Anda di halaman 1dari 3

Plasmodium merupakan penyebab utama penyakit malaria.

Plasmodium yang
dikenal saat ini ada empat macam, yakni:
■ Plasmodium falciparum merupakan penyebab malaria tropika. Plamodium ini
mempunyai masa sporulasi (masa pembentukan spora) sekitar 1 hari (1 x 24 jam).
■ Plasmodium vivax merupakan penyebab penyakit malaria tertiana. Masa
sporulasinya setiap 2 x 24 jam.
■ Plasmodium malariae merupakan penyebab penyakit malaria quartana. Masa
sporulasinya setiap 3 x 24 jam.
■ Plasmodium ovale merupakan penyebab penyakit limpa. Masa sporulasinya
setiap 48 jam.

Lalu sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah, bagaimana caranya


Plasmodium dapat menyebabkan penyakit malaria? Untuk dapat menjawab
pertanyaan ini, tentu kita harus mengetahui daur hidup Plasmodium mulai siklus
di dalam tubuh nyamuk sampai masuk ke dalam tubuh manusia. Silahkan kalian
simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca dan belajar.

Siklus Hidup Plasmodium


Siklus hidup Plasmodium ditemukan oleh Ronald Ross dan Grassi. Reproduksi
secara aseksual terjadi di dalam tubuh manusia secara skizogoni(pembelahan diri
dalam tubuh inang tetap) dan pada tubuh nyamik Anopheles betina
secara sporogoni (pembentukan spora pada inang sementara). Sedangkan
reproduksi secara seksual terjadi melalui peleburan gamet. Gambar daur hidup
Plasmodium pada face di dalam tubuh nyamuk dan manusia diperlihatkan pada
gambar berikut.

Fase dalam tubuh manusia (fase aseksual/skizogoni)


Apabila seekor nyamuk Anopheles  betina menghisap darah secara otomatis juga
mengeluarkan kelenjar saliva (liur) yang mengandung zat antikoagulan untuk
mencegah pembekuan darah. Bersama zat antikoagulan tersebut, keluarlah
sporozoit dan masuk ke dalam tubuh manusia. Kemudian bersama aliran darah
sampailah sporozoid-sporozoid tersebut pada hati. Tahapan atau fase di dalam
hati manusia ini disebut dengan tahap eksoeritrositer.
Ketika sporozoid berada di dalam hati, dimulailah reproduksi aseksual
(pembelahan eksoeritrositik) selama 7 sampai 14 hari yang menghasilkan 10.000
sampai 30.00 sel anak yang disebut merozoit yang menyerang sel darah merah. 
Fase yang terjadi di dalam sel darah merah manusia ini disebut dengan
tahap eritrositer. Merozoit yang berada di dalam sel darah merah disebut
tropozoit. Kemudian lambat laun tropozoit akan berubah menjadi skizon dewasa.
Di dalam sel darah merah, skizon yang sudah dewasa (matang) membelah lagi
secara aseksual (pembelahan eritrositik) yang menghasilkan antara 8 sampai 16
merozoit setiap 48 atau 72 jam bergantung dari jenis Plasmodium. Merosoit
dilepaskan bersamaan pecahnya sel darah merah (sporulasi) yang siap untuk
menginfeksi sel darah merah yang baru. Kejadian ini berlangsung secara berulang-
ulang sehingga dalam waktu singkat dalam tubuh terdapat banyak sekali
merozoit.
Bersamaan dengan pecahnya sel darah merah, dikeluarkan senyawa racun yang
dihasilkan merozoit sehingga penderita akan timbul rasa menggigil kedinginan
yang diikuti perasaan demam panas. Setelah beberapa waktu, merozoit-merozoit
tersebut akan berubah menjadi gametosit (calon sel gamet jantan dan betina).
Dengan demikian, secara garis besar, tahapan atau fase daur hidup plasmodium
di dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut.
Sporozoit → merozoit → tropozoit → skizon → merozoit → gametosit

Fase dalam tubuh nyamuk (fase seksual/sporogoni)


Jika darah manusia dihisap oleh nyamuk Anopheles  betina, maka di dalam tubuh
nyamuk gametosit akan berubah menjadi mikrogamet (gamet jantan) dan
makrogamet (gamet betina). Jika makrogamet dan mikrogamet melebur, maka
terbentuklah zigot. Kemudian zigot akan berubah menjadi ookinet yang
bentuknya seperti cacing.
Setelah itu, ookinet akan bergerak menerobos dinding usus/perut nyamuk dan
kemudian membulat, yang disebut ookista. Dari ookista ini akan dihasilkan
beribu-ribu sporozoit. Sporozoit akan sampai pada kelenjar air liur nyamuk dan
apabila nyamuk menggit manusia, maka siklus hidup Plasmodium akan terulang
kembali. Dengan demikian, secara garis besar tahapan atau fase siklus hidup
Plasmodium di dalam tubuh nyamuk adalah sebagai berikut.
Makrogamet + mikrogamet → zigot → ookinet → ookista → sporozoit

Anda mungkin juga menyukai