Anda di halaman 1dari 6

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Kelas Jalan Kereta Api

Kelas jalan kereta api yang digunakan sesuai dengan peraturan Kementian
Perhubungan Republik Indonesia (2012)

Gambar 3.1. Kelas jalan kereta api (Kementian Perhubungan Republik Indonesia 2012)

3.2. Bantalan Beton ( Sleeper)

Menurut peraturan Kementian Perhubungan Republik Indonesia (2012) Untuk


lebar jalan rel 1435 mm dengan kuat tekan karakteristik beton tidak kurang dari
600 kg/cm 2
, dan mutu baja prategang dengan tegangan putus (tensile strength)
minimum sebesar 16.876 kg/cm2 (1.655 MPa). Bantalan beton harus mampu
memikul momen minimum sesuai dengan desain beban gandar dan kecepatan.
Dimensi bantalan beton untuk lebar jalan 1435 mm adalah sebagai berikut

• Panjang : - 2440 mm untuk beban gandar sampai


dengan 22,5 ton

• Lebar maksimum : 330 mm

• Tinggi di bawah dudukan rel : 220 mm


3.3. Bantalan Beton ( Slab Track )

Menurut Lichtberger (2005) lapisan beton harus memenuhi persyaratan sebagai


berikut:
• Toleransi lapiasan permukaan profil beton sebesar ± 2 mm.
• Kualitas beton harus sesuai dengan kualitas B35 dan harus sangat tahan
terhadap perubahan cuaca.
• Isi semen beton harus antara 350 dan 370 kg / m3.
Lebar retak tidak boleh melebihi 0,5 mm dan tinggi keseluruhan adalah 200 mm

3.4. Rel
Menurut peraturan Kementian Perhubungan Republik Indonesia (2012) untuk
persyaratan rel kereta api adalah sebagai berikut :
a. Rel harus memenuhi persyaratan berikut:
 Minimum perpanjangan (elongation) 10%;
 Kekuatan tarik (tensile strength) minimum 1175 N/mm 2 ;
 Kekerasan kepala rel tidak boleh kurang dari 320 BHN.
b. Penampang Rel harus memenuhi ketentuan dimensi rel seperti pada tabel
dan gambar berikut :
Gambar 3.2.(Tabel dan gambar jenis kereta api (Kementian Perhubungan Republik Indonesia
2012)
3.5. Pembebanan
Menurut peraturan Kementian Perhubungan Republik Indonesia (2012) untuk
persyaratan pembebanan kereta api adalah sebagai berikut :
a. Beban Mati

Berat jenis bahan yang biasanya digunakan dalam perhitungan beban mati
sebagaimana tersebut dalam Tabel 3-11.

Gambar 3.3. Tabel berat jenis bahan (Kementian Perhubungan Republik Indonesia 2012)

b. Beban Hidup

Beban hidup yang digunakan adalah beban gandar terbesar sesuai rencana
sarana perkeretaapian yang dioperasikan atau skema dari rencana muatan.
Gambar 3.4. Skema pembebanan rencana muatan 1921 (RM 21) (Kementian Perhubungan
Republik Indonesia 2012)

3.6. Kriteria Penilaian

Pada prinsipnya, ada tiga indikator utama untuk menilai kinerja dari desain slab
track. Beberapa indikator ini terkait dengan nilai-nilai batas yang dinyatakan
dalam pedoman HSL-South guidelines dan Eurocode. Tiga indikator dibahas di
bawah ini :

a. Car Body Accelerations

Percepatan tubuh mobil kereta memainkan peran penting dalam penilaian


kenyamanan penumpang. Percepatan tubuh mobil yang pelan disaring oleh
suspensi primer dan sekunder. Percepatan yang dialami oleh penumpang tidak
boleh melebihi tingkat kualitas 2 dari standar UIC-513. Dalamsimulasi
DARTS_NL hanya percepatan vertikal dianggap, sedangkan standar UIC-513
didasarkan pada tertimbang percepatan tiga dimensi.

b. Wheel-Rail Interaction Forces

Tegangan yang terjadi antara roda dan rel harus dibatasi. Sebuah cara
sederhana untuk mengungkapkan efek dinamis adalah dengan menggunakan
Dynamic Amplification Factor (DAF).

c. Momen Lentur Dari Beton

Momen lentur yang terjadi dalam struktur harus dipertimbangkan sehubungan


dengan kekuatan dan kelelahan struktur (fatik). Umumnya cek pada kelelahan
akan menentukan dalam analisis perilaku jangka panjang dari struktur track.
Beberapa pedoman analisis kelelahan struktur beton bertulang dapat
ditemukan di Eurocode-2-2.

3.7. Interaksi Tanah

Dalam model interaksi tanah dengan pemodelan struktur, pendekatan yang umum
digunakan adalah memodelkan tanah sebagai links dengan menentukan reaksi
modulus tanah dasar dari tanah yang digunakan. Pemodelan link supports sebagai
pendekatan dari pemodelan tanah dipilih karena link supports lebih dapat
mengaktifkan perilaku nonlinier pada tanah.

Nilai modulus reaksi tanah ditunjukkan pada persamaan :

q
k = ........................(3.1)
δ

Dengan:

k : Kekakuan links, Nmm

q : Gaya, N
δ : Penurunan tanah, mm

Nilai kekakuan pada links mempunyai hubungan dengan modulus reaksi tanah
dasar seperti pada persamaan :

k =k s A ................(3.2)

Dengan:

k s: Modulus reaksi tanah dasar, N/mm3

A : Luasan mesh pada struktur yang digunakan, mm2

Anda mungkin juga menyukai