Anda di halaman 1dari 4

LANDASAN TEORI PERAMALAN

LAPORAN PRAKTIKUM
LAB. METODE KUANTITATIF BISNIS

Oleh :

HASBI ASHSHIDDIQI – 1301064626

Kelas : 04PCJ
Ruang : 727

LAB MANAJEMEN
Universitas Bina Nusantara
Jakarta
2009

BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Peramalan ( Forecasting )

Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengistemasi apa yang akan terjadi pada masa
yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan kesenjangan waktu
(timelag) antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan waktu
pelaksanaan kebijakan tersebut. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang, maka peran
peramalan begitu penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan kapan terjadi
suatu sehingga dapat dipersiapkan tindakan yang perlu dilakukan. Metode peramalan akan
membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari
data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan
yang sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas
ketepatan hasil ramalan yang dibuat.

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan

Dalam perencanaan disuatu instansi baik itu pemerintah maupun swasta, peramalan
merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. Dimana baik maupun buruknya ramalan
dapat mempengaruhi seluruh bagian instansi, karena waktu tenggang untuk pengambilan
keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun. Peramalan merupakan alat bantu yang
penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien. Kegunaan dari suatu peramalan dapat
dilihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang
didasarkan atas pertimbangan apa yang terjadi saat keputusan tersebut dilakukan. Apabila
keputusan yang diambil kurang tepat sebaiknya keputusan tersebut tidak dilaksanakan.
Pengambilan keputusan merupakan masalah yang selalu dihadapi maka peramalan juga
merupakan masalah yang selalu dihadapi karena peramalan berkaitan erat dengan
pengambilan suatu keputusan. Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, ditentukan
oleh metode, informasi maupun data yang digunakan atau pun ketepatan ramalan yang
dibuat. Apabila data yang digunakan tidak dapat meyakinkan maka hasil peramalan yang
disusun juga akan sukar dipercaya ketepatannya. Oleh karena itu, ketepatan dari ramalan
tersebut merupakan hal yang sangat penting. Walaupun demikian perlu disadari bahwa
suatu ramalan adalah tetap ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahannya. Sehingga
yang penting diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kesalahan tersebut.

2.3 Jenis Peramalan

Berdasarkan sifatnya, peramalan dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu:


1. Peramalan kualitatif
Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu.
Hasil peramalan ini sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting
karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat instuisi,
pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dari orang – orang yang menyusunnya.
2. Peramalan kuantitatif
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa
lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam
peramalan tersebut. Karena dengan metode yang dipergunakan dalam peramalan yang
berbeda pula. Baik tidaknya metode yang dipergunakan ditentukan oleh perbedaan atau
penyimpangan antara hasil ramalan dengan keyakinan yang terjadi. Semakin kecil
penyimpangan antara hasil ramalan dengan hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi
berarti metode yang digunakan semakin baik.

2.4 Metode Pemulusan ( Smoothing )

Metode pemulusan ( smoothing ) adalah metode peramalan dengan mengadakan


penghalusan atau pemulusan terhadap data lalu, yaitu dengan mengambil rata – rata dari
nilai beberapa tahun untuk menaksir nilai pada tahun yang akan datang. Secara umum
metode pemulusan ( smoothing ) dapat diklasifikasikan, yaitu:

1. Metode rata – rata ( Average )


Metode rata – rata dibagi atas empat bagian, yaitu:
a. Nilai tengah ( mean )
b. Rata – rata bergerak tunggal ( single moving average )
c. Rata – rata bergerak ganda ( double moving average )
d. Kombinasi rata – rata bergerak lainnya
Metode rata – rata tujuannya adalah untuk memanfaatkan data pada masa lalu untuk
mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang.

2. Metode pemulusan eksponensial


Metode pemulusan eksponensial terdiri atas:
a. Pemulusan eksponensial tunggal
- Satu parameter
- Pendekatan adaptif
b. Pemulusan eksponensial ganda
- Metode linier satu parameter dari Brown
- Metode dua parameter dari Holt
c. Pemulusan eksponensial tripel
- Metode kuadratik satu parameter dari Brown
- Metode tiga parameter kecendrungan dan musiman dari Winter
d. Pemulusan eksponensial menurut klasifikasi Pegels

3. Metode pemulusan lainnya


a. Metode kontrol adaptif dari Chow
b. Metode adaptif satu parameter dari Brown
c. Pemulusan tiga parameter Box – Jenkins
d. Metode pemulusan Harmonis dari Harrison
e. Sistem pemantauan dari tiga Trigg ( Tracking Signal )

Anda mungkin juga menyukai