkut dikenai sanksi berupa biaya beban dan wajib membawa kembali

penumpang tersebut keluar Wilayah Indonesia.”

 Norma :
 Setiap Penanggung Jawab Alat Angkut
 yang tidak membayar biaya beban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (4) dan
Pasal 79 (Pasal 19 ayat 4 Jika dalam pemeriksaan Keimigrasian oleh Pejabat Imigrasi
ditemukan ada penumpang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Penanggung Jawab
Alat Angkut dikenai sanksi berupa biaya beban dan wajib membawa kembali
penumpang tersebut keluar Wilayah Indonesia.)
 Sanksi : dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

c. Pasal 98 jo. Pasal 42 ayat (3) UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas UU

No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

Pasal 98 : “Nakhoda kapal perikanan yang tidak memiliki surat persetujuan berlayar

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling

lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)”.

Pasal 42 ayat (3) : “Setiap kapal perikanan yang akan berlayar melakukan penangkapan

ikan dan/atau pengangkutan ikan dari pelabuhan perikanan wajib memiliki Surat
Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh syahbandar di pelabuhan perikanan”.

 Norma :
 Nakhoda kapal perikanan
 Yang tidak memiliki surat persetujuan berlayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
42 ayat (3) (Setiap kapal perikanan yang akan berlayar melakukan penangkapan ikan
dan/atau pengangkutan ikan dari pelabuhan perikanan wajib memiliki Surat
Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh syahbandar di pelabuhan perikanan).
 Sanksi : dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling
banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

d. Pasal 8 ayat (1) jo Pasal 96 A Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang


perubahan

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan

Pasal 8 ayat (1) :

“(1) Instansi Pelaksana melaksanakan urusan Administrasi Kependudukan dengan

kewajiban yang meliputi:

a. mendaftar Peristiwa Kependudukan dan mencatat Peristiwa Penting;

b. memberikan pelayanan yang sama dan profesional kepada setiap Penduduk atas

pelaporan Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting;

c. mencetak, menerbitkan, dan mendistribusikan Dokumen Kependudukan;

d. mendokumentasikan hasil Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

e. menjamin kerahasiaan dan keamanan data atas Peristiwa Kependudukan dan

Peristiwa Penting; dan

f. melakukan verifikasi dan validasi data dan informasi yang disampaikan oleh

Penduduk dalam pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.”


Pasal 96A :

“Setiap orang atau badan hukum yang tanpa hak mencetak, menerbitkan, dan/atau

mendistribusikan Dokumen Kependudukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8

ayat (1) huruf c dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan

denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”

 Norma :
 Setiap orang atau badan hukum
 Tanpa hak mencetak, menerbitkan, mendistribusikan dokumen kependudukan.
 Sanksi :
 Dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling
 banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

e. Pasal 52 ayat (1) jo. Pasal 15 UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

Pokok Agraria

Pasal 52 ayat (1) : “Barangsiapa dengan sengaja melanggar ketentuan dalam pasal 15

dipidana dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 bulan dan/atau denda setinggi-

tingginya Rp. 10.000,-“

Pasal 15 : “Memelihara tanah, termasuk menambah kesuburannya serta mencegah

kerusakannya adalah kewajiban tiap-tiap orang, badan hukum atau instansi yang

mempunyai hubungan hukum dengan tanah itu, dengan memperhatikan pihak yang

ekonomis lemah.”

 Norma :
 Barangsiapa
 dengan sengaja
 Melanggar ketentuan dalam pasal 15
 Sanksi : dipidana dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 bulan dan/atau denda
setinggi-tingginya Rp. 10.000,-

Anda mungkin juga menyukai