0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merangkum tentang definisi pemasaran, ruang lingkup pemasaran, manajemen pemasaran, perkembangan pemikiran pemasaran dari tahun 1800 hingga sekarang, serta perbedaan pandangan goods-dominant logic dan service-dominant logic terhadap penciptaan nilai.
Dokumen tersebut merangkum tentang definisi pemasaran, ruang lingkup pemasaran, manajemen pemasaran, perkembangan pemikiran pemasaran dari tahun 1800 hingga sekarang, serta perbedaan pandangan goods-dominant logic dan service-dominant logic terhadap penciptaan nilai.
Dokumen tersebut merangkum tentang definisi pemasaran, ruang lingkup pemasaran, manajemen pemasaran, perkembangan pemikiran pemasaran dari tahun 1800 hingga sekarang, serta perbedaan pandangan goods-dominant logic dan service-dominant logic terhadap penciptaan nilai.
1. Definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana- rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba. 2. Untuk mendapatkan gambaran tentang ruang lingkup pemasaran, berikut ini dikemukakan definisi atau pengertian pemasaran. Menurut American Marketing Association: Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. 3. Jadi, manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa, atau benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan. Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi dan tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari perilaku konsumen, dan sebaliknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa sehingga menjadi sesuai dengan produk yang ditawarkan perusahaan. 4. 1800 – 1920 Aliran pemikiran : gagasan atau proposal fundamental Ekonomi klasik dan neo klasik (marshall,say,shaw,smith) : akar pemikiran pemasaran bermula dari ilmu ekonomika. Nilai (value) melekat pada proses pemanufakturan (value added,utility,value-in- change); barang dipandang sebagai output baku (komoditas). Kesehajateraan masyarakat diwujudkan melalui pemilikan barang-barang berwujud fisik. Pemasaran berperan dalam proses penyampaian barang hingga tangan konsumen. 1900 - 1950 Pemikiran awal cenderung sangat deskriptif dan terkonsentrasi pada tiga hal tersebut. Pemasaran formatif : - komoditas Fokus utamanya adalah transaksi atau output dan peranan institusi dalam menjalankan fungsi pemasaran yang memberikan nilai tambah pada komoditas. - Institusi Pemasaran berperan pokok dalam menyediakan utilitas waktu dan tempat, sedangkan sasaran utamanya adalah utilitas kepemilikan - Fungsional Fokus kepada fungsi pemasaran merupakan awal dari pengakuan terhadap pentingnya operant resources
1950 – 1980 Manajemen pemasaran
- Bisnis harus berfokus pada pelanggan - Nilai (value) ditentukan dipasar - Pemasaran merupakan fungsi pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Perusahaan bisa memanfaatkan teknik analisis untuk merancang bauran pemasaran demi mewujudkan kinerja perusahaan yang optimal. Nilai “ ditentukan” dipasar; “embedded value’’ harus memiliki manfaat spesifik. Pelanggan bukan membeli barang, melainkan pemenuhan kebutuhan atau keinginan. Setiap orang dalam perusahaan wajib berfokus pada pelanggan yang puas. Dominant logic mulai berkembang, pemasaran dipandang sebagai proses sosial dan ekonomi berkesinambungan dengan mengandalkan operant resources. Logika ini memandang hasil finansial bukan sebagai hasil akhir, namun lebih sebagai ujian atas hipotesis pasar mengenai proposisi nilai (value proposition). Pasar bisa merontakan hipotesis pasar dan memfasilitas setiap entitas dalam memahami tindakan dan menemukan cara melayani pelanggan secara lebih baik dan meningkatkan kinerja finansial. 1980 – Sekarang Pemasaran sebagai proses sosial dan ekonomi Paradigma ini mulai memadukan berbagai aliran literatur di sejumlah bidang, seperti orientasi pelanggan dan pasar, pemasaran jas, relationship marketing, manajemen kualitas, manajemen rantai nilai dan jaringan pasokan, resources management, dan analisis jejaring. Dan pemikirannya antara lain : 1. Keterampilan dan pengetahuan merupakan unit pertukaran fundamental 2. Pertukaran tidak langsung menutupi unit pertukaran fundamental 3. Barang merupakan mekanisme distribusi bagi penyedia jasa 4. Pengetahuan merupakan sumber utama keunggulan kompetitif 5. Semua perekonomian merupakan perekonomian jasa 6. Pelanggan selalu merupakan co-producer 7. Perusahaan hanya bisa membuat value propositions 8. Service-centered view beriorentasi pada pelanggan dan relasi 5. Dalam goods-dominant logic, penciptaan nilai diasosiasikan dengan adanya akuisisi sumber daya yang mayoritas adalah sumber daya operand. Sedangkan pada service-dominant logic penciptaan nilai terjadi saat sumber daya potensial berubah menjadi manfaat tertentu.