Anda di halaman 1dari 2

Nama : Asha Handria

NIM : 705200241

BAB 5: COGNITIVE DEVELOPMENT DURING THE FIRST THREE YEARS

Cara-cara Mempelajari Cognitive Development

1. Pendekatan Perilaku
Dilihat dari mekanisme dasar belajar. Ada 2 proses belajar: classical conditioning and operant conditioning. Kedua
conditioning ini memiliki treatment yang berbeda.

Infant Memory
Infantile Amnesia – Karena saat kita bayi/infant kita tidak dapat mengingat kejadian-kejadian masa itu
Kata Piaget, tidak bisa ingat karena saat itu otak blm berkembang. Kata Freud sebenarnya ada memorinya tapi tertekan.
Sedangkan ahli lain, mengatakan bahwa manusia tidak dapat menyimpan memori sampai bisa berbicara.

2. Psychometric Approach
Dibuat oleh Alfred Binet dan Theodore Simon, menjadi cikal bakal tes psikometri yang digunakan di akademis (mengukur
kecerdasan scr kuantitatif)
a. Testing
Untuk infant dan toddler, karena tidak bisa dilakukan tes akademis. Dilakukan tes kognitif, dilihat perilaku responnya
dalam 5 bidang perkembangan: Kognitif, Bahasa, Motorik, Sosial Emosional, dan Perilaku adaptif.
b. Assesing Early Home Environment
HOME: Home Observation for Measurement of Environmet. Menilai lingkungan anak (rumah) dan pengaruhnya
terhadap perkembangan kognitif (stimulasi otak). Assessment ini krg relevan di non barat ada 7 aspek yang
mempengaruhi perkembangan, kognitif, dan psikososial di masa pra sekolah.
c. Early Intervention
Proses dimana keluarga ikut terlibat dalam perkembangan anak sejak dini, dimulai dari pra sekolah.

3. Piagetian
The Sensorimotor Stage. Dibagi menjadi 6 tahap: Kontrol atas reflek, pengulangan, manipulasi & belajar, generalisasi
past, melakukan banyak tindakan, terobosan besar. Keenam tahap ini juga berhubungan dengan object permanence.
Sedangkan kalau space, tidak memerhatikan object tapi apa dan mengapa yang bayi lakukan. Ditekankan disini bahwa
cara belajar yang penting adalah imitasi, karena bayi sering meniru Teori Piaget ini banyak kelirunya ternyata, dan pada
realitanya bayi dan balita lebih cakap dari prediksinya.

4. Information-processing Perceptions and Representations


a. Habituation
Habituation adalah dimana infant diberi paparan berulang. Lalu diberi dishabituatuin yaitu rangsangan baru. Lalu
diukur respon sang infant. Dilihat tanda tanda perkembangan kognitif dan dapat prediksi kecerdasan.
b. Visual and Auditory Abilities
Visual preference – jum waktu bayi melihat berbagai hal. Novelty preference – kecenderungan bayi lbh
memerhatikan hal lain. Visual recognition memory – kemampuan membedakan visual asing dan familiar.Teori ini
bertentangan dgn pemikiran Piaget.
c. Early language Development
Perkembangan mental berkelanjutan sejak lahir. Infant (6 blnn- 1 thn) yang dapat menerima dan menafsir
sensorik dapat diprediksi IQ.
d. Information Processing & Development of Piagetian Abilities
Categorization – dasar dari bahasa, penalaran, pemecahan masalah, dan memori. Causality – mengetahui
peristiwa memiliki penyebab dan akibat. Object Permanence – paham bahwa objek masih ada walau tidak
terlihat.

5. Cognitive neuroscience
Piaget berkata pendekatan ini didasarkan pada fakta bahwa pertumbuhan otak bersamaan dengan perubahan perilaku
kognitif. Memori – Implisit (kebiasaan) Eksplisit (Ingatan sengaja/tidak sengaja). Understanding Number - <5 bulan = tahu
salah & benar. Lalu fakta itu diuji kembali dan ditemukan di usia 6-9 bln.

6. Social-contextual
Dilakukan penelitian dimana, peniliti mewawancara caregiver tentang cara mereka mengasuh anak. Lalu dilihat anak
tersebut bagaimana menyelesaikan task-task sendiri (berpakaian, bermain, dll)

Languange Development
Vokalisasi dini. <3 bln = nangis. <6 bln = babble. 6-10 bln = konsonan berulang. 9-10 = meniru tanpa paham.
Struktur bahasa. <7 bln = mengenali bunyi dasar. <12 bulan = tidak mengerti bunyi yang bukan dari bahasa
mothertounge.
Gestur digunakan karena blm bisa bicara (saat mengenali <25 kosakata.
First Words generally, kata pertama mama/papa (10-14 bln)
First Sentence generally, yang sering didengar di kerjadian sehari-hari (20-30 bulan)
Karakteristik. Menyederhanakan kalimat, tidak mengerti arti kata, salah mengartikan, menggunakan peraturan secara
universal.

Teori Chomsky – nativisme. Manusia memiliki kapasitas bawaan untuk menguasai bahasa (LAD).
Anak tunarungu merangkai gerakan dan mengulangi “mengoceh tangan” di usia sama bayi normal babble dan dapat
menggunakan bahasa isyarat sama dengan usia bayi normal dapat berbicara.

Anda mungkin juga menyukai