BAB I
PENDAHULUAN
Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan
sesuai ketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia.
Dengan tidak adanya pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka
kita harus berlomba-lomba menjadi hamba yang saleh-muslih, dan berusaha keras
untuk menggapai cita-cita tertinggi yang diinginkan setiap muslim yaitu melihat
Rabbul’alamin dan menjadi penghuni Surga.
Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang
terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir
yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal,
menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan
yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini.
1.3 TUJUAN
a. Memberikan pemahaman kepada pelajar mengenai pentingnya iman kepada
Qada dan Qadar
b. Memperluas wawasan serta mampu menganalisa terkait Qada' dan Qadar di
tengah kehidupan alam semesta ini.
c. Sebagai sarana informasi sekaligus pembelajaran bagi para pelajar
BAB II
PEMBAHASAN
Qada dan qadar atau takdir berasal dari bahasa Arab. Qada secara bahasa berarti
ketetapan ,ketentuan ,ukuran ,takaran atau sifat. Qada' secara istilah yaitu ketetapan Allah
SWT yang tercatat di Lauh Mahfudz (papan yang terpelihara) sejak zaman azali. Ketetapan
ini sesuai dengan kehendak-Nya dan berlaku untuk seluruh makhluk atau alam semesta.
Adapun Qadar atau takdir secara bahasa berarti ketetapan yang telah terjadi atau
keputusan yang diwujudkan. Qadar atau takdir secara istilah adalah ketetapan atau
keputusan Allah SWT yang memiliki sifat maha kuasa (Qadir) atas segala ciptaan-Nya,
lebay baik berupa takdir yang baik maupun takdir yang buruk.
Ciptaan Allah SWT ada kalanya terwujud setelah melalui proses alam atau mengikuti
hukum sebab-akibat yang disebut al- Khalqu , seperti wujudnya anak karena adanya orang
tua dan wujudnya harta benda karena hasil usaha manusia.
Adakalanya ciptaan Allah SWT terwujud seketika tanpa proses yakni disebut al-amru ( Kun
fayakun/ jadilah ,maka jadi) seperti wujudnya Nabi Isa a.s tanpa ada bapaknya. Ataupun
wujud mukjizat nabi Isa alaihissalam menghidupkan orang yang telah meninggal dunia
karena sudah menjadi perintah Allah SWT . Hal ini sebagaimana firman Allah SWT.
Al-A'rāf : 54
Dengan kata lain Qadar dan takdir merupakan perwujudan atau realisasi dari Qada'.
Hubungan antara Qada' dan Qadar sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Qada adalah
ketetapan yang masih bersifat rencana dan ketika rencana itu sudah menjadi kenyataan
maka kejadian nyata itu bernama Qadar atau takdir. Dalam kehidupan sehari-hari kita
terbiasa menggunakan kata-kata takdir padahal yang dimaksud adalah Qada' dan Qadar.
B. Takdir
Takdir itu sendiri dibagi atas dua hal yaitu takdir mubram dan takdir muallaq.
1. Takdir mubram
Takdir mubram adalah takdir atau ketetapan Allah SWT yang tidak dapat diubah atau tidak
dapat diubah oleh siapapun. Contoh contoh takdir mubram antara lain sebagai berikut.
a. Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami mati atau seseorang pasti hanya punya
satu ibu kandung. Sebagaimana firman Allah SWT.
b. Manusia pasti mempunyai akal pikiran dan perasaan.
c. Di alam semesta ini setiap benda bergerak menurut sunatullah . Artinya segala
sesuatu berjalan menurut hukum kekuatan ukuran sebab dan akibat yang telah
digariskan oleh Allah SWT. Contohnya :
Kayu mempunyai kemampuan berbeda dengan besi titik kekuatan tenaga manusia
berbeda dibandingkan dengan gajah, matahari, bulan ,bintang dan planet-planet
hingga benda-benda yang terkecil bergerak sesuai dengan garisnya dan waktu tak
pernah berhenti.
2. Takdir Muallaq
Takdir muallaq adalah takdir yang masih dapat diubah melalui usaha manusia.
Setiap hamba diberi peluang atau kesempatan oleh Allah SWT untuk berusaha mengubah
keadaan dirinya menjadi lebih baik. Sebagaimana firman Allah SWT:
َ ب هَّللا ُ لَ َنا ه َُو َم ْواَل َنا ۚ َو َعلَى هَّللا ِ َف ْل َي َت َو َّك ِل ْالمُْؤ ِم ُن
ون َ قُ ْل لَنْ يُصِ ي َب َنا ِإاَّل َما َك َت
Artinya : Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa
yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada
Allah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal.
ۖ ا َع ًةxُون َسَ َتْأ ِخرx ا َء َأ َجلُ ُه ْم اَل َي ْسxِإ َذا َجx ًّمى ۖ َفxك َعلَ ْي َها مِنْ دَ ا َّب ٍة َو ٰلَكِنْ ُيَؤ ِّخ ُر ُه ْم ِإلَ ٰى َأ َج ٍل م َُس ُ اس ِب
َ ظ ْلم ِِه ْم َما َت َر َ َولَ ْو ُيَؤ اخ ُِذ هَّللا ُ ال َّن
َ َواَل َيسْ َت ْق ِدم
ُون
Adapun dalil aqli adalah dalil yang diambil dari akal sehat. Akal sehat membenarkan
adanya kejadian diluar kehendak dan perhitungan akal manusia. Akal sehat juga mengakui
adanya peraturan, ukuran, undang-undang, sifat serta hukum alam atau sunnatullah yang
berlaku bagi alam semesta, seperti api bersifat panas, tanah bersifat padat atau air laut
terasa asin. Allah SWT telah membuat ketentuan takdir bahwa untuk mencapai sesuatu
harus dengan berusaha sedangkan ketentuan-ketentuan itu tidak dapat diubah.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat al-furqan/25 ayat 2:
ك فِي ْالم ُْلكِ َو َخلَقَ ُك َّل َشيْ ٍء َف َقد ََّرهُ َت ْقدِيرً ا ِ ْت َواَأْلر
ٌ ض َولَ ْم َي َّتخ ِْذ َولَ ًدا َولَ ْم َي ُكنْ لَ ُه َش ِري ُ الَّذِي لَ ُه م ُْل
ِ ك ال َّس َم َاوا
Artinya :;(Yaitu Zat) yang milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi, (Dia) tidak mempunyai
anak, dan tidak ada satu sekutu pun dalam kekuasaan(-Nya). Dia telah menciptakan segala
sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.
2. IKHTIAR
Ikhtiar adalah berusaha melakukan segala daya dan upaya untuk mencapai sesuatu
sesuai dengan yang dikehendaki. Menurut bahasa Arab, ikhtiar berarti yang 'memilih'. Dua
pengertian yang berbeda itu antara takdir dan ikhtiar tetap mempunyai hubungan yang erat
dan merupakan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai contoh , setiap orang
mempunyai kebebasan memilih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada yang mencari
nafkah dengan berdagang bertani, bekerja di kantor, berwirausaha dan lain sebagainya.
3. DOA
Doa adalah ikhtiar batin yang besar pengaruhnya bagi manusia yang meyakininya. Hal
ini karena doa merupakan bagian dari motivasi intrinsik. Doa akan memberikan energi
dalam menjalani ikhtiarnya ,karena Allah SWT telah berjanji untuk mengabulkan
permohonan orang yang bersungguh-sungguh memohon. Firman Allah SWT dalam surat Al
Baqarah/2 ayat 186:
ُ ْان ۖ َف ْل َيسْ َت ِجيبُوا لِي َو ْليُْؤ ِم ُنوا ِبي َل َعلَّ ُه ْم َير ُأ َ ََوِإ َذا َسَأل
ُون
َ شد ِ َّاع ِإ َذا َد َع
ِ ك عِ َبادِي َع ِّني َفِإ ِّني َق ِريبٌ ۖ ِجيبُ دَ عْ َو َة الد
4. TAWAKAL
Tawakal diartikan dengan sikap pasrah dan menyerahkan segala urusannya kepada
Allah SWT. Dalam bahasa Arab, tawakal berarti 'mewakilkan', yaitu mewakilkan kepada
Allah SWT untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu urusan. Ajaran tawakal ini
menanamkan kesan bahwa manusia hanya memiliki hak dan berusaha sedangkan
ketentuan terakhir tetap di tangan Allah SWT. Sehingga apabila usahanya berhasil ia tidak
bersikap lupa diri dan apabila mengalami kegagalan dia tidak akan merasa putus asa.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali Imran/3 ayat 159:
Berarti bahwa seseorang hanya diam dan bertopang dagu tanpa bekerja. Orang yang
sudah menentukan pilihan dan cita-citanya tanpa mau bekerja hanya akan menjadi lamunan
atau khayalan semata karena hal itu tidak akan pernah terlaksana.
Takdir ikhtiar dan tawakal adalah 3 hal yang sulit untuk dipisahkan. Dengan
kemahakuasaannya Allah menciptakan undang-undang karena peraturan komandan hukum
yang tidak dapat diubah oleh siapapun.
Sementara itu, manusia diberi kebebasan untuk memilih dan diberi hak untuk bekerja dan
berusaha demi mewujudkan pilihannya. Akan tetapi, setiap manusia tidak dapat dan tidak
dibenarkan memaksakan kehendak kepada Allah SWT untuk mewujudkan keinginannya.
Beberapa contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada Qada dan Qadar antara lain
sebagai berikut.
● Selalu menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa.
● Banyak bersyukur dan bersabar.
● Bersikap optimis dan giat bekerja
● Selalu tenang jiwanya.
BAB lll
Penutup
3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwasannya ketetapan Allah SWT antara qada dan qadar saling
berkaitan. Yang mana Qada adalah ketentuan, hukum atau rencana Allah SWT sejak zaman
azali. Sedangkan Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah SWT. Sehingga
hubungan antara qada dan qadar ibarat rencana dan perbuatan. Perbuatan Allah SWT
berupa Qadar nya sesuai dengan ketentuan nya. Dan iman kepada Qada dan Qadar
merupakan wajib bagi setiap muslim untuk percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa
Allah SWT telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluk-nya atau disebut dengan
iman kepada Qada' dan Qadar yang tercantum dalam salah satu rukun iman ke enam .
Beriman kepada takdir selalu berkaitan dengan empat hal yang selalu berhubungan dan
tidak dapat dipisahkan yaitu takdir, ikhtiar doa dan tawakal. Karena pada dasarnya setiap
makhluk hidup tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya di waktu
mendatang. Setiap makhluk ciptaan Allah SWT telah memiliki garis
3. 2 Saran
Kami selaku penulis dari laporan ini menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan
yang terdapat dalam penulisan dan penyampaian materi pada tugas makalah kami ini. Yang
mana kami berharap pembaca dapat memberikan saran, kritikan, dan pendapat sekiranya
terdapat kesalahan penulisan kata-kata ataupun informasi yang dicantumkan.