Anda di halaman 1dari 4

Nama: jihan safitri

Nim : 191831208
ANALISIS BREAK EVENT POINT

Pengertian Break Even Point

Sering pula disebut sebagai BEP adalah titik impas di mana laba yang dihasilkan memiliki
nilai yang sama dengan nilai yang dibutuhkan untuk proses produksi.

Dapat dikatakan, titik impas adalah kondisi dimana jumlah keseluruhan pendapatan sama
dengan jumlah keseluruhan pengeluaran dalam setiap produksi barang atau jasa. Pada posisi
ini, laba akan bernilai nol mutlak, atau orang awam menyebutnya dengan istilah balik modal.

Manfaat Analisa Break Even Point

Penerapan penggunaan konsep BEP dapat diimplementasikan pada semua jenis bidang usaha
baik usaha kecil hingga berskala besar. Ada tiga manfaat dari analisa BEP dalam sebuah
bisnis. Berikut tiga manfaat dari BEP adalah sebagai:

 Pedoman bagi pengusaha untuk memberikan nilai investasi yang tepat sehingga bisa
mengimbagi biaya produksi awal.
 Bahan analisis bagi perusahaan untuk mengetahui nilai jual beli saham, perencanaan
anggaran dan proyeksi keuangan perusahaan.
 Patokan dalam menentukan margin, agar perusahaan memperoleh keuntungan bukan
kerugian.

Pada dasarnya dengan mengetahui nilai ini maka akan lebih mudah bagi perusahaan untuk
menentukan kebijakan pada periode berikutnya. Selain itu, dengan adanya BEP ini maka
pengusaha akan dituntut lebih jeli dan berinovasi di berbagai bidang agar usahanya tetap
eksis.

Tujuan Analisa Break Even Point

Setelah mengetahui dasar-dasar titik impas ini, perlu juga Anda mengetahui tujuan dari
analisa BEP ini. Terdapat beberapa fungsi dari BEP bagi perusahaan. Berikut empat fungsi
dari mengetahui nilai BEP.
Nama: jihan safitri
Nim : 191831208
 Mengetahui nilai BEP membantu pengusaha dalam menentukan volume
kapasitas produksi yang tersisa setelah tercapainya BEP. Dengan mengetahui
nilai BEP tersebut, maka Anda akan mendapatkan proyeksi laba maksimum yang
dapat diperoleh.
 Dengan adanya nilai BEP, maka perusahaan bisa menentukan langkah efisiensi
kerja yang bisa dilakukan. Sebagai contoh, penggantian tenaga kerja dengan mesin.
Saat terjadi otomatisasi produksi, maka akan terjadi perubahan pada biaya tetap dan
biaya variabel. Hal ini dikarenakan biaya variabel yang semula berasal dari biaya
kerja digantikan oleh biaya tetap berupa mesin.
 Nilai BEP membantu pengusaha untuk mengetahui perubahan nilai laba jika
terjadi perubahan harga produk. Hubungan antara nilai BEP, harga produk serta
laba adalah hubungan sejajar, maka jika salah satu nilai dari elemen tersebut
meningkat maka elemen yang lain juga akan mengalami peningkatan, begitu pula
sebaliknya.
 Karena BEP berfungsi untuk mengetahui perubahan laba, maka BEP juga bisa
menentukan kerugian yang terjadi. Bagi pengusaha, dengan mengetahui nilai BEP
maka pengusaha bisa mengantisipasi nilai kerugian ketika terjadi penurunan pada
penjualan.

Contoh dan Cara Analisis Break Even Point

Budi adalah akuntan manajerial yang bertanggung jawab atas Perusahaan A, yang menjual
botol air. Dia sebelumnya menetapkan bahwa biaya tetap Perusahaan A terdiri dari pajak
properti, sewa, dan gaji eksekutif, yang jumlahnya mencapai 100.000 dolar.

Biaya variabel yang terkait dengan produksi satu botol air adalah  2 dolar per unit. Botol air
ini dijual dengan harga premium 12 dolar. Untuk menentukan brak even point atau titik
impas botol air premium Perusahaan A:

BEP = 100.000 / (12 – 2) = 10.000

Oleh karena itu, mengingat biaya tetap, biaya variabel, dan harga jual botol air, Perusahaan A
perlu menjual 10.000 unit botol air untuk mencapai titik impas.
Nama: jihan safitri
Nim : 191831208
Penggambaran Grafis Break Even Point
Representasi grafis dari penjualan unit dan penjualan dolar yang diperlukan untuk mencapai
titik impas disebut sebagai grafik titik impas atau grafik Cost Volume Profit (CVP). Di
bawah ini adalah grafik CVP dari contoh di atas:

Penjelasan:

 Satuan ada di sumbu X (horizontal) dan jumlah dolar ada di sumbu Y (vertikal).
 Garis merah menunjukkan total biaya tetap sebesar 100.000 dolar
 Garis biru menunjukkan pendapatan per unit yang terjual. Misalnya, menjual 10.000
unit akan menghasilkan pendapatan 10.000 x  12 = 120.000 dolar.
 Garis kuning menunjukkan biaya total (biaya tetap dan variabel). Misalnya, jika
perusahaan menjual 0 unit, maka perusahaan akan mengeluarkan $ 0 untuk biaya
variabel, tetapi 100.000 dolar untuk biaya tetap dengan total biaya 100.000 dolar. Jika
perusahaan menjual 10.000 unit, perusahaan akan memerlukan 10.000 x  2 =  20.000
dolar untuk biaya variabel dan 100.000 dolar untuk biaya tetap dengan total biaya
120.000 dolar.
Nama: jihan safitri
Nim : 191831208
 Titik impasnya adalah 10.000 unit. Pada titik ini, pendapatan akan menjadi 10.000 x
12 =  120.000 dolar dan biaya akan menjadi 10.000 x 2 = 20.000 dolar dalam biaya
variabel dan  100.000 dolar dalam biaya tetap.
 Jika jumlah unit melebihi 10.000, perusahaan akan mendapat untung dari unit yang
terjual. Perhatikan bahwa garis pendapatan lebih besar dari garis biaya total kuning
setelah 10.000 unit produksi. Begitu juga jika jumlah unit di bawah 10.000,
perusahaan akan merugi. Dari 0-9,999 unit, garis biaya total berada di atas garis
pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai