HIPERTENSI
Disusun Oleh :
Disusun oleh:
Preseptor :
dr.Venny Novi Yersi
3.2 ANAMNESIS
Keluhan utama
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang kepuskesmas Tanjung Paku
dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 hari yang lalu
Riwayat Penyakit sekarang
Pasien mengeluhkan nyeri kepala sejak 1 hari yang lalu, nyeri yang
dirasakan hilang timbul dan memberat ketika sedang beraktivitas.
Pasien mengeluhkan Mata kabur sejak 1 hari yang lalu
Pasien mengeluhkan Tengkuk terasa tegang sejak 1 hari yang lalu
Pasien tidak mengeluhkan Demam
Pasien tidak mengeluhkan Sesak nafas
Pasien tidak mengeluhkan Mual muntah
Pasien tidak mengeluhkan Batuk pilek
Nafsu makan baik
BAK dan BAB jumlah dan warna dalam batas normal
3.3 Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya tidak ada
Riwayat penyakit DM tidak ada
Riwayat penyakit jantung tidak ada
Riwayat penyakit paru tidak ada
2
3.4 Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit hipertensi tidak ada
Riwayat penyakit DM tidak ada
Riwayat penyakit jantung tidak ada
Riwayat penyakit paru tidak ada
3.5 Riwayat Alergi
Makanan : Tidak ada
Obat : Tidak ada
3.6 Riwayat Kebiasaan
Pasien mengaku seringkali mengkonsumsi makanan yang asin. Pasien juga rutin
mengkonsumsi makanan yang digoreng dan tidak rutin mengkonsumsi buah dan
sayur serta jarang berolahraga. Makan teratur 3 kali sehari. Pasien mengkonsumsi
rokok sehari 1 bungkus dan pagi minum kopi segelas. Paasien tidak
mengkonsumsi alcohol.
3.7 Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : CMC
Tekanan Darah : 152/90 mmHg
Frekuensi Nadi : 82 x/menit
Frekuensi Nafas : 21 x/menit
Suhu : 36,6ºC
Berat Badan : 65 kg
Tinggi Badan : 168cm
IMT : 23,2(Normoweight)
Status Internus
Kepala : Normochepal
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Mata : mata kabur,Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil isokor, reflek cahaya +/+
3
Telinga : Tidak ditemukan kelainan
Hidung : Deviasi septum tidak ada, deformitas tidak ada
Tenggorok :Tonsil T1-T1 tidak hiperemis, faring tidahiperemis
Leher :Tidak ada pembesaran KGB
JVP 5-2 cmH2O
Thorax :
Paru
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis dan
dinamis
Palpas : Fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : Sonor di kedua dinding dada
Auskultasi : Vesikuler, Rhonkhi -/- Wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Dalam batas normal
Auskultasi : regular, murmur(-), gallop(-)
Abdomen
Inspeksi : Distensi tidak ada
Palpasi : Nyeri tekan (-), Nyeri lepas (-)
Supel, hepar dan lien tidak teraba,
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus normal
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik
3.8 Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
3.9 Diagnosa kerja
Hipertensi grade 2 (JNC VII)
3.11 Penatalaksanaan
Promotif
4
Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang penyakit pasien,
seperti penyebabnya, cara penularannya, gejala-gejalanya, pengobatan dan cara
pencegahan penularan.
Pencegahan:
Perubahan pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat.
Pembatasan penggunaan garam hingga 4-6gr per hari, makanan
yang mengandung soda kue, bumbu penyedap dan pengawet
makanan.
Mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi (jeroan,
kuning telur, cumi-cumi, kerang, kepiting, coklat, mentega, dan
margarin).
Menghentikan kebiasaan merokok, minum alkohol
Olah raga teratur
Hindari stres
Preventif
Menghindari faktor resiko terjadinya penyakit hipertensi seperti merokok,
alcohol dan stress. Melakukan diet rendah garam serta olahraga teratur
Kuratif
Medikamentosa :
Amlodipine 5 mg 1x1
Non Medikamentosa:
Menghindari stress
Menurunkan berat badan bila status gizi berlebih: peningkatan berat badan
di usia dewasa sangat berpengaruh terhadap tekanan darahnya. Oleh
karena itu, manajemen berat badan sangat penting dalam prevensi dan
kontrol hipertensi.
Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat dengan anjuran berolahraga.
Meningkatkan aktifitas fisik: orang yang aktivitasnya rendah berisiko
terkena hipertensi 30-50% daripada yang aktif. Oleh karena itu, aktivitas
fisik antara 30-45 menit sebanyak >3x/hari penting sebagai pencegahan
primer dari hipertensi.
5
Mengurangi asupan natrium
Menurunkan konsumsi kafein dan alkohol: kafein dapat memacu jantung
bekerja lebih cepat, sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya. Sementara konsumsi alkohol lebih dari 2-3 gelas/hari dapat
meningkatkan risiko hipertensi.
3.12 Prognosis
Qou ad Vitam : Bonam
Qou ad Fungsionam : Bonam
Qou ad Sanationam : Bonam
6
BAB IV
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
from: http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Tekanan-Darah-Tinggi-
Hipertensi.pdf
diakses:2september2021.Availablefrom:https://pusdatin.kemkes.go.id/
resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-hipertensi-si-pembunuh-
senyap.pdf
Dalam Jilid III. Edisi ke-4. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam