As Kep Pasien Dengan CHF
As Kep Pasien Dengan CHF
KATA PENGANTAR
EVOLTA ~1~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
Sekian
Salam hangat
OKTAVIANO A. LINTANG
NIM : 10071097
EVOLTA ~2~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………. 1
Daftar isi………………………………………………………………………….. 3
Bab I Konsep Dasar Gagal Jantung Kongestif (GJK)
A. Pengertian…………………………………………………. 4
B. Etiologi……………………………………………………… 4
C. Patofisiologi………………………………………………..6
D. Tanda dan gejala……………………………………….. 7
E. Pemeriksaan diagnostik……………………………. 9
F. Penatalaksanaan………………………………..……… 9
Bab II Konsep dasar Asuhan Keperawatan
Gagal Jantung Kongestif (GJK)
A. Pengkajian………………………………………………… 11
B. Diagnosa dan intervensi keperawatan……….. 13
C. Pathways gagal Jantung Kongestif……………… 18
Bab III Asuhan keperawatan pada Ny. G.R dengan
Gagal Jantung Kongestif (GJK) di Ruang
Perawatan Irina F Jantung…………………………...….. 20
Daftar Pustaka…………………………………………………………………. 47
EVOLTA ~3~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
BAB I
KONSEP DASAR GAGAL JANTUNG KONGESTIF (GJK)
A. PENGERTIAN
Gagal jantung Kongestif adalah ketidakmampuan jantung
untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrient
dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat
jantung gagal memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau
disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri (Smeltzer &
Bare, 2001).
B. ETIOLOGI
1. Kelainan otot jantung
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot
jantung, disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung.
Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot jantung
mencakup ateroslerosis koroner, hipertensi arterial dan
penyakit degeneratif atau inflamasi
2. Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium
karena terganggunya aliran darah ke otot jantung.
EVOLTA ~4~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~5~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
C. PATOFISIOLOGI
Jantung yang normal dapat berespon terhadap peningkatan
kebutuhan metabolisme dengan menggunakan mekanisme
kompensasi yang bervariasi untuk mempertahankan kardiak
output, yaitu meliputi :
a. Respon system saraf simpatis terhadap barroreseptor atau
kemoreseptor
b. Pengencangan dan pelebaran otot jantung untuk
menyesuaikan terhadap peningkatan volume
c. Vaskontriksi arterirenal dan aktivasi system rennin
angiotensin
d. Respon terhadap serum sodium dan regulasi ADH dan
reabsorbsi terhadap cairan.
EVOLTA ~6~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~7~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~8~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
Nokturia.
Kelemahan
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK.
1. Foto toraks
Dapat mengungkapkan adanya pembesaran jantung, oedema
atau efusi pleura yang menegaskan diagnosa CHF.
2. EKG
Dapat mengungkapkan adanya tachicardi, hipertrofi bilik
jantung dan iskemi (jika disebabkan AMI), Ekokardiogram.
3. Pemeriksaan Laboratorium.
Meliputi pemeriksaan Elektrolit serum yang mengungkapkan
kadar natrium yang rendah sehingga hasil hemodelusi darah
dari adanya kelebihan retensi air, K, Na, Cl, Ureum, gula darah.
F. PENATALAKSANAAN.
1. Terapi Non Farmakologis.
Istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.
Oksigenasi.
Dukungan diit.
Pembatasan natrium untuk mencegah, mengontrol atau
menghilangkan oedema.
2. Terapi Farmakologis :
Glikosida jantung.
EVOLTA ~9~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 10 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
BAB II
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GAGAL
JANTUNG KONGESTIF (GJK)
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer.
a. Airway :
batuk dengan atau tanpa sputum, penggunaan bantuan otot
pernafasan, oksigen, dll
b. Breathing :
Dispnea saat aktifitas, tidur sambil duduk atau dengan
beberapa bantal
c. Circulation :
Riwayat HT IM akut, GJK sebelumnya, penyakit katub
jantung, anemia, syok dll. Tekanan darah, nadi, frekuensi
jantung, irama jantung, nadi apical, bunyi jantung S3, gallop,
nadi perifer berkurang, perubahan dalam denyutan nadi
juguralis, warna kulit, kebiruan punggung, kuku pucat atau
sianosis, hepar ada pembesaran, bunyi nafas krakles atau
ronchi, oedema.
2. Pengkajian Sekunder.
a. Aktifitas/istirahat.
EVOLTA ~ 11 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 12 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN.
1. Penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan menurunnya
curah jantung, hipoksemia jaringan, asidosis dan
kemungkinan thrombus atau emboli.
Ditandai :
Daerah perifer dingin, Nyeri dada.
EKG elevasi segmen ST dan Q patologis pada lead tertentu.
HR 100 X/menit, RR lebih dari 24 kali per menit.
Kapiler refill lebih dari 3 detik.
Gambaran foto toraks terdapat pembesaran jantung dan
kongestif paru.
Tekanan Darah 80 mmHg. 45 mmHg dan saturasi 80
mmHg, pa CO2 120/80 mmHg, AGD dengan : pa O2 - HR
lebih dari 100X/menit.
Terjadi peningkatan enzim jantung yaitu CK, AST, LDL/HDL.
Tujuan :
Gangguan perfusi jaringan berkurang atau tidak meluas
selama dilakukan tindakan perawatan
Kriteria :
Daerah perifer hangat, tidak sianosis,gambaran EKG tak
menunjukkan perluasan infark, RR 16-24 X/mnt, clubbing
finger (-), kapiler refill 3-5 detik, nadi 60-100X/mnt, TD
120/80 mmHg.
Rencana Tindakan :
EVOLTA ~ 13 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 14 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 15 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 16 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 17 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
C. Pathways
Disfungsi Miokard Beban tekanan Beban sistolik Peningkatan Beban Volume
(AMI) Miokarditis berlebihan berlebihan keb.metabolisme berlebihan
Kontraktilitas
Hambatan Pengosongan
Ventrikel
COP
CHF
EVOLTA ~ 18 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
Refleks Batuk
POLA NAPAS TIDAK
EFEKTIF
EVOLTA ~ 19 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. G.R DENGAN
GAGAL JANTUNG KONGESTIF (GJK) DI RUANG PERAWATAN
IRINA F JANTUNG R.S.U.P Prof. Dr. R.D KANDOU MALALAYANG
MANADO
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama / nama panggilan : Ny. Getroida Rawung
TTL / Usia : Bandung, 10/05/1934/77 Thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kr. Protestan
Pendidikan : SLTA
Alamat : Tareran, Kec. Tareran, Min. Sel.
Tanggal/Jam MRS : 13/01/2012/10.05 wita
Tanggal/Jam Pengkajian : 13/01/2012/09.00 wita
Diagnosa Medik : -. CHF fc III ec HHD
-. OMI Inferior
No. Medical Record : 00297706
EVOLTA ~ 20 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
B. Genogram
C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :
Sesak dan kaki bengkak.
2. Riwayat Keluhan Utama :
Sesak sudah dialami pasien sejak + 2 hari yang lalu, sesak
dialami pasien walaupun sedang tidur, membuat pasien
terbangun malam karena sesak .
Kaki bengkak keduanya.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Kaki bengkak.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu :
Pasien pernah dirawat dengan keluhan yang sama dan
dengan diagnosa yang sama.
DM (-), Jantung (+), Paru (-), Ginjal (-), penyakit, Liver (-).
5. Psikososial :
- Hubungan prilaku dengan penyakit :
EVOLTA ~ 21 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 22 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
4. Istirahat tidur
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit/di kaji
1 Jam Tidur
- Siang - Jarang tidur siang - Aktivitas lebih
- Malam - 22.00 – 05.00 banyak di tempat,
tidur membuat tidur
jadi tidak menentu.
2 Pola tidur Cukup teratur Tidak teratur.
3 Kebiasaan sebelum Tidak ada Tidak ada
tidur.
4 Kesulitan Tidur Tidak ada Sulit tidur nyenyak
karena nyeri
5. Olah Raga
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit/di kaji
EVOLTA ~ 23 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
6. Personal hygiene
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit/di kaji
1 Mandi :
a. Cara a. Siram pakai a. Siram pakai
gayung gayung, kadang
hanya di lap.
b. Frekuensi b. Rata-rata 1 X b. Tergantung
sehari keadaan bila terasa
sesak, tidak
mandi/di lap.
c. Alat mandi c. Handuk, gayung, c. Gayung, handuk,
sabun mandi, sabun mandi, sikat
sikat.
2 Cuci rambut : a. Pakai shampoo a. Belum cuci rambut
a. Cara b. Seminggu sekali b. -
b. Frekuensi
3 Gunting kuku : a. Pakai gunting a. Belum gunting
a. Cara kuku kuku
b. Frekuensi b. Bila kuku sudah b. –
4 panjang
Gosok gigi
a. Cara a. Pakai sikat gigi a. Pakai sikat gigi
b. Frekuensi b. 2 X sehari b. Saat mandi/di lap
7. Aktivitas/Mobilisasi Fisik
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit/di kaji
1 Kegiatan sehari-hari Hanya di rumah hanya di tempat tidur
2 pengaturan jadual Tidak ada tidak ada
3 Penggunaan alat Tidak ada tidak ada
bantu
4 Kesulitan Tidak ada Tidak ada.
pergerakkan tubuh
8. Rekreasi
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit/di kaji
EVOLTA ~ 24 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
E. Pemeriksaan Fisik
I. Keadaan Umum :
1. Keadaan sakit
Tampak sakit sedang
2. Tanda-tanda Vital :
- Tensi : 140/100 mmHg
- Nadi : 86 X/mnt
- Suhu Tubuh : 36,5 0 C
- Respirasi : 16 X/mnt
3. Tinggi badan : 155 cm
4. Berat badan : Sebelum sakit : + 65 Kg
: Saat sakit : 70 Kg
EVOLTA ~ 25 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
5. Penyebaran : Merata
6. Alopesia : Tidak
7. Bentuk kepala : Bulat
8. Bau : Tidak
Palpasi
1. Nyeri tekan : Tidak ada
2. Benjolan pada kepala : (-)
b. Wajah
Inspeksi
1. Pergerakan wajah : Tidak ada
2. Ekspresi : Meringis
3. Pigmentasi : Tidak ada
4. Acne : Tidak ada
5. Tremor : Tidak ada
III. Mata
Inspeksi :
a. Kelopak mata : Warna marah
b. Sklera : Warna merah muda
c. Conjungiva : Anemis (-)
d. Pupil dan refleks : (+)
e. Visus : Normal
Palpasi
a. Tekanan bola mata : Normal
IV. Hidung dan sinus
Inspeksi
a. Nasal septum : Tegak lurus
b. Membrane mukosa : Warna kemerahan
c. Obstruksi : Tidak ada
EVOLTA ~ 26 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
Palpasi
a. Sinus frontalis : Nyeri (-)
b. Sinus Maksilaris : Nyeri (-)
V. Telinga
Inspeksi
a. Bentuk : Simetris (+)
b. Daun telinga
- Warna : Kuning langsat
- Lesi : (-)
c. Liang Telinga
- Serumen : (-)
- Otore : (-)
- Peradangan : (-)
Fungsi pendengaran : Baik
VI. Mulut
Inspeksi
a. Bibir
- Bentuk : simetris (+)
- Kondisi : Lembab
- Warna : Normal
- Lesi : (-)
b. Mukosa Mulut
- Warna : Merah
- Tekstur : Lembut
- Lesi : (-)
c. Geligi
- Jumlah : Caries (+)
- Warna : Agak Kuning
EVOLTA ~ 27 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
d. Lidah
- Warna : Beslag (-)
- Tekstur : Halus
- Tremor : Tidak
e. Palatum
- Warna :
- Kontur :
- Gerakan : (-)
f. Tonsilar
- Ukuran :
- Warna : kemerahan
- Eksudat : (-)
Palpasi
a. Pipi
- Nyeri Tekan : (-)
- Pembengkakan : (-)
b. Palatum
- Pembengkakan : (-)
- Fisura : (-)
c. Lidah
- Nyeri Tekan : (-)
- Pembengkakan : (-)
- Massa : (-)
VII. Leher
Inspeksi
a. Warna kulit : Sawo matang
b. Pembengkakan : (-)
c. Tiroid : pembengkakan (-)
Palpasi
EVOLTA ~ 28 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
a. Kelenjar limfe
- Keadaannya : -
- Lokasi : -
b. Kelenjar Tiroid : Pembengkakan (-)
c. Letak trakea : Normal
d. Kaku Kuduk : (-)
IX. Jantung
Inspeksi
_______________________________________________________________________
_________________________________________________________________
Palpasi
Terhadap getaran pada masing-masing di atas area
a. Aorta :
b. Pulmonal :
EVOLTA ~ 29 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
c. Trikuspidalis :
d. Mitral :
e. Ictus cordis :
Perkusi
_______________________________________________________________________
_________________________________________________________________
Auskultasi
a. Bunyi Jantung I :
b. Bunyi Jantung II :
X. Abdomen
Inspeksi
a. Kulit
- warna : Sawo matang
- Karakteristik :
- permukaan : akral hangat berkeringat
- Jaringan parut : (-)
- Lesi : (-)
b. Umbilikus
- Letak : memusat
- kontur : Menonjol
Palpasi
a. keadaan Abdomen : Datar dan lemas
b. Nyeri tekan : (-)
c. Nyeri lepas : (-)
d. Massa : (-)
EVOLTA ~ 30 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
a. Teraba : (-)
b. Nyeri tekan : (-)
Perkusi ( Semua kuadran)
a. Tympani : (-)
b. Pekak : (+)
Batas Hepar
a. Rentang hepar :
b. Batas atas pada intercostals :
Limpa
a. Batas :
b. Pekak :
Lambung
a. Tympani :
b. Pekak :
Auskultasi
a. Bising Usus : (+)
XII. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Inspeksi
1. Simetris : (+)
2. Oedema : (+) Kiri dan kanan
EVOLTA ~ 31 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
3. Lesi : (-)
4. Tremor : (-)
5. Keringat : (+)
6. Kekuatan pada setiap sendi : (+) lemah
b. Ekstremitas
Inspeksi
1. Simetris : (-)
2. Oedema : (+) kiri dan kanan
3. Lesi : (-)
4. Tremor : (-)
5. Keringat : (-)
6. Kekuatan pada setiap sediri : Lemah
c. Kulit
Inspeksi
1. Warna : Sawo matang
2. Turgor kulit : Jelek
3. Kelembaban : (+)
4. Tekstur :
5. Lesi :
6. Suhu :
d. Kuku
1. Bentuk :
2. Warna kuku :
3. lekukan :
Palpasi
Menekan kuku dengan ibu jari : nyeri (+)
EVOLTA ~ 32 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
OMI Inferior
Pembesaran jantung
2. EKG
Kesan : CHF fc III ec HHD
OMI Inferior
3. Pemeriksaan Laboratorium :
- kesan dalam batas normal
4. Rencana pemeriksaan lain :
- Lab. pemeriksaan :
TFG, TFH, UA, TG, Kolesterol, HDL, LDL, Na, K, Cl
- USG Abdomen
XIV. Therapi/pengobatan
1. IVFD NaCl 0,9 % + Furosemide 25 ampul (500 mg) 10
Micro-gtt/mnt.
2. OMZ injeksi 1 X 1 gr. I.V.
3. Captopril tab. 3 X 25 mg
4. Maintate 5 mg 1/2 – 0 - 0
5. Trizedon MR 2 X 1.
6. Ubi Q 3 x 1
7. Tromboaspilets 1 x 1
8. Simvastatin 20 mg 0 – 0 – 1
9. Dulcolax Syrup 3 x 1 Cth
10. Balance cairan/24 jam
11. EKG/hari
12. Monitor tanda –tanda vital
13. Follow Up hasil pemeriksaan laboratorium dan X-thorax
photo.
EVOLTA ~ 33 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
Pengelompokan Data
Data Subjektif Data Objektif
1. Pasien mengatakan cepat 1. Posisi yang nyaman adalah
mengalami kelelahan. duduk.
2. kaki kanan dan kiri bengkak.
2. Pasien mengatakan sesak 3. Porsi makan tidak dihabiskan
sangat terasa bila bekerja/ 4. Berat badan :
beraktivitas Sebelum sakit : + 65 Kg
Saat sakit : 70 Kg
3. Pasien mengatakan tidak ada 5. Tampak meringis
napsu makan makan. 6. Pemeriksaan fisik :
4. pasien mengatakan badan rasa Ronkhi +/+, Wheezing -/-
lemah-lemah. 7. Pemeriksaan Radiologi :
X Thoraks photo :
5. Mual (+), Muntah (-) Kesan : CHF fc III ec HHD
8. EKG :
Kesan : CHF fc III ec HHD
EVOLTA ~ 34 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
- Gambaran EKG,
kesan: CHF fc III ec Penurunan Curah
HHD. Jantung
- Gambaran X-Thoraks
photo :
Kesan : CHF fc III ec
HHD dan Ketergantungan
pembesaran jantung Disfungsi Miokard dalam pemenuhan
aktivitas harian.
2. DS : Kontraktilitas
menurun
- Pasien mengatakan
sesak bila
beraktivitas. Beban jantung
- Pasien mengatakan meningkat
badan rasa lemah.
- Pasien mengatakan
badan terasa lebih Gagal pompa
berat. ventrikel kiri
DO :
- Tampak letih dan suplai darah jaringan
tidak bersemangat. menurun
- Edema ekstremitas
bawah
- BB bertambah : + 5 Metabolisme Anaerob
Kg saat sakit
Asidosis metabolik
ATP menurun
Fatigue
Intoleransi aktivitas
EVOLTA ~ 35 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 36 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
RENCANA ASUHANKEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. G.R Umur : 77 Tahun Ruang : Irina F Jantung
No Hari/ Diagnosa Rencana asuhan keperawatan Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan Tujuan/Kriteria Intervensi Rasionalisasi ( S.O.A.P )
1 Kamis, Penurunan curah Tujuan : 1. Auskultasi nadi 1. Biasanya terjadi 1. Mengauskultasi Subjektif :
12/01/2 jantung berhubungan Curah jantung apikal, frekuensi takikardi untuk nadi apikal, - Pasien
012 dengan menurunnya kembali adekuat. dan irama jantung mengkompensasi frekuensi dan mengatakan
kontraktilitas Kriteria : serta bunyi penurunan irama jantung serta masih cepat
miokard. - Tanda vital jantung. kontraktilitas bunyi jantung. mengalami
DS : dalam batas ventrikuler kelelahan.
- Pasien yang bisa 2. Palpasi nadi perifer 2. Penurunan curah 2. Mempalpasi nadi - Pasien
mengatakan ditolerir. jantung dapat perifer mengatakan
cepat mengalami - Penurunan menunjukkan masih sesak bila
kelelahan. episode menurunnya denyut beraktivitas.
- Pasien dispnea. nadi.Nadi mungkin
mengatakan - Dapat ikut serta cepat hilang atau tidak Objektif :
sesak bila dalam aktivitas teratur saat dipalpasi. - Batuk
beraktivitas yang dapat 3. Pada GJK dini, sedang - Edema
3. PantauTekanan dan kronis, tekanan 3. MemantauTekanan
DO : mengurangi ekstremitas
darah. darah dapat meningkat darah.
- Batuk beban kerja bawah
- Edema jantung. berhubungan dengan - Pemeriksaan
ekstremitas bawah SVR. Pada GJK lanjut, fisik : Ronkhi
- Pemeriksaan fisik tubuh tidak bisa lagi +
/+.
: Ronkhi +/+. mengkompensasi dan - Gambaran EKG,
- Gambaran EKG, dapat terjadi hipotensi. kesan: CHF fc III
kesan: CHF fc III 4. Pucat menunjukkan ec HHD.
ec HHD. 4. Kaji keadaan kulit menurunnya perfusi 4. Mengkaji keadaan - Gambaran X-
- Gambaran X- bila ada sianosis perifer sekunder kulit bila ada Thoraks photo,
Thoraks photo, atau pucat. terhadap tidak sianosis atau pucat. Kesan : CHF fc
Kesan : CHF fc III adekuatnya curah III ec HHD dan
ec HHD dan jantung, vasokontriksi, pembesaran
pembesaran dan anemia. Sianosis jantung
EVOLTA ~ 37 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 38 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 39 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
berhubungan dengan dan aktivitas yang kerja jantung. beraktivitas dan - Pasien
penimbunan cairan dapat dilakukan aktivitas yang mengatakan
dalam tubuh. Tujuan : tanpa menambah dapat dilakukan masih sesak bila
2 Kamis, DS : Kembali dapat beban kerja tanpa menambah beraktivitas.
12/01/2 - Pasien beraktivitas seperti jantung. 2. Hipotensi ortostatik beban kerja - Pasien
012 mengatakan sesak biasanya dapat terjadi dengan jantung. mengatakan
bila beraktivitas. Kriteria : aktivitas karena efek badan masih
- Pasien - Dapat 2. Kaji tanda-tanda obat (Vasodilatasi), 2. Mengkaji tanda- rasa lemah.
mengatakan memenuhi vital sebelum dan perpindahan cairan tanda vital sebelum - Pasien
badan rasa lemah. kebutuhan sesudah (diuretik), atau dan sesudah mengatakan
- Pasien perawatan diri beraktivitas, pengaruh fungsi beraktivitas, badan terasa
mengatakan sendiri takikardi, disritmia, jantung. takikardi, disritmia, lebih berat.
badan terasa lebih - Meningkatnya dispnea, dispnea, Objektif :
berat. toleransi berkeringat dan berkeringat dan - Tampak sesak
DO : terhadap pucat/sianosis. 3. Kelemahan adalah efek pucat/sianosis. napas
- Tampak sesak aktivitas yang samping beberapa obat - Tampak letih
napas diinginkan (Beta blocker, dan tidak
- Tampak letih dan dilakukan. 3. Kaji presipitor/ tranquilizer, atau 3. Mengkaji bersemangat.
tidak - berkurangnya penyebab sedatif. Nyeri dan presipitor/ - Edema
bersemangat. kelemahan dan kelemahan umum, program penekanan penyebab ekstremitas
- Edema kelelahan yang penumpukan stress memerlukan kelemahan umum, bawah
ekstremitas dirasakan. cairan, nyeri atau energy dan penumpukan - BB bertambah :
bawah. obat-obatan. menyebabkan cairan, nyeri atau + 5 Kg saat sakit
- BB bertambah : + kelemahan. obat-obatan.
5 Kg saat sakit 4. dapat menunjukkan Assesment :
peningkatan Intoleransi
dekompesasi jantung aktivitas.
4. Evaluasi karena aktivitas yang 4. Mengevaluasi
peningkatan berlebihan. peningkatan Plan :
toleransi terhadap 5. Pemenuhan kebutuhan toleransi terhadap Lanjutkan
aktivitas. perawatan diri klien aktivitas. intervensi
tanpa mempengaruhi No. 1 s/d 7.
5. Berikan bantuan stress miokard/ 5. Memberikan
dalam beraktivitas kebutuhan oksigen bantuan dalam
EVOLTA ~ 40 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 41 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Ny. G.R Umur : 77 Tahun Ruang : Irina F Jantung
hari/ Jam Dx Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal
Jumat, 11.00 1 1. Mengauskultasi nadi Subjektif : Oktaviano
13/01/2012 apikal, frekuensi dan - Pasien mengatakan A. Lintang
irama jantung serta bunyi cepat mengalami
jantung. kelelahan.
2. Mempalpasi nadi perifer. - Pasien mengatakan
3. Memantau tanda-tanda masih sesak bila
vital. beraktivitas.
4. Mengkaji keadaan kulit
bila ada sianosis atau Objektif :
pucat. - Batuk
5. Memantau produksi urine, - Edema ekstremitas
produksi dan konsentrasi bawah
urine. - Pemeriksaan fisik :
6. Mengkaji perubahan Ronkhi /+.
+
EVOLTA ~ 42 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 43 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 44 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
jantung/aktivitas.
7. Mendokumentasi semua Subjektif :
hasil pencapaian dan - Pasien mengatakan
tindakan keperawatan cepat mengalami
yang dilaksanakan. kelelahan.
- Pasien mengatakan
masih sesak bila
1. Mengauskultasi nadi beraktivitas.
apikal, frekuensi dan irama
jantung serta bunyi Objektif :
jantung. - Batuk
2. Mempalpasi nadi perifer. - Edema ekstremitas
3. Memantau tanda-tanda bawah
vital. - Pemeriksaan fisik :
4. Mengkaji keadaan kulit Ronkhi /+.
+
EVOLTA ~ 45 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 46 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
DAFTAR PUSTAKA
EVOLTA ~ 47 ~