Anda di halaman 1dari 8

NOTA PEMBELAAN

(PLEDOI)
Atas Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum

Atas Nama Terdakwa :

SRI ENDANG WINARTI ALIAS SRI

Oleh :

TIM PENASEHAT HUKUM


AHMAD SYARIFUDDIN, S.H.,M.H.
SITI RAHMAWATI MUSTAPA, S.H.,M.H.

Di Pengadilan Ali Said


Senin, 30 Agustus 2021

Majelis Hakim yang terhomat


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati

Setelah mendengar dan membaca tuntutan pidana atas saudari Sri Endang Winarti ini,
yang telah menjadi tulang punggung bagi keluarganya, sekarang tibalah saatnya kami, sebagai
Tim Penasehat Hukum untuk menyampaikan pledoi ini. Tentunya, pledo iini bukanlah suatu yang
hendak membela kesalahan Terdakwa agar bebas diluarpertimbangan-pertimbangan hukum tetapi
suatu ikhtiar agar sebelum Majelis Hakim Terhormat memberi putusan telah mendapatkan
keterangan-keterangan, gambaran, sertabukti-bukti. Jadi, Pledoi ini adalah salah satu alat
peradilan untuk sampai pada suatu keyakinan, dan dengan keyakinan ini kesalahan atas suatu
perbuatan dapat ditentukan, secara benar, adil, dan baik bagi terdakwa, korban, dan sebagainya.

Majelis Hakim Yang Terhormat,


Tim Penuntut Umum dalam surat tuntuntannya telah mencoba menggambarkan kejadian
pada saat terdakwa telah melakukan pembunuhan yang derencanakan terlebih dahulu serta Turut
serta dalam melakukan perbuatan Pidana dan dalam bagian kedua yakni fakta-fakta
dipersidangan ini adalah merupakan catatannya mengenai keterangan saksi-saksi dan terdakwa
selama persidangan. Sekalipun catatan yang resmi adalah yang dibuat oleh Panitera sidang ini,
kami tidak hendak mempersoalkannya. Namun, pada saat yang sama kami ingin menyampaikan
bahwa selama sidang kami telah melakukan recording dari keterangan saksi-saksi, terdakwa dan
keterangan lain. Untuk praktisnya, kami lampirkan saja transkripnya sebaga ibagian dari pledoi
ini.
 FAKTA PERSIDANGAN :
Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara berturut-turut
berupa keterangan saksi, keterangan Terdakwa serta barang bukti sebagai berikut :

 KETERANGAN SAKSI
1. Nama lengkap Ganang Adi alias Ganang, Umur 25 tahun, Swasta, bertempat
tinggal di Kel. Limba U, Kota Gorontalo menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi mengenal terdakwa sebagai teman dan karyawan di PT. Awet;
- Bahwa saksi membenarkan bahwa terdakwa telah melakukan pembunuhan
dengan direncanakan terlebih dahulu;
- Bahwa saksi telah ditelfon pada pukul 09.00 WITA pada tanggal 25 Juni 2021;
- Bahwa saksi setelah ditelfon langsung menuju ke rumah terdakwa dan bertemu
dengan I Made Wahyu Galung di rumah terdakwa;
- Bahwa saksi diberitahukan rencana pembunuhan terhadap H. Akbar Maulana
dan istrinya dengan cara berpura-pura terdakwa akan mengajak H.Akbar
Maulana berbisnis tembakau dan platina, untuk itu H. Akbar Maulana akan
disuruh membawa uang banyak;
- Bahwa saksi diberi tugas oleh terdakwa untuk mencampur minuman
kratingdaeng dengan arsenik;
- Bahwa saksi dijanjikan oleh terdakwa uang sejumlah Rp. 100.000.000 (seratus
juta rupiah) apabila rencana pembunuhan tersebut berhasil ;
- Bahwa saksi membenarkan pada tanggal 07 Juli 2021 pukul 17.30 WITA
bertemu di depot Sari Bunda Gorontalo;
- Bahwa saksi membenarkan terdakwa menyuruh saksi datang ke rumah
terdakwa sekitar pukul 20.00 WITA;
- Bahwa saksi atas perintah terdakwa mengendarai mobil isuzu panther dengan
plat Nomor Pol.L1882MN menuju hotel mustika;
- Bahwa saksi diperintahkan oleh terdakwa membeli 2 botol minuman
kratingdaeng di indomaret Jalan Palma;
- Bahwa saksi membenarkan bahwa terdakwa telah mempersiapkan sebotol
arsenik;
- Bahwa saksi membenarkan pada pukul 21.30 WITA terdakwa, saksi dan I
Made Wahyu Galung sampai di hotel mustika;
- Bahwa saksi membenarkan terdakwa menyuruh saksi mencampur arsenik ke
dalam 2 botol kratingdaeng setelah itu kembali kekamar kemudian
menyerahkan dua botol kratingdaeng tersebut kepada terdakwa;
- Bahwa saksi membenarkan sekitar pukul 23.30 WITA korban meminum
kratingdaeng yang disuguhkan oleh terdakwa kemudian kedua korban
mengalami kejang-kejang di tempat duduknya dan terdiam tidak bergerak;
- Saksi menerangkan bahwa terdakwa bersama I Made Wahyu Galung
mengangkat tubuh Ha. Fitri Malaningrum dan H. Akbar Maulana ke atas kasur
;
- Bahwa saksi membenarkan I Made Wahyu Galung mengambil tas ransel
dalam mobil yang berisi satu botol bensin dan Jerigen plastik lima liter yang
berisi bensin;
- Bahwa terdakwa mengambil botol berisibensin yang tutupnya disumpal kain
dan terhubung dengan sumbu dan kepala sumbu diikat 7 batang pentol korek
api dan pada ujungnya diikat menyatu dengan seperempat lingkaran obat
nyamuk, kemudian obat nyamuknya dibakar hingga menyala terbakar secara
perlahan menjadi bara yang akan terus membakar obat nyamuk;
- Bahwa saksi membenarkan botol bensin tersebut diletakkan dihimpitan mayat
H. Akbar Maulana, kemudian sebelum terdakwa meninggalkan kamar hotel,
terdakwa memanggil Ganang Adi untuk mengunci kamar, dan pintu Hotel;
- Bahwa saksi membenarkan terjadi ledakan sesaat setelah saksi, terdakwa dan I
Made Wahyu Galung meninggalkan hotel tersebut;
- Bahwa saksi membenarkan telah menerima uang sejumlah Rp. 100.000.000,00
(seratus juta rupiah) dari terdakwa.
2. Nama lengkap I Made Wahyu Galung, Umur 25 tahun, Wiraswasta, bertempat
tinggal di Jalan Agus Salim Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo telah
menerangkan dengan jelas kejadian dan menjawab semua pertanyaan yang kami
anggap cukup dan minta pertimbangan dari majelis hakim bila benar dan bila
salah mohon di adili dengan seadil adilnya. Fakta persidangan yang diperoleh
berdasarkan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut :
- Bahwa saksi mengenal tedakwa sebagai teman dan karyawan di PT. Awet;
- Bahwa saksi membenarkan bahwa terdakwa telah melakukan pembunuhan
dengan direncanakan terlebih dahulu;
- Bahwa saksi telah berada di rumah terdakwa dan tidak lama kemudian muncul
Ganang Adi yang diantar oleh seorang perempuan;
- Bahwa saksi diberitahukan rencana pembunuhan terhadap H. Akbar Maulana
dan istrinya dengan cara berpura-pura terdakwa akan mengajak H.Akbar
Maulana berbisnis tembakau dan platina, untuk itu H. Akbar Maulana akan
disuruh membawa uang banyak;
- Bahwa saksi diberi tugas oleh terdakwa untuk menentukan tempat
pembunuhan dan menyiapkan bensin dalam jerigen dan botol;
- Bahwa saksi membenarkan bahwa terdakwa dan Ganang Adi menemui saksi
di Polsek Tapa Gorontalo dengan mengendarai mobil isuzu panther dengan
plat Nomor Pol.L1882MN menuju hotel mustika;
- Bahwa saksi membenarkan bahwa terdakwa telah mempersiapkan sebotol
arsenik dan diserahkan kepada Ganang Adi;
- Bahwa saksi membenarkan pada pukul 21.30 WITA terdakwa, saksi dan
Ganang Adi sampai di hotel mustika;
- Bahwa saksi menerangkan bahwa terdakwa menghubungi saksi lewat hp dan
memberitahukan posisi korban;
- Bahwa saksi menerangkan pada pukul 22.25 WITA tanpa mengetuk pintu
terlebih dahulu saksi membuka pintu kamar dan langsung masuk bergabung;
- Bahwa saksi membenarkan sekitar pukul 23.30 WITA korban meminum
kratingdaeng yang disuguhkan oleh terdakwa kemudian kedua korban
mengalami kejang-kejang di tempat duduknya dan terdiam tidak bergerak;
- Saksi membenarkan bersama Sri Endang Winarti alias Sri mengangkat tubuh
Ha. Fitri Malaningrum dan H. Akbar Maulana ke atas kasur;
- Bahwa saksi membenarkan telah mengambil tas ransel dalam mobil yang
berisi satu botol bensin dan gerjen plastik lima liter yang berisi bensin dan
menyiramkan bensin tersebut ke sekujur tubuh dua mayat yang diatas kasur;
- Saksi membenarkan terdakwa mengambil botol berisi bensin yang tutupnya
disumpal kain dan terhubung dengan sumbu dan kepala sumbu diikat 7 batang
pentol korek api dan pada ujungnya diikat menyatu dengan seperempat
lingkaran obat nyamuk, kemudian obat nyamuknya dibakar hingga menyala
terbakar secara perlahan menjadi bara yang akan terus membakar obat
nyamuk;
- Bahwa saksi membenarkan botol bensin tersebut diletakkan dihimpitan mayat
H. Akbar Maulana, kemudian sebelum terdakwa meninggalkan kamar hotel,
terdakwa memanggil Ganang Adi untuk mengunci kamar, dan pintu Hotel;
- Bahwa saksi membenarkan terjadi ledakan sesaat setelah saksi, terdakwa dan
Ganang Adi meninggalkan hotel tersebut;
3. Nama lengkap Desty Pakaya alias Desty, Umur 27 Tahun, Wiraswasta,
bertempat tinggal di Kelurahan Limba U, Kota Gorontalo menerangkan bahwa:
- Saksi membenarkan pada tangal 25 Juni 2021 sekitar pukul 09.00 WITA
Ganang Adi dihubungi oleh terdakwa;
- Saksi membenarkan setelah menerima telfon dari terdakwa, Ganang Adi
langsung menuju rumah terdakwa;
- Saksi menyatakan dan membenarkan bahwa telah mengantar Ganang Adi ke
rumah terdakwa;
- Saksi membenarkan ada satu orang yang sudah berada di rumah terdakwa;
- Saksi membenarkan pada tanggal 07 Juli 2021 pukul 17.30 WITA Ganang Adi
ditemui terdakwa bersama dengan seorang laki-laki di depot Sari Bunda
Gorontalo;
- Saksi membenarkan melihat mobil Honda Brio warna putih datang di lokasi
yang sama yang dikendarai oleh lelaki dan perempuan parubayah;
- Saksi membenarkan melihat terdakwa pergi bersama lelaki dan perempuan
paruhbaya entah kemana;
- Saksi membenarkan pada pukul 18.40 WITA laki-laki dan wanita paruhbaya
kembali ke depot Sari Bunda bersama terdakwa dan setelahnya lelaki dan
perempuan paruhbaya tersebut meninggalkan depot Sari Bunda Gorontalo;
- Saksi membenarkan bahwa telah mengantar Ganang Adi ke rumah terdakwa
pada pukul 20.00 WITA;
4. Nama Candra Gagah, Umur 32 Tahun, Swasta, bertempat tinggal di Jalan Durian,
Kelurahan Huangobotu, Kec. Dungingi Kota Gorontalo menerangkan bahwa :
- Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 07 Juli 2021 pukul 17.30 WITA
terdakwa meminta untuk diantar ke depot Sari Bunda Gorontalo dan di sana
menemui Ganang Adi dan kakak perempuannya;
- Saksi membenarkan melihat mobil Honda Brio warna putih datang di lokasi
yang sama yang dikendarai oleh lelaki dan perempuan parubayah;
- Saksi membenarkan pada pukul 18.40 WITA laki-laki dan wanita paruhbaya
kembali ke depot Sari Bunda bersama terdakwa dan setelahnya lelaki dan
perempuan paruhbaya tersebut meninggalkan depot Sari Bunda Gorontalo;
- Saksi membenarkan bahwa melihat dan mendengar terdakwa berpesan kepada
Ganang Adi untuk datang ke rumah terdakwa pada pukul 20.00 WITA;
5. Nama dr. Aning Tyas, Sp.FM, Umur 40 Tahun, Dokter, Ahli Forensik RSUD
Ainun Limboto, menerangkan bahwa :
- Bahwa saksi ahli menerangkan bahwa betul telah menandatangani visum et
repertum No.160.1161/2021 pada tanggal 7 Agustus 2021;
- bahwa benar saksi ahli telah memeriksa dan mengotopsi dua mayat satu laki-
laki dan satu perempuan;
- berdasarkan keahliannya saksi ahli telah berkesimpulan bahwa di dalam tubuh
kedua mayat tersebut ditemukan racun arsenik dengan dosis yang berlebih;
- selain saksi ahli menerangkan dan membenarkan selain luka bakar, maka
penyebab kematian dari kedua mayat tersebut aalah karena racun arsenik;
- bahwa saksi ahli menerangkan sesuai keahliannya bahwa racun jenis arsenik
merupakan racun yang sangat mematikan, sulit terdeteksi, tidak berbau,
berwarna, dan tidak memiliki rasa ketika ditelan;
- Bahwa saksi ahli berdasarkan keahliannya paparan arsenik dalam kadar yang
sangat rendah mungkin tidak berdampak serius pada kesehatan, namun apabila
paparannya dalam jumlah besar, maka akan terjadi keracunan, dengan gejala
gangguan pencernaan, keram otot, gangguan pada otak, sesak napas, detak
jantung tidak teratur, dehidrasi. Dan apabila tidak segera ditolong
menyebabkan kematian;
- Bahwa saksi ahli membenarkan bahwa kadar racun arsenik di tubuh kedua
mayat mengandung dosis yang sangat tinggi sehingga sangat berpotensi
menyebabkan kematian;

 KETERANGAN TERDAKWA
Nama lengkap Sri Endang Winarti alias Sri, Umur 30 Tahun, Swasta,bertempat
tinggal di Jalan Durian Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo menerangkan
bahwa :
- Bahwa terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedia
memberikan keterangan yang sebenarnya;
- Bahwa benar terdakwa mengenal Ganang Adi sebagai teman dan karyawan di
PT. Awet;
- Bahwa benar terdakwa telah melakukan pembunuhan dengan direncanakan
terlebih dahulu;
- Bahwa benar terdakwa menelfon Ganang Adi pada pukul 09.00 WITA pada
tanggal 25 Juni 2021;
- Bahwa terdakwa membenarkan telah menelpon Ganang Adi dan memintanya
datang ke rumah terdakwa;
- Bahwa terdakwa membenarkan bahwa di dalam rumah terdakwa sudah ada I
Made Wahyu Galung;
- Bahwa benar terdakwa telah mengajak Ganang Adi dan I Made Wahyu
Galung untuk merencanakan dan melakukan pembunuhan terhadap korban;
- Bahwa terdakwa membenarkan telah menyuruh Ganang Adi untuk
mencampur minuman kratingdaeng dengan arsenik;
- Bahwa terdakwa membenarkan telah menjanjikan sejumlah uang Rp.
100.000.000,00 (seratus juta rupiah) kepada Ganang Adi apabila rencana
pembunuhan tersebut berhasil;
- Bahwa terdakwa membenarkan pada tanggal 07 Juli 2021 pukul 17.30 WITA
bertemu dengan Ganang Adi dan Kakak perempuannya di depot Sari Bunda
Gorontalo;
- Bahwa terdakwa membenarkan bahwa terdakwa menyuruh Ganang Adi
datang ke rumah terdakwa sekitar pukul 20.00 WITA;
- Bahwa terdakwa membenarkan telah memerintahkan Ganang Adi
mengendarai mobil isuzu panther dengan plat Nomor Pol.L1882MN menuju
hotel mustika;
- Bahwa terdakwa membenarkan telah memerintahkan Ganang Adi membeli 2
botol minuman kratingdaeng di indomaret Jalan Palma;
- Terdakwa membenarkan bahwa dia telah mempersiapkan sebotol arsenik;
- Bahwa terdakwa membenarkan pada pukul 21.30 WITA terdakwa, Ganang
Adi dan I Made Wahyu Galung sampai di hotel mustika;
- Bahwa terdakwa membenarkan telah menyuruh Ganang Adi mencampur
arsenik ke dalam 2 botol kratingdaeng setelah itu kembali ke kamar kemudian
menyerahkan dua botol kratingdaeng tersebut kepada terdakwa;
- Bahwa terdakwa membenarkan sekitar pukul 23.30 WITA korban meminum
kratingdaeng yang disuguhkan, kemudian kedua korban mengalami kejang-
kejang di tempat duduknya dan terdiam tidak bergerak;
- Terdakwa membenarkan bahwa bersama I Made Wahyu Galung mengangkat
tubuh Ha. Fitri Malaningrum dan H. Akbar Maulana ke atas kasur ;
- Terdakwa membenarkan I Made Wahyu Galung mengambil tas ransel dalam
mobil yang berisi satu botol bensin dan gerjen plastik lima liter yang berisi
bensin;
- Bahwa terdakwa membenarkan mengambil botol berisibensin yang tutupnya
disumpal kain dan terhubung dengan sumbu dan kepala sumbu diikat 7 batang
pentol korek api dan pada ujungnya diikat menyatu dengan seperempat
lingkaran obat nyamuk, kemudian obat nyamuknya dibakar hingga menyala
terbakar secara perlahan menjadi bara yang akan terus membakar obat
nyamuk;
- Bahwa terdakwa membenarkan botol bensin tersebut diletakkan dihimpitan
mayat H. Akbar Maulana, kemudian sebelum terdakwa meninggalkan kamar
hotel, dan memanggil Ganang Adi untuk mengunci kamar, dan pintu Hotel;
- Bahwa terdakwa membenarkan terjadi ledakan sesaat setelah terdakwa,
Ganang Adi dan I Made Wahyu Galung meninggalkan hotel tersebut;
- Bahwa terdakwa membenarkan bahwa Ganang Adi telah menerima uang
sejumlah Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) dari terdakwa;
- Bahwa terdakwa membenarkan telah menugaskan I Made Wahyu untuk
menentukan tempat pembunuhan dan menyiapkan bensin dalam jerijen dan
botol;
- Terdakwa membenarkan menemui I Made Wahyu Galung di Polsek Tapa
Gorontalo dengan mengendarai mobil isuzu panther dengan plat Nomor
Pol.L1882MN menuju hotel mustika bersama Ganang Adi;
- Bahwa terdakwa membenarkan telah menghubungi I Made Wahyu Galung
lewat hp dan memberitahukan posisi korban;
- Bahwa terdakwa membenarkan pada pukul 22.25 WITA tanpa mengetuk
pintu terlebih dahulu I Made Wahyu Galung membuka pintu kamar dan
langsung masuk bergabung;

 Kesalahan Yang Merupakan Tanggung Jawab Terdakwa


Majelis Hakim yang Terhormat,
Diatas kami telah coba menggambarkan mengenai Pembunuhan Berencana yang
terjadi di Hotel Mustika. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan demikian :
Pertama Terdakwa bekerja sebagai salah satu karyawan di PT Awet Gorontalo.
Pada saat itu ia terdakwa sedang merencan akan berbisnis untuk meningkatkan
pendapatan di masapan demi sehingga terdakwa ini berbisnis platina dan mengajak
korban untuk bekerjasama.
Kedua Terdakwa yang pada saat itu mengajak Ganang adi dan I Made wahyu
Galung untuk melakukan pembunuhan terhadap korban meminta bantuan kepada Ganang
Adi untuk membeli kratingdaeng yang akan dicampur dengan racun arsenik dan
menjanjikan Ganang Adi uang Rp. 100.000.000,00 setelah rencana ini berhasil sedang
kepada I Made Wahyu Galung terdakwa meminta untuk menentukan tempat pelaksanaan
dan menyiapkan Bensin di jerigen dan Botol.
Ketiga Pada pukul 22.25WITA, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu I Made
Wahyu Galung membuka pintu kamar dan langsung masuk bergabung; Ganang Adi
disuruh keluar dan duduk di kursi teras diluar kamar, tidak lama kemudian terdakwa
memanggil Ganang Adi dan berpura-pura menyuruh Ganang Adi membeli
Krantingdaeng, padahal Kratingdaeng dan arsenik sudah tersedia didalam mobil dan atas
perintah terdakwa kemudian Ganang Adi pergi menuju mobil dan didalam mobil Ganang
Adi melaksanakan tugasnya yaitu mencampurkan arsenk kedalam 2 (dua) botol
kratingdaeng tersebut kepada terdakwa;- setelah itu terdakwa menyuruh H. Akbar
Maulana dan isterinya untuk mempersilahkan meminum kratingdaeng dan berkata : “Pak
Haji dan Ibu Haji kratingdaengnya diminum biar segar”dan dijawab oleh
H.AkbarMaulana dan isterinya : “Ya”, sekitar pukul 23.30 WITA setelah H. Akbar
Maulana dan isterinya meminum kratindaeng yang disuguhkan oleh terdakwa, kedua
korban mengalami kejang-kejang ditempat duduknya kemudian terdiam tidak bergerak.
Untuk menghilangkan jejak kejahatannya, terdakwa bersama I Made Wahyu Galung
mengangkat tubuh Hj. Fitri Malaningrum dan H. Akbar Maulana kedalam kamar Hotel
dan ditidurkan di atas kasur, kemudian I Made Wahyu Galung mengambil tas ransel
dalam mobil yang berisi satu botol bensin dan jirgen plastik 5 iter berisi bensin, kemudian
bensin dalam jirgen tersebut disiramkan kesekujur tubuh dua mayat yang ada di atas
kasur, kemudian terdakwa mengambil botol berisibensin yang tutupnya disumpal kain dan
terhubung dengan sumbu dan kepala sumbu diikat 7 batang pentol korek api dan pada
ujungnya diikat menyatu dengan seperempat lingkaran obat nyamuk, kemudian obat
nyamuknya dibakar hingga menyala terbakar secara perlahan menjadi bara yang akan
terus membakar obat nyamuk. Setelah itu botol bensin tersebut diletakkan dihimpitan
mayat H. Akbar Maulana, kemudian sebelum terdakwa meninggalkan kamar hotel,
terdakwa memanggil Ganang Adi untuk mengunci kamar, dan pintu Hotel. Setelah itu
terdakwa bersama Ganang Adi dan I Made Wahyu Galung keluar hotel dan menuju
mobil, setelah itu terdakwa memerintahkan Ganang Adi menjalankan kenderaannya,
secara perahan, dan sesaat kemudian terdengar ada suara ledakkan kecil dari Hotel
tersebut, terdakwa yakni bahwa botol berisi bensin tersebut telah meledak karena bara api
dari obat nyamuk membakar korek api, kemudian pentol korek api terbakar, sehingga
membakar sumbu botol dan terus disambar uap bensin didalam botol sehingga meledak.
Dalam perjalanan pulang menuju rumah terdakwa Sri Endang Winarti alias Sri, sempat
mengamati dari jauh hotel tersebut terbakar. Dalam perjalanan pulang terdakwa berpesan
kepada Ganang Adi supaya tidak membocorkan kejadian diatas kepada orang lain, dan
setelah sampai dirumah terdakwa kemudian terdakwa Sri Endang Winarti memberikan
uang kepada Ganang Adi sejumlah Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Akibat dari
perbuatan terdakwa Sri Endang Winarti alias Sri telah mengakibatkan H. Akbar Maulana
dan Hj. Fitri Malaningrum meninggal dunia sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor
60.1161/2021 tanggal 7 Agustus 2021 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Aning
Tyass RSUD Ainun Limboto.
Saudara Jaksa Penuntut Umum telah berupaya membuktikan bahwa terdakwa
telah melakukan perbuatan sesuai dengan dakwaan yaitu Pasal Pasal 340 KUHP Jo. Pasal
55 ayat (1) sub (1)dan (2) KUHP.
 PEMBELAAN
Dalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana
Pembunuhan yang rencanakan terlebih dahulu.Terdakwa yang saat ini menjadi tulang
punggung keluarga dikarenakan kondisinya ekonomi keluarga terdakwa kurang mampu
dan terdakwa sudah tidak punya pilihan lagi melainkan untuk pembayaran biaya
pengobatan tersebut sifatnya sangat mendesak sehingga melakukan pembunuhan tersebut.
Dari keterangan terdakwa sebelumnya memang benar dan terdakwa telah mengakui dan
menyesali kesalahannya.
 Penutup dan Permohonan
Majelis Hakim yang Terhormat,
Seperti diuraikan Tim Jaksa Penuntut Umum, tidak ada kesengajaan dalam
peristiwa ini, yang ada hanya keterpaksaan keadaan dimana terdakwa terpaksa melakukan
pembunuhan ini Terdakwa terpaksa harus membela diri sekalipun menjadi eksesif.
Mengingat terdakwa adalah tulang punggung keluarga dan masih muda dan memiliki
kesempatan untuk memperbaiki diri maka kami menganggap hukuman Mati yang di
tuntutkan kepadanya sungguh sangat berat adanya. Dari hal-hal yang timbul
dipersidangan sebagaimana yang telah kami sampaikan, maka dengan ini kami memohon
kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk mengabulkan permohonan kami
yaitu:
1. Menyatakan terdakwa melakukan perbuatan tersebut dengan terpaksa
2. Menyatakan terdakwa hanya dikenakan pidana penjara saja bukan hukuman mati
3. Membebankan biaya perkara kepada Negara
Gorontalo, 30 Agustus 2021
Hormat Kami

Tim Penasehat Hukum

Anda mungkin juga menyukai