Jawaban:

1. UKM diartikan sebagai suatu usaha yang dilaksanakan oleh kalangan masyarakat. Di
mana usaha ini hanya dilakukan di wilayah rumah ataupun mencari tempat yang ada
di sekitar rumah. Biasanya usaha ini lebih dikenal dengan usaha rumahan. Saat ini
usaha rumahan sudah mempunyai bermacam jenis produk yang dihasilkan. Sehingga
usaha yang ditekuni sendiri dirumah bisa membantu untuk kebutuhan dalam rumah
tangga. Dari seluruh macam usaha yang dilakukan banyak masyarakat salah satunya
ialah usaha pada bidang jasa. Dimana jasa diartikan sebagai suatu aktivitas yang
mempunyai sebagian dari unsur tidak berwujud serta (intangibility) yang mempunyai
hubungan dengannya, yang melibatkan sebagian interaksi dengan pelanggan ataupun
dengan property didalam kepemilikan, serta tidak mendapatkan kepemilikan. Usaha
rumahan di bidang jasa yang cukup banyak diminati oleh konsumen ialah usaha
laundry kiloan. Usaha ini bisa dikerjakan oleh seluruh orang, karena tiap orang
terutama ibu-ibu sudah terbiasa untuk mencuci pakaian di rumah. Bisnis ini didasari
oleh perubahan gaya hidup yang ikut berubah. Di mana masyarakat semakin sibuk
terhadap aktivitasnya sehari hari seperi sekolah, kuliah serta bekerja. Sehingga tidak
mempunyai waktu untuk mencuci serta membersihkan pakaian. Melihat peluang ini,
maka sekarang usaha laundry kiloan semakin menjamur. Meskipun di awal
berdirinya laundry kiloan cukup dianggap bisnis yang rendah. Akan tetapi sekarang
setiap jalan bisa ditemui laundry kiloan. Sehingga mengakibatkan munculnya
persaingan yang sangat ketat antara laundry kiloan. Adapun untuk implementasi
strategi yang akan dilakukan dalam usaha ini ialah dengan meningkatkan kualitas,
menncari lokasi yang sesuai dengan keadaan keuangan, adanya fasilitas antar jemput,
bahan baku yang digunakan baik, promosi lebih ditingkatkan serta kerjasama dengan
pemilik usaha lain untuk barter diskon. Untuk outsourcing perlu diterapkan yaitu:
saling menghormati, saling terbuka, berintegritas, bertenggang rasa. Kemudian
dalam mengatasi perbedaan pemikiran perlu diingat bahwa tidak semua orang
mempunyai pemikiran yang sama. Untuk itu diperlukan standar/ tolok ukur yang
sama agar asertaya kejelasan maksud atau tujuan yang hendak dicapai. Ketika proses
suksesi berlangsung ada baiknya apabila untuk meninjau kembali secara terus-
menerus komitmen serta konsistensi dari pihak-pihak yang berkepentingan serta
terlibat di dalamnya. Dikarenakan membutuhkan banyak waktu, tenaga, pemikiran,
 serta materi yang digunakan guna menunjang keberlangsungannya. Jelas bukan hal
yang mudah untuk bisa bertahan. Mentalitas atas budaya improvement perlu dimiliki
oleh pemilik usaha.
2. Bisa, karena apabila data yang dibisakan benar, tetapi informasi yang disampaikan
berbeda maka pengetahuan yang dibisakan oleh seseorang juga akan berbeda.
Menurut teori yang ada data diartikan sebagai koleksi dari fakta-fakta, pengukuran,
serta statistik bersifat data mentah. Informasi diartikan sebagai data yang terorganisir
serta terproses dengan akurat, dilihat dari sudut pandang tertentu. Informasi bermula
dari fakta di lapangan yang membutuhkan pemrosesan lebih lanjut untuk bisa
dimaknai oleh individu. Pengetahuan diartikan sebagai infomasi yang bernilai
relevan secara kontekstual serta bisa dikerjakan. Pengetahuan juga bisa diartikan
sebagai penggabungan data serta informasi. Dimana hubungan antara informasi dan
juga pengetahuan lebih menekankan sebagai sebuah proses yang bersambungan.
Contoh yang bisa diperlihatkan seperti ini: berlandaskan data di bagian akademis
Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, siswa semester 1 tahun 2020/2021
ialah 300 orang. Ini terdiri atas 170 perempuan serta 130 laki-laki. Tahun 2021/2022
ialah 400 orang yang terdiri atas perempuan 210 dan laki-laki 190. Lalu, ketua
jurusan memberikan informasi tersebut kepada PD 1 terkait perihal yang sama. PD 1
memiliki gambaran bahwa Jurusan Ilmu Komunikasi siswa barunya meningkat.
Tetapi, dekan berpikiran lain bahwa siswa Jurusan Ilmu Komunikasi dari tahun ke
tahun sebagian besar ialah perempuan. Sehingga pengetahuan PD 1 dan dekan
berbeda, padahal informasi yang mereka terima sama.
3. Pro majikan dan client yaitu (a) Memberikan client umpan balik yang mereka
butuhkan untuk bisa berhasil. Umpan balik sangat penting untuk mengelola kinerja
clients. Jika seorang clients tidak tahu bahwa apa yang mereka lakukan itu benar atau
salah, maka mereka hanya akan mengambil tebakan terbaik mereka dan menghadapi
pukulannya. Pelatihan sederhana tentang apa yang diharapkan bisa mengubah hasil
produksi secara dramatis.; (b) Memungkinkan clients merasa lebih nyaman dengan
peran yang diberikan. Bahaya terbesarnya yakni akan membuat bawahan langsung
menganggap atasan mereka tidak ahli. Tidak ada yang mau bekerja untuk seseorang
yang tidak ahli, tidak peduli berapa banyak uang yang mereka hasilkan. Dengan
mengelola kinerja clients, setiap peran bisa diartikan dengan lebih baik dan
mencegah pekerja menjadi tidak jujur; (c) Tetapkan dasar bagi clients untuk merasa
aman dalam menyampaikan kekhawatiran; (d) Pekerja telah berkomitmen untuk hasil
tertentu dengan majikan mereka. Mereka telah menerima hanya dengan memutuskan
untuk melapor bekerja setiap hari. Apa yang dilakukan manajemen kinerja clients
ialah menumbuhkan fondasi yang kuat untuk komunikasi yang transparan di semua
tingkatan. Pekerja harus merasa aman untuk menyampaikan kekhawatiran, sama
seperti manajer harus merasa aman membawa masalah kinerja kepada
clients. Memberi dan menerima yang terjalin akan selalu memberikan manfaat.
Kontra ialah meliputi (a) Menempatkan semua tekanan pada kontrol tengah. Tingkat
produksi pada akhirnya dikendalikan oleh manajer menengah ketika fokus pada
manajemen kinerja dipupuk. Para manajer ini ditekan dari atas untuk meningkatkan
produksi dan ditekan oleh bawahan langsung mereka tentang keadaan di balik umpan
balik yang diberikan; (b) Sangat mudah untuk salah memahami maksud dari
manajemen kinerja. Jika seseorang terbiasa hanya menerima komentar negatif, maka
komentar apa pun yang diberikan kepadanya akan dilihat secara negatif. Manajemen
kinerja harus memperhitungkan individu dan itu tidak selalu dilakukan; (b)
Manajemen kinerja seringkali reaksioner daripada proaktif; Kebanyakan pekerja
menerima umpan balik hanya ketika mereka melakukan sesuatu yang majikan
mereka tidak ingin mereka lakukan. Umpan balik positif cukup langka di tempat
kerja modern dan umumnya tidak dianggap serius karena jarangnya yang ditawarkan.
Ini bisa diubah sedikit dengan memberikan umpan balik proaktif, tetapi banyak
pemberi kerja tidak memberikan waktu yang cukup untuk perubahan itu terjadi; (d)
Membagi lingkungan kerja. Terkadang manajemen kinerja clients datang dari rekan
kerja atau klien luar daripada atasan langsung. Jika umpan balik negatif diberikan,
maka sebuah tim bisa terpecah karena para pekerja merasa semua orang berusaha
menbisakannya. Bahkan bisa memangkas produksi karena para pekerja mulai
mengkampanyekan perbaikan yang lebih baik.
Pro dan kontra dari manajemen kinerja clients memperlihatkan bahwa ini perlu,
tetapi harus ditangani dengan hati-hati. Satu kata yang salah bisa merusak hubungan
kerja. Jika teknik manajemen lebih proaktif daripada reaktif, ada peluang untuk
membuat umpan balik yang diperlukan tidak terlalu menjadi perhatian semua orang
yang terlibat.
4. Keadaan sekarang membuat internet telah menjadi bagian dari kebudayaan yang bisa
memberikan beragam manfaat untuk kehidupan dalam bermasyarakat. Hanya dengan
mengetik kata yang mau dicari sudah bermacam informasi akan bisa diakses dengan
cepat, dalam hal ini tidak terkecuali di bidang kesehatan. Dalam mengumpulkan
informasi mengenai kesehatan, evaluasi referensi begitu dibutuhkan karema
informasi ataupun saran yang diterima bisa mempunyai pengaruh yang begitu
signifikan terhadap tindakan serta keputusan yang diambil oleh pasien. Adapun
tantangan bagi para pasien ialah kurangnya dalam hal menilai suatu informasi yang
dibisa secara kritis apalagi berkaitan dengan medis. Dari dokter memberikan
pernyataan reaksi mengenai pasien yang mengumpulkan informasi tentang medis di
situs internet begitu beragam. Tetapi, beberapa studi memperlihatkan tentang
kebanyakan dokter memiliki sikap yang resisten mengenai hal tersebut. Dokter
menyampaikan pendapat tentang informasi yang didapat bisa membuat bingung
pasien ataupun membuat dorongan ke arah self diagnosis tidak benar. Terkait hal ini
para peneliti lain melakukan pengamatan bahwa sebagian pasien merasa ragu untuk
berdiskusi mengenai informasi yang mereka termukan di internet tentang keadaan
mereka dikarenakan takut apabila dicap terlihat meragukan ilmu dokternya.
Dalam hal ini dokter mempunyai kewenangan dalam memberikan pengetahuan
terkait kesehatan yang diterima oleh pasien melalui pengetahuan medis. Dokter bisa
menggunakan gabungan secara positif dalam menangani hal tersebut yakni dengan
melakukan diskusi serta analisa informasi yang diterima oleh pasien secara bersama-
sama dan memberikan rekomendasi sebagai tempat informasi mengenai kesehatan
yang sudah teruji (internet prescription).
Dari segi pasien, sebuah studi secara kualitatif memperlihatkan bahwa pasien
mempunyai anggapan bahwa internet sebagai media tambahan dalam mencari sebuah
informasi terkait medis. Pasien mengumpulkan informasi mengenai medis buka
untuk menjadi seorang pasien yang serba tahu ataupun lebih kepada superior apabila
dibandingkan dengan dokter mereka, tetapi justru agar mereka mempunyai peranan
yang aktif didalam melakukan diskusi serta dalam pengambilan keputusan terkait
medis. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian lain memperlihatkan bahwa para
pasien sering berpindah ke website dalam mengumpulkan informasi mengenai
kondisi mereka, akan tetapi lebih merasa percaya jika ternyata informasi yang
mereka dapatkan bermula dari para petugas medis mereka. Sebuah study pada pasien
onkologi di Kanada memberikan laporan hingga sekitar 44% pasien mengakses
internet agar bisa mengerti keadaan terkait dengan kesehatan diri mereka. Dari para
pasien yang sebelumnya tidak diberikan tautan ke website yang sesuai secara medis,
44% berharap dokter bisa menyediakan informasi itu untuk mereka.