Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA

 SENIN, 10 MARET 2014  DILIHAT : 14,815  CAT : MUSIK,2015  0 KOMENTAR

Perkembangan Musik Dunia

Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi upacara-upacara
kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad pertengahan,disebabkan terjadinya perubahan
keadaan dunia yang makin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi
dipergunakan juga un tuk urusan duniawi
PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA TERBAGI DALAM ENAM ZAMAN :

1.Zaman Abad Pertengahan

Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M)
sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan Musik pada
Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan
penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah musik
adalah bahwa musik tedak lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk
urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.

Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang
dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M)

Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik Greogrian disempurnakan
oleh Paus Gregorius.

Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :

1. Gullanme Dufay dari Prancis.

2. Adam de la halle dari Jerman.

2. Zaman Renaisance (1500 – 1600)

2. Zaman Renaisance

Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan, Renaisance artinya Kelahiran Kembali tingkat
Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari dengan cirri-ciri khusus, contoh
nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini
alat musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Di kota Florence
berkembang seni Opera. Opera adalah sandiwara dengan iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.
Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :

1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.

2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.

3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.


4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.
3. Zaman Barok dan Rokoko

Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik baru, diantaranya
adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik
(Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang deserahkan pada
Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.

Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :

A. Johan Sebastian Bach

Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28 Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil
karyanya yang amat indah dan terkenal:

1. St. Mathew Passion.

2. Misa dalam b minor.

3. 13 buah konser piano dengan orkes

4. 6 buah Konserto Brandenburg

Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk
Khotbah Gereja) dan menciptakan lagu-lagu instrumental.

Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig

B. George Fredrick Haendel

Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London tanggal 14 April 1759. Semasa
kecilnya dia sudah memperlihatkan bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke
Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris. Hasil ciptaannya
yang terkenal adalah ;

1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.


2. Water Musik (Musik Air).

3. Fire Work Music (Musik Petasan).

Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling terkenal. Dia meninggal di London
dan dimakamkan di Westminster Abbey.

4. Zaman Klasik 91750 – 1820)

Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko.

Ciri-ciri Zaman musik Klasik:

a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo.

b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut).
c. Pemakaian Ornamentik dibatasi

d. Penggunaan Accodr 3 nada.

Komponis-komponis pada Zaman Klasik antara lain :

1. Frans Joseph Haydn (1732 – 1809),

Lahir di Rohrau Austria, ia meninggal tanggal 31 Mei 1809 di Wina Austria. Karya ciptaannya yaitu : Sonata
Piano, 87 buah kuartet, 24 buah opera, 100 buah simfoni, yang paling terkenal adalah The Surprisse Sympony.
Dalam sejarah musik, Joseph Haydn termashur sebagai Bapak Simfony yang mewujudkan bentuk orkes dan
kuartet seperti yang kita kenal sekarang. Di Wina ia diakui sebagai Komponis Austria yang handal.

2. Wolfgang Amandeus Mozart (1756 – 1791)

Lahir pada tanggal 27 januari 1756 di Salzburg Austria, meninggal tanggal 5 Desember 1791 di Wina Austria.
Hasil karyanya adalah : Requiem Mars, 40 buah Simfony, Opera Don Geovani, Kuintet Biola Alto, Konserto
Piano. Pada usia 3 tahun ia telah dapat menghasilkan melodi dan menerapkan accor pada hrpsikord. Pada usia
5 tahun ia telah mulai menciptakan lagu dan muncul didepan umum pada usia 6 tahun, kemudian bersama
saudara perempuannya mengadakan Tour keliling Eropa. Pada tahun 1781 ia pindah ke kota Wina dan
mengarang ciptaan-ciptaannya yang termaahur. Permainannya sangat menakjubkan, sehingga dijiluki Anak
Ajaib. Biarpun memperoleh banyak sukses, tapi ia sangat miskin dan dalam keadaan yang sengsara, ia
meninggal di Wina dalam usia 35 tahun dan dikuburkan di pekuburan fakir miskin. Ia menulis banyak
komposisi dalam bentuk yang berbeda-beda tetapi berpegang kuat pada gaya klasik murni.

5. Zaman Romantik (1820 – 1900)


Musik romantic sangat mementingkan perasaan yang subyaktif. Musik bukan saja dipergunakan untuk
mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu,
dinamika dan tempo banyak dipakai. Komponis-komponis pada Zaman romantic adalah :

a. Ludwig Von Bethoven dari Jerman.

b. Franz Peter Schubert dari Wina.

c. Francois Fredrick Chopin dari Polandia

d. Robert Alexander Schumann dari jerman.

e. Johanes Brahms dari Hamburg Jerman.

Riwayat Haidup Komponis Zaman Romantik :

A. Ludwig Von Beethoven (1770 – 1827)

Lahir Desember 1770 di Bonn Jerman, ia meninggal tanggal 26 Maret 1827 di Wina Austria. Ia menamakan
dirinya sebagai Pujangga Nada. Sejak usia 4 tahun dia belajar musik dibawah asuhan ayanhnya. Pada usia 17
tahun ia pergi ke Wina menemui komponis Mozart, kemudian Mozart memberi bimbingan musik kepadanya,
sehingga ia dapat menjadi pemain musik yang baik danm komonis yang berbakat. Pada usia 30 tahun
pendengarannya mulai berkurang, dan usia 50 tahun pendengarannya tuli sama sekali. Pada waktu ciptaannya
Ninth Symphonies lahir, ia tidak mampu lagi mendengarkan hasil karyanya itu. Pada tanggal 26 Maret 1827,
dia meninggal di Wina. Ia hidup dengan sangat menderita, tetapi mampu menciptakan Sonata dunia yang
paling indah. Hasil ciptaannya antara lain :
- 5 buah sonata cello dan piano.

- 9 buah symfoni

- 32 sonata piano.

B. Franz Peter Scubert (1797 – 1828)

Lahir di Wina 31 Januari 1797, dia meninggal tanggal 19 Desember 1828, ciptaannya antara lain : Ave Maria,
The Erl King, Antinghed Symphony, Gretchen At The Spining Sheel, The Wild Rose. Schubert mempunyai
suara yang merdu dan menjadi penyayi paduan suara Imperial Choir. Kemudian ia memperdalam pengetahuan
musiknya dibidang komposisi. Pada waktu meninggal, Ia tidak dikenal orang banyak dan berpasan agar
dikuburkan dekat makan Beethoven. Dia meninggalkan 100 buah hasil karyanya, kebanyakan lagu-lagu solo.

C. Wilhelm Richard Wagner (1813 – 1883)

Lahir tanggal 22 Mei 1813 di Leipzig Jerman, meninggal 13 Februari 1883 di Venesia. Hasil ciptaannya
antaralain : Tannhauser, Die Maistersinger Von Hurberg, Lohengrin, Der Fliegende Holander.

D. Johannes Brahms (1883 – 1897)

Lahir 7 Mei 1883 di Hamburg Jerman, ia meninggal 3 April 1897 di Wina Austria. Hasil ciptaannya :
Hungarian Dance, Muskoor Ein Deusches Requiem, Kuartet gesek.. paa usia 14 tahun ia telah menjadi pianis
yang baik. Dia adalah seorang komponis terakhir dari aliran Romantik, karyanya sangat indah.

6. Zaman Modern (1900 – sekarang)

Musik pada Zaman ini tidak mengakui adanay hokum-hukum dan peraturan-peraturan, karena kemajuan ilmu
dan teknologi yang semakin pesat, misalnya penemuan dibidang teknik seperti Film, Radio, dan Televisi. Pada
masa ini orang ingin mengungkapkan sesuatu dengan bebas.

Komponis-komponis pada Zaman Modern :


Komponis-komponis pada Zaman Modern :

1. Claude Achille Debussy dari Prancis

2. Bella Bartok dari Honggaria.

3. Maurice Ravel dari Prancis.

4. Igor Fedorovinsky dari Rusia

5. Edward Benyamin Britten dari Inggris.


Memahami Musik Barat
Dalam buku pakaet mapel Seni Budaya kelas XI semester gasal BAB 8 halaman 38 terdapat bagan peta
materi yang akan kita pelajari.

Di sini saya berusaha untuk membantu para siswa dalam memahami matri pembelajaran yang terdapat
dalam buku tersebut.

Penjelasan tentang bagan peta materi

Konsep Musik Barat : Musik barat adalah music yang berasal dari Eropa dan Amerika.

Dalam perkembangannya music tersebut menyebar hampir ke seluruh penjuru

Dunia termasuk Indonesia. Tradisi music barat berawal dari tujuan spiritual baik

Untuk pemujaan para dewa dan sarana peribadatan agama Kristen.

Dalam konteks ini music barat dibedakan dengan

Musik timur yang maksutnya adalah music yang berasal dari Asia.

Jadi yang melatarbelakangi penyebutan istilah barat dan timur itu adalah

Factor budaya. (Dalam buku paket kalian terdapat uraian makna dari istilah
“konsep” dan yang terkait dengan konsep music.

Pengertian Musik : Banyak pendapat yang berkembang mengenai definisi music dalam masyarakat

dunia, hal itu disebabkan karena sudut pandang, latar belakang budaya,bahasa
yang berbeda-beda. Namun demikian inti dari definisi tersebut tetap
menunjukkan konsep dasar yang sama.

Dalam buku pelajaran kalian dirumuskan bahwa : Musik adalah seni tentang
kominasi ritmik dari nada nada baik vocal maupun instrumental yang meliputi
melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala rasa indah manusia yang ingin
diungkapkan.

Dalam buku kalian pengertian music pada bagan dijabarkan dalam tiga
submateri yaitu:

1. Musik Modal
Sistem modal adalah system music yang memandang bunyi secara tinggal
atau vertical saja. Modal berarti system nada music berasal dari satu jajaran
nada dengan jarak interval tertentu dan tidak memiliki hubungan antara
nada yang satu dengan yang lain kecuali nada dasarnya.
2. Musik Tonal
Sistem adalah system music yang memandang bahwa nada memiliki
hubungan vertical dan horizontal dengan nada yang lain.
Dalam system ini tiap nada memiliki hubungan harmoni dengan nada yang
lain.
3. Musik atonal
Sistem ini adalah music tanpa nada.

Unsur Musik : dalam bagan terbagi menjadi tiga submateri yaitu

1. Nada
Yang dimaksut dengan nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi tetap
sehinga memiliki ketinggian (pitch) yang tetap.
2. Dinamik
Yaitu kuat dan lemahnya bunyi music
3. Tempo
Yaitu Cepat lambatnya music.

TANGGA NADA MAYOR

Ciri-ciri tangga nada mayor adalah:

1. Pola jaraknya 1 - 1 - ½ - 1 - 1 - 1 - ½
2. Bila dibunyikan dengan solmisasi bunyinya do re mi fa sol la si do

Kita mulai dari tangga nada berikut ini:

Tangga nada tersebut dimulai dari nada c sebagai nada pertamanya atau sebagai nada dasarnya.
Jadi nada c = do.
Dengan demikian biasa disebut tangga nada c mayor atau c = do
Nada nada dalam tangga nada tersebut semua masih asli, maksutnya belum ada yang
medapatkan tanda kres atau tanda mol.
Dengan demikian maka tangga nada c mayor disebut juga dengan nama tangga nada mayor
natural.
Untuk memperjelas mari kita lihat letak nada dalam tuts piano.

Cis dis fis gis ais

c e b c
d f ga b c’
c e
Do re mi fa sol la si do

Susunan nada dalam piano di atas bila dimulai dari nada c maka akan membentuk susunan
interval 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½.

c – d – e – f – g – a – b – c’
1 – 2 –3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 1
1 1 ½ 1 1 1 ½
Untuk mempermudah mengingatnya maka interval
setengah dalam tangga nada tersebut terdapat pada interval antara nada e – f dan nada b – c , atau
antara nada mi-fa dan si-do

Tangga nada mayor bisa dimulai dengan nada selain c sebagai nada dasarnya.
Bahkan semua nada bisa dijadikan sebagai nada dasar. Hal ini disebabkan oleh keperluan jangkauan
nada vocal maupun instrument untuk memeinkan nada-nada dalam sebuah komposisi lagu.
Bila semua komposisi lagi dimainkan dalam tangga nada c = do akan mungkin terjadi lagu tersebut dirasa
sangat tinggi atau sebaliknya.

Oleh karena hal tersebut maka diperlukan tangga nada baru selain c = do.
Cara menyusun tangga nada baru tetap berpedoman pada ketentuan pola interval yang telah
disebutkan di atas.
Dalam buku pelajaran kalian pada halaman 56 sampai 58 telah diuraikan cara menyusun tangga nada
mayor selain c = do

1. Tanda Mula dengan kres


Tanda mula berkaitan dengan nada dasar. Cara menentukannya adalah dengan berdasarkan
urutan tangga nada natural. Urutan tangga nada natural dianggap sebagai bernada dasar 1 =
C (do sama dengan C) tidak ada kresnya. Untuk nada dasar selanjutnya dipakai patokan nada
kelima dari urutan nada tersebut. Maka nada dasar berikutnya adalah 1 = G dengan satu kres,
dan seterusnya.

Nada Jumlah
Susunan Nada Notasi
Dasar Kres
c – d – e – f – g – a – b – c’
1=C 0 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 1
1 1 ½ 1 ½
1 1
g – a – b – c – d – e – fis – g’
1 =G 1 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 1
1 ½ 1 ½
1 1 1
d – e – fis – g – a – b – cis – d’
1=D 2 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 1
1 ½ ½
1 1 1 1

Selengkapnya silakan dipelajari dalam buku pelajaran kalian halaman 56 sampai halaman 58.
Untuk materi halaman 57 pada tabel tangga nada yang menggunakan tanda mol perlu
diperhatikan karena penulisan tangga nadanya salah.

11. Dinamik

Dinamik berarti kekuatan, yaitu keras lemahnya atau kuat lembutnya nada
dinyanyikan. Dinamik lagu akan memengaruhi suasana lagu tersebut. Ada dua
istilah pokok dinamik lagu, yaitu forte yang berarti kuat dan piano yang berarti
lembut. Dalam notasi musik forte disingkat f dan piano disingkat p. Karena kuat
lemahnya lagu itu bervariasi, masih ada pula variasi dinamik lagu. Berikut adalah
tanda-tanda dinamik lagu beserta maksudnya.

Tanda Dibaca Maksudnya


f forte kuat
ff fortissimo lebih kuat daripada f
fff forte fortissimo lebih kuat daripada ff
mf mezzo forte agak kuat/kurang kuat daripada f
p piano lembut
pp pianissimo lebih lembut daripada p
ppp piano pianissimo lebih lembut daripada pp
mp mezzo piano agak lembut
< crescendo makin lama makin kuat
> decrescendo makin lama makin lembut
Tanda dinamik dituliskan di atas bagian lagu yang memerlukan. Pengaruhnya
hanya berlaku bagi not-not yang berada di dekatnya. Namun demikian, dalam
praktik, penafsiran seseorang terhadap dinamik lagu tergantung pada yang
bersangkutan. Lebih banyak orang memainkan nada-nada rendah dengan lembut
sedangkan nada-nada tinggi dengan kuat meskipun tidak terdapat tanda-tanda
dinamik lagu. Namun demikian, untuk kepentingan berlatih, lebih baik kalian
mematuhi notasi musik secara lebih total karena pencipta lagu atau komposer pasti
mempunyai maksud tertentu dalam menuliskan lagunya.

12. Tempo

Sering kita dengar lagu yang biasanya dinyanyikan dengan lambat tiba-tiba
diubah dengan cara dinyanyikan dengan cepat. Mendengar lagu yang diubah
kecepatannya, sekejap kita akan merasa janggal. Coba saja nyanyikan lagu
“Mengheningkan Cipta” dengan kecepatan seperti ketika kita menyanyikan lagu
“Halo-Halo Bandung”. Bagaimana rasanya? Kita merasa aneh karena cita rasa lagu
tersebut akan ikut berubah pula.
Oleh karena itu, kecepatan menyanyikan lagu sebaiknya mengikuti petunjuk
yang telah dibuat oleh penciptanya. Dalam hal ini kita perlu mengenal istilah
tempo. Tempo adalah istilah untuk menentukan cepat lambatnya lagu dinyanyikan.
Ada lagu yang bertempo cepat, sedang, dan ada pula lagu yang bertempo lambat.
Istilah-istilah sebagai tanda tempo biasanya menggunakan Bahasa Italia. Akan
tetapi, dapat juga kita menggunakan istilah dalam bahasa sendiri untuk memberikan
tanda tempo tersebut. Pencipta lagu biasanya telah menentukan tempo lagu
ciptaannya. Penetapannya dilakukan dengan menuliskan tanda tempo di kiri atas
notasi lagu. Tanda tempo sebuah lagu berlaku untuk keseluruhan teks lagu tersebut.
i. Istilah Tempo Utama
Istilah Keterangan
Largo Lambat sekali
Lento Lebih lambat
Adagio Lambat
Andante Sedang
Moderato Sedang agak cepat
Allegro Cepat
Vivace Lebih cepat
Presto Cepat sekali
ii. Variasai Pemakaian Tanda Tempo
Istilah-istilah tempo di atas dapat berdiri sendiri. Namun, pencipta lagu
kadang-kadang masih menambahkan istilah lain bagi lagunya. Penambahan
istilah ini tentu ada maksudnya karena ungkapan cita rasa lagu lewat kecepatan
lagu tersebut memang harus tergambarkan dengan lebih tepat. Oleh karena itu,
sering kita jumpai sebuah lagu diberi tanda tempo berupa gabungan dua istilah,
atau berupa penambahan akhiran tertentu, dan sebagainya. Berikut ini disajikan
beberapa variasi pemakaian tanda tempo.
1) Menggabungkan dua istilah
Biasanya dilakukan untuk dua istilah yang berdekatan, misalnya: Allegro
Vicave, yang berarti lebih cepat dari allegro tetapi kurang dari vivace.
2) Menambahkan istilah lain
Biasanya dilakukan untuk menambahkan sifat tertentu dari sebuah lagu.
con amore : dengan penuh cinta

con brio : dengan hidup

con fiesto : dengan meriah

con espressione : dengan penuh perasaan

con dolore : dengan sedih

con maestoso : dengan agung

Penerapannya misalnya,
Adagio con maestoso : lambat dengan agung

Allegro con fiesto : cepat dengan meriah.

Untuk praktisnya, istilah con sering dihilangkan, sehingga menjadi: Adagio


maestoso, allegro fiesto, dan sebagainya.

3) Menambahkan akhiran tertentu.


Biasanya akhiran tersebut adalah etto yang berarti agak dan issimo yang berarti
sangat.
Allegro → allegretto :
agak cepat Allegro →
allegrissimo : sangat cepat
Largo → largetto :
agak lambat Largo →
largissimo :
sangat cepat

iii. Perubahan Tempo


Seperti disinggung di atas, bahwa tanda tempo sebuah lagu berlaku untuk
keseluruhan teksnya, kadang kala pencipta masih menginginkan variasi tempo
tertentu di bagian-bagian tertentu lagunya. Untuk itu pencipta dapat
menggunakan istilah-istilah perubahan tempo. Istilah-istilah tersebut di
antaranya adalah:
ritenuto sering disingkat rit, artinya diperlambat.

accelerando sering disingkat accel, artinya dipercepat.

a tempo atau tempo primo, artinya kembali ke tempo semula.

Istilah untuk perubahan tempo ini dituliskan di atas paranada pada bagian yang
dikehendaki perubahan temponya.
iv. Mengukur Tempo
Sudah dijelaskan di atas bahwa tanda tempo menunjukkan cepat
lambatnya lagu dinyanyikan. Tetapi, seberapa tepat kecepatan sebuah tempo
harus diterapkan dalam menyanyikan lagu? Bagaimana pula mengukurnya?
Johann Nepomuk Malzel (1770 – 1838) menolong kita dengan alat temuannya
yang diberi nama Metronome Malzel. Alat ini dapat memberi tanda berupa
ketukan teratur yang dapat disetel sesuai dengan tempo lagu. Jika disejajarkan
dengan tempo lagu, metronome akan memberi tanda kecepatan sebagai berikut:
1. Largo : 40 – 60 ketuk per menit
2. Lento : 60 – 66 ketuk per menit
3. Adagio : 66 – 76 ketuk per menit
4) Andante : 76 – 108 ketuk per menit
5) Moderato : 108 – 120 ketuk per menit
6) Allegro : 120 – 160 ketuk per menit
7) Vivace : 160 – 184 ketuk per menit
8) Presto : 184 – 208 ketuk per menit 13. Tanda Ulang
Dalam
sajian lagu, kita sering mendengar sebuah lagu yang dinyanyikan secara berulang.
Kadang diulang secara keseluruhan, kadang yang diulang hanya sebagian. Kadang
diulang dari awal, kadang yang diulang hanya bagian tertentu saja. Yang paling
sering kita dengar adalah pengulangan lagu hanya bagian refreinnya saja. Dalam
notasinya tentu tidak seluruh lagu beserta pengulangannya ditulis. Akan banyak
menghabiskan halaman kertas jika demikian. Oleh karena itu, untuk keperluan
pengulangan bagian-bagian lagu disini juga dikenalkan cara-cara pengulangan
lagu dengan pemakaian tanda ulang.
Tanda ulang bermacam-macam tergantung bagian mana yang akan diulang
dalam sebuah notasi lagu. Berikut ini disajikan macam-macam tanda ulang.

a. Berupa garis penutup yang bertitik dua (:). Dua titik tersebut diletakkan di sebelah
kanan garis birama awal pengulangan dan di kiri dua garis penutup

a b c d
Bila terdapat tanda ulang seperti itu, berarti seluruh penulisan lagu dalam
apitan tanda titik dua (:) itu harus diulang dua kali, menjadi a – b – c – d – a
–b–c–d
a b c d
Bila terdapat tanda ulang seperti di atas, dinyanyikan a – b – c – d – c – d.

b. Pengulangan yang berbeda di bagian akhir. Cara ini dilakukan bila bagian yang
diulang tidak tepat sama dengan ulangannya. Perhatikan contoh!

A b c d

Penulisan lagu di atas harus dinyanyikan dengan urutan sebagai berikut:


a – b – c – d – e – f – g – a – b – c – d – e - f – h. Pada pengulangannya ruas
g tidak dinyanyikan lagi. Dari ruas f langsung melompat ke ruas h. Ruas g
yang diberi tanda angka 1 disebut sebagai prima volta (bait pertama) dan
ruas h yang diberi tanda angka 2 deisebut secunda volta (bait kedua). Jadi
maksudnya untuk bait pertama lagu tersebut dari a sampai g dan untuk bait
kedua dari a sampai f lalu melompat ke h.

c. Pengulangan dengan bantuan istilah. Ada dua istilah untuk pengulangan


lagu. Keduanya dalam bahasa Italia, yaitu:
D.C. al Fine (Da Capo al Fine): diulang dari awal dan berakhir pada tanda Fine.
D.S. al Fine (Da Segno al Fine): diulang dari tanda Segno

a b c

d e f

Contoh di atas harus dinyanyikan a – b – c – d – e – f – a – b


a b c

d e f

Contoh di atas dinyanyikan dengan urutan a – b – c – d – e – f – c – d

d. Tanda untuk mengulang ruas birama pada ruas-ruas berikutnya

Contoh di atas dimainkan:

Tangga nada adalah susunan nada dengan pola jarak (interval) tertentu dalam gerak naik turun.

Musik barat menggunakan tanggga nada diatonic yaitu tangga nada yang tersusun atas jaraj satu (tone)
dan satu setengah (semitone)
Tangga nada diatonic ada dua macam yaitu tangga nada Mayir dan Minor.
Untuk kali ini marilah kita pelajari tangga nada Mayor terlebih dahulu.
Tangga nada mayor tersusun dengan ketentuan Jarak 1 – 1 - 1/2 – 1 – 1 – 1 - ½.
Bila dibunyikak berbunyi do re mi fa sol la si do.

Pada buku pelajaran Seni Budaya kalian diuraiakan secara rinci dan lengkap tentang tangga nada dari
halaman 53 sampai halaman 58.

Perhatikan baik-baik tentang penulisan tanda kunci dalam garis paranada yang menentukan letak nada
dalam garis dan spasi.

Mari kita mulai mempelajari tangga nada mayor dengan nada dasar C=do.
Tangga nada mayor dengan nada dasar C=do disebut tangga nada C mayor atau tangga nada natural.
Semua nada dalam tangga nada C mayor masih asli belum ada yang mendapar tanda kres dan mol :
c-d-e-f-g-a-b-c’
Tangga nada tersebut menggunakan pola jarak 1-1-1/2-1-1-1-1/2.
Jarak setengah kita dapati pada interval nadake 3-4 yaitu e ke f dan nada ke 7-8 yaitu b-c’ yang bila
dibaca dengan solmisasi adalah nada mi-fa dan si do.

Untuk melmperluas pengetahuan kalian tentang tangga nada cermati materi dalam buku pelajaran
kalian dari halaman 53 sampai 58.

Anda mungkin juga menyukai