Anda di halaman 1dari 3

Analisis biaya volume dan laba

Garrison (2006) berpendapat bahwa analisis biaya,volume, dan laba merupakan alat bantu untuk
memahami hubungan timbal balik antara biaya, volume, dan laba dalam organisasi dalam
memfokuskan interaksi antara lima elemen yaitu harga produk, volume penjualan, biaya variabel
per unit, total biaya tetap dan bauran penjualan.
1. Analisis produk lebih dari Satu
Dalam menganilis produk lebih dari satu maka teknik yang diperlukan adalah analisis
secara terpisah untuk masing masing lini produk. Dan yang lebih akurat lagi dilakukan
dengan menetukan bauran penjualan.
Bauran penjualan dapat diukur dalam unit yang terjual. Sebagai contoh Whittier berencana
untuk menjual 1.200 unit mesin pemotong rumput manual dan 800 unit mesin pemotong
rumput yang dioperasilkan dengan penjualan dalarn unit adalah 1200:800. Bauran
penjualan menjadi 12:8 dan menjadi 3:2, Dengan kata lain, Whittier berharap bahwa
untuk setiap tiga unit mesin pernotong rumput manual yang terjual, dan dua rumput yang
dioperasikan dengan dikendarai dapat terjual.
Sejumlah penjualan yang berbeda dapat digunakan untuk menentukan besarnya titik
impas jika perusahaan mernproduksi lebih dari satu jenis produk. penjualan 2: I akan
menandakan bahwa titik impasnya sebesar 500 rumput manual dan 275 unit mesin
pemotong rumput yang dikendarai. Total margin kontribusi yang dihasilkan dari bauran
$96.250.
(harga mesin manual x kuantitas titik impas ) + ( harga mesin yang dioperasikan dengan
dikendarai)
= ($ 75 x 250 ) + ($200 x 275)
= 96.250
Analisis Biaya-Volume-Laba Mcndefinisikan bauran penjualan tertentu membuat
perubahan dari permasalahan produk yang Iebih dari untuk produk yang lebih dari satu
menjadi format CVP untuk produk tunggal dapat dilakukan. Karena Whittier menjual tiga
unit mesin pemotong rumput manual untuk setiap dua unit mesin pemotong rumput yang
dioperasikan dengan dikendarai, Whittier dapat menetapkan untuk menjual satu jenis
produk saja, yaitu sebuah paket pemotong yang berisi tiga unit pemotong rumput manual
dan dua unit mesin pernotong dengan dikcndarai. Dengan menetapkan produk scbagai
suatu paket, permasalahan mengenai penjualan lebih dari satu jenis produk berubah
menjadi permasalahan untuk satu jenis produk.
2. Analisis biaya volume laba dan resiko serta ketidakpastian
Titik impas dapat dipengaruhi oleh perubahan dalam harga jual, margin kontribusi per
unit, dan biaya tetap. Para manajer dapat menggunakan analisis CVP untuk menangangi
risiko dan ketidakpastian.
Sebagai contoh, Airbus yang bcrkantor pusat di Prancis melaporkan kerugian pertama
mereka di tahun 2006, Kerugian disebabkan oleh berkurangnya penjualan dan
keterlambatan produksi yang mcnimbulkan biaya besar dalam merancang ulang pesawat
berbadan lebarnya agar dapat bersaing dengan Boeing 787 Dreamliner. Sebagai respons
terhadap kerugian tcrsebut, Airbus analisis CVP untuk memperkirakan bagaimana
pengurangan dalam biaya variabel dan biaya tetap tahunannya sebesar $2,6 miliar dan
berbagai pengurangan Iainnya dalam pesawat yang berharga $144 juta per unitnya, akan
mempengaruhi laba tahunan airbus.

Berdasarkan bauran penjualan tertentu, analisis CVP dapat digunakan seakan akan
perusahaan hanya menjual satu jenis produk. Namun, saat harga suatu produk berubah,
bauran penjualan dapat terpengaruh karena para konsumen mungkin akan membeli
produk tersebut lebih banyak atau mengurangi pernbelian..
Anggap bahwa baru-baru ini Whittier melakukan penelitian pasar mengenai mesin
pemotong rumput manual yang memperlihatkan tiga alternatif yang berbeda :
a. Alternatif 1: Jika pengeluaran iklan naik sebesar $8.000 maka penjualan akan meningkat
dari 1.600 unit menjadi 1.725 unit.
b. Alternatif 2 : Turunnya harga jual dari $400 menjadi $375 untuk setiap mesin pemotong
rumput akan meningkatkan penjualan dari 1.600 unit menjadi 1.900 unit
c. Alternatif 3: Menurunkan harga jual menjadi $375 dan meningkatkan pengeluaran iklan
sebesar $ 8.000 akan meningkatkan penjualan dari I.600 menjadi 2000 unit.
Alternatif pertama meningkatkan biaya iklan sebesar $8.000 membuat penjualan naik
Sebanyak 125 unit. Alternatif ini dapat dengan menggunakan margin kontribusi per unit
sebesar $75. Karena jumlah unit yang terjual meningkat sebesar 125 unit, kenaikan dalam
total margin kontribusi adalah $9.375 ($75 125 unit). Karena biaya tetap meningkat sebcsar
$800 laba hanya meningkat sebcsar $ 1.375 ($9.375 - $8.000). Perhatikan bahwa kita perlu
melihat kenaikan tambahan dalam total margin kontribusi dan beban menghitung kenaikan
dalam laba operasi.
Alternatif kedua, harga turun menjadi $375 (dari $400), dan jumlah unit yang terjual naik
menjadi 1.900 (dari 1.600). beban tetap tidak berubah sehingga hanya perubahan kontribusi
yang relevan. Untuk harga yang berlaku saat ini sebesar $400 per unit adalah $75 ($400-
$325) dan total margin kontribusi adalah $ 120.000 ($75 x 1.600). untuk harga baru, margin
kontribusi turun rnenjadi $ 50 per unit .
Alternatif ketiga adalah menurunkan harga jual blaya iklan. Seperti alternatif pertama,
pengaruh pada melihat pengatuh tambahan pada margin Icontribusi laba inkremental dapat
diperoleh dengan :
 menghitung perubahan inkremental dalam total margin kontribusi
 menghitung perubahan inkremental dalam beban tetap
 menambahkan kedua hasil tersebut
Analisis resiko dan ketidakpastian
Asumsi penting dari analisis CVP adalah harga dan biaya-biaya diketahui dengan pasti. Asumsi
ini jarang sekali akurat. Risiko dan ketidakpastian adalah bagian dari pengatnbilan keputusan
bisnis dan bagaimanapun juga harus dihadapi. Secara formal, risiko berbecla dari ketidakpastian,
dimana risiko adalah distribusi probabilitas dari variabel-variabel yang diketahui sedangkan
ketidakpastian tidak diketahui distribusi probabilitasnya. Namun, untuk kepentingan analisis
CVP, istilah risiko dan ketidakpastian digunakan secara bergantian.
manajer menghadapi risiko dan ketidakpastian Terdapat beberapa jenis metode.
1. Pertama, tentu saja, adalah manajemen harus sadar akaan sifat ketidakpastian dari masa
depan, harga, biaya, dan kuantilas,
2. Selanjutnya, para manajer bergeralc dari perlirnbangan alcan titik impas ke apa Yang
disebut dengan ' break-even band'. Dengan kata lain, berdasarkan sifat data yang tidak
pasti, mungkin sebuah perusahaan dapat mencapai titik impas saat 1.800 sampai 2.000
unit terjual. bukan pada perkiraan akan mencapai titik impas pada 1.900 unit.
3. Berikutnya, para manajer dapat melakukan analisis sensitivitas atau analisis what-if.
Dalam contoh ini program spreadsheet sangat manajer dapat mcnentukan hubungan titik
impas (atau target laba) dan melakukan pengecekan untuk melihat pengaruh dari biaya-
biaya dan yang berbeda-beda atas kuantitas yang terjual.
Dua konsep yang berguna bagi manajemen adalah margin of safety dan operating leverage.
Kedua konsep ini dapat dianggap sebagai ukuran-ukuran risiko. Setiap membutuhkan
pengetahuan tentang biaya-biaya tetap dan variabel. Margin of Safety Margin of safety adalah
jumlah unit yang terjual yang diperole h di atas volume titik impas. Margin ofsafety dihitung
sebagai berikut :
Margin of safety = Penjualan – jumlah unit Titik Impas

Anda mungkin juga menyukai