Anda di halaman 1dari 55

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

PADA KEHAMILAN (Ny. N)


DI KLINIK PRATAMA NIAR MEDAN AMPLAS
TAHUN 2022

Dosen Pembimbing : Maya Sari, SST., M.Kes

Disusun Oleh:
LUTHFIYAH SAFIRA DEPARI
NIM: 2015302014

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


TERAPAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA
TAHUN 2021/2022
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILPADANY.R
DI KLINIK PRATAMA NIAR

TAHUN 2022

LAPORAN TUGAS AKHIR

Disusun sebagai salahsatu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya


Kebidanan Pada Program Studi Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas
Haji Sumatra Utara

Oleh:
LUTHFIYAH SAFIRA DEPARI
2015302014

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


(PROGRAM SARJANA TERAPA KEBIDANAN)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS HAJI SUMATRA UTARA
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III Pada Ny.N Di


dKlinik Bersalin Niar Tahun 2022
Nama : Luthfiyah Safira Depari
Nim : 2015302014
Prodi : STR Kebidanan
Institusi : Universitas Haji Sumatera Utara

Laporan Tugas Akhir Ini Telah Disetujui Untuk


Dipertahankan Pada Ujian Ujian Sidang Laporan Tugas Akhir

Medan, 17 medan 2022

Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing PKK

(Mayasari, SST, M.Kes)

Mengetahui
Kepala Program Studi STR Kebidanan

(Herlia Sumardha Nasution SST.M.Keb)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayat nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Praktek Klinik Kebidanan ini yang berjudul “Manajemen Asuhan

Kebidanan Ibu Bersalin Pada Ny.N Di Klinik Pratama Niar”.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimah kasih

kepada: Yayasan Pendidikan Kesehatan Universitas Haji Sumatera Utara yang

telah memberikan banyak kontribusi dan dukungan melengkapi fasilitas, sarana

dan prasarana pendidikan di Universitas Haji Sumatera Utara.

Ketua Universitas dan seluruh civitas akademik Universitas Haji Sumatera Utara.

Pimpinan Klinik Pratama Niar yang telat memberikan ijin kepada penulis dalam

pelaksanaan Praktek ini.

Ibu Maya Sari, SST., M.Kes Sebagai Dosen Pembimbing Institusi yang

telah meluangkan waktu dan tenaga dalam memberikan masukan dan arahan

dengan penuh kesabaran dan ketulusan yang bermanfaat untuk kesempurnaan

Laporan Praktek Klinik Kebidanan ini.

Medan, 17 Februari 2022

Penulis

(Luthfiyah Safira Depari)

1
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR LAMPIRAN vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2IdentifikasiMasalah 6
1.3TujuanPenyusunan 6
1.3.1TujuanUmum 6
1.3.2Tujuankhusus 7
1.4Manfaat 7
1.4.1TempatPenelitian 7
1.4.2InstitusiPendidikan 7
1.4.3PenelitiSelanjutnya 8

BAB2TINJAUANPUSTAKA 9
2.1 Kehamilan 9
2.1.1 Definisi 9
2.1.2 Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil 16
2.1.3 Etiologi pada kehamilan 21
2.1.4 Patofisiologi pada kehamilan 21
2.1.5Manifestasi klinis 22
2.1.6 Pemeriksaan Diagnostik 22
2.2 Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut 7 Langkah varney 22
2.2.1PengkajianData 23
2.2.2InterpretasiData 30
2.2.3IdentifikasiDiagnosaAtauMasalahPotensial 30
2.2.4IdentifikasiKebutuhan/Tindakansegera 30
2.2.5Rencana Asuhan 30
2.2.6Pelaksanaan 31
2.2.7Evaluasi 31

BAB3TINJAUANKASUS 32
3.1Format Pengkajian 32
3.2 Interprestasi data 40
3.3Identifikasi diagnosa/ masalah potensial 42
3.4Identifikasi kebutuhan yang memerlukan tindakan segera 42
3.5Rencana Asuhan 42

2
3.6Pelaksanaan 43
3.7 Evaluasi 44

BAB4PEMBAHASAN 46
4.1Kunjungan kehamilan 1 46
4.2 Kujungan kehamilan 2 47
4.3 Kujungan kehamilan 3 48

BAB5KESIMPULANDANSARAN 50
5.1Kesimpulan 50
5.2Saran 50
5.2.1Bagi klinik pratama niar 50
5.2.2Bagi klien 50
5.2.3Bagi jurusan kebidanan haji medan 50

DAFTARPUSTAKA 51

3
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

AKI adalah angka kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan
nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya
dan bukan karena sebab lain di setiap 100.000 KH. Setiap hari pada tahun 2015,
sekitar 830 perempuan meninggal karena komplikasi kehamilan dan persalinan.
Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2015, AKI secara global
sebesar 216 per 100.000 Kelahiran Hidup. Sustainable Development Goals
(SDGs) atau (tujuan pembangunan berkelanjutan) merupakan agenda global
menggantikan Millenium Development Goals (MDGs) yang berakhir tahun 2015.
Mulai tahun 2016, SDGs aktif secara resmi sampai tahun 2030 dan mempunyai 17
tujuan. Salah satu dari tujuan itu berkaitan dengan kesehatan yaitu pada tujuan ke-
3 yang berisi menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi
semua orang di segala usia. Tujuan ke -3 ini terdiri 13 indikator pencapaian, pada
poin pertama dan kedua membahas tentang Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB). Dibawah naungan SDGs, negara – negara sepakat
untuk mengurangi AKI hingga 70 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan
mengurangi angka kematian neonatal hingga 12 per 1.000 KH serta angka
kematian balita 25 per 1.000 KH (Kemenkes, 2015).

Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012


mencatat AKI di Indonesia sebesar 359 kematian per 100.000 KH kemudian
menurun menjadi 305 per 100.000 KH berdasarkan Survei Penduduk Antar
Sensus (SUPAS) tahun 2015. Sementara AKI di Sumatera Utara berdasarkan
Sensus Penduduk (SP) tahun 2010 sebesar 328 per 1.000 KH (SDKI 2012; Dinkes
Provsu, 2014).

Penyebab kematian ibu dibagi menjadi dua yaitu penyebab langsung dan
tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu didominasi oleh Hipertensi
Dalam Kehamilan (HDK) (32%), komplikasi puerperium (31%), perdarahan
postpartum (20%), perdarahan antepartum (3%), lain – lain (7%), abortus (4%,)
kelainan amnion (2%), partus lama (1%) sedangkan penyebab tidak langsung
adalah masih banyaknya kasus 3T yaitu terlambat mengambil keputusan,
terlambat ke tempat rujukan serta terlambat menerima pertolongan di tempat
rujukan dan 4T yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak
(Kemenkes, 2015).

4
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan rutin
ibu hamil untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk memberikan
informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan persalinan. Setiap ibu hamil sangat
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang berkualitas
minimal 4 kali yaitu minimal 1 kali pada trimester pertama (sebelum usia
kehamilan 14 minggu), minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14-
28 minggu) dan minimal 2 kali pada trimester ketiga (28-36 minggu dan setelah
36 minggu usia kehamilan) termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami atau
anggota keluarga. Kunjungan pertama ANC sangat dianjurkan pada usia
kehamilan 8-12 minggu (Kemenkes RI, 2015).

Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dapat dilihat


melalui perkembangan cakupan dan capaian Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1),
Kunjungan Ibu Hamil (K4), Capaian kunjungan K1 di Indonesia tahun 2015
sebesar 95,75%, kunjungan K4 sebesar 87,48%, (Kemenkes, 2016).

Sebagai langkah menurunkan AKI, pemerintah melalui Kementerian


Kesehatan sejak tahun 1990 meluncurkan program safe motherhood initiative,
yaitu program yang memastikan semua wanita mendapatkan perawatan yang
dibutuhkan selama kehamilan dan persalinan. Upaya tersebut dilanjutkan dengan
Gerakan Sayang Ibu di tahun 1996 dilanjutkan kembali di tahun 2000 dengan
strategi Making Pregnancy Safer dan tahun 2012 dengan program Expanding
Maternal and Neonatal Survival (EMAS). Program ini diluncurkan dalam rangka
menurunkan AKI dan neonatal sebesar 25% dan dilaksanakan di provinsi dan
kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar termasuk
Sumatera Utara. Program ini berupaya menurunkan AKI dengan meningkatkan
kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah
sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dan 300
puskesmas/balkesmas pada Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED) serta memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar
puskesmas dan rumah sakit (Kemenkes, 2016).

Kesiapan persalinan adalah perencanaan awal dan persiapan melahirkan


yang bertujuan untuk membantu perempuan, suami dan keluarga agar siap untuk
melahirkan dengan membuat rencana menghadapi komplikasi dan hal tak terduga.
Kesiapan persalinan dapat dinilai di enam level yaitu level individu perempuan,
suami atau keluarga, lingkungan, tenaga kesehatan. Pada level individu,
perempuan hamil dan suaminya dapat mempersiapkan persalinan dan menghadapi
komplikasi dengan mengenal tandatanda bahaya yang mengindikasikan
komplikasi yang mengancam jiwa ibu dan bayi, mengidentifikasi penolong
persalinan terlatih dan tempat persalinan, menyediakan tabungan dan mengatur

5
transportasi, sedangkan pada level keluarga dan lingkungan dapat
mengidentifikasi pendonor darah. Seorang wanita yang telah mempersiapkan
keenam unsur kesiapan persalinan yang telah di jelaskan WHO dikategorikan siap
dan sebaliknya bila mempersiapkan kurang dari keenam unsur kesiapan persalinan
dikategorikan tidak siap. Salah satu faktor yang mendorong kesiapan persalinan
adalah kunjungan ANC. Terdapat proporsi kesiapan yang lebih tinggi pada wanita
yang melakukan kunjungan ANC 4 kali atau lebih dibandingkan yang melakukan
kunjungan ANC kurang dari 4 kali. Selain bertujuan untuk mempersiapkan
persalinan salah satu alasan penting ibu hamil harus mendapatkan pelayanan ANC
adalah untuk membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan
(Saifuddin, 2013).

Pelayanan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kelangsungan dan


kualitas hidup ibu di Indonesia adalah dengan melakukan asuhan Kebidanan
Kehamilan yang berkualitasn yang dapat memberi dampak yang signifikan
terhadap kelangsungan dan kualitas hidup ibu dan anak (Mulati, 2015).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan dinas kasus

pada ibu hamil di wilayah klinik niar.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah,

yaitu : Asuhan Kebidanan Ibu kehamila Pada Ny. N Di Klinik Pratama Niar tahun

2021/2022..

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk menyelesaikan tugas Laporan Praktek Klinik Kebidanan II yang

diberikan dan untuk melaksanakan asuhan kebidanan langsung kepada klien

secara optimal baik mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan,

sehingga didapat ibu dan anak yang sehat.

1.3.2 Tujuan Khusus

6
1. Melakukan Pengumpulan Data pada Manajemen Asuhan
Kebidanan Ibu kehamilan pada Ny. N Di klinik Pratama Niar Tahun 2021.
2. Menyusun Interpretasi Data pada Manajemen Asuhan
Kebidanan Ibu Kehamilan pada Ny. N Di klinik Pratama Niar Tahun
2021.
3. Menyusun Antisipasi Diagnosa Masalah Potensial pada
Manajemen Asuhan Kebidanan Ibu kehamilan pada Ny. N Di klinik
Pratama Niar Tahun 2021.
4. Menyusun Identifikasi Kebutuhan/Tindakan Segera/Kolaborasi
pada Manajemen Asuhan Kebidanan Ibu Kehamilan pada Ny. N Di klinik
Pratama Niar Tahun 2021.
5. Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Manajemen Asuhan
Kebidanan Ibu Kehamilan pada Ny. N Di klinik Pratama Niar Tahun
2021.
6. Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Manajemen Asuhan
Kebidanan Ibu Kehamilan pada Ny. N Di klinik Pratama Niar Tahun
2021.
7. Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan pada Manajemen
Asuhan Kebidanan Ibu Kehamilan pada Ny. N Di klinik Pratama Niar
Tahun 2021.
1.4. Manfaat Penulisan

1.4.1 Bagi Tempat Peneliti

Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan

untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan selalu

menjaga mutu pelayanan.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dijadikan bahan masukan dalam proses belajar mengajar serta

7
dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dan menjadi bahan bacaan khusunya

pada asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal bagi mahasiswa Universias Haji

Sumatera Utara.

1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi calon bidan selanjutnya agar lebih mampu menerapkan

ilmu tentang asuhan kebidanan Ibu Bersalin Normal. Dapat menjadi pedoman

bagi apapun yang akan di kerjakan nantinya khusnya yang bersangkutan dengan

kasus tersebut untuk peneliti selanjutnya dan dapat merumuskan penelitian yang

di laksanakan oleh peneliti pada masa yang akan datang.

8
BAB II

TINJAUAN TEORITIS KEHAMILAN

2.1 Kehamilan

2.1.1 Definisi

A. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba,
2014). Kehamilan didefenisikan mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari Hari Pertama
Haid Terakhir (HPHT). Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester pertama
dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, trimester kedua dari 13-28 minggu dan
trimester ketiga dari 29-42 minggu (Rukiah, 2013).

B. Perubahan Fisiologis Kehamilan

Menurut Rukiah (2013), perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil adalah
sebagai berikut:

1. Perubahan Uterus

Uterus akan membesar dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya
meningkat. Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus smenjadi 1000 gram (berat uterus
normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Ketika usia kehamilan sudah aterm
dan pertumbuhan janin normal, maka pada kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri (TFU) 25
cm, pada 32 minggu 27 cm, pada 36 minggu 30 cm, pada kehamilan 40 minggu TFU turun
kembali dan terletak 3 jari dibawah Prosessus Xyfoideus (PX).

2. Serviks Uteri

Serviks mengalami perubahan yang ditentukan sebulan setelah konsepsi perubahan itu
meliputi perubahan kekenyalan yaitu serviks menjadi lunak (tanda goodel), pembuluh darah
meningkat, lendir menutupi ostium uteri serviks sehingga menjadi lebih mengkilap.

3. Segmen Bawah Uterus

Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis servikalis setinggi ostium
interna bersama-sama istmus uteri. Segmen bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan menjadi
lunak serta berdilatasi selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga memungkinkan

9
segmen tersebut menampung janin. Serviks bagian bawah baru menipis dan menegang setelah
persalinan terjadi.

4. Kontraksi Braxton-Hikcs

Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri di sepanjang
kehamilan. Kontraksi ini barang kali membantu sirkulasi darah dalam plasenta.

5. Vagina dan vulva

Vagina dan serviks akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (livide)
disebut tanda Chadwick. Vagina membiru karena pelebaran pembuluh darah.

6. Mammae

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone somatemammotropin, esterogen


dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk lemak
sehingga mammae menjadi lebih besar, mammae akan membesar, lebih tegang dan aerola
mammae tampak lebih hitam karena hiperpigmentasi. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari
puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrums.

7. Sistem Endokrin

Perubahan endokrin, sekresi kelenjar hipofisis umumnya menurun dan penurunan ini
selanjutnya akan meningkatkan sekresi kelenjar endokrin (khususnya kelenjar tiroid, paratiroid,
dan adrenal). Kadar hormon hipofise, prolaktin meningkat secara berangsur-angsur menjelang
akhir kehamilan, namun fungsi prolaktin dalam memicu laktasi disurpresi sampai plasenta
dilahirkan dan kadar esterogen menurun.

8. Sistem Kekebalan

Kehamilan dianggap berkaitan dengan penekanan berbagai macam fungsi imunologi


secara hormonal dan seluler untuk menyesuaikan diri dengan graft janin. Titer antibodi humoral
melawan beberapa virus misalnya herves simpleks, campak, dan influenza A menurun selama
kehamilan.

9. Sistem Respirasi

Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan diafragma


terbatas setelah mingu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam, dengan meningkatnya volume
tidal dan kecepatan ventilasi sehingga memungkinkan pencampuran gas dan konsumsi oksigen
meningkat.

10. Tractus Urinarus

10
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP (Pintu Atas Panggul), keluhan
sering kencing timbul karena kandung kencing mulai tertekan. Pada ginjal seorang wanita hamil
bertambah besar, misalnya menemukan bahwa ginjal 1,5 cm lebih panjang selama masa nifas
awal dari pada yang diukur 6 bulan kemudian. Kecepatan fitrasi glomerulus dan aliran plasma
ginjal bertambah pada awal kehamilan, pada awal trimester kedua sebanyak 50 persen,
mekanisme tepat untuk meningkatnya hal-hal ini pada kehamilan belum diketahui.

11. Traktus Digestivus

Di mulut, gusi menjadi lunak, akibat retensi cairan intraseluler yang disebabkan oleh
progesteron. Sfingter esopagus bawah relaksasi, sehingga dapat terjadi regorgitasi isi lambung
yang menyebabkan rasa terbakar di dada. Sekresi isi lambung berkurang dan makanan lebih lama
berada di lambung. Otot-otot usus relaksi disertai dengan penurunan motilitas. Hal ini
memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, sehingga menyebabkan onstipasi yang
merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.

12. Sistem Muskuleskeletal

Perubahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita hamil menyebabkan
postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok, peningkatan distensi abdomen yang
membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut, dan peningkatan berat badan
pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (realignment) kurvatura spinalis. Pusat
gravitasi wanita bergeser ke depan.

C. Perubahan Psikologis Pada Kehamilan Trimester III

Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode
ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya sebagai mahkluk yang terpisah sehingga ia tidak
sabar menanti kehadiran sang bayi. Perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan pun,
membuatnya berjaga- jaga dan memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala persalinan
muncul (Rukiah, 2013).

Ibu akan merasa khawatir karena di masa ini terjadi perubahan peran (persiapan ibu
untuk menjadi orang tua). Selain khawatir karena perubahan peran, ibu juga dikhawatir dengan
kesehatan bayinya. Ibu khawatir jika bayinya lahir cacat (tidak normal). Akan tetapi, kesibukan
dalam mempersiapkan kelahiran bayinya dapat mengurangi rasa sakit ini. Hasrat seksual tidak
seperti pada trimester sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan bentuk perut yang
semakin membesar dan adanya perasaan khawatir terjadi sesuatu terhadap dirinya.
(Hutahaean,2013).

Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak
ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Di samping itu ibu mulai merasa sedih karena akan
berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada

11
trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan (Dewi,
2011).

D. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil

Kebutuhan kesehatan ibu hamil menurut Nugroho (2014) sebagai berikut:

1. Oksigen

Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini
disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya rahim. Kebutuhan meningkat 20 %.
Ibu hamil sebaiknya tidak berada di tempat- tempat yang terlalu ramai dan penuh sesak karena
akan mengurangi masukan oksigen.

2. Nutrisi

Pada trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan 300 kkal/hari atau sama
dengan mengonsumsi tambahan makanan 100 gr daging atau minum 2 gelas susu. Nutrisi ini
berkaitan dengan pemenuhan kalori yang digunakan oleh tubuh sebagai pengelola. Selain itu ibu
hamil juga perlu mengonsumsi tambahan vitamin dan tablet Fe sebanyak 90 tablet selama
kehamilan yang berguna untuk mencegah anemia defisiensi besi, meningkatkan jumlah sel darah
merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Makanan sehari-hari yang dapat
dikonsusmsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu adalah makanan yang mengandung
karbohidrat, asam folat, protein, zat besi, kalsium, vitamin, semua sumber nutrisi ini dapat
diperoleh dengan mengonsumsi nasi secukupnya, sayuran hijau, buah- buahan, daging ayam,
ikan, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

3. Personal Hygiene

Personal Hygiene penting untuk dijaga oleh seorang ibu hamil karena bila tidak dijaga
akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil sebaiknya mandi, menggosok gigi dan
mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari, menjaga kebersihan alat genitalia dan pakaian
dalam dan menjaga kebersihan payudara.

4. Eliminasi

Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada trimester I dan III untuk memenuhi
kebutuhan rasa nyaman ibu, sebaiknya memperbanyak intake di siang hari dan menguranginya di
malam hari dan mengganti pakaian dalam setiap terasa lembab, dan bila selesai buang air
ceboklah dengan baik.

5. Pakaian

Baju hamil yang praktis selama enam bulan kehamilan mengenakan baju biasa yang
longgar, pilihlah bahan yang tidak panas dan mudah menyerap keringat, bagian dada harus

12
longgar karena payudara akan membesar, bagian pinggang harus longgar kalau perlu terdapat tali
untuk menyesuaikan perut yang terus membesar. Bra disiapkan paling sedikit dua buah dengan
bukaan di depan untuk memudahkan menyusui, sepatu kenakan yang rata bukan bertumit.

6. Seksual

Ibu hamil dapat tetap melakukan hubungan seksual dengan suaminya sepanjang
hubungan seksual tersebut tidak menganggu kehamilan. Bila hendak melakukan hubungan
seksual sebaiknya gunakan kondom karena prostaglandin yang terdapat dalam semen bisa
menyebabkan kontraksi.

7. Istirahat/Tidur

Ibu hamil hendaknya tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 1 jam. Posisi tidur untuk ibu
hamil dianjurkan dalam posisi miring ke kiri, letakkan beberapa bantal untuk menyangga. Pada
ibu hamil sebaiknya banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau tidur,
walau bukan benar-benar tidur hanya baringkan badan untuk memperbaiki sirkulasi darah dan
jangan bekerja terlalu lelah.

8. Senam Hamil

Ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti senam hamil sesuai dengan kondisi ibu, senam
ringan yang dapat dilakukan ibu adalah jalan pagi, sambil menghirup udara segar dan sebelum
maupun sesudah melakukan senam ibu harus minum yang cukup.

E. Ketidaknyaman dalam Kehamilan Trimester III

Menurut Romauli (2014), ada beberapa ketidaknyamanan yang sering dialami ibu hamil
trimester ketiga yaitu:

1. Peningkatan Frekuensi Berkemih

Peningkatan frekuensi berkemih sering dialami ibu hamil trimester ketiga .Uterus yang
membesar atau bagian presentasi uterus juga mengambil ruang di dalam rongga panggul
sehingga ruang untuk distensi kandung kemih lebih kecil sebelum wanita tersebut merasa perlu
berkemih. Satu- satunya metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi berkemih ini
adalah menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi dan mengurangi asupan cairan sebelum tidur
malam sehingga wanita tidak perlu bolak-balik ke kamar mandi saat mencoba tidur.

2. Keputihan Hiperplasia Mukosa Vagina.

Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervikal sebagai akibat dari peningkatan
kadar estrogen. Cara mencegah dengan memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih
kuat daya serapnya bukan nilon, menghindari pencucian vagina dengan sabun yang terlalu keras
atau PH-nya basa dan mencuci vagina dengan sabun dari arah depan ke belakang. Tanda bahaya

13
yang harus diwaspadai dapat dilihat dari banyaknya keluar cairan atau baunya menyengat atau
berwarna kuning/abu-abu (seperti penyakit kelamin servicitis, vaginitis).

3. Nyeri Ulu Hati

Nyeri ulu hati merupakan ketidaknyamanan yang mulai timbul menjelang akhir trimester
kedua dan bertahan hingga trimester ketiga. Saran yang dapat diberikan adalah :

a. Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung menjadi terlalu
penuh.

b. Hindari makanan berlemak, makanan dingin, pedas atau makanan lain yang dapat
mengganggu pencernaan.

c. Hindari makanan berat sesaat sebelum tidur.

4. Konstipasi

Wanita yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat mengalami konstipasi saat
kehamilan trimester ketiga. Salah satu efek samping dari penggunaan zat besi adalah konstipasi.
Saran yang dapat diberikan adalah :

a. Minum air putih minimal 8 gelas/hari.

b. Minum air hangat saat bangun dari tempat tidur untuk menstimulasi peristaltis.

c. Konsumsi buah yang mengandung banyak serat seperti pepaya.

5. Hiperventilasi dan Sesak Nafas

Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami pada trimester ketiga.
Selama periode ini, uterus telah mengalami pembesaran hingga terjadi penekanan diafragma. Hal
ini menimbulkan perasaan atau kesadaran tentang kesulitan bernafas. Saran yang dapat diberikan
adalah :

a. Anjurkan ibu berdiri dan meregangkan lengannya diatas kepala secara berkala

dan mengambil nafas dalam.

b. Anjurkan ibu untuk melakukan peregangan yang sama di tempat tidur seperti

saat sedang berdiri.

c. Jelaskan alasan terjadinya sesak nafas, redakan kecemasan dan ketakutan ibu

F. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III

1. Perdarahan Pervaginam
14
Perdarahan antepartum atau perdarahan pada pada kehamilan lanjut adalah perdarahan
pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan. Pada kehamilan lanjut,
perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu,
disertai dengan rasa nyeri (Pantiawati, 2015).

a. Plasenta Previa

Adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi sebagian/seluruh ostium


uteri internum. Implantasi plasenta yang normal adalah pada dinding depan, dinding belakang
rahim atau di daerah fundus uteri. Gejala-gejala yang ditunjukkan seperti gejala yang terpenting
adalah perdarahan tanpa nyeri, bisa terjadi secara tiba-tiba dan kapan saja, bagian terendah anak
sangat tinggi karena plasenta terletak pada bagian bawah Rahim sehingga bagian terendah tidak
dapat mendekati PAP dan ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta previa lebih
sering disertai kelainan letak.

b. Solusio Plasenta

Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal plasenta terlepas setelah
anak lahir. Tanda dan gejalanya terjadinya perdarahan namun terkadang darah tidak keluar,
terkumpul di belakang plasenta. (perdarahan tersembunyi/perdarahan kedalam). Perdarahan
disertai nyeri, nyeri abdomenpada saat dipegang, palpasi sulit dilakukan, fundus uteri makin
lama makin naik dan denyut jantung bayi biasanya tidak ada.

2. Sakit Kepala yang Berat

Sakit kepala sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Kadang- kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia.

3. Penglihatan Kabur

Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan.
Tanda dan gejalanya adalah pandangan kabur dan berbayang dan perubahan penglihatan ini
mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin menandakan pre eklampsia.

4. Bengkak di Wajah Dan Jari-Jari Tangan

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan,
tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan
pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklampsia.

5. Keluar Cairan Pervaginam

15
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina normalnya terjadi pada trimester ketiga
namun ketuban dinyatakan pecah dini (KPD) jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum kehamilan 37 minggu)
maupun pada kehamilan aterm. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal
kala persalinan, bisa juga belum pecah saat mengedan.

6. Gerakan Janin Tidak Terasa

Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa
ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah.
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik.

7. Nyeri Abdomen yang Hebat

Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat

2.1.2 Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil

1. Sistem Reproduksi

a. Vagina dan vulva

1). Trimester I

Pengaruh hormon estrogen ,vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah
sehingga nampak semakin merah dan kebiruan .Hormon kehamilan mempersiapkan vagina
supaya distensi selama persalinan dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal.Sel-sel vagina
yang glikogen terjadi akibat stimulasi estrogen .Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi
asam .Peningkatan pH membuat wanita hamil lebih rentang terhadap infeksi vagina ,khususnya
jamur . (Suryati ,hal 73 ,2011)

2). Trimester II

Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi
mengakibatkan pembuluh – pembuluh darah alat genetalia membesar.Hal ini dapat di mengerti
karena ogsigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut meningkat .(Sruyati,hal 76,2011)

3).Trimester III

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk


mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa

16
mengendornya jaringan ikat . Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding
vagina (Marmi,2011)

b. Serviks Uteri

1).Trimester I

Pada trimester pertama kehamilan ,berkas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus .Hal
ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan. (Suryati ,hal 74 ,2011)

2).Trimester II

Konsistensi serviks lunak dan kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak .(Suryati,hal 77 ,2011)

3).Trimester III

Pada saat kehamilan mendekati aterm ,terjadi penurunan penurunan lebih lanjut dari
konsentrasi kolagen.Proses perbaikan serviks terjadi setelah persalinan hingga siklus kehamilan
yang berikutnya akan berkurang .(Marmi ,hal 75,2011)

c. Uterus

1).Trimester I

Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah
avokad,seiring dengan perkembangan kehamilan ,daerah fundus dan korpus akan membulat dan
kan menjadi bentuk sferis pada kehamilan 12 minggu . (Suryati ,hal 75 ,2011)

2).Trimester II

Pada kehamlian cukup bulan ,ukuran uterus adalah 30X 25x 20 cm dengan kapasitas
lebih dari 4000cc .Hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin .
(Suryati,76,2011)

3).Trimester III

Pada akhir kehamilan uterus akan membesar dalam rongga pelvis dan seiring
perkembangannya uterus akan menyentung dinding abdomen .(Suryati,76,2011)

d. Ovarium

1).Trimester I

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatum berdiameter kira-
kira 3cm ,kemudingan korpus mengecil setelah plasenta terbentuk .(Marmi,h;40,2011)

17
2).Trimester II

Pada usia 16 minggu plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum
graviditatum. (Suryati ,hal 76 ,2011)

3).Trimester III

Pada trimester III korpus lateum graviditatum sudah mulai tidak berfungsi ,karena oleh
plasenta yang telah terbentuk.

2. Sistem Payudara

1).Trimester I

Payudara akan membesar dan tegang akibar hormon estrogen dan progesteron akan tetapi
belum mengeluarkan asi .Estrogen menimbulkan hipertropik sistem saluran ,sedangkan
progesteron menambah sel-sel

pada payudara.(Suryati,h;77,2011)

2).Trimester II

Pada kehamilan setelah 12 minggu dari puting susu dapat mengeluarkan cairan putih
agak jernih disebut dengan colostrum.Colostrum ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi .
(Suryati,h;79,2011)

3).Trimester III

Pada trimester III pertunbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara semakin
meningkat .(Suryati,hal:79 2011)

3. Sistem Endokrim

1).Trimester I

Perubahan besar pada sistem endokrim yang penting terjadi untuk mempertahankan
kehamilan ,pertumbuhan normal janin dan nifas .(Marmi ,2011)

2).Trimester II

Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesterom serta terhambatnya pembentukan


FSH dan LH .

3).Trimester III

Kelenjar tyroid akan mengalami pmbesaran hingga 15,0 ml pada saat persalinan akibat
dari hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi. ( Suryati ,hal 78,2011)

18
4. Sistem perkemihan

1)Trimester I

Pada awal kehamilan kandung keih tertekan sehingga sering timbul kencing.Ginjal pada
kehamilan bertambah besar panjang bertambah 1-1,5 cm ,volume renal meningkat 60ml dari 10
ml pada wanita yang tidsk hsmil.Protein urin secara normal disekresikan 200-300 mg/hari ,bila
melebihi 300 mg/hari maka harus diwaspadai terjadi komplikasi.(Marmi,hal 45,2011)

2).Trimester II

Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang ,karena uterus
sudah mulai keluar dari uterus.(Marmi,2011)

3).Trimester III

Pada kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering muncul
akan timbul lagi karena kandung kemih akan tertekan kembali. (Suryati ,hal 80,2011)

5. Sistem pencernaan

1).Trimester I

Perubahan yang nyata akan terjadi pada hipersalivasi sering terjadi sebagai kompenisasi
dari mual dan muntah yang sering terjadi pada kehamilan.(Suryati,h:83,2011)

2).Trimester II

Biasanya sering terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat .

3).Trimeter III

Perut kembung juga sering terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam
rongga perut.(Suryati,hal:83,2011)

6. Sirkulasi darah

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi keplasenta ,uterus
yang membesar dengan pembuluh -pembuluh yang membesar pula ,mamma dan alt-alat lain
yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan .Volume darah akan bertambah banyak
kira-kira 25 % dengan puncak kehamilan 32 minggu.( Prawiroharjo hal 96 ,2008 ).

D. Kebutuhan fisik ibu hamil

1. Oksigen

19
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil.Berbagai
gangguan pernafasan bisa terjadi saat hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan
oksigen pada ibu hamil yang akan berpengaruh juga terhadap bayi yang di kandung .Untuk
mencegahnya ibu hamil perlu latihan nafas melalui senam hamil , tidur dengan bantal yang lebih
tinggi,makan tidak terlalu banyak.( Suryati ,2011).

2. Nutrisi

Pada ibu hamil harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi
meskipun tidak berate makanan yang mahal harganya .Gizi pada ibu hamil harus ditingkatkan
hingga 300 kalori per hari ,ibu hamil harus mengomsumsi makanan yang mengandung
protein,zat besi dan minum cukup cairan .(Sondakh hal 122,2011).

3. Personal higiene

Personal higiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri ,kebersihan badan
mengurangkan kemungkinan terjadi infeksi karena badan yang kotor banyak mengandung
kuman –kuman . Ibu hamil sangat penting menjaga kebersihan seperti cara merawat gigi,mandi
dua kali sehari ,perawatan rambut,perwatan vagina atau vulva,payudara,perawatan kuku.
(Marmi ,hal121 ,2011)

4. Pakaian

Pakaian yang dipakai ibu harus nyaman dan menyerap keringan ,mudah dicucui tanpa
sabuk dan pita yang menekan bagian perut /pergelangan tangan ,pakaian juga tidak baik terlalu
ketat dibagian leher ( Marmi ,hal 121 .2011).

5. Eliminasi

Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitanbdengan eliminasi adalah
konstipasi dan sering buang airkecil .Konstipasi yang terjadi karena adanya pengaruh hormon
progesteron.( Suryati ,hal 138 2011)

6. Seksual

Selama kehamilan berjalan normal ,koitus diperbolehkan sampai akhir


kehamilan ,meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama
14 hari menjelang kelahiran.(Suryati hal 139 )

7. Mobilitas

Ibu boleh melakukan aktifitas /kegiatan fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan .

8. Ketidaknyamanan

a. Trimester I

20
Mengalami ketidaknyamanan sering buang air kecil,kelelahan keputihan sering
terjadi,mengidam ,mual muntah.

b. Trimester II

Ketidaknyamanan trimester II yaitu seperti hemoroid timbul,keputihan juga


sering,keringan bertambah secara perlahan terus meningkat sampai akhir kehamilan,nafas
sesak,perut kembung (Marmi,hal 150,2011)

c. Trimester III

Sering buang air kecil,keputihan ,nafas sesak ,pusing / sakit kepala ,sakit punggung atas
dan bawah varises pada kaki .

2.1.3 Etiologi pada kehamilan

Etiologi dari kehamilan postterm belum diketahui secara jelas tetapi diduga berhubungan
dengan obesitas, faktor genetik, dan faktor endokrin. Hal ini didukung dengan fakta bahwa
wanita dengan indeks massa tubuh yang rendah sebaliknya akan lebih berisiko mengalami
persalinan preterm.

2.1.4 Patofisiologi pada kehamilan

Patofisiologi dari kehamilan postterm belum jelas diketahui tetapi diduga berhubungan
dengan adanya peningkatan hormon corticotropin releasing hormone (CRH).

Peningkatan Hormon Corticotropin-Releasing Hormone (CRH)

Pada saat hamil, plasenta akan memproduksi hormon corticotropin-releasing hormone


(CRH) yang terkait dengan lama durasi kehamilan. Peningkatan sintesis CRH terjadi seiring
dengan bertambahnya usia kehamilan dan mencapai puncak pada saat persalinan. Pada wanita
dengan persalinan preterm, hormon CRH meningkat lebih cepat daripada wanita dengan
persalinan aterm, sementara pada wanita dengan persalinan postterm, terjadi perlambatan
peningkatan hormon CRH.

Berdasarkan uraian di atas, persalinan postterm terjadi karena perubahan mekanisme


regulasi CRH sehingga berpengaruh pada durasi kehamilan. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor
keturunan akibat dari gen polimorfisme pada CRH atau adanya perubahan pada fenotip ibu
dengan obesitas yang mengubah sinyal hormonal pada kelahiran. Walau demikian, mekanisme

21
peningkatan hormon CRH ini menyebabkan kehamilan postterm sendiri masih belum diketahui.
[1,3]

2.1.5 Manifestasi Klinis

Manifestasi oral yang berhubungan dengan faktor resiko berupa perubahan pola makan
pada ibu hamil diantaranya adalah coated tongue yang merupakan manifestasi oral karena
adanya retensi debris serta pigmen yang berasal dari makanan dan biasanya disebabkan oleh
kebiasaan diet makanan lunak serta kebersihan gigi dan mulut yang buruk.

2.1.6 Pemeriksaan diagnostik

a. Pemeriksaan protein urine

Pemeriksaan protein urine yang dapat dilakukan pada ibu hamil merupakan salah satu jenis
pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasikan adanya preeklampsia baik ringan maupun
berat yang dapat mengarah pada keadaan eklampsia.

b. Pemeriksaan glukosa

Tujuan utama tes ini untuk mengetahui apakah wanita hamil tersebut menderita diabetes
gestasional, yakni kondisi naiknya kadar glukosa darah

c. Pemeriksaan hemoglobin

Tujuan pemeriksaan hb pada saat hamil diantaranya untuk mengetahui kadar sel darah merah
pada ibu hamil. Kadar hb normal pada saat hamil 11 gr % dan apabila hb > 11 gr % maka ibu
hamil tersebut mengalami anemia.

Tanda - tanda anemia pada ibu hamil seperti :

1. Wajah, terutama kelopak mata dan bibir tampak pucat;


2. Kurang nafsu makan;
3. Lesu dan lemah;
4. Cepat lelah;
5. Sering pusing dan mata berkunang-kunang.

2.2 Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut 7 Langkah varney

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah kebidanan yang digunakan


sebagai metode untuk mengorganisasikan dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan,
keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang
berfokus pada pasien (Sulistyawati, 2013).

22
2.2.1 pengkajian

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua imformasi yang akurat dari semua yang

berkaitan dengan kondisi klien.

I. Data Subjectif

Data Subjectif adalah data yang didapat dari klien sebagai suatu pendapat terhadap data

situasi dan kejadian, informasi tersebut dapat ditentukan dari komunikasi (Nursalam, 2017).

A. Identitas / Biodata

Nama : Untuk membedakan pasien yang satu dan yang lain.

Umur : Untuk mengetahui apakah umurnya mempunyai faktor resiko yang baik

untuk masa kehamilan yaitu antara 20 tahun-35 tahun.

Suku/bangsa : Untuk menentukan adat istiadat atau budaya

Agama : Untuk menentukan bagaimana memberikan dukungan selama proses

asuhan kebidanan.

Pendidikan : Untuk menentukan tingkat intelektual dan menentukan bagaimana

memberikan konseling.

Pekerjaan : Untuk mengetahui tarap hidup dan sosial ekonomi serta beban kerjanya.

Alamat : Untuk mengetahui keadaan lingkungan tempat tinggal dan menjaga

kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama serta untuk menghubungi

ibu dan keluarganya apa bila terjadi sesuatu (Nurul Jannah, 2018; 194).

B. Anamnesa

Bertujuan untuk mendeteksi komplikasi-komplikasi serta menyiapkan kelahiran dengan

mempelajari keadaan kehamilan sekarang, kehamilan dan kelahiran terdahulu, kesehatan

umum dan kondisi sosial ekonomi. Pada tanggal........Pukul .... oleh....(Varney, 2017).

23
- Keluhan

Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan oleh ibu. Pada proses persalinan normal,

biasanya ibu merasakan perut mules menjalar ke pinggang dan mengeluarkan bercak

darah dan seperti ingin buang air besar (Proverawati, 2017).

- Tanda-tanda persalinan

Untuk memastikan bahwa tanda dan mulainya persalinan, kontraksi sejak kapan,

frekuensinya, pengeluaran pervaginam, dan masalah khusus yang dirasakan ibu.

- Riwayat menstruasi

Riwayat menstruasi yang akurat diketahui untuk menetapkan tanggal perkiraan kelahiran.

Dengan demikian memungkinkan bidan untuk memprediksi tanggal lahir dan selanjutnya

menghitung usia kehamilan.

- Riwayat penyakit sekarang

Kehamilan yang disertai dengan suatu penyakit tertentu maka akan mengakibatkan

gangguan pada kehamilan itu sendiri dan mungkin apabila penyakitnya berkelanjutan

dapat mmenyebabkan komplikasi yang dapat membahayakan kelangsungan hidup ibu

dan janinnya, dan sebaiknya hal ini ditanyakan dan diperhatikan secara khusus.

- Riwayat Kehamilan Sekarang

HPHT : Untuk mengetahui hari pertama haid terakhir, sehingga dapat diketahui

taksiran persalinan.

Siklus : Untuk mengetahui adanya penyakit penyerta

Lamanya : Normalnya 3-7 hari

Banyaknya : 2-4 x ganti pembalut

Konsistensi : Normalnya encer

24
- Riwayat Imunisasi TT

Untuk mengetahui apakah ibu sudah cukup mendapatkan imunisasi TT. Ibu hamil

mendapatkan imunisasi TT 2x dengan interval 4 minggu.

- Pergerakan Janin

Untuk mengetahui pergerakan janin pertama pada kehamilan berapa minggu, serta

untuk mengetahui gerakan. Gerakan janin normal yaitu:

a. Primigravida pada usia kehamilan 20 minggu

b. Multigravida pada usia kehamilan ± 16-18 minggu

Gerakan janin normal yaitu 4 x 1 jam, ada pula pendapa tyang menyatakan l x 1 jam.

- Pola Makan dan Minum

Untuk mengetahui gizi ibu, pada kehamilan normal, nafsu makan bertambah, berkurang

hanya pada awal kehamilan.

- Pola Eliminasi

Untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pola eliminasi, pada kehamilan normal

buang air kecil > 5x sehari dan buang air besar lx sehari.

- Riwayat penyakit keluarga

Penyakit yang bersifat genetic seperti diabetes mellitus, hipertensi, jantung, TBC, asma,

dan lain-lain yang dapat mempengaruhi kehamilan maka dari itu riwayat penyakit ini

perlu diketahui.

- Riwayat kebiasaan dan psikososial

Riwayat ini untuk mengetahui pola kebiasaan, psikososial dan gaya hidup ibu apakah

sesuai dengan pola hidup sehat atau tidak.

- Aktifitas seksual

25
Data yang berkaitan dengan dengan aktifitas adalah sebagai berikut:

1. Keluhan

2. Frekuensi

3. Kapan terakhir kali melakukan hubungan seksual

II. Data Objektif

Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk menegakkan diagnosa. Bidan

melakukan pengkajian data objektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi

dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan secara berurutan.

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Untuk menentukan keadaan ibu apakah kelihatan sakit/ tidak,

normalnya keadaan ibu composmentis.

Keadaan emosional : Untuk mengetahui status emosional ibu, normalnya keadaan

emosional ibu stabil.

2. Tanda-tanda Vital

Tekanan darah : Untuk mengetahui tekanan darah pada ibu yang akan bersalin. Tekanan

darah pada ibu hamil berkisar antara 120/80 mmHg - 140/90 mmHg.

Pernafasan : Untuk mengetahui pernapasan pada ibu yang akan bersalin apakah

ddnormal atau tidak, sesak atau tidak, pernafasan berkisar antara16-24x/

menit.

Nadi : Untuk mengetahui berapa banyak denyut nadi pada ibu yang ingin

bersalin apakah normal atau tidak, apakah keadaan ibu baik atau lemas,

nadi berkisar antara 80-90 x / menit.

26
Suhu : Untuk mengetahui apakah suhu badan ibu normal atau tidak, apakah ibu

demam atau tidak, suhu badan ibu berkisar antara 36,5-37,5°C

3. Kepala : Rambut, mata bagian palpebra, konjungtiva dan sclera, muka, mulut, gigi

serta telinga.

4. Leher : Memeriksa ada atau tidaknya pembengkakan pada kelenjar tyroid dan

kelenjar getah bening.

5. Dada : Bunyi jantung terdengar teratur/ tidak

Jantung : Normal , teratur / reguler

Paru-paru : Terdengar wheezing / tidak, normal : tidak ada wheezing, jika ada maka

asma. Terdengar ronchi /tidak, normal : tidak ada jika ada maka bronchitis.

Mamae : Dilihat apakah betuknya simetris / tidak, normal simetris.

Dilihat apakah terjadi hiperpegmentasi pada aerola / tidak. Dilihat apakah

putting menonjol / tidak. Palpasi apakah ada nyeri tekan atau teraba masa,

normalnya tidak.

3. Abdomen Inspeksi:

a. Apakah ada bekas luka operasi/ tidak

b. Apakah ada striae livida, striae albican/tidak

c. Apakah ada linea nigra, linea alba/tidak

d. Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan/tidak

Palpasi:

a. Leopold I : Menentukan TFU dan bagian yang ada di fundus, pada ibu hamil
normal yang teraba yaitu bokong, apabila yang teraba di fundus kepala maka bayi dalam posisi
sungsang.

27
No Tinggi Fundus Uteri (cm) Umur Kehamilan Dalam Minggu

1 12 cm 12

2 16 cm 16

3 20 cm 20

4 24 cm 24

5 28 cm 28

6 32 cm 32

7 36 cm 36

8 40 cm 40

b. Leopold II : Menentukan bagian punggung janin, pada kehamilan normal


yang teraba puka/puki, apabila yang teraba kepala atau bokong maka bayi dalam posisi
melintang.

c. Leopold III : Menentukan apakah bagian terendah janin sudah masuk/ belum,
serta menentukan bagian yang ada pada perutbagian bawah. Pada kehamilan normal bagian yang
ada dibagian terbawah yaitu kepala.

d. Leopold IV : Menentukan seberapa jauh bagian terendah tersebut


masuk PAP.

TBBJ : Menentukantaksiran berat badan janin dengan .


menggunakan RumusJohnson Toshack yaitu (TFU cm- .
Usia kehamilan) x 155. Dimana:

N = 13 bila kepala belum melewati PAP

N = 12 bila kepala masih berada di atas Spina ischiadika

N = 11 bila kepala berada dibawah Spina ischiadika.

Auskultasi : Untuk menentukan adanya DJJ dan apakah DJJ nya


normal. DJJhamil normal adalah 120-160 x/menit

4. Pinggang : Tepuk punggung di bagian ginjal dengan bagian sisi


tangan yang dikepalkan, bila ibu merasa nyeri, mungkin
terdapat gangguan ginjal dan salurannya.

28
5. Alat genitalia : periksa pengeluaran apakah cairan jernih atau tidak.Pada keadaan
normal, tidak ada rasa gatal, luka atau perdarahan. Raba daerah selangkangan apakah ada
benjolan atau tidak. Perhatikan adanya varices atau tidak. Pada kehamilan normal tidak ada
benjolan kelenjar dan tidak adanya varices, apabila terdapat varices maka menghambat
persalinan secara normal, resiko pecahnya dinding pembuluh darah saat persalinan, beresiko
terjadi pendarahan saat persalinan dan kesehatan terganggu.

Anus : Apakah ada hemorroid/ tidak, normalnya pada ibu hamil tidak ada
hemorroid.

6. Ekstremitas : Apakah ada oedema/tidak dan Apakah ada Varices / tidak. Pada
ibu hamil normal tidak terdapat varices, apabila terdapat varices maka dapat menghambat
persalinan secara normal.

Reflek patella : Kanan dan kiri diperiksa apakah ada/ tidak. Apabila refleks patella
benilai positif maka menunjukkan sistem saraf di area ekstermitas bawah baik, apabila bernilai
negatif maka kemungkinan ibu mengalami kekurangan vitamin B1.

7. Pemeriksaan Panggul Luar

Pada ibu hamil, ukuran panggul luar yang normalyaitu :

1) Distantia spinarum : 24-26 cm

2) Distantia cristarum : 28-30 cm

4) Conjunggata eksterna: 18-20 cm

5) Lingkar panggul : 80-90 cm (Mufdillah, 2015).

Pemeriksaan Laboratorium

a. Hb

Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai faktor resiko anemia. Hb normal > 11 gr %
pada trimester I dan III, > 10,5 gr % pada trimester II.

b. Proteinuria

Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai faktor resiko terhadap preeklampsi.


Normalnya proteinuria (-).

c. Glukosa urine

Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai faktor resiko terhadap diabetes mellitus.
Normalnya glukosa urin (-) (Mufdillah, 2013).

29
2.2.2 Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap diagnosa atau masalah
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga ditemukan masalah atau
diagnosa yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan pengalaman wanita yang di
identifikasikan oleh bidan. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Sebagai contoh yaitu wanita
pada trimester ketiga merasa takut terhadap proses persalinan dan persalinan yang sudah tidak
dapat ditunda lagi. Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori “nomenklatur standar diagnosa”
tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan
memerlukan suatu perencanaan untuk mengurangi rasa sakit.

2.2.3 Mengidentifikasikan diagnosa atau masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien,
bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atu masalah potensial benar-benar terjadi.

2.2.4 Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan tindakan


segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi
klien.

Langkah keempat mencerminkan kesinambunagan dari proses manajemen kebidanan.


Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi
juga selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada waktu wanita tersebut
dalam persalinan.

Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin
mengindikasikan situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan
keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya, perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah
lahir, distocia bahu, atau nilai APGAR yang rendah).

Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukan satu situasi yang memerlukan tindakan
segera sementara yang lain harus menunggu intervensi dari seorang dokter, misalnya prolaps tali
pusat. Situasi lainya bisa saja tidak merupakan kegawatan tetapi memerlukan konsultasi atau
kolaborasi dengan dokter.

2.2.5 Merencanakan Asuhan yang menyeluruh

30
Pada langkah ini direncanakan asuahan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-
langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau
masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi/ data dasar yang
tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang
sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari
kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya apakah diberikan penyuluhan, konseling, dan apakah merujuk klien bila ada masalah-
masalah yg berkaitan dengan sosial ekonomi,kultur atau masalah psikologis. Semua keputusan
yg dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar- benar valid
berdasarkan pengetahuan dan teori yg up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang
akan atau tidak akan dilakukan oleh klien.

2.2.6 Melaksanaan perencanaan

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan
atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan
yang lain. Jika bidan tidak melakukanya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaanya. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta
meningkatkan mutu dari asuhan klien.

2.2.7 Evaluasi

Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat
dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksananya. Ada kemungkinan bahwa
sebagian rencana tersebut telah efektif sedang sebagian belum efektif.

31
BAB III

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU KEHAMILAN PADA NY. N

DI KLINIK PRATAMA NIAR

TAHUN 2022

Tanggal : 12 Februari 2022

Pukul : 14.30 WIB

Tempat pemeriksaan : Klinik Pratama Niar

I. DATA SUBYEKTIF

A. Identitas

Nama ibu : Ny.N Nama suami : Tn.I

Umur : 17 tahun Umur : 19 tahun

Suku/ bangsa : padang Suku/ bangsa : Jawa

Agama : islam Agama : Islam

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMP

Pekerjaan : ibu rumah tangga Pekerjaan : Kuli Bangunan

Alamat : jln. Belimbing Alamat : Jln. Belimbing

Telepon : 081263292571 Telepon : 081263292571

B. ANAMNESA

1. Keluhan saat ini : tidak ada


32
2. Riwayat Menstruasi :
- Menarche : 13 Tahun
- Siklus : 28 Hari
- Banyaknya Darah : Normal
- Dismenorhoe : Tidak ada
- Teratur / Tdk : tidak teratur
- Lamanya : 7 hari
- Sifat Darah : kental
- Warna : merah gelap
- Flour Albus : ada

3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :

Tempat Komplikasi BBL Nifas


Tgl persalinan
Usia Jenis
No lahir/
kehamilan persalinan
umur
ibu bayi BB lahir PB Keadaan Lactasi Kelainan

9-5- Klinik niar Tidak Tidak


1 7 bulan normal - - - - -
2022 pratama ada ada

4. Riwayat kehamilan ini

- Hari Pertama Haid : 2 Agustus 2021

- Tanggal Taksiran Persalinan : 7 Mei 2022

- Keluhan-keluhan pada : Trimester I : mual muntah

Trimester II : sakit punggung

33
Trimester III : tidak ada

- Pergerakan anak pertama sekali :

- Pergerakan anak selama 24 :

<20 detik 10-20 detik >20 detik

Bila lebih dari 20X dalam 24 jam, dengan frekuensi :

<15 detik >15 detik

A. Keluhan-keluhan yang dirasakan selama hamil (bila ada jelaskan)

- Rasa lelah : ada


- Mual dan muntah yang lama : tidak ada
- Nyeri perut : kadang - kadang
- Panas menggigil : tidak ada
- Sakit kepala berat/terus menerus : tidak ada
- Penglihatan kabur : tidak ada
- Rasa nyeri/ panas pada saat BAK : ada
- Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : tidak ada
- Pengeluaran cairan pervaginam : ada
- Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada
- Oedema : tidak ada
- Lain-lain (jelaskan) :
- Obat-obatan yang dikonsumsi : tidak ada
- Kekhawatiran khusus : tidak ada

B. Pola Eliminasi
- BAK : Frekuensi 5 kali/hari. Warna bening
Keluhan waktu BAK tidak ada
BAB : Frekuansi 1-2 kali/hari. Warna coklatan
Konsistensi

34
C. Aktivitas Sehari-hari :
- Pola istirahat dan tidur :siang 2-3 jam, malam 9 jam
- Seksualitas : 1 x seminggu
- Pekerjaan : Ibu rumah tangga
D. Imunisasi
TT 1 Tanggl :-
TT 2 Tanggal :-
E. Kontrasepsi yang pernah digunakan : tidak ada
5. Riwayat penyakit sistemik yang pernah ada
- Jantung : tidak ada
- Ginjal : tidak ada
- Asma / TB paru : tidak ada
- Hepatitis : tidak ada
- DM : tidak ada
- Hypertensi : tidak ada
- Epilepsi : tidak ada
- Lain-lain : tidak ada
6. Riwayat penyakit keluarga :
- Jantung : tidak ada
- Hipertensi : tidak ada
- DM : tidak ada
- Gemelli : tidak ada
- Lain-lainnya : tidak ada
7. Riwayat sosial :
- Status Perkawinan : sah
- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan :
( ) Direncakan ( )Tidak Direncanakan
(√ ¿Diterima ( )Tidak Diterima
- Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan
(√ ) Ada dukungan ( )Tidak ada dukungan

35
- Pengambilan keputusan dalam keluarga
(√ ) Suami ( )Ibu hamil ( )Mertua/orang tua
- Pola makan / minum
 Makanan sehari-hari. Frekuensi: 2 kali/hari. Banyaknya 1 piring
 Jenismakananyang dimakan :ikan, sayur, ayam, daging
 Perubahan makanan yang dialami (ngidam, nafsu makan, dll)
Tidak suka bakso, ngidam buahan
 Minum : 5 Gelas/hari

- Kebiasaan merokok : ( )Ya (√ )Tidak


- Minuman keras : ( )Ya (√ )Tidak
- Mengkonsumsi obat terlang : ( )Ya (√ )Tidak
- Kegiatan sehar-hari (beban kerja) :
- Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan membantu persalinan :
Klinik Pratama Niar
B. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)

1. Status emosional : stabil

2. Pemeriksaan fisik :

- BB : 45 Kg

- TB : 152 cm

- LILA : 22 cm

- BB sebelum hamil : 38 kg

3. Tanda vital :
- TD : 110/70 mmHg
- HR : 70 x/I
- RR : 16 x/I
- Temp : 36,7 o
C

36
4. Kepala :
- Kulit kepala : (√ )Bersih ( )Tidak bersih
- Distribusi rambut : (√ )Rata ( )Tidak merata
5. Wajah :
- Oedema : ( )Ada (√ )Tidak ada
- Closma Gravidarum : ( )Ada (√ )Tidak ada
- Pucat : ( )Ada (√ )Tidak ada
6. Mata :
- Conjungtiva : merah muda
- Sklera mata : putih
- Oedema palpebra : ( )Ada (√ )Tidak ada
7. Hidung :
- Polip : ( )Ada (√ )Tidak ada
- Pengeluaran : ( )Ada, sebutkan........................................
( )Tidak ada
8. Mulut :
- Lidah : (√ )Bersih ( )Tidak bersih
- Stomatitis : ( )Ada (√ )Tidak ada
- Gigi : karang gigi : ( )Ada (√ )Tidak ada
Berlobang : ( )Ya (√ )Tidak ada
- Epulis pada gusi : ( )Ada (√ )Tidak ada
- Tonsil : ( )Meradang (√ )Tidak Meradang
- Pharynx : ( )Meradang (√ )Tidak Meradang
9. Telinga :
- Serumen : (√ )Tidak ada ( ) Ada
- Pengeluaran : (√ )Tidak ada ( ) Ada, jelaskan...........
10.Leher :
- Luka bekas operasi : (√ )Tidak ada ( )Ada, jelaskan............
- Kelenjar thyroid : ( )Membesar (√ )Tidak Membesar
- Pembuluh limfe : ( )Membesar (√ )Tidak Membesar
11.Dada :

37
- Mammae : simestris : (√ )Ya ( )Tidak
- Areola mammae : warna coklat
- Puting susu : (√ )Menonjol ( )Mendatar ( )Masuk kedalam
- Benjolan : ( )Ada (√ )Tidak ada
Pengeluaran dari puting susu :
( )Ada, sebutkan :................ (√ )Tidak ada

12. Aksila :
- Pembesaran kelenjar getah bening : ( ) Ada (√ )Tidak ada

13. Abdomen
- Pembesaran : ( )Tidak simetrris (√ )Simetris
( )Memanjang ( )Melebar
- Linea : ( √ )Nigra ( )Alba
Striae : (√ )Livide ( )Albican
- Bekas luka operasi : ( )Ada (√ )Tidak ada
- Pergerakan janin :
( )Terlihat ( )Tidak Terlihat (√ )Teraba ( )Tidak teraba
14. Pemeriksaan khusus kebidanan
- Leopold I : mencari fundus dan menentukan tinggi janin
- Leopold II : menentukan area punggung atau tulang belakang bayi
- Leopold III : untuk memastikan bagian tubuh bayi mana yang berada di bawah
rahim. apabila terasa keras maka ada kemungkinan itu merupakan area kepala bayi.
- Leopold IV : dilakukan untuk memastikan apakah kepala bayi masih di area perut
atau sudah sampai jalan lahir
- Mc Donald : TBBJ: 3 kg
- Kontraksi : ( )Ada, jelaskan......................... (√ )Tidak ada
- Tinggi fundus uteri : 31
- Bagian janin yang terdapat di fundus uteri : bagian perut atas ibu
- Bagian tegang/memapan: ( ) kiri (√ )kanan
- Bagian kecil : (√ ) kiri ( )kanan

38
- Presentasi :
- Penurunan bagian terbawah : (√) Convergent ( )Divergent
- Auskultasi :
 DJJ : (√ )Ada ( )Tidak ada
 Punctum maksimum :144
 Frekuensi: 144 x/menit : (√)Reguler ( )Irreguler
15.Pemeriksaan panggul luar
- Distansia spinarum : 25 cm
- Distansia kristarum : 28 cm
- Conjugata eksterna : 27 cm
- Lingkar panggul luar :90 cm
16. Genitalia
Vulva
Pengeluaran : (√ )Tidak ada ( )Ada, jelaskan
- Varices : (√ )Tidak ada ( )Ada
- Kemerahan /lesi : (√ )Tidak ada ( )Ada
Perineum :
- Bekas luka/luka parut : (√ )Tidak ada ( )Ada, jelaskan

17. Pinggang (periksa ketuk :Costo-Vertebra-Angel-Tendernes =CVAT)


Nyeri : ( )Tidak ada (√ )Ada
18. Ekstremitas
- Oedem pada tangan.jari : tidak ada
- Oedem ekstremitas bawah : tidak ada
- Varices : tidak ada
- Refleks patella : tidak ada
C. UJI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium
- Golongan darah :O
- HB : 11 g/dL
- Protein urine : +2

39
- Glukosa urine : +1
II. INTERPRESTASI DATA

Dx : Ibu hamil (Ny. N) usia kehamilan 27 minggu, G1P0A0, inpartu fase aktif kala 1, punggung kanan,

letak kepala belum masuk PAP, janin hidup, intra uterin. Keadaan ibu baik

Keadaan janin baik.

Analisis dan interpretasi data :

Striae Livide merupakan garis-garis yang warnanya biru pada kulit, karena merupakan striae

yang masih baru (pada primi).

1. Usia Kehamilan 27 minggu

Data Dasar atau data pendukung

DS : ibu mengatakan sudah tidak haid lagi semenjak 6 bulan yang lalu.

DO : HPHT : 02-08-2021 TTP : 09-05-2022 TFU : 31 cm kepala divergen (belum

masuk PAP)

2. G:1 P:0 A:0

DS : Ibu mengatakan ini kehamilan Pertama

DO : Terlihatnya striae Livide

Analisa dan Interpretasi data :

a. Berdasarkan HPHT tanggal : 02-08-2021, TFU dipengaruhi oleh masuknya bagian

terendah janin ke dalam PAP.

Punggung kanan, letak kepala, janin belum masuk PAP

Dasar/data pendukung

DS : Ibu keadaan sehat.

DO : TFU : 31 cm,

40
Analisis dan interpretasi data :

a Pada kehamilan 27 minggu kepala belum masuk PAP.

b Pergerakan janin lebih terasa sebelah kanan dan merupakan bagian terkecil janin.

c Punggung merupakan tahanan lebih kuat dan lebar dibandingkan bagian kecil janin.

3. Janin hidup tunggal intra uteri

Dasar/data pendukung

DS : Ibu mengatakan pergerakan janin kuat dan mengeluh sakit.

DO : palpasi Leopold I TFU : 31 cm, isi fundus uteri bokong, Leopold II Puka, DJJ 144x/i, Leopold III

: Kepala.

Analisis dan interpretasi data :

a Tidak adanya rasa nyeri saat palpasi menunjukkkan kehamilan intra uterin.

b Palpasi teraba yakni 1 bokong dan 1 kepala berarti janin tunggal.

c DJJ terdengar jelas dan kuat menggunakan doppler.

4. Keadaan ibu baik

Keadaan janin baik

Dasar/data pendukung

DO : Vital Sign

TD : 110/70 mmHg

HR : 70 x / i

RR : 16 x / i

T : 36,50C

DJJ : 135 x/i

Analisis dan interpretasi data :

- TTV yang berada dalam batas normal merupakan indicator keadaan umum ibu baik.
41
- DJJ secara normal diatur oleh system saraf simpatis dan parasimpatis berdasarkan

respon barorespon dengan kisaran normal 120-160x/menit.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL

Pada Langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial berdasarkan

rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi.Langkah ini membutuhkanantisipasi

bila memungkinkan dilakukan pencegahan sambil mengawasi pasien bidan bersiap-siap bila

masalah potensial benar-benar terjadi.Contoh untuk mengidentifikasi diagnosa potensial dan

masalah potensial berdasarkan diagnosa dan masalah yang sudah teridentifikasi.Pada kehamilan

normal diagnosa potensial dan masalah potensial tidak ada. (Mufdillah,2016).

Pada kasus ini tidak ada yang menunjukan terjadikan diagnosa masalah potensial karena

ini kehamilan normal. Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan

peraktek.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN TINDAKAN SEGERA

1. Menghadirkan seseorang yang dapat memberikan dukungan

2. Menganjurkan ibu untuk BAK.

3. Mengajari anggota keluarga untuk melakukan pemeriksaan hb, glukosa,dan protein urine.

4. Memberi cairan dan nutrisi.

5. Memberi dukungan emosional.

Tidak ada

I. V. PERENCANAAN

Tanggal : 12 Februari 2022 Pukul : 15.00 WIB

Tujuan :

42
a. Tidak terjadi gawat janin

b. Tidak terjadi perdarahan

c. Tidak ada kontraksi uterus

Kriteria keberhasilan :

1. Keadaan janin baik, tidak ada gawat janin.

DJJ : 144 x/i

Kuat dan teratur

Tanggal 12-02-2022

a. Beritahu pada ibu hasil pemeriksaan

Rasional : hasil pemeriksaan ibu dalam batas normal.

b. Pesiapan alat partus

Rasional : menyiapkan alat partus dapat mendukung kelancaran

c. Beritahu pada keluarga ibu untuk memberi dukungan moril

Rasional : dukungan moril diberikan agar ibu tidak merasa cemas saat menghadapi proses

persalinan

d. Berikan asuhan sayang ibu saat persalinan berlangsung

Rasional : memberikan rasa nyaman saat proses persalinan berlangsung

e. Beritahu pada ibu untuk berkemih sesering mungkin.

Rasional : berkemih sesering mungkin dilakukan agar kandung kemih kosong

II. VI.PELAKSANAAN

Tanggal : 12 Februari 2022 Pukul : 14.45 WIB

a. Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan

Hasil :

43
TD : 110/70 mmHg

HR : 70 x/i

RR : 16 x/i

T : 36,70 C

b. Menyiapkan alat partus

Hasil : peralatan sudah siap

c. Memberitahu pada keluarga ibu untuk memberikan dukungan moril

Hasil :

- Mendampingi ibu agar merasa nyaman

- Menawarkan minum,dan memijat ibu.

d. Memberikan asuhan sayang ibu

Hasil : ibu merasa aman pada saat proses pemeriksaan glukosa dan protein urin

e. Memberitahu pada ibu untuk berkemih sesering mungkin

Hasil : kandung kemih kosong

VII. EVALUASI

Pada tanggal : 28 Juli 2021 Pukul : 16.30 WIB

a. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

b. Alat partus sudah disiapkan

c. Ibu sudah mendapatkan dukungan moril dari keluarga

d. Ibu mendapatkan asuhan sayang ibu

e. Ibu mengatakan sudah berkemih sesering mungkin

44
45
BAB 4

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis mencoba menyajikan pembahasan dengan membandingkan antara
teori dengan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada masa kehamilan trimester III yang
diterapkan pada Ny.“N” di Klinik Pratama Niar.

Berdasarkan asuhan yang sudah penulis lakukan kepada Ny. N sejakkunjungan pertama
masa hamil trimester III sampai dengan kunjunganketiga di Puskesmas Pulo Brayan didapatkan
hasil sebagai berikut:

4.1 Kunjungan Kehamilan I

Dari pengkajian yang penulis lakukan Ny.N sudah melakukan pemeriksaan ANC
sebanyak 4 kali, yaitu TM I 2 kali, TM II 1 kali dan TM III 1 kali. Ibu mengalami
ketidaknyamanan pada daerah genetalia yaitu berupa gatal di daerah genetalia, hal ini di
sebabkan karena pakaian dalam yang lembab dan kurangnya menjaga kebersihan daerah
genetalia.

Untuk menghindari resiko agar daerah genetalia ibu tidak terjadi penyakit yang di sebabkan oleh
pertumbuhan bakteri maka dilakukan penanganan masalah rasa gatal daerah genetalia pada Ny.N
yaitu dengan memberikan penkes pada ibu tentang pentingnya menjaga kebersiha pada daerah
genetalia yaitu mulai dari memberikan perhatian pada pemakaian pakaian dalam yang longgar
dan tidak lembab.

Asuhan kehamilan yang diberikan pada Ny.N sudah memenuhi standar 10T. Dimana
pada asuhan kehamilan yang diberikan pada ibu di di Klinik Pratama Niar dilakukan sesuai
dengan standar, yakni Asuhan kehamilan standar 10T menurut (Nurjasmi, 2016) adalah sebagai
berikut :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2. Ukur LILA/status gizi

3. Ukur tekanan darah

4. Ukur tinggi fundus

5. Tentukan presentasi janin dan djj

6. Pemberian imunisasi tetanus toksoid lengkap

7. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

46
8. Tes laboraturium

9. Tatalaksana kasus

10. Temu wicara

Hasil pemeriksaan TFU Ny. Y pada kunjungan ANC pertama di Trimester III di
kunjungan pertama dengan menggunakan jari adalah pertengahan pusat-px dan bila diukur
dengan menggunakan pita cm hasilnya 22 cm. Berdasarkan hasil pengukuran TFU baik dengan
menggunakan jari ataupun pita cm, maka TFU Ny. Y adalah normal dan sesuai dengan usia
kehamilan.

Kadar hemoglobin merupakan zat dalam darah yang berperan penting dalam tubuh
manusia, sehingga sangat penting untuk menjaga kadar hemoglobin terutama pada ibu hamil,
karena apabila ibu hamil mengalami kekurangan kadar hemoglobin atau yang disebut dengan
anemia akan memberikan dampak buruk bagi ibu dan janin serta dapat membahayakan nyawa
ibu dan janin karena mengakibatkan perdarahann postpartum dan persalinan prematur. Dikatakan
anemia apabila kadar hemoglobin pada ibu kurang dari 11g/dl (Proverawati, 2009). Pada
kunjungan pertama Trimester III kadar hemoglobin ibu adalah 11 g/dl%, ini merupakan keadaan
normal, ibu di beri penkes agar dapat meningkatkan kadar Hb yaitu dengan mengkonsumsi tablet
Fe yang di berikan serta mengkonsumsi makanan yang bergizi.

Ibu mengalami kenaikan berat badan dari sebelum hamil ini terlihat pada pemeriksaan
awal kehamilan trimester III dimana berat badan ibu naik sebesar 7 Kg yaitu dari 38 kg berat
badan sebelum hamil dan menjadi 45 kg.

4.2 Kunjungan Kehamilan II

Hasil yang diperoleh pada kunjungan berikutnya setelah di berikan penkes tentang
pentingnya menjaga personal hygene, terutama daerah genetalia pada Ny.N dengan keluhan gatal
daerah genetalia mengatakan keluhan tidak lagi di rasakan, ibu mengatakan bahwa ia mengikuti
anjuran yang di berikan, dan sering mengganti pakaian dalam setelah buang air kecil dan tidak
lembab.

Penanganan yang dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan pada kehamilan seperti


kurangnya kepedulian terhadap personal hygene maka ibu hamil di berikan penkes tentang
kebutuhan fisik ibu hamil akan personal hygene. Dimana personal hygene ini berkaitan dengan
perubahan sistem pada tubuh ibu hamil, selama kehamilan PH vagina menjadi asam berubah dari
4-3 menjadi 5-6,5 akibatnya vagina mudah terkena infeksi. Stimulus estrogen menyebabkan
adanya flour albus ( keputihan) dan peningkatan vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita
hamil sering berkeringat sehingga (Rukiyah, 2013).

Penanganan yang dilakukan untuk menghindari resiko komplikasi dan ketidaknyamanan


pada kehamilan dan persalinan setiap ibu hamil dianjurkan melakukan kunjungan antenatal

47
komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami
atau anggota keluarga ( Kemenkes RI, 2013).

untuk usia kehamilan 27 minggu dan 2 jari di bawah px dan kunjungan kedua 31 cm bila
diukur menggunakan pita cm. Untuk pemeriksaan kadar hemoglobin didapatkan hasil bahwa
kadar hemoglobin ibu meningkat yaitu dari 10 g/dl pada kunjungan pertama dan meningkat
menjadi 11 g/dl pada kunjungan kedua. Penambahan berat badan juga terjadi pada ibu yaitu
sebanyak 2kg dari pemeriksaan sebelumnya yaitu 38 kg menjadi 40 kg pada kunjungan
kehamilan ke 2.

4.3 Kunjungan Kehamilan ke III

Pada kunjungan ke 3 ibu sudah melakukan kunjungan sebanyak 6 kali yaitu TM I 2 kali,
TM II 1 kali dan TM III 3 kali, menurut asumsi penuli bahwa kunjungan kehamilan yang
dilakukan Ny.N dari awal kehamilan nya sampai menjelang persalinan sudah memenuhi standart
kunjungan kehamilan yang di jelaskan pada paragraf di bawah ini. Dan faktor yang mendukung
ibu sering melakukan pemeriksaan adalah karena keluarga yang mendukung kehamilan nya serta
suami yang sering memberi support pada ibu.

Setiap ibu hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif
yang berkualitas minimal 4 kali yaitu minimal 1 kali pada trimester pertama (sebelum usia
kehamilan 14 minggu), minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14-28 minggu) dan
minimal 2 kali pada trimester ketiga (28-36 minggu dan setelah 36 minggu usia kehamilan)
termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami atau anggota keluarga. Kunjungan pertama
ANC sangat dianjurkan pada usia kehamilan 8-12 minggu (Kemenkes RI, 2015).

Tinggi fundus uteri pada pemeriksaan kehamilan di kunjungan ke 3 untuk usia kehamilan
27 minggu adalah 2 jari di bawah px. Selanjutnya bila diukur dengan menggunakan pita cm
hasilnya 31 cm . Pengukuran TFU dengan mengunakan pita cm di usia kehamilan 27 minggu
berkisar31 cm (Mochtar, 2013). Berdasarkan hasil pengukuran TFU baik dengan menggunakan
jari ataupun pita cm, maka TFU Ny. N adalah normal dan sesuai dengan usia kehamilan. Ibu
juga mengalami penambahan berat badan, hal ini dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik yang
dilakukan pada kunjungan kehamilan ke 3 yaitu dari 40 kg pada kunjungan ke 2 menjadi 45 kg
pada kunjungan ke 3.

Pertamabahan berat badan yang terjadi pada ibu selama kehamilan adalah dalam batas normal
yaitu 10 kg selama kehamilan dimana berat badan wanita hamil akan mengalami kenaikan
sekitar 6,5-16,5 Kg. Kenaikan berat badan pada wanita hamil disebabkan oleh janin, plasenta, air
ketuban, uterus, payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air, Kebutuhan
peningkatan berat badan untuk setiap wanita berbeda beda. Faktor yang mempengaruhi besarnya
kebutuhan berat badan di tentukan oleh tinggi badan dan berat badan apakah wanita tersebut
memilki berat badan normal, Wanita yang kategori rendah peningkatan berat badan idealnya saat
hamil adalah 12,5-18 Kg, sedangkan wanita dangan kategori sedang kenaikan berat badan

48
idealnya adalah 11,5-16 kg dan untuk kategori 7-11,5 kg. Kenaikan berat badan ibu di anjurkan
1-2,5 kg pada trimester pertama dan selanjutnya rata-rata 0,5 kg setiap minggu sampai

akhir kehamilan (Rukiah, 2013).

49
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan kebidanan secara sesuai dengan standar pada Ny. N mulai dari
kunjungan pertama kehamilan hingga kunjungan ketiga di dapat kesimpulan sebagai berikut :

Telah di lakukan asuhan kebiddanan kehamilan pada Ny.N dengan kehamilan trimester III.
Kunjungan yang dilakukan Ny. N selama kehamilan adalah sebnayak 5 kali dan sudah
memenuhi standar minimal kunjungan kehamilan, dimana setiap wanita hamil wajib melakukan
pemeriksaan kehamilan di pelayanan fasilitas kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan.
Dalam pelaksanaan pemberian asuhan kebidanan masa kehamilan yang dilakukan telah
memenuhi standar asuhan kehamilan 10 T. dan setiap asuhan kehamilan yang telah di lakukan
pada Ny.N di lampirkan dalam dokumentasi kebidanan. Pada masalah serta keluhan yang
dirasakan oleh Ny. N sudah teratasi dan Ny. N tidak mengalami keluhan lagi, hal ini di
karenakan ibu yang rutin memeriksakan kehamilannya serta merespon baik saran yang diberikan
oleh bidan dalam penanganan masalah.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Klinik Pratama Niar

Untuk selalu memberikan pelayanan yang berkualitas dan sesuai standar serta dalam
memberikan pelayanan kebidanan agar tercapainya pembangunan dan peningkatan derajat
kesehatan di masyarakat.

5.2.1 Bagi Klien

Diharapkan kepada pasien untuk memanfaatkan Buku KIA untuk memantau


perkembangan dan jadwal kunjungan imunisasi, serta sebagai sumber informasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan.

5.2.2 Bagi Jurusan Kebidanan Haji Medan

Diharapkan kepada pimpinan Universitas Haji Medan khususnya jurusan Kebidanan


Medan untuk menyediakan sumber referensi buku yang lebih banyak lagi di perpustakaan
Kebidanan Medan untuk menunjang penyusunan LTA, sehingga penyusunan LTA di tahun
depan berjalan lebih baik.

50
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk.2015. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Dinas Kesehatan Sumatera Utara. 2014. Profil Kesehatan Sumatera Utara 2014.
https://www.google.co.id/www.depkes.go.idPROFIL_KES_PROVINSI_20
14%2F02_Sumut_2014.pdf (diunduh 16 Januari 2017). Hutaean S, 2013. Perawatan Antenatal.
Jakarta: Salemba Medika.

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Ibu.

_______.2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak Continium of Carelife Cycle. Jakarta:
Pusdinakes.

_______.2015. Profil Kesehatan Indonesia.


http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan- indonesia/profil-
kesehatan-Indonesia-2015.pdf (diunduh pada tanggal 15 Februari 2015).

Kuswanti I. dan fitria M, 2014. Askeb II Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurjasmi, dkk, 2016. Midwifery update. Jakarta : PP IBI.

Purwoastuti, E. dan Elisabeth, S. W. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir, Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Rohani, Reni. S, dan Marisah, 2013. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta:
Salemba Medika.

Romauli, S. 2015. Buku Ajar Askeb I:Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Rukiyah, A.Y. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : TIM.

Saleha, S. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

Sari, E.P dan Kurnia.D.R 2014. Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal care). Jakarta:
TIM.

_______, 2014. Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal care). Jakarta: TIM.

Setiyaningrum. E. dan Zulfa. B. A, 2014. Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan


Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media

51
Saifuddin. 2013. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

Sodikin. 2009. Buku Saku Perawatan Tali Pusat. Jakarta : EGC

Walyani, E. 2015. Asuhan Kebidanan Persalinan dan bayi baru lahir. Yogyakarta:
Pustaka baru.

_______, 2015. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.


Yogyakarta: Pustaka ba

52

Anda mungkin juga menyukai