Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY.

K DENGAN DIAGNOSA MEDIS


NEONATERUM HIPERBILIRUBIN DI RUANG PERINATAL RUMAH
SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Anak Holistik Islami

Dosen Pengampu: Maya Amalia S.Kep.Ners.,M.Kep

CI Ruangan Maya A, AMK

Oleh:

Moch Ramlan 402021029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG

2022
I. BIODATA
A. Identitas Neonatus
1. Nama : By. Ny, I
2. Medrek : 855820 Jam 13.00
3. Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 20 Desember 2021
4.
Usia 5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Tanggal Masuk : 5 januari 2022
: 7.
14Tanggal
Hari , Jam 15.00
Pengkajian : 5 januari 2022
8. Diagnosa Medis : NH
9. Jaminan Kesehatan B. : BPJS
Identitas Orangtua
1. Nama Ayah/Ibu : Tn S / Ny I
2. Usia : 27 tahun / 25 tahun
3. Pendidikan : SMK / Sarjana
4. Pekerjaan : Karyawan Swasta / Karyawan Swasta
5. Agama : Islam / Islam
6. Alamat : Jl Lembu No.5 Kel. Malabar, Kec.Lengkong
Bandung Jabar
7. No. HP :-

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Alasan Masuk Rumah Sakit
Bayi Nampak kuning sejak usia 7 hari

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Ibu membawa bayi untuk kontrol ke poli anak tanggal 5 januari 2022, ketika
dilakukan pemeriksaan kondisi bayi Nampak kuning, dengan nilai kremer IV.
Bayi masuk ke ruang perninatologi untuk dilakukan fototherapi.
Pada saat pengkajian tanggal 5 januari 2022 usia bayi 14 hari, bayi aktif,
menangis kuat, minum asi/pasi, reflek isap bagus, muntah tidak ada, kulit terlihat
kuning dari kepala, leher, dada, paha, lutut sampai pergelangan kaki.
BB : 2950 gram, PB : 50 sm, LK : 33 cm, dilakukan pemeriksaan Bilirubin total
13,84, Direk : 0,55, indirek 13,29. Golongan darah ibu O kemudian Ayah AB.
bayi disimpan dibox dan dilakukan fototerapi intensif dari tagl 5 / 01 / 2022 jam
13.00 wib.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Bayi lahir tanggal 20 Desember 2021, pukul 15.00 WIB Spontan di Bidan.
Dengan jenis kelamin laki-laki, usia 37 minggu, lahir langsung nangis, ketuban
jernih, BB lahir 2500 gram, Panjang badan 50 cm, lingkar kepala 35 cm. Dengan
nilai APGAR menit ke 1 nilai 8, menit ke 5 nilai 10/
Bayi ini merupakan anak ke 1, sudah di vaksin Hb 0, BCG, POLIO,
Genogram :
Anak ke-1
\\

Ny.I
Tn S
24 th
27 th

14 hr

Laki-laki Abortus

Perempuan Klein

Riwayat Kehamilan :

Ini meruapakan kehamilan yang ke 1, di tolong oleh bidan terdekat tanggal 20 desember 2021.

Periksa Kehamilan
Ibu mengatakan suka diperiksa ke dokter kandungan dan bidan setempat, ibu mengtakan sudah
dilakukan imunisasi TT sebanyak 2 kali.

Riwayat Kelahiran ibu mengatakan bahwa umur kehamilan yang sekarang cukup bulan, yaitu 37
minggu, BB lahir 2500 grm, PB 50cm, masalah post natal tidak ada yang lain , hanya kulit berwarna
kuning setelah 7 hari, persalinan spontan dibantu bidan tanggal 20 desember 2021, jam 15.00 wib,
langsung menangis, dengan nilai APGAR 8 pada menit ke 1, 10 pada menit ke 5. Jaundice waktu
lahir tidak Nampak, ketika bayi lahir langsung di simpan didada ibu (IMD), adapun pengobatan
yang diterima post natal :
vit k 1 mg IM, HBO 0,5mg, Sagestam 1tts , ODS, ASI Adlib

PENGKAJIAN FISIK

Pemeriksaan Fisik tgl 5 januari 2022

TD :- BB : 2950 gram
Nadi : 140 x/menit PB/TB : 52 cm
RR : 40 x/menit LK : 34,5 cm / LD : 30 cm,
Suhu : 36,6C L.Perut : 32 cm

a. Pernafasan
Bayi langsung nangis, tidak terdapat alat bantu napas, suara napas vesikuler kiri kanan, tidak
Nampak penggunaan otot bantu napas, retraksi dada atau pun pernapasan cuping hidung.
Pernapasan 40 x/mnt.

b. Sirkulasi
Tidak tampak sianosis, di sirkulasi bayi, tidak Nampak pucat, dan ketika ditekan daerah dada bayi
Nampak CRT < 3 detik, akral bayi terasa hangat.
c. Kardiovaskuler
Bunyi jantung, terdengar SI dan SII, lubdub dengan cepat, tidak terdapat bunyi jantung tambahan,
N: 140 x/mnt, kualitas kuat.

d. Gastrointestinal
tampak membrane mukosa mulut kuning, dan tampak kering, tidak terdapat stomatistis,
labio/palatosizis, pembesaran tonsil, muntah tidak, abdomen tampak datar, dengan turgor elastis,
terdengar bising usus 6x/mnt, diet ASI / PASI 8 x 40-60 cc, cara peberian menggunakan botol susu,
reflex rooting ada, sucing ada, jumlah kebutuhan cairan perhari 480 cc/ hari.

e. Eliminasi
pola defekasi melalui anus, pada saat pengkajian bayi sudah BAB, frekuensi 2x/hr dengan
konsistensi lembek, warna kuning pucat, BAK spontan menggunakan diapers, frekuensi 3 x /hr,
karakteristik urin kuning jernih

f. Integumen
tampak warna kulit kuning, dari kepala, leher, dada, perut, paha, sampai pergelangan kaki, dengan
nilai ikrem IV, skelera tampak kuning, mukosa bibir tampak kering dan kuning.

g. Muskuloskeletal
Gerakan bayi aktif dan bebas, tidak ada kelainan tulang.

h. Genetalia
BAB sudah bisa lewat anus, BAK sudah bisa lewat penis, tampak penis ukuran normal, skrotum
sudah ada jumlah dua buah dengan posisi sudah turun ke bawah. Tidak ada kelainan yang lain.

i. Neurologi
Kesadaran kompos mentis, GCS 15, reflek cahaya +, pupil isokor, ubun-ubun datar, tidak ada
gangguan neuroligi.

Sensori tidak ada gangguan sensori, tidak ada kelainan organ yang lain.

K. istirahat tidur
Bayi tampak tidur nyenyak dibawah lampu Fototerpai LED,

SKRINING NYERI DAN KETIDAKNYAMANAN

Tidak ada nyeri √ Ada nyeri (lampiran formulir pemantauan nyeri)


Scala nyeri :……. Penyebab Nyeri :…………… Karekteristik :…………….
Durasi :……………. Lokasi :………………. Frekuensi :…………………

SKRINING NYERI
KATEGORI PENILAIAN
FISIK
Postur/tonus Fleksi dan atau tegang 2
Ekstensi 1
Pola tidur Gelisah atau tidak 2
Tenang 0
Ekspresi Meringis 2
Menerutkan dahi 1
Menangis Ya 2
Tidak 0
Warna kulit Pucat/ Kebiruan/ Kemerahan 2
Merah muda 0
FISIOLOGIS
Respirasi Apnoe 2
Tachypnoe 1
Denyut Jantung Fluktuatif 2
Tachycardia 1
Saturasi Desaturasi 2
Normal 0
Tekanan Darah Hipo/Hipertensi 2
Normal 0
PERSEPSI PERAWAT Nyeri 2
Tidak Nyeri 0
SKOR total 2
Dibutuhkan Intervensi Bila :
Kurang dari 5 : Nursing Comfort Measure (NCM)
Lebih Dari 5 : NCM dan Parasetamol
Lebih dari 10 : NCM, Parasetamol/Narkotik

SKRINING RISIKO TRAUMA KULIT

PARAMETER KRITERIA SKOR


Usia Gestasi < 28 minggu 4
28 minggu - < 33 minggu 3
>38 minggu 1
Status Mental Tidak berespon terhadap stimulus nyeri 4
Hanya berespon pada nyeri 3
Letargi / apatis 2
Sadar dan aktif / composmentis 1
Mobilisasi Tidak mampu bergerak 4
Bergerak sedikit dengan bantuan 3
Bergerak sendiri tanpa bantuan 2
Bergerak aktif 1
Aktifitas Dalam radiant warmer dengan plastik transparan 4
Dalam radiant warmer tanpa plastik transparan 3
Dalam a double walled isolette / incubator dengan 2 2
jendela
Dalam boks terbuka 1
Nutrisi Nutrisi hanya dapat diberikan melalui intravena 4
Mendapatkan nutrisi melalui gastric tube (susu 3
formula/ASI) dan cairan intravena
Mendapatkan nutrisi melalui gastric tube 2
Bayi dapat menyusu langsung atau menggunakan 1
botol setiap kali minum
Kelembaban Kulit bayi selalu lembab, linen sering diganti 4
Kulit bayi selalu lembab, linen sering digantu 3
minimal setiap shift
Kulit bayi selalu lembab, membutuhkan pergantian 2
ekstra linen minimal sehari sekali
Kulit bayi biasanya kering, membutuhkan 1
pergantian linen hanya sekali sehari
Total 8
Jika Skor > 12, lakukan protokol penatalaksanaan risiko trauma kulit pada neonatus

PENGKAJIAN PSIKOSPIRITUAL

Ny. I mengatakan tidak menyangka anak ke 1 bisa dirawat karena kuning, Ny I sangat senang
menyambut kelahiran anak ke 1 dan merasa kebutuhan selama kehamilan tercukupi dan merasa
tidak akan dibawa ke RS.Setelah 7 hari dirumah. Ny I mengatakan akan pergi kontrol ke dokter
anak untuk memeriksakan anaknya.

- Harapan orang tua terhadap perawatan dan pengobatan saat ini :


Ny. I dan Tn S berharap bayinya bisa segera di bawa pulang dan berkumpul dengan
keluarga
Penerimaan keluarga : keluarga menerima kondisi yang terjadi saat ini dan mau mengikuti segala
program dari tim kesehatan demi kebaikan untuk anaknya.

PENGKAJIAN SOSIOKULTURAL
Status sosial
Bayi di rawat di rumah sendiri oleh Ny I Kerabat
terdekat yang dapat dihubungi :
Nama : Tn. S Hubungan : suami, suku sunda
Kebutuhan Edukasi
Diagnosa Medis Tata laksana penyakit Obat- obatan
Manajemen nyeri Rehabilitasi Penggunaan Alat Kesehatan
Perawatan Luka √ Diet dan Nutrisi

Lain – lain, Sebutkan : anjurkan pemberian ASI eksklusif 8x40-60cc perhari


..............................................................................................................................................................
................
PENGKAJIAN LINGKUNGAN PERAWATAN
Kebisingan ruangan : Ya √ Tidak, Alasan :
…………………………………………………………………
Pencahayaaan ruang redup : Ya √ Tidak, Alasan :
…………………………………………………………………
Suhu ruangan yang bising : Ya √ Tidak, Alasan :
…………………………………………………………………
Interupsi tidur : Ya √ Tidak, Alasan :
…………………………………………………………………
Monitoring pemasangan : Ya √ Tidak, Alasan :
alat invasive ……………………………………………………………
Obat yang digunakan
Pototerpi intensif, diberikan tgl 5 januari 2022, jam 14.30 wib ASI /
PASI 8 x 40-60 cc / hr
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Lab tgl 03/01/21

Fungsi Liver
Hasil Nilai Rujukan
1 Bilirubin Total 13,84 0 ~ 12 mg/ dL
2 Bilirubin Direk 0,55 0.05 ~ 0.3 mg/ dL
3 Bilirubin Indirect 13,29 0.05 ~ 0.3 mg/ dL

1. ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Masalah


Keperawatan
DS: Suplai bilirubin melebihi Ikterus Neonatus
DO: kemampuan hepar
Kulit tampak kuning
Skelera ikterik Hepar tidak mampu
Mukosa mulut tampak kuning melakukan konjugasi
Sedang dilakukan fototerapi led
Bil Tot : 13,84 mg/dl Bilirubin Sebagian kembali ke siklus
direk : emeroh epatik
0, 55 mg/dl
Bilirubin indirect : Peningkatan bilirubin
13,29 mg/dl
BB lahir 2500 gr Pengeluaran meconium
BB dirawat lagi 2950 gr ( 14 hari ) terlambat

Ikterus pada sklera leher dan


badan

Ikterus Neonatus
DS Hiperbilirubinemia Gangguan
DO  integritas
Tepasang fototherapi Konsentrasi bilirubin pada kulit/jaringan b.d
Turgor kulit elastis darah meningkat
peningkatan
Membrane mukosa kering dan 
kuning CRT < 3 dtk Bilirubin indirek bilirubin indirek
Akral hangat  dalam darah
Bruntusan di seluruh tubuh merah Difusi cairan intravaskuler
merah menuju tuang interstisial
Lecet di area leher kemerahan 
Mata bengkak Ikterus
RR 45 x/mnt 
Suhu 36,5 C Toksik bagi jaringan
HR 130 x/mnt 
Gangguan integritas
kulit/jaringan

2. PRIORITAS MASALAH

1. Ikterus neonates berhubung peningkatan kadar bilirubin dalam darah


2. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d peningkatan bilirubin indirek dalam darah
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama pasien : By. Ny. R Ruangan : Perinatologi
No. Medrek : 822364 Dx Medis : NH
Tanggal masuk :

No. Tanggal Dan Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional


Jam
1. 5 januari Ikterus neonatus Setelah dilakukan asuhan Observasi
2022 berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 jam 1. Observasi tanda-tanda 1. Mengurangi kontaminasi
jam 14.30 Peningkatan kadar maka ikterus neonates dapat ikterus pada sclera dan silang
WIB bilirubin dalam darah, membaik, dengan keriteria warna kulit
hasil : 2. Monitor tanda-tanda 2. Perubahan tanda-tanda vital
1. Kulit kuning menurun vital 3 jam sekali yang signifikan akan
2. Sklera mata kuning 3. Ubah posisi bayi mempengaruhi proses
menurun setiap 4 jam regulasi ataupun
3. Hasil bilirubin total, direk 4. Monitor efek metabolism dalam tubuh
dan indirek menurun fototerapi ( hipertermi,
4. Tanda-tanda vital dalam diare, rush pada kulit, 3. Untuk memberikan
keadaan normal penurunan berat badan kenyamanan pada bayi
lebih dari 4. Untuk mengetahui apakah
8-10 % ada tanda-tanda dehidrasi

Terapeutik 5. Agar bsyi bisa dilakukan


5. Siapkan lampu fototerapi di box bayi
fototerapi dan 6. Agar seruruh badan bayi
inkubator atau box dapat tersinari oleh
bayi fototerapi
6. Lepaskan 7. Melindungi mata bayi dari
pakaian sinar fototerapi
bayi kecuali popok 8. Menghindari terjadinya
7. Berikan penutup mata kerusakan integritas kulit
bayi
8. Ukur jarak antara
lampu dengan 9. Agar tidak terjadinya
permukaan kulit bayi hipertermi
(30cm)
9. Ganti segera alas dan 10. Mengethaui tentang
popok bayi jika tindakan dan prosedur
BAB/BAK
Edukasi 11. Untuk menghindari
10. Edukasi keluarga terjadinya dehidrasi pada
mengenai prosedur bayi
dan perawatan
fototherapy 12. Untuk mengetahui hasil
11. Anjurkan ibu
menyusui sekitar 20-
30 menit dan
menganjurkan agar
menyusui lebih sering
Kolaborasi
12. Kolaborasikan
pemeriksaan darah drah dari bilirubin total,
vena bilirubin total, direk dan indirek
bilder dan indirek

2 5 januari Gangguan integritas Setelah di lakukan tindakan PERAWATAN 1. Untuk mengetahui masalah
2022 kulit/jaringan b.d keperawatan selama 3x24 INTEGRITAS KULIT yang akan dilakukan
jam 14.30 jam di harapkan bayi intervensi
WIB peningkatan bilirubin memperlihatkan integritas 2. Meminimalisir terjadinya
indirek dalam darah kulitnya membaik dengan 1. Observasi luka lecet akibat tidak ada
kriteria hasil : - Identifikasi penyebab mobilisasi
1. Turgor kulit baik 3. Memberikan upaya untuk
gangguan integritas kulit
2. Kemerahan hilang meningkatkan terapi klien
3. Membran mukosa lembab 2. Terapetik agar cepat sembuh
4. Bruntusan pada kulit - Ubah posisi setiap 2 jam
hilang - Hindari produk berbahan
alkohol ataupun alat yang
kasar
3. Edukasi
- Menggunakan pelembab
atau salep (myco Z 10 mg.
3x1)
- Mandikan dengan sabun
alergi (lactacyd baby)
- Meningkatkan asupan
nutrisi dengan mengatur
jadwal pemberian asi/pasi
yang tepat
1. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : By. Ny. I Ruangan : Perinatologi
No. Medrek : 822364 Dx Medis : NH
Tanggal masuk : 5 januari 2022

No. Hari/ Tanggal jam Implementasi Evaluasi Tanda


Tangan
DX

1 5 januari 14.00 1. Mengikuti operan Jam 21.00


2022 E/ pasien awal 3 rencana pulang 1 S: Ramlan
O:

2. Melakukan pendataan data bayi Bayi stabil

E/ data pengkajian bayi sudah Kesadaran CM


N : 140x/menit, RR: 45 x/menit, S: 36,9OC Skelera
3. Memberikan salep myco Z 10 mg di area ikterik, kepala,leher, badan sampai
bruntusan dan lecet
pergelangan kaki tampak kuning
4. Memberikan sagestan obat tetes mata
BAK + warna jernih
5. Melakukan pemeriksaan fisik
BAB + warna kuning pucat
(Mengobservasi tanda-tanda ikterus pada sclera
Badan bayi tampak bersih
dan warna kulit) dan mengukur antropometri
BB 2950 gram
E/ sklera ikterik, warna kulit kuning dari
A: Ikterik neonatus belum teratasi
area kepala badan perut smpai pergelangan kaki,
BB 2950 gram, LK 35cm, PJ Badan: 50 cm, Lperut P: lanjutkan intervensi
28 cm.

4. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian


fototherapi
5. Menyiapkan fototerapi
E/ alat fototerapi berfungsi, siap untuk dipakai

6. Menutup mata bayi dengan kassa khusus


E/ bayi ditutup kassa fototerapi

7. Mengukur jarak antara lampu dengan permukaan


kulit
E/ jarak 30 cm

8. Melepaskan pakaian bayi kecuali popok


E/ baju bayi dilepas kecuali popok

9. Monitor tanda-tanda vital


15.00
E/N:140x/menit,RR:40x/menit S:36,5C

10. Merubah posisi bayi dari supin ke miring kanan,


16.00 menjaga jarak fototerapi,
menyiapkan lingkungan nyaman
E/ fotototerapi di lanjutkan

11. Mengganti popok


17.00 E/ : Bak ada, sekitar 25cc, warna bening agak
kuning. BAB lembek warna kuning pucat.

18.00
12. Memberikan ASI via oral menggunakan botol susu
E/ ASI masuk 60 cc, muntah tidak ada, menelan
dan menghisap baik

13. Mengobservasi tanda-tanda vital


20.00 E/: N : 140x/menit, RR: 45 x/menit, S:
36,9OC
14. Memotivasi orang tua untuk sering menengok bayi
dan ibu sering menyusui bayi
E/ orang tua tampak mengerti

1,2 6 januari 14.00 1. Mengikuti operan Jam 21.00 Ramlan


2022 E/ pasien awal 5 rencana pulang tidak ada S:
O:
1. Melakukan pendataan data bayi Bayi stabil
E/ data pengkajian bayi sudah Kesadaran CM
2. Memberikan tetes mata (sagestan) N : 144x/menit, RR: 40 x/menit, S: 36,7OC Skelera
ikterik, kepala,leher, badan.
3. Memonitor efek fototherapi, status hidrasi, dan
menimbang berat badan BAK + warna jernih

E/ S: 36,7 C, BB: 3300 gram, rush pada kulit tidak BAB + warna hijau berampas
tampak, kulit elastis, sklera masih tampak kuning, Badan bayi tampak bersih, mukosa mulut
15.00 wajah, leher, badan, kaki masih tampak kuning,
mukosa tampak kering. lembab, ASI + ( Via Botol )
BB 2950 gram
16.00 4. Memandikan bayi dengan sabun lactacyd baby A: Ikterik neonatus belum teratasi, bruntusan dan
lecet masih ada
5. Monitor tanda-tanda vital
E/N:143x/menit,RR:40x/menit S:36,5C
P: lanjutkan intervensi
Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan darah
6. Merubah posisi bayi dari supin ke miring kanan, vena bilirubin total, bilirubin direk, dan bilirubin
17.00 menjaga jarak fototerapi, indirek ulang
menyiapkan lingkungan nyaman
E/ fotototerapi di lanjutkan

7. Memantau warna, jumlah, dan frekuensi urine


E/ mengganti popok, BAK +, 20 cc, warna bening
kuning, BAB +, lembek
warna hijau berampas

18.00 8. Memberikan ASI via oral menggunakan botol susu


E/ ASI masuk 60 cc, muntah tidak ada, menelan
dan menghisap baik
9. Mengobservasi tanda-tanda vital
20.00 E/: N : 144x/menit, RR: 45 x/menit, S:
36,7OC
10. Memotivasi orang tua untuk sering menengok bayi
dan ibu sering menyusui bayi
E/ orang tua tampak mengerti
Pembahasan Jurnal

Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi Air susu ibu adalah cairan yang keluar dari payudara ibu
Vol.10, No.1 Maret 2021 yang banyak mengadung protein berkualitas tinggi karena
mengandung asam amino esensial yang sangat penting
Pengaruh Pemberian Air Susu Ibu Dan untuk tumbuh kembang bayi, bayi yang mendapat ASI
Fototherapi Terhadap Icterus Neonatorum Di eklusif dapat mengalami icterus, ini disebabkan oleh
Ruang Perinatology RSUD Pasaman Barat produksi ASi yang belum banyak pada hari pertama, bayi
mengalamikekurangan asupan makanan sehingga bilirubin
Penulis: direk yang sudah mencapai usus tidak terikat oleh
makanan dan tidak dikeluarkan melalui anus Bersama
Yulia M. Nur, Elnita Rahmi, Eliza makanan, di dalam usu, bilirubin direk ini diubah menjadi
bil indirek yang akan diserap kembali ke dalam darah dan
mengakibatkan peningkatan sirkulasi enterohepatic.

Fototherapi merubah bilirubin menjadi bentuk yang larut


dalam air untuk diekresikan melalui empedu atau urin.
Ketika bilirubin mengabsorbsi cahaya terjadi reaksi
fotokimia yaitu isomerisasi sehingga bisa diekresikan
lewat urin.

Jurnal Keperawatan Global, Volume 1, No.1Kadar bilirubin yang tinggi dapat di isomerasi oleh sinar
Juni 2016, hal. 01-54 fototerapi dan keadaan bayi saat di fototerapi sehingga
dapat menurunkan kadar bilirubin. Alih baring dilakukan
Pengaruh Alih Baring Selama Fototerapi setiap 3 jam yakni dengan terlentang, miring kanan,
Terhadap Perubahan Kadar Bilirubin Pada terlentang, miring kiri, terlentang, tengkurap, terlentang,
Icterus Neonatorum Di Ruang Hcu Neonatus miring kanan. Alih baring atau alih posisi ini bertujuan
RSUD Dr.Moewardi
untuk meningkatkan proses pemerataan kadar bilirubin
Penulis: indirek menjadi bilirubin yang larut dalam air (direk),
Nur Widya Wikanthiningtyas, Sri Mulyanti sehingga dapat diekskresikan melalui urin
Jurnal Medika Hutama Vol 02 no 02 januari 2021

Hubungan Frekuensi Pemberian Asi Dengan Kejadian Ikterus Neonatorum Di Rumah Sakit
Umum Daerah Provinsi Ntb.

Sebagian besar responden yang memberikan ASI dengan frekuensi sangat sering (>12x)
mayoritas responden tidak mengalami ikterus, hal ini disebabkan oleh pemberian ASI yang
adekuat akan meningkatkan motalitas usus dan menyebebabkan bakteri diintroduksi ke usus.
Bakteri tersebut mampu mengubah bilirubin direk menjadi urobilin yang tidak dapat diabsorbsi
kembali sehingga kadar bilirubin akan turun, sehingga ketika bilirubin turun derajat ikterusnya
akan berkurang

Penulis

Nurlathifah N.Yusuf, Anatun Aupia, Rizna


Anita Sari

Anda mungkin juga menyukai