A. Kasus
Tn.A (30) datang ke RS. Respati diantar keluarga dengan keluhan sakit kepala
(pada bagian frontal), kaku leher dan demam tinggi sejak satu minggu yang lalu. Istri
klien mengatakan bahwa klien sering mengalami kejang-kejang kurang lebih 30 detik.
Istri klien juga mengatakan suaminya juga sering mengeluh sulit tidur ketika hendak
tidur. Hal ini membuat klien terlihat lemah dan juga lemas .
Dari hasil pemeriksaan fisik terdapat tanda krenik (+), tanda brudnizki (+).
Ekstrimitas teraba dingin dan terdapat benjolan pada leher bagian dextra TD: 150/80
S: 37,90C , N : 60x/mnt RR: 28x/mnt. Pada hasil CT scan menunjukan terdapat edema
kepala pada bagian parietal. Setelah dilakukan pemeriksaan darah lengkap dan juga
lumbal pungsi, dokter menyatakan bahwa pasien mengalami Meningitis
Terapi yang diberikan pasien dirumah sakit antara lain:
- Diazepam IV; 0,2-0,5 mgkgBB/dosis,
- Amfisilin 150-200 mg/kgBB/24 jam,
- Parasetamol 10 mg/kgBB/dosis.
- Oksigen 5 liter (canul nasal)
- RL 500 ml (20tpm)
B. Pengkajian
A. Pengkajian Keperawatan
Nama Perawat : Perawat C
Tanggal Pengkajian : 20 November 2015
Jam Pengkajian : 09.00 WIB
1. Biodata
a. Pasien
Nama : Tn.D
Umur : 30 tahun
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Klodokan, Yogyakarta
Tanggal Masuk RS : 20 November 2015
Jam MRS : 09.00 WIB
Diagnosa Medis : Meningitis
b. Penanggung
Nama : Ny. W
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Alamat : Klodokan, Yogyakarta
Hubungan dengan : Istri klien
2. Keluhan Utama :
Tn.D mengatakan merasa nyeri dibagian kepala
3. Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat Penyakit Sekarang:
Klien mengatakan bahwa sudah satu minggu mengalami nyeri dibagian
kepala, selain itu juga terasa kaku dibagian leher klien. Klien juga sudah
demam selama satu minggu. Sebelumnya klien sudah minum obat untuk
menurunkan demamnya tapi demamnya tidak mau turun. Suhu klien saat
diperiksa 38.90C. istri klien juga mengatakan bahwa klien sering mengeluh
sulit tidur karena nyeri yang sering ia rasakan. Istri klien mengatakan bahwa
di bagian leher kiri klien terdapat benjolan yang sudah lama (± 1 bulan)
awalnya klien merasa biasa saja dengan benjolannya, namun lama kelamaan
klien merasa risih dengan benjolannya. Dari ahri ke hari menjolan tersebut
semankin membesar. Ukuran benjolan ± 4 cm . akhirnya klien dibawa ke
rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Klien masuk di bangsal Melati
dan mendapat terapi RL 500 ml (20 tpm)
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Istri klien mengatakan bahwa sewaktu berumur 28 tahun, klien pernah
mengalami Herpes Zoster selama satu minggu , dan sempat dirawat di rumah
sakit. Namun penyakitnya sudah sembuh
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Istri klien mengatakan bahwa di anggota keluarganya tidak ada yang
mengalami hal seperti Tn.D.
Keterangan :
4. Genogram
Keterangan :
0 : Dilakukan secara mandiri
1: Dilakukan dengan bantuan alat
2: dilakukan dengan bantuan keluarga
3: Dilakukan dengan bantu alat dan keluarga
4: Total ketergantungan
2. Tidur dan Istirahat : Sebelum sakit Tn.D mengatakan bahwa ia biasanya tidur
siang ± 30 menit – 1 jam , sementara untuk istirahat malam ± 5-6 jam. Nn.H
mengatakan tidak ada gangguan ketika hendak istirahat. Namun sejak dirawat
di rumah sakit ia mengatakan sulit tidur karena merasa nyeri, sehingga pada
siang hari pasien terlihat lemas. Keluarga klien mengatakan suaminya sulit
tidur ketika hendak tidur. Konjungtiva pucat
4. Nutrisi : Sebelum sakit Tn.D mengatakan untuk makan, ia makan 3 kali sehari
dengan teratur. Makanan yang biasa dimakan yaitu: nasi, sayur dan juga
daging. Makanan favorit klien yaitu kerupuk dan juga gorengan.
Selama sakit klien kurang nafsu makan sehingga klien terlihat kurang
bersemangat. Meskipun begitu, klien bisa menghabiskan ½ porsi makan yang
diberikan tim gizi. Pemeriksaan status gizi berdasarkan antropometri A= BB:
70 kg, TB: 171 cm, IMT: 23 %, B, Leukosit 15.000 103/ul , lemah otot.
5. Cairan, Elektrolit dan Asam Basa : Nn.H mengatakan bahwa sebelum sakit ia
mengkonsumsi air 3-4 gelas sedang per hari ( ± 1000-1200 ml ) dengan jenis
minuman yaitu air putih. Sejak dirumah sakit klien hanya minum 3 gelas air
sehari (± 1200 ml) Turgor kulit baik dan terpasang cairan infus jenis RL 500 ml
(20 tpm)
6. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum :
Kesadaran :
Apatis
GCS : E= 3 V= 5 M= 6 (Total 14 )
Vital Sign : TD : 150/80 mmHg
Nadi : Frekuensi : 60 x/mnt
Irama :
Reguler Kekuatan :
lemah
Respirasi : Frekuensi : 28 x/mnt
Irama : Irreguler
Suhu : 38,90C
2) Kepala :
Kulit kepala : Bentuk kepala mesosepalus, terdapat pembengkakan di daerah
parietal
Rambut : Warna rambut hitam merata, rambut sedikit rontok
Muka : Bentuknya simetris, tidak ada kelainan bentuk wajah.
Mata : Konjungtiva anemis, sclera normal, pupil isokor, palpebra normal
Hidung : Bentuk simetris, tidak ada septum deviasi, tidak terdapat polip.
Keadaan hidung bersih
Mulut : Keadaan mulut bersih, tidak ada karies gigi ataupun gigi yang
tanggal
Telinga : Simetris, tidak ada serumen dan luka
3) Leher : bentuk tidak simetris krena terdapat pembesaran kelenjar limfe
bagian dekstra
4) Dada : bentuk simetris, tidak terdapat pembesaran liver atau splenomegali
a) Pulmo : Inspeksi : Tidak terdapat pembengkakan ataupun bekas luka.
Palpasi : fremitus taktil tidak seirama seirama
Perkusi : bunyi sonor
Auskultasi : trakelal
b) Cor: Inspeksi : Tidak terdapat pembengkakan, bekas luka.
Palpasi : ictus cordis : ICS V midclavicle sinistra
Perkusi : suara pekak
Auskultasi : S1, S2 tunggal
5) Abdomen
Inspeksi : Warna kulit sama dengan warna kulit sekitar, tidak terdapat lesi
atau namun terdapat splenomegali pada abdomen kuadran III
Palpasi : Tidak terdapat asites, terdapat nyeri tekan.
Perkusi : Bunyi timpani dan redup pada kuadran III
Auskultasi : Peristaltic usus 12x/mnt
6) Genetalia : Keadaan bersih, tidak terdapat inflamasi.
7) Rectum :Terdapat hemoroid grade II
8) Ektremitas :44
44
b) Terapi medis
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agens cidera biologis
2. Hipertermi b.d peningkatan laju metabolisme
3. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn.D No RM : 274793
Umur : 30 thn Diagnosa Medis : Meningitis
Ruang : Cempaka Alamat : Kledoakan
N Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasionalisasi
O Keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Kajian nyeri secara kompehrensif 1. Nyeri merupakan penglaman
berhubungan keperawatan selama 3x24 jam termasuk lokasi, karakteristik, durasi, subjektif yang harus dijelaskan oleh
dengan agens level nyeri klien menurun frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi pasien. Identifikasi karakteristik
cidera biologis dengan kriteria hasil: 2. Obserfasi reaksi nonverbal dari nyeri dan faktor yang berhubungan
1. Pasien dapat mengontrol ketidaknyamanan merupakan suatu hal yang sangat
nyerinya 3. Kontrol lingkungan yang dapat penting untuk memilih intervensi
2. Pasien mampu menerapkan mempengaruhi nyeri seperti suhu yang cocok bagi pasien.
teknik relaksasi secara ruangan,pencahayaan dan kebisingan. 2. Merupakan indikator atau derajat
mandiri 4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi nyeri yang tidak langsung dialami.
3. Non verbal klien tidak untuk mereduksi nyeri seperti 3. Lingkungan yang tidak kondisuf
menunjukan adanya nyeri menggunakan teknik napas dalam atau hanya akan memperparah rasa nyeri
4. Skala nyeri klien berkurang guided imaginary klien
dari 8 ke 5 5. Lakukan kompres dingin di bagian yang 4. Pasien dapan menggunakannya
mengalami nyeri untuk menurunkan rasa nyeri secara
Level: Pain Control
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam mandiri
pemberian obat analgetik (ibuprofen) 5. Kompres dingin dapat mereduksi
7. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri nyeri
Level: Pain Management 6. Jenis obat analgetik dapat
menurunkan nyeri
7. Salah satu indikator mengetahui
sejauh mana keefektifan kontrol
nyeri
2 Hipertermia b.d Setelah di lakukan tindakan 1. Monitor suhu tubuh dan warna kulit 1. Memantau apakah ada terjadi
peningkatan laju keperawatan selama 3 x 24 klien peningkatan atau tidak
metabolisme jam di harapkan Hipertermi 2. Kompres hangat pasien pada lipat paha 2. Dengan kompres hangat dapat
pada pasien dari level 1 (tidak dan aksila membuka pori-pori sehingga terjadi
pernah) ke level 3 (kadang 3. Tingkatkan sirkulasi udara evaporasi
kadang) dengan kriteria menggunkan kipas angin 3. Sirkulasi yang baik membantu
hasil : 4. Anjurkan klien untuk minum banyak menurunkan demam klien
1. Suhu tubuh dalam rentang air 4. Mencegah dehidrasi
normal (36,50C – 37,50C) 5. Kolaborasi dengan tim medis dalam 5. Paracetamol dapat menurunkan
2. Nadi RR dalam rentang pemberian obat antipiretik deman
normal (paracetamol)
3. Warna kulit tidak Level: Fever Treatment
kemerahan
4. Kulit tidak terasa hangat
Level: Thermoregulation
3 Resiko ketidak Setelah di lakukan tindakan 1. Monitor TTV klien 1. Memantau keadaan klien
evektifan perfusi keperawatan selama 3 x 24 2. Monitor status neurologi klien 2. Tindakan keperawatan yang
jaringan jam di harapkan peredaran menggunakan GCS diberikan disesuaikan dengan tingkat
darah pasien dari level 1 3. Hindari gerakan fleksi maupun kesadaran klien
(tidak pernah) ke level 4 hiperekstensi pada daerah leher 3. Perubahan kepala pada satu sisi
(sering) dengan kriteria 4. Berikan edukasi kepada keluarga dan dapat menimbulkan penekanan pada
hasil : pasien untuk memantau adanya suhu vena jugularis sehingga dapat
1. Tekanan systole dan yang ekstrim pada daerah ekstremitas menghambat aliran darah ke otak
diastole dalam rentang (dingin) 4. Suhu yang ekstrim mengindikasikan
normal 5. Berikan oksigen sesuai kondisi pasien terjadinya kurang suplai oksigen
2. Nadi dalam rentang 6. Kolaborasi dengan tim medis dalam yang parah
normal pemberian obat sedasi (Diazepam) 5. Dapat menurunkan hipoksia otak
3. Tidak ada 7. Kolaborasi dengan tim medis dalam 6. Obat sedasi merupakan jenis obat
ortostatikhipertensi pemberian obat osmotik diuretik penenang
4. Tidak ada tanda tanda 8. Kolaborasi dengan tim medis dalam 7. Menarik air dari sel-sel otak
peningkatan tekanan pemberian obat steroid (dexametasone,) sehingga dapat menurunkan edema
intrakranial otak
Level: Tissue prefusion Level: Menurunkan inflamasi dan juga
cerebral - Cereberal Perfusion edema di otak
Promotion Cereberal Edema 8.
Management
E. CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
4. Menganjurkan klien untuk minum banyak air 3. Tingkatkan sirkulasi udara menggunkan
kipas angin
DS:-
4. Anjurkan klien untuk minum banyak air
DO: klien minum air 1 gelas 5. Kolaborasi dengan tim medis dalam
6. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam 5. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat sedasi
pemberian obat sedasi (Diazepan)
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam
DS: keluarga klien menanyakan apa fungsi obat pemberian obat osmotik diuretik
DS:-
DO: Klien minum obat
3. Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri
DS: klien mengatakan kontrol nyeri ini berguna
jika klien mengalami nyeri lagi
2 Senin 06.00 1. Memonitor suhu tubuh dan warna kulit klien Sen mengatakan bahwa suhu
23 Nov DS: - tubuh sudah mulai menurun
2015 DO: suhu tubuh 36,50C, kulit klien tidak terlihat O:, suhu: 36,50C
09.00 merah dan teraba seperti suhu normal A: Masalah keperawatan klien
2. Menganjurkan klien untuk minum banyak air berhubungan dengan demam
DS:- eratasi sebagian
DO: klien minum air 1 gelas P: Intervensi dihentikan