Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aris Abdillah Hari/Tanggal : Senin, 31 Januari 2021

Nim : 1905031002 Mata Kuliah : Manajemen Industri


Kelas : EL-6B Tugas : Minggu 2

EVALUASI
1. Jelaskan ruang lingkup manajemen operasional dan pengertian produktivitas
Jawab:
a) Ruang lingkup Manajemen Operasi mencakup tiga aspek utama yaitu:
1) Perencanaan Sistem Produksi. Perencanaan Sistem Produksi ini meliputi :
Perencanaan Produk, Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout
Pabrik, Perencanaan Lingkungan Kerja, Perencanaan Standar Produksi.
2) Sistem Pengendalian Produksi. Meliputi pengendalian proses produksi,
bahan, tenaga kerja, biaya, kualitas dan pemeliharaan.
3) Sistem Informasi Produksi.
b) Produktivitas merupakan ukuran seberapa besar sumber daya yang
digunakan serta seberapa besar manfaatnya dalam menyumbangkan hasil
(keluaran).

2. Mengapa setiap perusahaan membutuhkan manajemen opersional


Jawab:
Karena pada dasarnya MPI/Operations Management merupakan salah satu
fungsi di dalam perusahaan, dimana perusahaan besar pada umumnya
memisahkan setiap fungsi ke dalam departemen yang terpisah, setiap fungsi
memiliki tanggung jawab tertentu sesuai dengan tugasnya. Masing-masing
fungsi dalam perusahaan saling berhubungan. oleh karena itu kerja sama,
koordinasi dan komunikasi yang efektif sangat penting dilakukan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan dari manajemen operasional dalam perusahaan secara umum juga
untuk menghasilkan barang dan jasa yang semakin berkualitas, dengan jumlah
(kuantitas) yang tepat, dalam waktu yang tepat, dan dengan biaya yang tepat
(tidak terlalu mahal).
3. Bandingkan antara manajemen operasional pada perusahaan jasa dan
manufaktur
Jawab:
a) Produk manufaktur bersifat tahan lama, bersifat fisik, artinya dapat dilihat
dengan jelas wujud barang tersebut. Jasa tidak berwujud, misalnya
berbentuk ide dan informasi.
b) Output dari manufaktur dapat disimpan sedangkan jasa tidak dapat
disimpan.
c) Pada perusahaan manufaktur kontak langsung dengan konsumen relatif
kecil sedangkan pada jasa dalam proses produksi juga melibatkan
konsumen, sehingga terdapat kontak yang tinggi.
d) Waktu respon atas output pada manufaktur relatif lama dibanding dengan
jasa.
e) Pada perusahaan manufaktur dapat mengotomatisasi banyak proses
produksinya sehingga dapat mengurangi kebutuhan terhadap tenaga kerja
atau bisa juga memindahkan fasilitas produksinya ke Negara-negara yang
biaya tenaga kerjanya lebih rendah, sedangkan Perusahaan Jasa
memerlukan orang-orang yang memiliki keterampilan dan pengetahuan
khusus serta disiplin ilmu pada bidang yang sesuai layanan yang
ditawarinya. Penyampaian layanan atau Jasa bersifat padat karya dan tidak
dapat dengan mudah diotomatisasi.

4. Analisis dan interprestasikan capaian produktivitas dengan mengambil contoh


kasus pada salah satu perusahaan.
Jawab:
PT Jakarana Tama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri
makanan cepat sajai, salah satu produk yang dihasilkan adalah mie instant.
Biaya produksi yang digunakan tahun 2015 hingga 2016 untuk memproduksi
produk mie instan adalah:
Dalam skema produktivitas terdapat alur yang menunjukkan posisi
produktivitas berada diakhir sistem dimana produktivitas tidak mempengaruhi
input, proses, dan output sebelum produktivitas tersebut diukur.
Namun setelah pengukuran dan evaluasi, produktivitas menghasilkan umpan
balik untuk pengendalian sistem produksi agar meningkatkan produktivitas
terus menerus sehingga menjaga performansi dari input proses dan output.
Keterangan:
I* = Output kini (2016) / rasio produktivitas dengan tahun dasar 2015
Perhitungan I* sebagai berikut:
Bahan baku 1.985.100 / 47,95 = 41.401 Tenaga kerja 1.985.100 / 1.523,12
= 1.303 Listrik 1.985.100 / 415,05 = 4.783
Pemulihan harga dihitung dengan adanya selisih antara laba yang meningkat
dikurangi pengaruh produktivitas terhadap laba yaitu: Rp 1.566.340.800 – Rp
4.393.121 = Rp 1.561.947.679. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dengan
perbaikan produktivitas, laba akan meningkat sebesar Rp 1.561.947.679.
Kenaikan pendapatan dari hasil penjualan sebesar Rp 1.689.480.000 akan dapat
menutup kenaikan biaya. Dari pengukuran produktivitas terhadap laba, total input
tanpa peningkatan produktivitas sebesar Rp 353.336.321. kenaikan biaya tanpa
peningkatan produktivitas sebesar Rp 353.336.321 – Rp 225.804.000
= Rp 127.532.321, jumlah ini lebih kecil daripada Rp 1.817.012.321
= Rp (127.532.321 + 1.689.480.000) dibanding kenaikan pendapatan.
Dalam pengukuran produktivitas parsial pada PT Jakarana Tama diperlukan
data produksi yang berupa data bahan baku, data tenaga kerja, data beban listrik,
dan penghitungannya dilakukan dengan membandingkan output total dengan
salah satu input produktivitas yang digunakan. Produktivitas parsial tenaga kerja
pada periode tahun 2015 sampai 2016 cenderung meningkat signifikan, begitu
pun dengan produktivitas parsial energi listrik periode 2015 sampai 2016 yang
meningkat signifikan, sementara untuk produktivitas parsial material periode
tahun 2015 sampai 2016 meningkat namun tidak signifikan. Sedangkan untuk
modal walaupun diketahui meningkat tetapi pada kenyataannya laba yang
diterima pun meningkat. Laporan laba rugi dan total perubahan laba menunjukkan
bahwa tanpa perbaikan produktivitas tentunya laba akan menurun, tetapi jika
pendapatan naik tentunya tidak akan menutup kenaikan biaya.

Anda mungkin juga menyukai