Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERTEMUAN 2

“SEJARAH KEBUDAYAAN”

OLEH :

NAMA : WITIA AFRIA DINITA


NIM : 20046033

DOSEN PENGAMPU :

1. ABDUL SALAM, S.Ag, M.Pd

2. NAJMI, SS,M.Hum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PADANG

2022
REVIEW
PERKEMBANGAN SEJARAH KEBUDAYAAN

A. Perkembangan Studi Sejarah Kebudayaan


Kajian budaya sebagai suatu disiplin ilmu (akademik) yang mulai berkembang di wilayah
Barat (1960-an), seperti Inggris, Amerika, Eropa (kontinental), dan Australia mendasarkan
suatu pengetahuan yang disesuaikan dengan konteks keadaan dan kondisi etnografi serta
kebudayaan mereka. Pada tahap kelanjutannya di era awal abad 21 kajian budaya dipakai di
wilayah Timur untuk meneliti dan menelaah konteks sosial di tempat-tempat yang jarang
disentuh para praktisi kajian budaya Barat, antara lain Afrika, Asia, atau Amerika Latin.
Secara institusional, kajian budaya menelurkan berbagai karya berupa buku-buku, jurnal,
diktat, matakuliah bahkan jurusan di universitas-universitas.
Cultural studies adalah suatu arena interdisipliner dimana perspektif dari disiplin yang
berlainan secara selektif dapat digunakan untuk menguji hubungan kebudayaan dengan
kekuasaan. Dalam kajian budaya atau Cultural Studies (CS), konsep budaya dapat dipahami
seiring dengan perubahan perilaku dan struktur masyarakat di Eropa pada abad ke-19. Lebih
khusus, dalam terminologi disiplin Kajian Budaya (Cultural Studies) menyajikan bentuk
kritis atas definisi budaya yang mengarah pada “the complex everyday world we all
encounter and through which all move” (Edgar, 1999: 102). Budaya secara luas adalah
proses kehidupan sehari-hari manusia dalam skala umum, mulai dari tindakan hingga cara
berpikir, sebagaimana konsep budaya yang dijabarkan oleh Kluckhohn. Pengertian ini
didukung juga oleh Clifford Geertz, kebudayaan didefinisikan serangkaian aturan-aturan,
resep-resep, rencana-rencana dan petunjuk-petunjuk yang digunakan manusia untuk
mengatur tingkah lakunya.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan suatu bangsa.


1. Faktor Internal
Perubahan kebudayaan disebabkan oleh faktor internal yaitu faktor yang berasal
dari masyarakat itu sendiri. Berikut ini merupakan faktor internal penyebab terjadinya
perubahan kebudayaan.
a) Bertambah dan Berkurangnya Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan perubahan dalam struktur
masyarakat seperti munculnya kelas sosial yang baru dan profesi yang baru. Selain itu
pertambahan jumlah penduduk juga mengakibatkan bertambahnya kebutuhan-
kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan. Padahal sumber-sumber pemenuhan
kebutuhan tidak seimbang, sehingga akan timbul masalah sosial seperti
pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, dan lain-lain. Kondisi ini akan mengubah
pola interaksi dan meningkatnya mobilitas sosial. Konflik ini akan menimbulkan
perubahan nilai-nilai, pola perilaku dan interaksi yang baru di masyarakat tersebut.
b) Terjadi Pemberontakan (Revolusi)
Revolusi adalah perubahan yang sangat cepat dan mendasar yang dilakukan oleh
individu atau kelompok. Revolusi akan berpengaruh besar pada struktur masyarakat
dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Pengaruh tersebut mulai dari lembaga negara
sampai keluarga mengalami perubahan-perubahan yang mendasar. Contohnya
revolusi industri di Inggris, revolusi Perancis, revolusi fisik tahun 1945 di Indonesia.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui
interaksi sosial yang mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan, yang
diantaranya:
a) Peperangan
Peperangan antara negara satu dengan negara yang lain kadang bisa menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan baik pada lembaga kemasyarakatan maupun struktur
masyarakatnya. Biasanya negara yang menang memaksakan nilai-nilai, cara-cara, dan
lembaga yang dianutnya kepada negara yang kalah. Contohnya rakyat Indonesia saat
kalah melawan Belanda. Belanda memaksakan penerapan sistem pemerintahan
kolonial menggantikan sistem pemerintahan kerajaan yang dianut sebagian besar
daerah-daerah di Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan perubahan yang mendasar
pada suatu negara baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan
unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan,
teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Biasanya
akibat ini lebih berpengaruh kepada negara yang kalah.
b) Perubahan alam
Salah satu faktor penyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan alam
seperti terjadinya bencana alam banjir, longsor, gempa bumi, kebakaran hutan, dan
sebagainya. Di daerah yang terkena banjir menyebabkan masyarakat yang berada di
sekitar daerah tersebut terpaksa harus mencari tempat tinggal baru, sehingga mereka
harus menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Selain itu, tindakan manusia
sendiri dapat menyebabkan kerusakan alam, seperti membuang sampah sembarangan,
penebangan liar, pembangunan terus menerus di lahan pertanian, dan masih banyak
lagi. Hal ini dapat merugikan manusia sendiri seperti kehilangan keluarga, tempat
tinggal, harta benda, dan sarana umum lainnya.
c) Pengaruh kebudayaan lain
Di era globalisasi ini tidak ada satupun negara yang mampu menutup dirinya dari
interaksi dengan bangsa lain. Interaksi yang dilakukan antara dua negara mempunyai
kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh lain kadang juga bisa menerima
pengaruh dari masyarakat lain. Dengan demikian akan timbul suatu nilai-nilai sosial
budaya yang baru sebagai akibat asimilasi atau akulturasi kedua budaya.

Daftar Pustaka :

Baharuddin, B. (2015). Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Dan Kebudayaan. Al-Hikmah, 9(2),


180-205.
Nurrizka, A. F. (2016). Peran Media Sosial di Era Globalisasi pada Remaja di Surakarta (suatu
Kajian Teoritis dan Praktis terhadap Remaja dalam Perspektif Perubahan Sosial). Jurnal
Analisa Sosiologi, 5(1).
Rahman, A., & Nuryanti, R. (2018). PERUBAHAN KEBUDAYAAN DI JAWA(SURAKARTA
DAN YOGYAKARTA). SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial,
Budaya dan Kependidikan, 5(2), 138-152.
Setyaningrum, N. D. B. (2018). Budaya lokal di era global. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu
Pengetahuan dan Karya Seni, 20(2), 102-112.
Yoga, S. (2019). Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia dan Perkembangan Teknologi
Komunikasi. Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah, 24(1).

Anda mungkin juga menyukai