Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN

Cardiac arrest terjadi ketika jantung berhenti menghasilkan denyutan yg efektip dan sirkulasi darah. Bisa
terjadi ketika HR terlalu cepat (ventrikal takhikardi a/ ventrikular fibrilasi) atau terlalalu rendah (bradi
kardi a/ AV blok). a/ ketika tak ada HR (asystol)

Bisa mengikuti respiratory arresst Bisa saja terjadi ada aktivitas listrik tapi tidak efektif kontraksi a/
volume sirkulasi disebut pulseless electrikal activity (PEA)

PEA bisa disebabkan oleh hypovolemia (misal berdarah hebat). Tamponade jantung. Hypothermia,
emboli paru masiv, over dosis obat (digitalis,beta bloker,bloker chanel kalsium), asidosis dan infark
myocardial akut masif.

Penyebab henti jantung (- primer - sekunder)

Henti jantung primer:

-Fibrilasi ventrikel & asistol o/k: (edema paru akut,menghirup gas yang tidak mengandung oksigen)

-Iskemik myokard

-Heart block

-Obat-obatan

- Electric shock

Identifikasi cardiac arrest

Gambaran klinis berupa :

-Hilang kesadaran

-Apnea atau gasping

-Slanosis atau pucat Tidak ada pulse (karotis atau femoralls)

Bila pulse:

-radialls teraba tek sistollk > 80 mmHg

-Femoralis teraba tek sistolik > 70 mmHg

-Karotis teraba tek sistollk> 60mmHg

-Dilatasi pupil terjadi ≥ 1 menit setelah henti sirkulasi

-Perabaan art karotis pada anak-anak → airway-laryngospaseime. dapat menekan


Penanganan Cardiopulmonary Resuscitation

-ABCD merupakan dasar CPR (airway, Breathing, Circulation, and Defibrilation).

-Setiap korban mengalami kehilangan kesadaran resusitasi prioritas lalu panggil tim emergency.

Teknik external intermittent chest compression:

Secara intermittent menekan sternum ke arah bawah

-Menekan jantung antara sternum & tulang belakang menimbulkan "heart pump mechanism" Hal ini
menimbulkan perubahan tekanan intratorakal (chest pump mech):

-Waktu toraks ditekan, terjadi oksigenasi darah dari paru paru dan pemopaan ke sirkulasi sistemik, tek
intra torakal tinggi mendorong darah keluar dari jantung, paru dan pembuluh darah besar. Waktu
terhadap intra torakal dilepaskan

-Jantung dan paru melabar

-Darah masuk ke pembuluh darah intra torakal (thoracic diastole)

LANGKAH-LANGKAH RJP

1.Respons (teriak, goyangkan dagu dan bahu)

2.Minta bantuan (teriak), posisi Penolong

3. Buka jalan napas (tekan dahi dan angkat dagu)

4 Periksa napas (liat, dengar, rasakan), jalan napas tetap terbuka

5.Ventilasi 2x (hidung ditutup), lihat gerakan dada

6 Raba denyut nadi leher, jalan napas tetap terbuka

7 Tentukan titik kompresi (2jam diatas ujung pedang)

8. Letakan tunit tangan ditengah tulang dada (keatas 2 jari dari ujung pedang)

9. Buat lengan tegak lurus, tangan di tengah tulang dada (keatas 2 jari dari ajung pedang) 10. Turunkan
bahu sesuararah gravitasi

10. Turunkan bahu sesuai arah gravitasi

11. Kompresi 15 x, tekan 4-5 irama teratur (9-11)

12. Lakukan ventilasi 2 x (1 siklus 15:2) harus 4 siklus


13. Setelah 4 siklus, raba denyut nadi leher

14. Korban pulih letakan posisi stabil

HEART ATTACK

Serangan jantung terjadi bila pembuluh darah koroner tersumbat total, sehingga menimbulkan
kematian/nekrosis jaringan otot jantung yg diperdarahi. Serangan juntung merupakan gambaran klinik
dari Infarksi Miokardium Akut (IMA), yg bermakna kematian beberapa otot jantung karena aliran darah
tidak adekuat. Kelengahan dapat berakibat fatal. Bila terjadi serangan jantung, setiap menit adalah
penting, sehingga kita kenal istilah "Time is muscle", yg maksudnya setiap menit adalah sangat, berarti
untuk menyelamatkan otot jantung.

Tanda-tanda / gejala IMA

-Keluhan rasa tidak enak, sakit, rasa tertindih beban berat, atau rasa tercekik.

-Lokasi bagian tengah dada kiri, belakang tulang dada, kerap menjalar kebahu, punggung, bawah dagu
dan ketangan. Jangka waktu beberapa menit, dan keluhan hilang timbul dan semakin berat/progresif.

-Nyeri > 30 menit tidak hilang dan istirahat dengan niroglicerin.

Tanda-tanda lain serangan jantung:

-Berkeringat

-Lemas

-Sesak nafas

Perubahan EKG pada IMA:

- Daerah iskemia Inversia gelombang T karena perubahan repolarisasi

- Daerartaka Elevasi segmen ST, karena skemia berat

HEART FAILURE

Merupakan keadaan darurat karena sifat serangan yg mendadak dan membahayakan jiwa.

Disini terdapat gangguan hemodinamik akibat ketidakmampuan jantung -khususnya ventrikel kiri dalam
mempertahankan curah jantung (cardiac output) untuk memenuhi kebutuhan peredaran darah jaringan.
Ganguan ini menyebabkan end diastolic pressure ventrikel kiri meninggi; hal ini akan meninggikan pula
tekanan atrium kiri karena bebannya yg bertambah. Peninggian tekanan tersebut akan menjalar terus ke
vena pulmonalis dan kapiler paru,akibatnya terjadi bendungan dan edema paru dan ganguan pertukaran
gas dalam alveoli yg dapat menimbulkan hipoksi hebat dan akhirnya kematian.
Gejala dan tanda

Terutama merupakan manifestasi edema paru akut:

1. Sesak napas, ortopnea, sianosis, gelisah.

2. Batuk-batuk, sering dengan riak berbuih dan kemerahan.

3. Ronki basah diseluruh paru, kadang-kadang disertai wheezing (asthma cardiale).

Pada Jantung dapat ditemukan:

4. Takikardi, kadang-kadang gallop

5. Pembesaran ventrikel kiri

Bila dilakukan pemeriksaan radiologik akan tampak:

6. Perkabutan diseluruh paru, terutama di daerah hilus.

MANAGING SHOCK

SHOCK

• Is defined as:

-Inadequate delivery oxygen and metabolic substrates to meet the metabolic demands of the tissue,
which results inadequate organ and tissue perfusions.

- Failure of metabolic process in cell → can lead to anaerobic metabolism lactic acidosis multisystem
organ fallure, →death.

Deskripsi syok

-Suply aliran darah ke jaringan inadekuat. Kebutuhan nutrient tidak terpenuhi.

-Hasil metabolisme (tonic metabolites) tidak dapat dikeluarkan.

Injuri Pembuluh Darah

1. Trauma vaskuler

2. Sumbatan akut pembuluh darah

3. Aneurisma ancaman pecah

1. Trauma Vasculer

Jenis
Lokasi R

Perdarahan vena, arteri, kapiler

2. Sumbatan Akut Pembuluh Darah

a. Arteri

b. Vena

oleh emboli dikeluarkan dengan fogarti catheter- obat antikoagulasi trombis dil

KEDARURATAN SISTEM SALURAN KEMIH

Kedaruratan Sistem Saluran Kemih

Payah ginjal akut,Retensi urin,Trauma saluran kemih,Kolik renal.

Payah ginjal akut

lalah keadaan penurunan fungsi ginjal yg terjadi secara mendadak. Merupakan keadaan darurat yg harus
segera ditangani karena dapat menimbulkan kematian yg diakibatkan oleh:

1.Edema pulmonum.

2.Uremia.

3.Hiperkalemia.

4. Infeksi sekunder.

Retensi urine

Retensi urin total yang berlangsung beberapa hari dapat mengakibatkan urosepsis yang dapar berakhir
dengan kematian. Dalam hal seseorang tak bisa kencing, harus dibedakan antara retensi urin dab anuri.

Berbagai penyebab retensi urin

A.Lemahnya daya peras otot detrusor, biasanya akibat

kelainan neurologik setinggi sakral II-IV. B. Meningginya tahanan perifer - dapat dari orificium

urethrae internum sampai praeputium. 1. Kongenital: fimosis, katup posterior.

2. Infeksi: sistitis, prostatitis, uretritis.

3. Trauma.

4.struktur
5.Batu-saluran kemih.

6. Tumor.

Gejala dan tanda

1. Kencing tak lampias, sukar, nyeri, pancaran kecil dan lemah, menetes sampai tak bisa kencing.

2. Riwayat trauma infeksi saluran kemih.

3. Nyeri spontan/tekan/ketok daerah suprasimfisis.

4. Mungkin disertai pula dengan tanda penyebab:

-Pembesaran prostat.

-Teraba benda keras sepanjang uretra.

-Fimosis.

5. Pemeriksaan pembantu untuk memastikan diagnosis:

-Kateterisasi.

-Pungsi buli-buli.

Penatalaksanaan

Prinsipnya ialah:

1.Mengeluarkan urin secepatnya.

2. Memperbaiki keadaan umum - ingat kemungkinan infeksi, urosepsis, gangguan keseimbangancairan.

3.Pengobatan kausal.

Pengertian Osteomielitis
Osteomielitis merupakan kondisi inflamasi yang terjadi pada tulang dan struktur sekundernya.
Umumnya kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Osteomielitis umumnya terjadi pada pasien yang
sedang menjalani terapi cuci darah atau mengidap kondisi medis tertentu.

Bakteri penyebab osteomielitis ini bisa masuk ke dalam tulang lewat berbagai cara. Mulai dari lewat
aliran darah setelah patah tulang, rusaknya kulit, bisul, pneumonia, infeksi telinga bagian tengan, atau
karena infeksi lainnya.

Faktor Risiko Osteomielitis

Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya osteomyelitis adalah:

Riwayat trauma atau pembedahan (operasi tulang).

Mengidap diabetes anemia sel sabit, atau rheumatoid arhritis.

Penggunaan obat-obatan terlarang.

Vaskularisasi perifer yang buruk, dan neuropati perifer.

Kecanduan alkohol.

Menjalani terapi cuci darah.

Pernah mengalami osteomielitis sebelumnya

Penyebab Osteomielitis

Penyebab yang paling umum dari osteomielitis adalah bakteri Staphylococcus aureus, yang biasanya
ditularkan secara hematogenous. Penyebab lain dapat disebabkan oleh Streptococcus pyogenes,
Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, Kingella kingae, dan Pseudomonas aeruginosa.

Gejala Osteomielitis

Gejala yang biasanya menyertai adalah demam, malaise, anoreksia, serta rasa nyeri yang konstan dan
progresif pada daerah tulang yang terlibat. Gejala pada awalnya dapat menutupi gejala lokal secara
lengkap.

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya kemerahan dan bengkak. Pasien menggambarkan nyeri
konstan berdenyut yang semakin memberat dengan gerakan dan berhubungan dengan tekanan pus
yang terkumpul.
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meningen, yaitu lapisan pelindung yang menyelimuti
otak dan saraf tulang belakang. Meningitis terkadang sulit dikenali, karena penyakit ini memiliki gejala
awal yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala.

Meningitis atau radang selaput otak dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit.
Kondisi-kondisi tertentu, seperti melemahnya sistem imun tubuh, juga dapat memicu munculnya
meningitis.

Semua golongan usia berpotensi terjangkit meningitis, termasuk bayi. Apabila meningitis tidak ditangani
dengan tepat, kondisi ini dapat memburuk dan memicu komplikasi seperti kejang, gagal ginjal, atau
bahkan kematian.

Gejala dan Faktor Pemicu Meningitis

Meski gejalanya awalnya mirip dengan flu, meningitis tetap harus diwaspadai, karena juga dapat
menimbulkan kejang dan kaku pada leher. Pada bayi di bawah usia 2 tahun, meningitis umumnya
ditandai dengan memunculkan benjolan di kepala.

Ada beberapa faktor yang dapat memicu meningitis, antara lain:

Infeksi kuman.

Penyakit kanker dan lupus.

Efek samping obat dan operasi otak.

Risiko terkena meningitis juga akan meningkat pada ibu yang sedang hamil atau lupa menjalani
imunisasi.

Cara Mengobati dan Mencegah Meningitis

Pengobatan meningitis atau radang selaput otak umumnya berbeda-beda tergantung kepada
penyebabnya. Sebagai contoh, dokter bisa meresepkan obat antimikroba, atau menjalankan terapi lain
bila meningitis disebabkan oleh kanker atau lupus.

Penyakit ini bisa dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat dan menghindari kondisi yang dapat
memicu penyebaran infeksi. Guna meningkatkan kekebalan tubuh dari kuman penyebab meningitis,
lakukan vaksinasi (termasuk vaksin PCV) sesuai anjuran dokter. Vaksin meningitis ini juga perlu diperoleh
oleh setiap orang yang hendak menjalani ibadah haji.

Anda mungkin juga menyukai