Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M.

DENGAN DENGUE HIGH


FEVER DI RUANG DARUSALLAM 3 RUMAH SAKIT AL ISLAM

Diajukan Untuk Memenuhi Stase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh:

Dwi Syaifina Fibriyani

402018114

PRODI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
T.A 2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.M DENGAN DIAGNOSA
DENGUE HIGH FEVER DI RUANG DARUSALLAM 3 RUMAH SAKIT
AL ISLAM

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. M
Tanggal Lahir : 26 Agustus 1996
Usia : 22 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl Teratai Raya 100
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status : Belum menikah
Nomor RM : 789006
Diagnosa Medis : DHF
Tanggal Pengkajian : 12 April 2019
Tanggal Masuk RS : 12 April 2019

2. Identitas Penanggung Jawab Pasien


Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Hubungan dengan Pasien : Ayah
Alamat : Jl Teratai

3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : Pasien mual dan pusing
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Sejak 4 hr SMRS badan terasa panas dingin, setiap diisi makanan
dimuntahkan
c. Riwayat Kesehatan Dahulu :
Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Pasien mengatakan di keluarga riwayat penyakit tidak ada riwayat penyakit
seperti hipertensi dan diabetes mellitus.
4. Riwayat Psikososial Spiritual
a. Data Psikologis
Pasien seorang mahasiswa , paham dengan kondisi penyakit yang dialami,
dan mengetahui pengobatan yang harus dijalani. Pasien dapat menerima
keadaan yang dialami saat ini dan merasa optimis dengan kondisi sakitnya
saat ini.
b. Data Sosial
Pasien memiliki hubungan yang cukup baik dan kooperatif, terbukti dengan
pasien dapat berinteraksi dengan perawat.
c. Data spiritual
Pasien mengatakan sakit merupakan ujian dan untuk penggugur dosa, dan
sehat suatu kenikmatan yang tidak dapat dinilai dengan apapun. Pasien selalu
menjalankan ibadah shalat wajib sesuai waktunya. Pasien mengatakan bahwa
bahwa sakit dan sehat adalah kehendak Alah SWT. Pasien mengatakan bahwa
hidup adalah untuk beribadah kepada Allah.Pasien mengatakan yang
memberikan dukungan terbesar selama pasien sakit yaitu keluarga.Pasien
mengatakan bahwa dapat sehat dan bisa beraktivitas kembali kuliah.
5. Riwayat Activity Daily Living (ADL)

No Kebiasaan di rumah di rumah sakit


1 Nutrisi
Makan
 Jenis Sayuran, nasi, Nasi tim
 Frekuensi 2-3x sehari 2x sehari
 Porsi 1 piring Setengah piring
 Keluhan Tidak ada keluhan Mual ada, muntah ada
Minum
 Jenis Air putih Air mineral
 Frekuensi Jika haus 8 gelas
 Jumlah (cc) 500 cc 1600 cc
 Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
2 Eliminasi
BAB Belum BAB sejak 7 hr
 Frekuensi 1x/hari smrs
 Warna Kuning Kuning
 Konsistensi Lembek Lembek
 Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
BAK
 Frekuensi 9x/sehari 5x/sehari
 Warna Kuning Kuning
 Jumlah (cc) 100 cc 700cc
 Keluhan Tidak ada kelihan
3 Istirahat dan tidur
 Waktu tidur
o Malam, Pukul 21.00 WIB Pukul 20.00 WIB
pukul

o Siang, pukul 13.00


 Lamanya Jarang tidur 3 jam
 Keluhan Tidak ada keluhan Di ruang agak ramai,
sulit istirahat
4 Kebiasaan diri
 Mandi 2x/per hari Di waslap
 Perawatan kuku Jika panjang dipotong -
 Perawatan gigi Gosok gigi 3 kali/hari -
 Perawatan 2 hari sekali -
rambut
 Ketergantungan Tidak ketergantungan Tidak ketergantunan
 Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

6. Pemeriksaan Fisik
a. Status Kesehatan Umum
Penampilan umum : Pasien tenang
Kesadaran : Compos Metis GCS 15 (E 4 M 6 V 5)
Tanda-tanda vital : TD = 110/70 mmHg
HR = 76 kali/menit
RR = 20 kali/menit
S = 36 OC
Status Antopometri : BB = 55 kg
TB = 168 cm
IMT = 19.5

b. Data Pemeriksaan fisik sistem


1) Kepala dan leher
Kebersihan kulit dan kepala bersih, kedua mata simetris, pupil isokor, sklera
tidak ikterik. Konjungtiva pink, visus jelas, tidak ada nyeri tekan di bola
mata, tidak ada edema periorbital. Passage hidung lancar, masih membedakan
rasa di lidah dan aroma hidung, tidak terdapat nyeri sinus , tidak ada kesulitan
menelan dan mengunyah, mukosa bibir lembab, fungsi pendengaran masih
terdengar normal dan tidak ada nyeri di area telinga. Tidak ada
pembengkakan kelenjar limfe, kelenjar tiroid tidak teraba, tidak terdapat
peningkatan distensi vena jugularis.
2) Dada anterior
Dada anterior tidak ada lesi, pengembangan dada simetris , fremitus tactile
+/+, perkusi resonan di intercosta kanan dullness di ICS 1 – ICS 5 kiri, tidak
ada pembesaran batas jantung, suara napas vesikuler , terdengar bunyi
jantung S1 dan S2, bunyi jantung tambahan ( - ).
3) Dada Posterior
Postur tubuh kifosis, perkusi paru terdengar resonan, suara napas vesikuler di
seluruh lapang paru, nyeri sudut costovertebra (-)
4) Abdomen
Bising usus aktif, tidak ada shifftinf dullness (-) , tidak teraba hepar, lien tidak
teraba, ginjal tidak teraba, distensi (-) nyeri tekan (-) , nyeri lepas (-), perkusi
timpani, lingkar perut 90cm, sudah 5 hr belum BAB.
5) Genital
Sudah 5 hari tidak BAB, tidak ada hemmoroid, melena (-) BAK 8-10 x/ hari ,
warna urin nernih , tidak ada kelihan gatal, disuria (-) diuresis 0, 7
cc/kgbb/jam
6) Ekstremitas atas
Tidak ada lesi, edema(-) terpasang IV line di tangan kanan, CRT < 3 detik ,
nadi radialis teraba kuat, teratur, ROM (+) , refleks bisep +/+ , refleks trisep
+/+ , kekuatan otot 5 5
7) Ekstremitas bawah
Tidak ada lesi, pitting edema (-), pada bagian ekstremitas sensasi getaran ke
arah kaki depan . kekuatan otot 5 5
7. Pemeriksaan Diagnostik

a. Pemeriksaan Labolatorium

Nilai Satuan Hasil


Jenis Pemeriksaan Rujukan Tgl : 13/04/19 14/04/19 15/04/19 16/04/19
12-04-19

HEMATOLOGI
Hemoglobin 14-18 gr/dL 15,4 16,3 14,9 14,1
Leukosit 4.000-10.000 sel/mm3 4.300 6800 7500 6200
Hematokrit 40-54 % 40,9 47,5 43,1 41,1
Trombosit 150.000- sel/mm3 50.000 31.000 30.000 54.000 107.000
450.000

b. Program Terapi
Cara
Nama obat pemberian Dosis Waktu pemberian
Sumagesic PO 3x1 (600 mg ) 08-14-20
Pantoperazole IV 1x 40 mg 10

c. Analisa data

No Data Etiologi Masalah


1. Ds : pasien mengatakan Gigitan nyamuk Resiko shock
pusing, lemah, 4 hari hipovolemik
SMRS demam Masuk virus dengue
DO :
TD = 110/70 mmHg Kontak antibodi
HR = 76 kali/menit
RR = 20 kali/menit
Terbentuk komplek virus antibodi
S = 36 OC

Permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat


Trombosit 50.000
Panas hari ke 4 Menghilangya plasma melalui endotel dinding
Pulsasi Nadi teraba kuat, pembuluh darah
teratur
urin ada , Kebocoran plasma (ke extra vaskuler)
diuresis 0,7 cc/kg/jam
Resiko shock hipovolemik
2. Ds : mual muntah, tidak Gigitan Nyamuk Mual
nafsu makan
Do : BB 55 kg Masuk virus dengue
TB 168 cm
IMT 19,5 Kontak antibodi
Makan hanya habis 3
sendok Terbentuk komplekfitas antibodi

Hepatosplenomegali

Mendesak lambung

Peningkatan HCL

Mual muntah, nafsu makan menurun

d. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1) Resiko syok
2) Mual
e. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. MK Ruangan : Darussalam 3
No. Medrek : 789006 Diagnosa Medis DHF
:
Tanggal : 15 April 2019

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1. Resiko syok Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan Syok (280)


(hipovolemik ) selama 4 x24 jam syok tidak terjadi Mandiri :
dengan kriteria hasil : 1. Kaji keadaan umum pasien (lemah, pucat, takikardi) 1. Menetapkan data dasar pasien untuk
Kriteria Hasil : serta tanda-tanda vital. mengetahui penyimpangan dari keadaan
1. Tanda-tanda vital dalam rentang normal.
normal
- Nadi 60-80 x/mnt 2. Observasi tanda-tanda syok. 2. Agar dapat segera dilakukan tindakan
- RR 16-20 x/mnt untuk menangani shock.
- S = 36,5 – 37,5 C
- TD = 110-125 / 60-70 3. Anjurkan pasien untuk banyak minum. 3. Asupan cairan sangat diperlukan untuk
mmHG menambah volume cairan tubuh.
2. Tidak ada tanda tanda dehidrasi,
elastisitas turgor kulit baik, 4. Hitung dan catat intake dan output cairan, diuresis 4. Untuk mengetahui keseimbangan cairan.
membran mukosa lembab, tidak
ada rasa haus yang berlebihan, 5. Palpasi nadi perifer, capilary refill, temperatur kulit, 5. Kondisi yang berkontribusi dalam
TD < 20 mmHG kaji kesadaran, tanda perdarahan kekurangan cairan ekstraselular yang dapat
3. Haluaran urine adekuat target menyebabkan kolaps pada sirkulasi/ syok.
0,5- 1 cc/kgbb/jam
4. Capilary refill time < 3dtk. 6. Hemokonsentrasi dan peningkatan platelet
5. Nilai Lab dalam batas normal 6. Monitor adanya nyeri dada tiba-tiba, dispnea, sianosis, agregrasi dapat mengakibatkan pembentukan
HB 14-18 Lekosit 4.000-10.000 kecemasan yang meningkat, kurang istirahat. emboli sistemik.
Hematrokit 40-54 Trombosit
150.000-450.000
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan 1. Intervensi Rasional

2 Mual Setelah dilakukan tindakan Mandiri :


keperawatan selama
1. Kaji keluhan mual, sakit menelan, dan muntah yang 1. Untuk menetapkan cara mengatasinya
Managemen mual ( 196) dialami pasien

2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur. 2. Membantu mengurangi kelelahan pasien dan
meningkatkan asupan makanan .
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi 3. Untuk menghindari mual.
sering.

4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh 4. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan nutrisi.
pasien setiap hari.

Kolaborasi :
1. Antiemetik membantu pasien mengurangi rasa
1. Berikan obat-obatan antiemetik sesuai program mual dan muntah dan meningkatkan toleransi pada
dokter. makanan.
2.Kerja pada asam gaster, dapat menurunkan iritasi/
resiko perdarahan
2. dengan Tim gizi untuk pemenuhan nutrisi
f. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Pasien : Tn. M.K Ruangan : Darussalam 3
No. Medrek : 789006 Diagnosa Medis DHF
:
Tanggal : 13 April 2019

Hari / tanggal Waktu Diagnosa Implementasi dan catatan perkembangan Evaluasi Paraf
12/04/19 09.00 1 Mengukur tanda- tanda vital , Jam 13.30 Dx 1 Dwi Syaifina
Respon TD 110/70 mmHG RR 20x/ mnt/ Nadi 72x/ mnt Suhu 36 C S = Pasien mengatakan masih
10.00 Nadi teraba kuat, CRT < 3 detik, diaposesis + lemas
1 Mengobservasi pemasangan infus O = trombosit 50.000
10.00 Respon terpasang infus di tangan kanan,, VIP score 0
1 Mengobservasi tetesan infus
11.00 Respon : tetesan infur RL 21 tts / mnt A = masalah resiko syok belum
2 Mengobservasi adanya mual muntah teratasi
12.00 Respons pasien mengatakan masih mual , P = lanjut intervensi no 1, 2,3, 4,5
2 Mengobservasi intake output makan hanya
12.00 Respon masuk 3 sendok. Minum mau 8 gelas
1 Menghitung intake output ( 00-12 )
Intake 1000cc
0–
B +600
U 400
diuresis 0,2 cc/kg BB/jam

13/04/19 09 Mengukur tanda- tanda vital ,


Respon TD 110/60 mmHG RR20 x/ mnt/ Nadi 78 x/ mnt S 36,8 C
Mengobservasi pemasangan infus
Respon terpasang infus di tangan kanan,, VIP score 0
Mengobservasi tetesan infus
Respon : tetesan infur RL 21 tts / mnt
Memberi terapi Pantoperazole 40 mg IV bolus
Respon : obat masuk, lancar
Mengobservasi adanya mual muntah
Menghitung intake output ( 00-12 )
Intake 1600cc
Output 1000 cc
Balance +600
Urin 1000
diuresis 1 cc/kg BB/jam

15/04/19 Mengukur tanda- tanda vital ,


Respon TD 110/70mmHG RR 20x/ mnt/ Nadi 68 x/ mnt Suhu 35,9
C
Mengobservasi pemasangan infus
Respon terpasang infus di tangan kanan,, VIP score 0
Mengobservasi tetesan infus
Respon : tetesan infur RL 21 tts / mnt
Mengobservasi adanya mual muntah
Respons pasien mengatakan masih mual ,
Menghitung intake output ( 00-12 )
Intake
Output
Balance
Urin
diuresis cc/kg BB/jam

16/04/19

Anda mungkin juga menyukai