Anda di halaman 1dari 6

E-ISSN: 2613-9103

J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat)


Volume 5, Nomor 1, Juli 2016 : 10 – 15

PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM PEMBUATAN PUPUK


ORGANIK CAIR RAMAH LINGKUNGAN
DARI BAHAN BAKU HAYATI

ALDILA WANDA NUGRAHA1


1
STKIP PGRI Tulungagung
1
aldilanugraha89@gmail.com

RINGKASAN

Kegiatan ini berupaya memberi pembelajaran dan keterampilan dalam mengurangi dampak buruk
pemakaian bahan-bahan kimiawi di sektor pertanian melalui pembuatan pupuk organik cair ramah lingkungan.
Pada kegiatan bercocok tanam, para petani tidak dapat lepas dari kebutuhan akan pupuk. Pupuk yang selama ini
umum digunakan oleh petani adalah pupuk kimia buatan pabrik. Pemakaian yang tidak bijaksana dan melebihi
dosis anjuran dapat mengakibatkan struktur tanah menjadi keras dan terjadi proses eutrofikasi di lingkungan
perairan. Dalam beberapa tahun terakhir muncul wacana global untuk kembali ke alam (back to nature)
pada sektor pertanian, di antaranya dengan pemanfaatan bahan bahan alam (bahan baku hayati) sebagai
komposisi penyusun pupuk dan pestisida (pengendali hama) yang terkenal dengan sistem pertanian organik
yang ramah lingkungan. Dalam rangka memberikan pembelajaran dan keterampilan untuk mengurangi dampak
negatif dari pemakaian bahan-bahan kimia pertanian terhadap lingkungan dengan mengganti penggunaan pupuk
kimia degan pupuk organik. Kepada kelompok tani akan diberikan pembelajaran tentang pemilihan komposisi
bahan yang akan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik, praktek pembuatan pupuk organik
cair kaya unsur hara esensial, serta pendampingan cara mengaplikasikan produk hasil pelatihan langsung ke lahan
pertanian. Luaran dari kegiatan ini adalah produk berupa pupuk organik cair dan padat (pupuk N cair, pupuk P
cair, pupuk K cair, dan bokashi) yang dibuat sendiri oleh peserta secara berkelompok pada saat pelatihan
berlangsung dan meningkatnya minat dan motivasi para petani untuk mengembangkan sendiri alternatif pupuk
organik yang sesuai dengan pola tanam di lahan pertanian mereka.

Kata Kunci: Pupuk Organik, Bahan Baku Hayati, Pembelajaran.

PENDAHULUAN berdampak negatif bagi lingkungan.


Pemakaian yang tidak bijaksana dan melebihi
Mayoritas penduduk Indonesia dosis anjuran dapat mengakibatkan struktur
menggantungkan hidup dari sektor pertanian tanah menjadi keras dan terjadi proses
dan sektor ini memiliki peranan fundamental eutrofikasi di lingkungan perairan. Proses
dalam pembangunan ekonomi ke depan. Untuk eutrofikasi (melimpahnya unsur hara di
membangun sektor pertanian dibutuhkan perairan) akan menyebabkan ledakan populasi
sumber daya manusia berkualitas. Kegiatan gulma air dan pendangkalan sungai atau
bercocok tanam, para petani tidak dapat lepas sistem perairan lainnya (Tandjung, 2003).
dari kebutuhan akan pupuk. Pupuk yang selama Dalam beberapa tahun terakhir
ini umum digunakan oleh petani adalah pupuk muncul wacana global untuk kembali ke
kimia buatan pabrik, seperti ZA, Urea, NPK, alam (back to nature) pada sektor pertanian, di
dan lain-lain, yang harganya relatif mahal antaranya dengan pemanfaatan bahan bahan
terutama setelah pemerintah mencabut subsidi alam (bahan baku hayati) sebagai
terhadap harga pupuk. Kondisi ini semakin komposisi penyusun pupuk dan pestisida
diperparah apabila terjadi kelangkaan pupuk (pengendali hama) yang terkenal dengan sistem
akibat keterlambatan pasokan dari distributor. pertanian organik yang ramah lingkungan.
Penggunaan pupuk kimia selain Pupuk yang digunakan dalam pertanian ini
membutuhkan biaya produksi mahal, juga adalah pupuk organik yang tidak berpengaruh
10
E-ISSN: 2613-9103
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat)
Volume 5, Nomor 1, Juli 2016 : 10 – 15

negatif bagi lingkungan. Kini banyak dijual di serta komposisi bahan baku hayati yang dapat
pasaran berbagai macam pupuk organik digunakan sebagai bahan dasar pembuatannya.
dengan harga yang bervariasi, dari yang Tujuan Kegiatan
murah sampai dengan yang mahal. Pupuk Berdasarkan permasalahan yang telah
organik tersebut dibuat dari bahan baku alami, dirumuskan di atas maka tujuan dari kegiatan
seperti feses binatang, urine sapi, atau dedaunan ini adalah:
dari tanaman tertentu yang banyak terdapat di a. Memberikan pelatihan dan keterampilan
lingkungan sekitar petani itu sendiri. Karena kepada para petani untuk membuat pupuk
hal tersebut, sebenarnya petani dapat organik ramah lingkungan dari bahan
memproduksi sendiri pupuk organik dari baku hayati yang banyak terdapat di
bahan-bahan alami (bahan baku hayati) dari lingkungan sekitar.
lingkungan sekitar, sehingga mampu menghemat b. Mengetahui efektivitas pelatihan yang
biaya produksi dan memperbaiki struktur lahan diadakan bagi para petani untuk membuat
yang telah jenuh dengan pupuk dan pestisida pupuk organik ramah lingkungan dari
kimiawi, dan akhirnya dapat meningkatkan bahan baku hayati yang banyak terdapat di
produksi pertanian dan pendapatan petani. lingkungan sekitarnya
Setiap daerah pertanian mempunyai
bahan baku hayati yang berpotensi untuk METODE
dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang ke
depannya akan meningkatkan kesejahteraan Metode kegiatan yang dilakukan adalah
masyarakat di wilayah tersebut. Sumberdaya penyampaian materi secara teoritis (ceramah)
alam hayati merupakan bagian atau unsur dari tentang seluk-beluk pupuk organik dan potensi
lingkungan hidup, yang meliputi sumberdaya hayati di Desa Sumberdadi,
keanekaragaman atau kekayaan hayati Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten
(tumbuhan dan binatang) yang terdapat di suatu Tulungagung yang berpotensi sebagai bahan
wilayah (Tandjung, 2003). pupuk organik; kemudian diikuti dengan
Banyak bahan baku hayati yang demonstrasi dan praktek langsung
melimpah di lingkungan sekitar petani yang pembuatan pupuk organik oleh para petani.
dapat dibuat sebagai pupuk organik. Andoko Untuk melaksanakan praktek, peserta dibagi
(2008) menjelaskan tentang pembuatan pupuk dalam 5 kelompok kerja. Masing-masing
organik cair kaya nitrogen dari air kelapa, daun kelompok tersebut diberi kesempatan untuk
wedusan, dan bintil akar kacang tanah, praktek membuat pupuk organik sendiri.
sedangkan pupuk organik cair kaya unsur P Kegiatan pelatihan dilakukan selama 7 hari,
dapat dibuat dari batang pohon pisang dan nira dengan target 25 peserta.
atau tetes. Selain itu, pupuk organik cair yang Tahapan Kegiatan
kaya unsur K juga dapat dibuat dari bahan- Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan
bahan yang banyak terdapat di lingkungan mendatangi lokasi kegiatan, yaitu di Desa
sekitar petani, yaitu sabut kelapa. Pupuk organik Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol,
cair ini dapat digunakan untuk tanaman padi, Kabupaten Tulungagung. Para petani di daerah
tanaman palawija, dan sayuran. tersebut diundang untuk berkumpul di salah satu
Berdasarkan uraian di atas, banyak terdapat rumah warga, untuk diberikan pelatihan selama
bahan-bahan hayati (bahan baku hayati) di 7 hari. Hari pertama disampaikan materi
lingkungan sekitar petani yang dapat tentang seluk-beluk pupuk organik dan
dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan potensi sumberdaya hayati di Desa
pupuk organik cair. Oleh karena itu, para petani Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol,
perlu dibekali dengan teknologi dan inovasi Kabupaten Tulungagung yang berpotensi
baru, penanaman nilai dan prinsip agribisnis, sebagai bahan pupuk organik. Selanjutnya,
pengetahuan dan keterampilan pembuatan diberikan contoh/demonstrasi cara mengolah
pupuk organik dan cara-cara pembuatannya, bahan-bahan hayati (sumberdaya hayati)
tersebut dengan teknologi sederhana menjadi
11
E-ISSN: 2613-9103
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat)
Volume 5, Nomor 1, Juli 2016 : 10 – 15

pupuk organik cair yang kaya unsur N, P, dan K, untuk praktek membuat pupuk organik yang
pada hari ke dua hingga ketujuh. Para petani berupa pupuk N, P, K yang berwujud cair dan
peserta pelatihan sebanyak 23-25 orang pupuk bokashi yang berwujud padat. Untuk
dibagi menjadi 5 kelompok kerja. Masing- selanjutnya langkah-langkah kegiatan
masing kelompok tersebut diberi kesempatan pengabdian dapat dilihat pada Gb. 1.

Penyampaian materi, demonstrasi dan pelatihan bagi para


petani

Pemilihan komposisi yang akan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik ka
Observasi bahan baku hayati lain
yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk
organik

PraktekPemantauan
pembuatan pupuk
dan evaluasi
organikkegiatan
cair kaya
pengabdian.
unsur N, P, dan K, hara lain oleh para petani peserta pel
pertanian

Gambar 1. Langkah-langkah kegiatan pengabdian


Faktor Pendukung dan Penghambat cuaca cerah diselingi hujan tipis. Namun pada
Dalam kegiatan pengabdian ini, faktor- hari berikutnya cuaca relatif cerah dan
faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan mendukung kegiatan.
kegiatan adalah:
a. Antusiasme peserta untuk mendapatkan HASIL
pengetahuan tentang pembuatan pupuk Berdasarkan pada permasalahan dan
organik yang murah dan ramah tujuan kegiatan, maka kegiatan pengabdian ini
lingkungan sebagai alternatif pengganti telah menghasilkan 2 hal, yaitu:
pupuk kimia yang harganya semakin mahal a. Telah diadakan pelatihan kepada para petani
dan relatif sulit diperoleh di pasaran. untuk membuat pupuk organik ramah
a. Dukungan dari pemerintah setempat (Ibu lingkungan dari sumberdaya hayati
Kepala Desa dan Ketua Kelompok Tani) yang banyak terdapat di lingkungan
dengan menyediakan fasilitas tempat dan sekitar. Pelatihan dilaksanakan selama 7 hari,
dorongan semangat kepada warganya. yaitu tanggal 31 Maret hingga 6 April
b. Tersedianya pasokan bahan baku hayati yang 2017 yang dihadiri oleh 25 peserta yang
menjadi bahan baku pembuatan pupuk tergabung dalam kelompok tani
organik ramah lingkungan. Sumberdadi.
Selain faktor pendukung, kegiatan ini juga b. Kegiatan pelatihan telah cukup efektif, yaitu
mempunyai faktor hambatan, yaitu waktu bahwa 89% peserta pelatihan berniat untuk
pelatihan yang bersamaan dengan musim membuat sendiri pupuk organik dan 94%
pancaroba, sehingga pada hari ke-2 pelatihan, peserta akan mengaplikasikan pupuk
12
E-ISSN: 2613-9103
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat)
Volume 5, Nomor 1, Juli 2016 : 10 – 15

organik di lahan pertanian mereka. Dari disaring dan airnya siap digunakan.
hasil evaluasi di lapangan, 3 minggu setelah Bahan-bahan yang digunakan dalam
pelatihan, lebih dari 50% peserta telah pembuatan pupuk P cair adalah batang pisang 1
menguji coba di lahan pertanian masing- kg dan tetes atau nira 1 kg. Batang pisang diris
masing. tipis-tipis, kemudian dimasukkan ke dalam
Pembahasan Hasil Pelaksanaan ember yang telah berisi tetes atau nira, ember
Kegiatan ditutup rapat dan dibiarkan selama 2 minggu.
(a). Kegiatan Pelatihan kepada para petani Dua minggu kemudian batang pisang diremas-
untuk membuat pupuk organik remas, disaring, dan larutannya siap digunakan.
Kegiatan pelatihan yang diadakan Untuk pembuatan pupuk K cair
selama 7 hari ini mencakup penyampaian diperlukan sabut kelapa 5 kg dan air 100 liter.
materi (ceramah) dan observasi bahan baku Cara pembuatannya adalah; sabut kelapa
hayati pada hari pertama, serta demonstrasi dan dicacah dan dimasukkan ke dalam drum
praktek langsung pada hari kedua hingga yang telah berisi air, ditutup rapat, dibiarkan
hari ketujuh. Materi ceramah yang diberikan selama 2 minggu, kemudian disaring dan
meliputi dampak penggunaan pupuk kimia larutannya siap digunakan.
terhadap lingkungan, keunggulan pupuk Untuk pembuatan pupuk bokashi,
organik dibandingkan pupuk kimia dari segi diperlukan bahan rendeng (tanaman kacang
ekonomi maupun lingkungan, potensi tanah setelah dipanen) yang telah dicacah, tetes
pemanfaatan sumberdaya hayati di lingkungan tebu dan EM-4. Semua bahan tersebut
sekitar sebagai bahan baku pupuk organik, dicampur menjadi satu, ditumpuk pada
dan metode pembuatan pupuk organik dan cara tempat yang terlindung dan ditutup dengan
pemupukannya pada lahan pertanian. karung goni, kemudian didiamkan selama
Cara pembuatan pupuk organik yang minimal 3 hari sambil dibolak-balik agar
disampaikan pada kegiatan ini adalah cara panasnya merata. Setelah kompos matang,
pembuatan pupuk organik cair yang kaya unsur dengan ciri bahan dasar sudah tidak tampak
Nitrogen (N), pupuk organik cair yang kaya wujud aslinya dan berwarna kehitaman,
unsur Fosfor (P), pupuk organik cair yang kaya maka pupuk bokashi siap digunakan sebagai
unsur Kalium (K), dan pupuk organik padat pupuk dasar. Sebagai pupuk dasar, maka
(kompos bokashi). Pembuatan pupuk organik pupuk ini baik digunakan setelah tanah
cair tersebut mengacu pada Andoko (2002), diolah dan siap ditanami.
semua bahan yang diperlukan untuk Para petani selain diberikan
pembuatan pupuk cair maupun pupuk pengetahuan tentang bagaimana cara
bokashi merupakan sumberdaya hayati yang pembuatan pupuk organik, peserta juga
didapatkan dari lingkungan sekitar peserta diberikan pengetahuan tentang bagaimana cara
pelatihan sendiri. mengaplikasikannya pada lahan pertanian,
Bahan-bahan yang digunakan dalam khususnya pada lahan sawah. Nitrogen sangat
pembuatan pupuk N cair adalah daun salam 1 penting bagi tanaman pada fase
kg, daun wedusan (Ageratum conyzoides) 1 pertumbuhan, sehingga pupuk N organik
kg, air kelapa 1 liter, akar tanaman kacang cair baik digunakan pada tanaman padi saat
tanah dengan bintilnya 1 kg, EM-4 100ml, dan berumur 0-60 hari, atau dapat juga
tetes tebu atau gula pasir 10 sendok makan. Cara digunakan pada saat tanaman padi berumur
pembuatannya adalah dengan mencampurkan 25-60 hari setelah tanam. Caranya adalah dengan
daun salam, daun wedusan dan akar kacang disemprotkan ke tanaman dengan dosis 1
tanah menjadi satu dan ditumbuk sampai liter pupuk ditambah 17 liter air,
halus, kemudian dimasukkan ke dalam ember dilakukan seminggu sekali.
dan ditambahkan air kelapa, EM-4, dan tetes Unsur Fosfor dan Kalium sangat penting
atau gula pasir. Setelah itu ember ditutup rapat bagi tanaman untuk proses pembungaan dan
dan dibiarkan selama 3 minggu, kemudian pembentukan buah dan biji, sehingga pupuk P

13
E-ISSN: 2613-9103
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat)
Volume 5, Nomor 1, Juli 2016 : 10 – 15

dan K cair sangat baik digunakan saat dilakukan demonstrasi dan praktek langsung
tanaman mulai bunting. Caranya, dengan pembuatan pupuk organik. Berkurangnya
disemprotkan pada tanaman secara periodik peserta pelatihan pada hari berikutnya
seminggu sekali, dengan dosis 3 sendok dikarenakan waktu pelatihan yang bersamaan
makan pupuk P cair ditambah 15 liter dengan musim pancaroba sehingga cuaca
pupuk K cair. Untuk tanaman padi, mendung kerap menyertai proses praktek di
disemprotkan pada saat tanaman padi lapangan.
berumur 60 hari setelah tanam sampai (b). Efektivitas pelatihan
sebagian besar bulir padi mulai menguning. Evaluasi kegiatan pelatihan ini dilakukan
Setelah diberikan ceramah tentang materi dengan membagikan angket yang harus diisi
di atas, kemudian dilakukan demonstrasi dan oleh peserta setelah acara pelatihan selesai.
praktek langsung pembuatan semua pupuk Jika ada peserta yang kesulitan dalam
organik tersebut. Pada hari pertama yang memahami dan menjawab pertanyaan dalam
dihadiri oleh 25 peserta pelatihan, dilakukan angket, peserta tersebut dibantu oleh rekan-
observasi bahan baku hayati yang diperlukan rekan peneliti yang terlibat dalam kegiatan ini.
sebagai komposisi penyusun pupuk organik, Tabel 1 merupakan hasil rangkuman jawaban
sedangkan pada hari ke dua hingga ketujuh dari peserta pelatihan.
yang dihadiri oleh 23 peserta pelatihan
Tabel 1. Hasil angket yang disebarkan kepada peserta pelatihan
No. Pertanyaan Persentase jawaban
1 Apa yang Bapak rasakan setelah a. Bermanfaat: 100%;
mengikuti pelatihan pembuatan b. Biasa saja: 0%;
pupuk organik? c. Tidak ada manfaatnya: 0%
2 Setelah mengikuti pelatihan ini, a. Ya pasti: 89%;
apakah Bapak berniat mencoba b. Ragu-ragu/belum tahu: 11%;
sendiri membuat pupuk organik di c. Tidak: 0%
rumah?
3 Setelah mengikuti pelatihan ini, a. Ya pasti: 94%;
apakah Bapak akan mencoba b. Ragu-ragu/belum tahu: 6%;
menggunakan pupuk organik untuk c. Tidak: 0%
lahan pertanian Bapak?
4 Bagaimana menurut Bapak a. Mudah 45%;
tentang cara-cara pembuatan b. Susah: 6%;
pupuk organik sendiri? c. Sedang (tidak susah tetapi
juga tidak mudah): 49%
5 Munurut Bapak, apa keuntungan a. Lebih murah dibanding pupuk
menggunakan pupuk organik? kimia buatan pabrik: 91%;
(dapat menjawab lebih dari satu b. Lebih mudah
jawaban) mendapatkannya: 58,1%;
c. Hasil panen lebih tinggi: 18%;
d. Tidak ada untungnya: 0%

Dari Tabel 1 diketahui semua peserta menghasilkan luaran berupa pengetahuan yang
mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini diberikan kepada petani untuk memanfaatkan
bermanfaat bagi mereka. Kegiatan potensi bahan baku hayati yang tersedia di
pemberdayaan ini diharapkan dapat lingkungan sekitar petani, untuk diolah menjadi
14
E-ISSN: 2613-9103
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat)
Volume 5, Nomor 1, Juli 2016 : 10 – 15

pupuk organik yang ramah lingkungan dan jauh a. Pembuatan pupuk organik yang dilatihkan dalam
lebih murah dari pupuk kimia. kegiatan ini hanya meliputi sebagian kecil saja
Kegiatan pelatihan ini dikatakan efektif dari berbagai macam contoh pupuk organik yang
atau berhasil jika minimal 75% peserta pelatihan dapat dibuat sendiri oleh petani. Oleh karena itu,
bersedia mempraktekkan membuat pupuk petani perlu mengembangkan sendiri alternatif
organik sendiri dan mengaplikasikan di lahan pupuk organik yang sesuai dengan pola tanam
pertanian mereka. Dari Tabel 1 diketahui di lahan pertanian mereka. Dalam hal ini, dinas
bahwa 89% peserta pelatihan berniat untuk terkait dapat membantu para petani tersebut.
membuat sendiri pupuk organik. Hal ini b. Dari hasil penggalian minat peserta pelatihan
terkait dengan jawaban 45% peserta yang untuk kegiatan selanjutnya, maka perlu
menyatakan bahwa membuat sendiri pupuk diberikan pengetahuan dan keterampilan kepada
organik adalah mudah, 49% peserta petani dalam hal pengendalian hama secara
menyatakan sedang, dan hanya 6% yang hayati dengan pestisida organik yang aman dan
menjawab susah. Selanjutnya, 94% peserta ramah lingkungan.
menyatakan akan mengaplikasikan pupuk c.
organik di lahan pertanian mereka. Hal ini DAFTAR PUSTAKA
terkait dengan jawaban sebagian besar peserta
pelatihan yang menyatakan bahwa penggunaan Andoko, A. 2008. Budidaya Padi Secara Organik.
pupuk organik lebih murah dan lebih mudah Jakarta: Penebar Swadaya
dalam mendapatkannya dibandingkan pupuk Anonim. 1990. UURI Nomor 5 Tahun 1990 tentang
kimia. Konservasi Suberdaya Alam Hayati dan
Dari kegiatan ini telah dihasilkan produk Ekosistemnya
Atlas RM. 1995. Principles of Microbiology. St.
berupa pupuk organik cair dan padat (pupuk N Louis: Mosby
cair, pupuk P cair, pupuk K cair, dan bokashi) Australia Goverment Department of Industry
yang dibuat sendiri oleh peserta secara Tourism and Resources. 2007. Pengelolaan
berkelompok pada saat pelatihan berlangsung. Keanekaragaman Hayati. Translated by
Selain itu, dari hasil evaluasi di lapangan 3 Global Village Translation Pty. Ltd.
minggu setelah pelatihan, lebih dari 50% Parnata, A.S. 2004 Pupuk Organik Cair Aplikasi
peserta telah mencoba di lahan pertanian dan Manfaatnya.Jakarta: Agromedia Pustaka.
masing-masing. Berdasarkan hal tersebut, Riyo, Samekto. 2008. Pemupukan .Yogyakarta
kegiatan pelatihan ini telah berjalan efektif dan :PT.Aji Cipta Pratama
berhasil memberdayakan para petani untuk Soerjani, M., Rofiq, Ahmad, dan Rozy, Munir.
lebih mandiri dalam menyediakan pupuk 1987. Lingkungan: Sumberdaya Alam dan
Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta:
pertanian organik ramah lingkungan. Penerbit UI Press.
Simpulan Sutejo, M. M. 1990. Pupuk dan Cara Pemupukan.
Dari hasil kegiatan dan berdasar pada tujuan Jakarta: Rineka Cipta.
kegiatan, maka dapat disimpulkan bahwa Tandjung, S.D., 2003. Ilmu Lingkungan.
kegiatan pengabdian masyarakat yang telah Yogyakarta: Laboratorium Ekologi, Fakultas
diadakan pada tanggal 31 Maret - 6 April 2017 Biologi, Universitas Gadjah Mada.
dapat disimpulkan bahwa:
a. Telah memberikan bekal pengetahuan dan
keterampilan kepada para petani untuk
membuat pupuk organik ramah
lingkungan dari sumberdaya hayati yang
banyak terdapat di lingkungan sekitarnya
b. Telah berjalan secara efektif dengan melihat
hasil evaluasi yang sesuai dengan target
pencapaian.
Saran

15

Anda mungkin juga menyukai