Disusun Oleh:
LUTHFIYAH SAFIRA DEPARI
NIM: 2015302014
TAHUN 2022
Oleh:
LUTHFIYAH SAFIRA DEPARI
2015302014
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing PKK
Mengetahui
Kepala Program Studi STR Kebidanan
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimah kasih
Ketua Universitas dan seluruh civitas akademik Universitas Haji Sumatera Utara.
Pimpinan Klinik Pratama Niar yang telat memberikan ijin kepada penulis dalam
Ibu Maya Sari, SST., M.Kes Sebagai Dosen Pembimbing Institusi yang
telah meluangkan waktu dan tenaga dalam memberikan masukan dan arahan
Penulis
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR LAMPIRAN vi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2IdentifikasiMasalah 6
1.3TujuanPenyusunan 6
1.3.1TujuanUmum 6
1.3.2Tujuankhusus 7
1.4Manfaat 7
1.4.1TempatPenelitian 7
1.4.2InstitusiPendidikan 7
1.4.3PenelitiSelanjutnya 8
BAB2TINJAUANPUSTAKA 9
2.1 Kehamilan 9
2.1.1 Definisi 9
2.1.2 Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil 16
2.1.3 Etiologi pada kehamilan 21
2.1.4 Patofisiologi pada kehamilan 21
2.1.5Manifestasi klinis 22
2.1.6 Pemeriksaan Diagnostik 22
2.2 Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut 7 Langkah varney 22
2.2.1PengkajianData 23
2.2.2InterpretasiData 30
2.2.3IdentifikasiDiagnosaAtauMasalahPotensial 30
2.2.4IdentifikasiKebutuhan/Tindakansegera 30
2.2.5Rencana Asuhan 30
2.2.6Pelaksanaan 31
2.2.7Evaluasi 31
BAB3TINJAUANKASUS 32
3.1Format Pengkajian 32
3.2 Interprestasi data 40
3.3Identifikasi diagnosa/ masalah potensial 42
3.4Identifikasi kebutuhan yang memerlukan tindakan segera 42
3.5Rencana Asuhan 42
2
3.6Pelaksanaan 43
3.7 Evaluasi 44
BAB4PEMBAHASAN 46
4.1Kunjungan kehamilan 1 46
4.2 Kujungan kehamilan 2 47
4.3 Kujungan kehamilan 3 48
BAB5KESIMPULANDANSARAN 50
5.1Kesimpulan 50
5.2Saran 50
5.2.1Bagi klinik pratama niar 50
5.2.2Bagi klien 50
5.2.3Bagi jurusan kebidanan haji medan 50
DAFTARPUSTAKA 51
3
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
AKI adalah angka kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan
nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya
dan bukan karena sebab lain di setiap 100.000 KH. Setiap hari pada tahun 2015,
sekitar 830 perempuan meninggal karena komplikasi kehamilan dan persalinan.
Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2015, AKI secara global
sebesar 216 per 100.000 Kelahiran Hidup. Sustainable Development Goals
(SDGs) atau (tujuan pembangunan berkelanjutan) merupakan agenda global
menggantikan Millenium Development Goals (MDGs) yang berakhir tahun 2015.
Mulai tahun 2016, SDGs aktif secara resmi sampai tahun 2030 dan mempunyai 17
tujuan. Salah satu dari tujuan itu berkaitan dengan kesehatan yaitu pada tujuan ke-
3 yang berisi menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi
semua orang di segala usia. Tujuan ke -3 ini terdiri 13 indikator pencapaian, pada
poin pertama dan kedua membahas tentang Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB). Dibawah naungan SDGs, negara – negara sepakat
untuk mengurangi AKI hingga 70 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan
mengurangi angka kematian neonatal hingga 12 per 1.000 KH serta angka
kematian balita 25 per 1.000 KH (Kemenkes, 2015).
Penyebab kematian ibu dibagi menjadi dua yaitu penyebab langsung dan
tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu didominasi oleh Hipertensi
Dalam Kehamilan (HDK) (32%), komplikasi puerperium (31%), perdarahan
postpartum (20%), perdarahan antepartum (3%), lain – lain (7%), abortus (4%,)
kelainan amnion (2%), partus lama (1%) sedangkan penyebab tidak langsung
adalah masih banyaknya kasus 3T yaitu terlambat mengambil keputusan,
terlambat ke tempat rujukan serta terlambat menerima pertolongan di tempat
rujukan dan 4T yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak
(Kemenkes, 2015).
4
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan rutin
ibu hamil untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk memberikan
informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan persalinan. Setiap ibu hamil sangat
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang berkualitas
minimal 4 kali yaitu minimal 1 kali pada trimester pertama (sebelum usia
kehamilan 14 minggu), minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14-
28 minggu) dan minimal 2 kali pada trimester ketiga (28-36 minggu dan setelah
36 minggu usia kehamilan) termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami atau
anggota keluarga. Kunjungan pertama ANC sangat dianjurkan pada usia
kehamilan 8-12 minggu (Kemenkes RI, 2015).
5
transportasi, sedangkan pada level keluarga dan lingkungan dapat
mengidentifikasi pendonor darah. Seorang wanita yang telah mempersiapkan
keenam unsur kesiapan persalinan yang telah di jelaskan WHO dikategorikan siap
dan sebaliknya bila mempersiapkan kurang dari keenam unsur kesiapan persalinan
dikategorikan tidak siap. Salah satu faktor yang mendorong kesiapan persalinan
adalah kunjungan ANC. Terdapat proporsi kesiapan yang lebih tinggi pada wanita
yang melakukan kunjungan ANC 4 kali atau lebih dibandingkan yang melakukan
kunjungan ANC kurang dari 4 kali. Selain bertujuan untuk mempersiapkan
persalinan salah satu alasan penting ibu hamil harus mendapatkan pelayanan ANC
adalah untuk membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan
(Saifuddin, 2013).
yaitu : Asuhan Kebidanan Ibu kehamila Pada Ny. N Di Klinik Pratama Niar tahun
2021/2022..
secara optimal baik mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan,
6
1. Melakukan Pengumpulan Data pada Manajemen Asuhan
Kebidanan Ibu kehamilan pada Ny. N Di klinik Pratama Niar Tahun 2021.
2. Menyusun Interpretasi Data pada Manajemen Asuhan
Kebidanan Ibu Kehamilan pada Ny. N Di klinik Pratama Niar Tahun
2021.
3. Menyusun Antisipasi Diagnosa Masalah Potensial pada
Manajemen Asuhan Kebidanan Ibu kehamilan pada Ny. N Di klinik
Pratama Niar Tahun 2021.
4. Menyusun Identifikasi Kebutuhan/Tindakan Segera/Kolaborasi
pada Manajemen Asuhan Kebidanan Ibu Kehamilan pada Ny. N Di klinik
Pratama Niar Tahun 2021.
5. Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Manajemen Asuhan
Kebidanan Ibu Kehamilan pada Ny. N Di klinik Pratama Niar Tahun
2021.
6. Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Manajemen Asuhan
Kebidanan Ibu Kehamilan pada Ny. N Di klinik Pratama Niar Tahun
2021.
7. Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan pada Manajemen
Asuhan Kebidanan Ibu Kehamilan pada Ny. N Di klinik Pratama Niar
Tahun 2021.
1.4. Manfaat Penulisan
7
dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dan menjadi bahan bacaan khusunya
pada asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal bagi mahasiswa Universias Haji
Sumatera Utara.
ilmu tentang asuhan kebidanan Ibu Bersalin Normal. Dapat menjadi pedoman
bagi apapun yang akan di kerjakan nantinya khusnya yang bersangkutan dengan
kasus tersebut untuk peneliti selanjutnya dan dapat merumuskan penelitian yang
8
BAB II
2.1 Kehamilan
2.1.1 Definisi
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba,
2014). Kehamilan didefenisikan mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari Hari Pertama
Haid Terakhir (HPHT). Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester pertama
dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, trimester kedua dari 13-28 minggu dan
trimester ketiga dari 29-42 minggu (Rukiah, 2013).
Menurut Rukiah (2013), perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil adalah
sebagai berikut:
1. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya
meningkat. Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus smenjadi 1000 gram (berat uterus
normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Ketika usia kehamilan sudah aterm
dan pertumbuhan janin normal, maka pada kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri (TFU) 25
cm, pada 32 minggu 27 cm, pada 36 minggu 30 cm, pada kehamilan 40 minggu TFU turun
kembali dan terletak 3 jari dibawah Prosessus Xyfoideus (PX).
2. Serviks Uteri
Serviks mengalami perubahan yang ditentukan sebulan setelah konsepsi perubahan itu
meliputi perubahan kekenyalan yaitu serviks menjadi lunak (tanda goodel), pembuluh darah
meningkat, lendir menutupi ostium uteri serviks sehingga menjadi lebih mengkilap.
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis servikalis setinggi ostium
interna bersama-sama istmus uteri. Segmen bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan menjadi
lunak serta berdilatasi selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga memungkinkan
9
segmen tersebut menampung janin. Serviks bagian bawah baru menipis dan menegang setelah
persalinan terjadi.
4. Kontraksi Braxton-Hikcs
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri di sepanjang
kehamilan. Kontraksi ini barang kali membantu sirkulasi darah dalam plasenta.
Vagina dan serviks akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (livide)
disebut tanda Chadwick. Vagina membiru karena pelebaran pembuluh darah.
6. Mammae
7. Sistem Endokrin
Perubahan endokrin, sekresi kelenjar hipofisis umumnya menurun dan penurunan ini
selanjutnya akan meningkatkan sekresi kelenjar endokrin (khususnya kelenjar tiroid, paratiroid,
dan adrenal). Kadar hormon hipofise, prolaktin meningkat secara berangsur-angsur menjelang
akhir kehamilan, namun fungsi prolaktin dalam memicu laktasi disurpresi sampai plasenta
dilahirkan dan kadar esterogen menurun.
8. Sistem Kekebalan
9. Sistem Respirasi
10
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP (Pintu Atas Panggul), keluhan
sering kencing timbul karena kandung kencing mulai tertekan. Pada ginjal seorang wanita hamil
bertambah besar, misalnya menemukan bahwa ginjal 1,5 cm lebih panjang selama masa nifas
awal dari pada yang diukur 6 bulan kemudian. Kecepatan fitrasi glomerulus dan aliran plasma
ginjal bertambah pada awal kehamilan, pada awal trimester kedua sebanyak 50 persen,
mekanisme tepat untuk meningkatnya hal-hal ini pada kehamilan belum diketahui.
Di mulut, gusi menjadi lunak, akibat retensi cairan intraseluler yang disebabkan oleh
progesteron. Sfingter esopagus bawah relaksasi, sehingga dapat terjadi regorgitasi isi lambung
yang menyebabkan rasa terbakar di dada. Sekresi isi lambung berkurang dan makanan lebih lama
berada di lambung. Otot-otot usus relaksi disertai dengan penurunan motilitas. Hal ini
memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, sehingga menyebabkan onstipasi yang
merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.
Perubahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita hamil menyebabkan
postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok, peningkatan distensi abdomen yang
membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut, dan peningkatan berat badan
pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (realignment) kurvatura spinalis. Pusat
gravitasi wanita bergeser ke depan.
Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode
ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya sebagai mahkluk yang terpisah sehingga ia tidak
sabar menanti kehadiran sang bayi. Perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan pun,
membuatnya berjaga- jaga dan memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala persalinan
muncul (Rukiah, 2013).
Ibu akan merasa khawatir karena di masa ini terjadi perubahan peran (persiapan ibu
untuk menjadi orang tua). Selain khawatir karena perubahan peran, ibu juga dikhawatir dengan
kesehatan bayinya. Ibu khawatir jika bayinya lahir cacat (tidak normal). Akan tetapi, kesibukan
dalam mempersiapkan kelahiran bayinya dapat mengurangi rasa sakit ini. Hasrat seksual tidak
seperti pada trimester sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan bentuk perut yang
semakin membesar dan adanya perasaan khawatir terjadi sesuatu terhadap dirinya.
(Hutahaean,2013).
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak
ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Di samping itu ibu mulai merasa sedih karena akan
berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada
11
trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan (Dewi,
2011).
1. Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini
disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya rahim. Kebutuhan meningkat 20 %.
Ibu hamil sebaiknya tidak berada di tempat- tempat yang terlalu ramai dan penuh sesak karena
akan mengurangi masukan oksigen.
2. Nutrisi
Pada trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan 300 kkal/hari atau sama
dengan mengonsumsi tambahan makanan 100 gr daging atau minum 2 gelas susu. Nutrisi ini
berkaitan dengan pemenuhan kalori yang digunakan oleh tubuh sebagai pengelola. Selain itu ibu
hamil juga perlu mengonsumsi tambahan vitamin dan tablet Fe sebanyak 90 tablet selama
kehamilan yang berguna untuk mencegah anemia defisiensi besi, meningkatkan jumlah sel darah
merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Makanan sehari-hari yang dapat
dikonsusmsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu adalah makanan yang mengandung
karbohidrat, asam folat, protein, zat besi, kalsium, vitamin, semua sumber nutrisi ini dapat
diperoleh dengan mengonsumsi nasi secukupnya, sayuran hijau, buah- buahan, daging ayam,
ikan, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
3. Personal Hygiene
Personal Hygiene penting untuk dijaga oleh seorang ibu hamil karena bila tidak dijaga
akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil sebaiknya mandi, menggosok gigi dan
mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari, menjaga kebersihan alat genitalia dan pakaian
dalam dan menjaga kebersihan payudara.
4. Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada trimester I dan III untuk memenuhi
kebutuhan rasa nyaman ibu, sebaiknya memperbanyak intake di siang hari dan menguranginya di
malam hari dan mengganti pakaian dalam setiap terasa lembab, dan bila selesai buang air
ceboklah dengan baik.
5. Pakaian
Baju hamil yang praktis selama enam bulan kehamilan mengenakan baju biasa yang
longgar, pilihlah bahan yang tidak panas dan mudah menyerap keringat, bagian dada harus
12
longgar karena payudara akan membesar, bagian pinggang harus longgar kalau perlu terdapat tali
untuk menyesuaikan perut yang terus membesar. Bra disiapkan paling sedikit dua buah dengan
bukaan di depan untuk memudahkan menyusui, sepatu kenakan yang rata bukan bertumit.
6. Seksual
Ibu hamil dapat tetap melakukan hubungan seksual dengan suaminya sepanjang
hubungan seksual tersebut tidak menganggu kehamilan. Bila hendak melakukan hubungan
seksual sebaiknya gunakan kondom karena prostaglandin yang terdapat dalam semen bisa
menyebabkan kontraksi.
7. Istirahat/Tidur
Ibu hamil hendaknya tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 1 jam. Posisi tidur untuk ibu
hamil dianjurkan dalam posisi miring ke kiri, letakkan beberapa bantal untuk menyangga. Pada
ibu hamil sebaiknya banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau tidur,
walau bukan benar-benar tidur hanya baringkan badan untuk memperbaiki sirkulasi darah dan
jangan bekerja terlalu lelah.
8. Senam Hamil
Ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti senam hamil sesuai dengan kondisi ibu, senam
ringan yang dapat dilakukan ibu adalah jalan pagi, sambil menghirup udara segar dan sebelum
maupun sesudah melakukan senam ibu harus minum yang cukup.
Menurut Romauli (2014), ada beberapa ketidaknyamanan yang sering dialami ibu hamil
trimester ketiga yaitu:
Peningkatan frekuensi berkemih sering dialami ibu hamil trimester ketiga .Uterus yang
membesar atau bagian presentasi uterus juga mengambil ruang di dalam rongga panggul
sehingga ruang untuk distensi kandung kemih lebih kecil sebelum wanita tersebut merasa perlu
berkemih. Satu- satunya metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi berkemih ini
adalah menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi dan mengurangi asupan cairan sebelum tidur
malam sehingga wanita tidak perlu bolak-balik ke kamar mandi saat mencoba tidur.
Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervikal sebagai akibat dari peningkatan
kadar estrogen. Cara mencegah dengan memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih
kuat daya serapnya bukan nilon, menghindari pencucian vagina dengan sabun yang terlalu keras
atau PH-nya basa dan mencuci vagina dengan sabun dari arah depan ke belakang. Tanda bahaya
13
yang harus diwaspadai dapat dilihat dari banyaknya keluar cairan atau baunya menyengat atau
berwarna kuning/abu-abu (seperti penyakit kelamin servicitis, vaginitis).
Nyeri ulu hati merupakan ketidaknyamanan yang mulai timbul menjelang akhir trimester
kedua dan bertahan hingga trimester ketiga. Saran yang dapat diberikan adalah :
a. Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung menjadi terlalu
penuh.
b. Hindari makanan berlemak, makanan dingin, pedas atau makanan lain yang dapat
mengganggu pencernaan.
4. Konstipasi
Wanita yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat mengalami konstipasi saat
kehamilan trimester ketiga. Salah satu efek samping dari penggunaan zat besi adalah konstipasi.
Saran yang dapat diberikan adalah :
b. Minum air hangat saat bangun dari tempat tidur untuk menstimulasi peristaltis.
Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami pada trimester ketiga.
Selama periode ini, uterus telah mengalami pembesaran hingga terjadi penekanan diafragma. Hal
ini menimbulkan perasaan atau kesadaran tentang kesulitan bernafas. Saran yang dapat diberikan
adalah :
a. Anjurkan ibu berdiri dan meregangkan lengannya diatas kepala secara berkala
b. Anjurkan ibu untuk melakukan peregangan yang sama di tempat tidur seperti
c. Jelaskan alasan terjadinya sesak nafas, redakan kecemasan dan ketakutan ibu
1. Perdarahan Pervaginam
14
Perdarahan antepartum atau perdarahan pada pada kehamilan lanjut adalah perdarahan
pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan. Pada kehamilan lanjut,
perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu,
disertai dengan rasa nyeri (Pantiawati, 2015).
a. Plasenta Previa
b. Solusio Plasenta
Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal plasenta terlepas setelah
anak lahir. Tanda dan gejalanya terjadinya perdarahan namun terkadang darah tidak keluar,
terkumpul di belakang plasenta. (perdarahan tersembunyi/perdarahan kedalam). Perdarahan
disertai nyeri, nyeri abdomenpada saat dipegang, palpasi sulit dilakukan, fundus uteri makin
lama makin naik dan denyut jantung bayi biasanya tidak ada.
Sakit kepala sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Kadang- kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia.
3. Penglihatan Kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan.
Tanda dan gejalanya adalah pandangan kabur dan berbayang dan perubahan penglihatan ini
mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin menandakan pre eklampsia.
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan,
tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan
pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklampsia.
15
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina normalnya terjadi pada trimester ketiga
namun ketuban dinyatakan pecah dini (KPD) jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum kehamilan 37 minggu)
maupun pada kehamilan aterm. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal
kala persalinan, bisa juga belum pecah saat mengedan.
Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa
ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah.
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik.
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat
1. Sistem Reproduksi
1). Trimester I
Pengaruh hormon estrogen ,vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah
sehingga nampak semakin merah dan kebiruan .Hormon kehamilan mempersiapkan vagina
supaya distensi selama persalinan dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal.Sel-sel vagina
yang glikogen terjadi akibat stimulasi estrogen .Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi
asam .Peningkatan pH membuat wanita hamil lebih rentang terhadap infeksi vagina ,khususnya
jamur . (Suryati ,hal 73 ,2011)
2). Trimester II
Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi
mengakibatkan pembuluh – pembuluh darah alat genetalia membesar.Hal ini dapat di mengerti
karena ogsigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut meningkat .(Sruyati,hal 76,2011)
3).Trimester III
16
mengendornya jaringan ikat . Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding
vagina (Marmi,2011)
b. Serviks Uteri
1).Trimester I
Pada trimester pertama kehamilan ,berkas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus .Hal
ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan. (Suryati ,hal 74 ,2011)
2).Trimester II
Konsistensi serviks lunak dan kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak .(Suryati,hal 77 ,2011)
3).Trimester III
Pada saat kehamilan mendekati aterm ,terjadi penurunan penurunan lebih lanjut dari
konsentrasi kolagen.Proses perbaikan serviks terjadi setelah persalinan hingga siklus kehamilan
yang berikutnya akan berkurang .(Marmi ,hal 75,2011)
c. Uterus
1).Trimester I
Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah
avokad,seiring dengan perkembangan kehamilan ,daerah fundus dan korpus akan membulat dan
kan menjadi bentuk sferis pada kehamilan 12 minggu . (Suryati ,hal 75 ,2011)
2).Trimester II
Pada kehamlian cukup bulan ,ukuran uterus adalah 30X 25x 20 cm dengan kapasitas
lebih dari 4000cc .Hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin .
(Suryati,76,2011)
3).Trimester III
Pada akhir kehamilan uterus akan membesar dalam rongga pelvis dan seiring
perkembangannya uterus akan menyentung dinding abdomen .(Suryati,76,2011)
d. Ovarium
1).Trimester I
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatum berdiameter kira-
kira 3cm ,kemudingan korpus mengecil setelah plasenta terbentuk .(Marmi,h;40,2011)
17
2).Trimester II
Pada usia 16 minggu plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum
graviditatum. (Suryati ,hal 76 ,2011)
3).Trimester III
Pada trimester III korpus lateum graviditatum sudah mulai tidak berfungsi ,karena oleh
plasenta yang telah terbentuk.
2. Sistem Payudara
1).Trimester I
Payudara akan membesar dan tegang akibar hormon estrogen dan progesteron akan tetapi
belum mengeluarkan asi .Estrogen menimbulkan hipertropik sistem saluran ,sedangkan
progesteron menambah sel-sel
pada payudara.(Suryati,h;77,2011)
2).Trimester II
Pada kehamilan setelah 12 minggu dari puting susu dapat mengeluarkan cairan putih
agak jernih disebut dengan colostrum.Colostrum ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi .
(Suryati,h;79,2011)
3).Trimester III
Pada trimester III pertunbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara semakin
meningkat .(Suryati,hal:79 2011)
3. Sistem Endokrim
1).Trimester I
Perubahan besar pada sistem endokrim yang penting terjadi untuk mempertahankan
kehamilan ,pertumbuhan normal janin dan nifas .(Marmi ,2011)
2).Trimester II
3).Trimester III
Kelenjar tyroid akan mengalami pmbesaran hingga 15,0 ml pada saat persalinan akibat
dari hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi. ( Suryati ,hal 78,2011)
18
4. Sistem perkemihan
1)Trimester I
Pada awal kehamilan kandung keih tertekan sehingga sering timbul kencing.Ginjal pada
kehamilan bertambah besar panjang bertambah 1-1,5 cm ,volume renal meningkat 60ml dari 10
ml pada wanita yang tidsk hsmil.Protein urin secara normal disekresikan 200-300 mg/hari ,bila
melebihi 300 mg/hari maka harus diwaspadai terjadi komplikasi.(Marmi,hal 45,2011)
2).Trimester II
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang ,karena uterus
sudah mulai keluar dari uterus.(Marmi,2011)
3).Trimester III
Pada kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering muncul
akan timbul lagi karena kandung kemih akan tertekan kembali. (Suryati ,hal 80,2011)
5. Sistem pencernaan
1).Trimester I
Perubahan yang nyata akan terjadi pada hipersalivasi sering terjadi sebagai kompenisasi
dari mual dan muntah yang sering terjadi pada kehamilan.(Suryati,h:83,2011)
2).Trimester II
Biasanya sering terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat .
3).Trimeter III
Perut kembung juga sering terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam
rongga perut.(Suryati,hal:83,2011)
6. Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi keplasenta ,uterus
yang membesar dengan pembuluh -pembuluh yang membesar pula ,mamma dan alt-alat lain
yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan .Volume darah akan bertambah banyak
kira-kira 25 % dengan puncak kehamilan 32 minggu.( Prawiroharjo hal 96 ,2008 ).
1. Oksigen
19
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil.Berbagai
gangguan pernafasan bisa terjadi saat hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan
oksigen pada ibu hamil yang akan berpengaruh juga terhadap bayi yang di kandung .Untuk
mencegahnya ibu hamil perlu latihan nafas melalui senam hamil , tidur dengan bantal yang lebih
tinggi,makan tidak terlalu banyak.( Suryati ,2011).
2. Nutrisi
Pada ibu hamil harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi
meskipun tidak berate makanan yang mahal harganya .Gizi pada ibu hamil harus ditingkatkan
hingga 300 kalori per hari ,ibu hamil harus mengomsumsi makanan yang mengandung
protein,zat besi dan minum cukup cairan .(Sondakh hal 122,2011).
3. Personal higiene
Personal higiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri ,kebersihan badan
mengurangkan kemungkinan terjadi infeksi karena badan yang kotor banyak mengandung
kuman –kuman . Ibu hamil sangat penting menjaga kebersihan seperti cara merawat gigi,mandi
dua kali sehari ,perawatan rambut,perwatan vagina atau vulva,payudara,perawatan kuku.
(Marmi ,hal121 ,2011)
4. Pakaian
Pakaian yang dipakai ibu harus nyaman dan menyerap keringan ,mudah dicucui tanpa
sabuk dan pita yang menekan bagian perut /pergelangan tangan ,pakaian juga tidak baik terlalu
ketat dibagian leher ( Marmi ,hal 121 .2011).
5. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitanbdengan eliminasi adalah
konstipasi dan sering buang airkecil .Konstipasi yang terjadi karena adanya pengaruh hormon
progesteron.( Suryati ,hal 138 2011)
6. Seksual
7. Mobilitas
Ibu boleh melakukan aktifitas /kegiatan fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan .
8. Ketidaknyamanan
a. Trimester I
20
Mengalami ketidaknyamanan sering buang air kecil,kelelahan keputihan sering
terjadi,mengidam ,mual muntah.
b. Trimester II
c. Trimester III
Sering buang air kecil,keputihan ,nafas sesak ,pusing / sakit kepala ,sakit punggung atas
dan bawah varises pada kaki .
Etiologi dari kehamilan postterm belum diketahui secara jelas tetapi diduga berhubungan
dengan obesitas, faktor genetik, dan faktor endokrin. Hal ini didukung dengan fakta bahwa
wanita dengan indeks massa tubuh yang rendah sebaliknya akan lebih berisiko mengalami
persalinan preterm.
Patofisiologi dari kehamilan postterm belum jelas diketahui tetapi diduga berhubungan
dengan adanya peningkatan hormon corticotropin releasing hormone (CRH).
21
peningkatan hormon CRH ini menyebabkan kehamilan postterm sendiri masih belum diketahui.
[1,3]
Manifestasi oral yang berhubungan dengan faktor resiko berupa perubahan pola makan
pada ibu hamil diantaranya adalah coated tongue yang merupakan manifestasi oral karena
adanya retensi debris serta pigmen yang berasal dari makanan dan biasanya disebabkan oleh
kebiasaan diet makanan lunak serta kebersihan gigi dan mulut yang buruk.
Pemeriksaan protein urine yang dapat dilakukan pada ibu hamil merupakan salah satu jenis
pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasikan adanya preeklampsia baik ringan maupun
berat yang dapat mengarah pada keadaan eklampsia.
b. Pemeriksaan glukosa
Tujuan utama tes ini untuk mengetahui apakah wanita hamil tersebut menderita diabetes
gestasional, yakni kondisi naiknya kadar glukosa darah
c. Pemeriksaan hemoglobin
Tujuan pemeriksaan hb pada saat hamil diantaranya untuk mengetahui kadar sel darah merah
pada ibu hamil. Kadar hb normal pada saat hamil 11 gr % dan apabila hb > 11 gr % maka ibu
hamil tersebut mengalami anemia.
22
2.2.1 pengkajian
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua imformasi yang akurat dari semua yang
I. Data Subjectif
Data Subjectif adalah data yang didapat dari klien sebagai suatu pendapat terhadap data
situasi dan kejadian, informasi tersebut dapat ditentukan dari komunikasi (Nursalam, 2017).
A. Identitas / Biodata
Umur : Untuk mengetahui apakah umurnya mempunyai faktor resiko yang baik
asuhan kebidanan.
memberikan konseling.
Pekerjaan : Untuk mengetahui tarap hidup dan sosial ekonomi serta beban kerjanya.
kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama serta untuk menghubungi
ibu dan keluarganya apa bila terjadi sesuatu (Nurul Jannah, 2018; 194).
B. Anamnesa
umum dan kondisi sosial ekonomi. Pada tanggal........Pukul .... oleh....(Varney, 2017).
23
- Keluhan
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan oleh ibu. Pada proses persalinan normal,
biasanya ibu merasakan perut mules menjalar ke pinggang dan mengeluarkan bercak
- Tanda-tanda persalinan
Untuk memastikan bahwa tanda dan mulainya persalinan, kontraksi sejak kapan,
- Riwayat menstruasi
Riwayat menstruasi yang akurat diketahui untuk menetapkan tanggal perkiraan kelahiran.
Dengan demikian memungkinkan bidan untuk memprediksi tanggal lahir dan selanjutnya
Kehamilan yang disertai dengan suatu penyakit tertentu maka akan mengakibatkan
gangguan pada kehamilan itu sendiri dan mungkin apabila penyakitnya berkelanjutan
dan janinnya, dan sebaiknya hal ini ditanyakan dan diperhatikan secara khusus.
HPHT : Untuk mengetahui hari pertama haid terakhir, sehingga dapat diketahui
taksiran persalinan.
24
- Riwayat Imunisasi TT
Untuk mengetahui apakah ibu sudah cukup mendapatkan imunisasi TT. Ibu hamil
- Pergerakan Janin
Untuk mengetahui pergerakan janin pertama pada kehamilan berapa minggu, serta
Gerakan janin normal yaitu 4 x 1 jam, ada pula pendapa tyang menyatakan l x 1 jam.
Untuk mengetahui gizi ibu, pada kehamilan normal, nafsu makan bertambah, berkurang
- Pola Eliminasi
Untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pola eliminasi, pada kehamilan normal
buang air kecil > 5x sehari dan buang air besar lx sehari.
Penyakit yang bersifat genetic seperti diabetes mellitus, hipertensi, jantung, TBC, asma,
dan lain-lain yang dapat mempengaruhi kehamilan maka dari itu riwayat penyakit ini
perlu diketahui.
Riwayat ini untuk mengetahui pola kebiasaan, psikososial dan gaya hidup ibu apakah
- Aktifitas seksual
25
Data yang berkaitan dengan dengan aktifitas adalah sebagai berikut:
1. Keluhan
2. Frekuensi
Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk menegakkan diagnosa. Bidan
melakukan pengkajian data objektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Untuk menentukan keadaan ibu apakah kelihatan sakit/ tidak,
2. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : Untuk mengetahui tekanan darah pada ibu yang akan bersalin. Tekanan
darah pada ibu hamil berkisar antara 120/80 mmHg - 140/90 mmHg.
Pernafasan : Untuk mengetahui pernapasan pada ibu yang akan bersalin apakah
menit.
Nadi : Untuk mengetahui berapa banyak denyut nadi pada ibu yang ingin
bersalin apakah normal atau tidak, apakah keadaan ibu baik atau lemas,
26
Suhu : Untuk mengetahui apakah suhu badan ibu normal atau tidak, apakah ibu
3. Kepala : Rambut, mata bagian palpebra, konjungtiva dan sclera, muka, mulut, gigi
serta telinga.
4. Leher : Memeriksa ada atau tidaknya pembengkakan pada kelenjar tyroid dan
Paru-paru : Terdengar wheezing / tidak, normal : tidak ada wheezing, jika ada maka
asma. Terdengar ronchi /tidak, normal : tidak ada jika ada maka bronchitis.
putting menonjol / tidak. Palpasi apakah ada nyeri tekan atau teraba masa,
normalnya tidak.
3. Abdomen Inspeksi:
Palpasi:
a. Leopold I : Menentukan TFU dan bagian yang ada di fundus, pada ibu hamil
normal yang teraba yaitu bokong, apabila yang teraba di fundus kepala maka bayi dalam posisi
sungsang.
27
No Tinggi Fundus Uteri (cm) Umur Kehamilan Dalam Minggu
1 12 cm 12
2 16 cm 16
3 20 cm 20
4 24 cm 24
5 28 cm 28
6 32 cm 32
7 36 cm 36
8 40 cm 40
c. Leopold III : Menentukan apakah bagian terendah janin sudah masuk/ belum,
serta menentukan bagian yang ada pada perutbagian bawah. Pada kehamilan normal bagian yang
ada dibagian terbawah yaitu kepala.
28
5. Alat genitalia : periksa pengeluaran apakah cairan jernih atau tidak.Pada keadaan
normal, tidak ada rasa gatal, luka atau perdarahan. Raba daerah selangkangan apakah ada
benjolan atau tidak. Perhatikan adanya varices atau tidak. Pada kehamilan normal tidak ada
benjolan kelenjar dan tidak adanya varices, apabila terdapat varices maka menghambat
persalinan secara normal, resiko pecahnya dinding pembuluh darah saat persalinan, beresiko
terjadi pendarahan saat persalinan dan kesehatan terganggu.
Anus : Apakah ada hemorroid/ tidak, normalnya pada ibu hamil tidak ada
hemorroid.
6. Ekstremitas : Apakah ada oedema/tidak dan Apakah ada Varices / tidak. Pada
ibu hamil normal tidak terdapat varices, apabila terdapat varices maka dapat menghambat
persalinan secara normal.
Reflek patella : Kanan dan kiri diperiksa apakah ada/ tidak. Apabila refleks patella
benilai positif maka menunjukkan sistem saraf di area ekstermitas bawah baik, apabila bernilai
negatif maka kemungkinan ibu mengalami kekurangan vitamin B1.
Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb
Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai faktor resiko anemia. Hb normal > 11 gr %
pada trimester I dan III, > 10,5 gr % pada trimester II.
b. Proteinuria
c. Glukosa urine
Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai faktor resiko terhadap diabetes mellitus.
Normalnya glukosa urin (-) (Mufdillah, 2013).
29
2.2.2 Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap diagnosa atau masalah
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga ditemukan masalah atau
diagnosa yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan pengalaman wanita yang di
identifikasikan oleh bidan. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Sebagai contoh yaitu wanita
pada trimester ketiga merasa takut terhadap proses persalinan dan persalinan yang sudah tidak
dapat ditunda lagi. Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori “nomenklatur standar diagnosa”
tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan
memerlukan suatu perencanaan untuk mengurangi rasa sakit.
Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien,
bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atu masalah potensial benar-benar terjadi.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi
klien.
Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin
mengindikasikan situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan
keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya, perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah
lahir, distocia bahu, atau nilai APGAR yang rendah).
Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukan satu situasi yang memerlukan tindakan
segera sementara yang lain harus menunggu intervensi dari seorang dokter, misalnya prolaps tali
pusat. Situasi lainya bisa saja tidak merupakan kegawatan tetapi memerlukan konsultasi atau
kolaborasi dengan dokter.
30
Pada langkah ini direncanakan asuahan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-
langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau
masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi/ data dasar yang
tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang
sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari
kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya apakah diberikan penyuluhan, konseling, dan apakah merujuk klien bila ada masalah-
masalah yg berkaitan dengan sosial ekonomi,kultur atau masalah psikologis. Semua keputusan
yg dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar- benar valid
berdasarkan pengetahuan dan teori yg up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang
akan atau tidak akan dilakukan oleh klien.
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan
atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan
yang lain. Jika bidan tidak melakukanya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaanya. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta
meningkatkan mutu dari asuhan klien.
2.2.7 Evaluasi
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat
dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksananya. Ada kemungkinan bahwa
sebagian rencana tersebut telah efektif sedang sebagian belum efektif.
31
BAB III
LAPORAN KASUS
TAHUN 2022
I. DATA SUBYEKTIF
A. Identitas
B. ANAMNESA
33
Trimester III : tidak ada
B. Pola Eliminasi
- BAK : Frekuensi 5 kali/hari. Warna bening
Keluhan waktu BAK tidak ada
BAB : Frekuansi 1-2 kali/hari. Warna coklatan
Konsistensi
34
C. Aktivitas Sehari-hari :
- Pola istirahat dan tidur :siang 2-3 jam, malam 9 jam
- Seksualitas : 1 x seminggu
- Pekerjaan : Ibu rumah tangga
D. Imunisasi
TT 1 Tanggl :-
TT 2 Tanggal :-
E. Kontrasepsi yang pernah digunakan : tidak ada
5. Riwayat penyakit sistemik yang pernah ada
- Jantung : tidak ada
- Ginjal : tidak ada
- Asma / TB paru : tidak ada
- Hepatitis : tidak ada
- DM : tidak ada
- Hypertensi : tidak ada
- Epilepsi : tidak ada
- Lain-lain : tidak ada
6. Riwayat penyakit keluarga :
- Jantung : tidak ada
- Hipertensi : tidak ada
- DM : tidak ada
- Gemelli : tidak ada
- Lain-lainnya : tidak ada
7. Riwayat sosial :
- Status Perkawinan : sah
- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan :
( ) Direncakan ( )Tidak Direncanakan
(√ ¿Diterima ( )Tidak Diterima
- Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan
(√ ) Ada dukungan ( )Tidak ada dukungan
35
- Pengambilan keputusan dalam keluarga
(√ ) Suami ( )Ibu hamil ( )Mertua/orang tua
- Pola makan / minum
Makanan sehari-hari. Frekuensi: 2 kali/hari. Banyaknya 1 piring
Jenismakananyang dimakan :ikan, sayur, ayam, daging
Perubahan makanan yang dialami (ngidam, nafsu makan, dll)
Tidak suka bakso, ngidam buahan
Minum : 5 Gelas/hari
2. Pemeriksaan fisik :
- BB : 45 Kg
- TB : 152 cm
- LILA : 22 cm
- BB sebelum hamil : 38 kg
3. Tanda vital :
- TD : 110/70 mmHg
- HR : 70 x/I
- RR : 16 x/I
- Temp : 36,7 o
C
36
4. Kepala :
- Kulit kepala : (√ )Bersih ( )Tidak bersih
- Distribusi rambut : (√ )Rata ( )Tidak merata
5. Wajah :
- Oedema : ( )Ada (√ )Tidak ada
- Closma Gravidarum : ( )Ada (√ )Tidak ada
- Pucat : ( )Ada (√ )Tidak ada
6. Mata :
- Conjungtiva : merah muda
- Sklera mata : putih
- Oedema palpebra : ( )Ada (√ )Tidak ada
7. Hidung :
- Polip : ( )Ada (√ )Tidak ada
- Pengeluaran : ( )Ada, sebutkan........................................
( )Tidak ada
8. Mulut :
- Lidah : (√ )Bersih ( )Tidak bersih
- Stomatitis : ( )Ada (√ )Tidak ada
- Gigi : karang gigi : ( )Ada (√ )Tidak ada
Berlobang : ( )Ya (√ )Tidak ada
- Epulis pada gusi : ( )Ada (√ )Tidak ada
- Tonsil : ( )Meradang (√ )Tidak Meradang
- Pharynx : ( )Meradang (√ )Tidak Meradang
9. Telinga :
- Serumen : (√ )Tidak ada ( ) Ada
- Pengeluaran : (√ )Tidak ada ( ) Ada, jelaskan...........
10.Leher :
- Luka bekas operasi : (√ )Tidak ada ( )Ada, jelaskan............
- Kelenjar thyroid : ( )Membesar (√ )Tidak Membesar
- Pembuluh limfe : ( )Membesar (√ )Tidak Membesar
11.Dada :
37
- Mammae : simestris : (√ )Ya ( )Tidak
- Areola mammae : warna coklat
- Puting susu : (√ )Menonjol ( )Mendatar ( )Masuk kedalam
- Benjolan : ( )Ada (√ )Tidak ada
Pengeluaran dari puting susu :
( )Ada, sebutkan :................ (√ )Tidak ada
12. Aksila :
- Pembesaran kelenjar getah bening : ( ) Ada (√ )Tidak ada
13. Abdomen
- Pembesaran : ( )Tidak simetrris (√ )Simetris
( )Memanjang ( )Melebar
- Linea : ( √ )Nigra ( )Alba
Striae : (√ )Livide ( )Albican
- Bekas luka operasi : ( )Ada (√ )Tidak ada
- Pergerakan janin :
( )Terlihat ( )Tidak Terlihat (√ )Teraba ( )Tidak teraba
14. Pemeriksaan khusus kebidanan
- Leopold I : mencari fundus dan menentukan tinggi janin
- Leopold II : menentukan area punggung atau tulang belakang bayi
- Leopold III : untuk memastikan bagian tubuh bayi mana yang berada di bawah
rahim. apabila terasa keras maka ada kemungkinan itu merupakan area kepala bayi.
- Leopold IV : dilakukan untuk memastikan apakah kepala bayi masih di area perut
atau sudah sampai jalan lahir
- Mc Donald : TBBJ: 3 kg
- Kontraksi : ( )Ada, jelaskan......................... (√ )Tidak ada
- Tinggi fundus uteri : 31
- Bagian janin yang terdapat di fundus uteri : bagian perut atas ibu
- Bagian tegang/memapan: ( ) kiri (√ )kanan
- Bagian kecil : (√ ) kiri ( )kanan
38
- Presentasi :
- Penurunan bagian terbawah : (√) Convergent ( )Divergent
- Auskultasi :
DJJ : (√ )Ada ( )Tidak ada
Punctum maksimum :144
Frekuensi: 144 x/menit : (√)Reguler ( )Irreguler
15.Pemeriksaan panggul luar
- Distansia spinarum : 25 cm
- Distansia kristarum : 28 cm
- Conjugata eksterna : 27 cm
- Lingkar panggul luar :90 cm
16. Genitalia
Vulva
Pengeluaran : (√ )Tidak ada ( )Ada, jelaskan
- Varices : (√ )Tidak ada ( )Ada
- Kemerahan /lesi : (√ )Tidak ada ( )Ada
Perineum :
- Bekas luka/luka parut : (√ )Tidak ada ( )Ada, jelaskan
39
- Glukosa urine : +1
II. INTERPRESTASI DATA
Dx : Ibu hamil (Ny. N) usia kehamilan 27 minggu, G1P0A0, inpartu fase aktif kala 1, punggung kanan,
letak kepala belum masuk PAP, janin hidup, intra uterin. Keadaan ibu baik
Striae Livide merupakan garis-garis yang warnanya biru pada kulit, karena merupakan striae
DS : ibu mengatakan sudah tidak haid lagi semenjak 6 bulan yang lalu.
masuk PAP)
Dasar/data pendukung
DO : TFU : 31 cm,
40
Analisis dan interpretasi data :
b Pergerakan janin lebih terasa sebelah kanan dan merupakan bagian terkecil janin.
c Punggung merupakan tahanan lebih kuat dan lebar dibandingkan bagian kecil janin.
Dasar/data pendukung
DO : palpasi Leopold I TFU : 31 cm, isi fundus uteri bokong, Leopold II Puka, DJJ 144x/i, Leopold III
: Kepala.
a Tidak adanya rasa nyeri saat palpasi menunjukkkan kehamilan intra uterin.
Dasar/data pendukung
DO : Vital Sign
TD : 110/70 mmHg
HR : 70 x / i
RR : 16 x / i
T : 36,50C
- TTV yang berada dalam batas normal merupakan indicator keadaan umum ibu baik.
41
- DJJ secara normal diatur oleh system saraf simpatis dan parasimpatis berdasarkan
Pada Langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial berdasarkan
bila memungkinkan dilakukan pencegahan sambil mengawasi pasien bidan bersiap-siap bila
masalah potensial berdasarkan diagnosa dan masalah yang sudah teridentifikasi.Pada kehamilan
Pada kasus ini tidak ada yang menunjukan terjadikan diagnosa masalah potensial karena
ini kehamilan normal. Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan
peraktek.
3. Mengajari anggota keluarga untuk melakukan pemeriksaan hb, glukosa,dan protein urine.
Tidak ada
I. V. PERENCANAAN
Tujuan :
42
a. Tidak terjadi gawat janin
Kriteria keberhasilan :
Tanggal 12-02-2022
Rasional : dukungan moril diberikan agar ibu tidak merasa cemas saat menghadapi proses
persalinan
II. VI.PELAKSANAAN
Hasil :
43
TD : 110/70 mmHg
HR : 70 x/i
RR : 16 x/i
T : 36,70 C
Hasil :
Hasil : ibu merasa aman pada saat proses pemeriksaan glukosa dan protein urin
VII. EVALUASI
44
45
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis mencoba menyajikan pembahasan dengan membandingkan antara
teori dengan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada masa kehamilan trimester III yang
diterapkan pada Ny.“N” di Klinik Pratama Niar.
Berdasarkan asuhan yang sudah penulis lakukan kepada Ny. N sejakkunjungan pertama
masa hamil trimester III sampai dengan kunjunganketiga di Puskesmas Pulo Brayan didapatkan
hasil sebagai berikut:
Dari pengkajian yang penulis lakukan Ny.N sudah melakukan pemeriksaan ANC
sebanyak 4 kali, yaitu TM I 2 kali, TM II 1 kali dan TM III 1 kali. Ibu mengalami
ketidaknyamanan pada daerah genetalia yaitu berupa gatal di daerah genetalia, hal ini di
sebabkan karena pakaian dalam yang lembab dan kurangnya menjaga kebersihan daerah
genetalia.
Untuk menghindari resiko agar daerah genetalia ibu tidak terjadi penyakit yang di sebabkan oleh
pertumbuhan bakteri maka dilakukan penanganan masalah rasa gatal daerah genetalia pada Ny.N
yaitu dengan memberikan penkes pada ibu tentang pentingnya menjaga kebersiha pada daerah
genetalia yaitu mulai dari memberikan perhatian pada pemakaian pakaian dalam yang longgar
dan tidak lembab.
Asuhan kehamilan yang diberikan pada Ny.N sudah memenuhi standar 10T. Dimana
pada asuhan kehamilan yang diberikan pada ibu di di Klinik Pratama Niar dilakukan sesuai
dengan standar, yakni Asuhan kehamilan standar 10T menurut (Nurjasmi, 2016) adalah sebagai
berikut :
46
8. Tes laboraturium
9. Tatalaksana kasus
Hasil pemeriksaan TFU Ny. Y pada kunjungan ANC pertama di Trimester III di
kunjungan pertama dengan menggunakan jari adalah pertengahan pusat-px dan bila diukur
dengan menggunakan pita cm hasilnya 22 cm. Berdasarkan hasil pengukuran TFU baik dengan
menggunakan jari ataupun pita cm, maka TFU Ny. Y adalah normal dan sesuai dengan usia
kehamilan.
Kadar hemoglobin merupakan zat dalam darah yang berperan penting dalam tubuh
manusia, sehingga sangat penting untuk menjaga kadar hemoglobin terutama pada ibu hamil,
karena apabila ibu hamil mengalami kekurangan kadar hemoglobin atau yang disebut dengan
anemia akan memberikan dampak buruk bagi ibu dan janin serta dapat membahayakan nyawa
ibu dan janin karena mengakibatkan perdarahann postpartum dan persalinan prematur. Dikatakan
anemia apabila kadar hemoglobin pada ibu kurang dari 11g/dl (Proverawati, 2009). Pada
kunjungan pertama Trimester III kadar hemoglobin ibu adalah 11 g/dl%, ini merupakan keadaan
normal, ibu di beri penkes agar dapat meningkatkan kadar Hb yaitu dengan mengkonsumsi tablet
Fe yang di berikan serta mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Ibu mengalami kenaikan berat badan dari sebelum hamil ini terlihat pada pemeriksaan
awal kehamilan trimester III dimana berat badan ibu naik sebesar 7 Kg yaitu dari 38 kg berat
badan sebelum hamil dan menjadi 45 kg.
Hasil yang diperoleh pada kunjungan berikutnya setelah di berikan penkes tentang
pentingnya menjaga personal hygene, terutama daerah genetalia pada Ny.N dengan keluhan gatal
daerah genetalia mengatakan keluhan tidak lagi di rasakan, ibu mengatakan bahwa ia mengikuti
anjuran yang di berikan, dan sering mengganti pakaian dalam setelah buang air kecil dan tidak
lembab.
47
komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami
atau anggota keluarga ( Kemenkes RI, 2013).
untuk usia kehamilan 27 minggu dan 2 jari di bawah px dan kunjungan kedua 31 cm bila
diukur menggunakan pita cm. Untuk pemeriksaan kadar hemoglobin didapatkan hasil bahwa
kadar hemoglobin ibu meningkat yaitu dari 10 g/dl pada kunjungan pertama dan meningkat
menjadi 11 g/dl pada kunjungan kedua. Penambahan berat badan juga terjadi pada ibu yaitu
sebanyak 2kg dari pemeriksaan sebelumnya yaitu 38 kg menjadi 40 kg pada kunjungan
kehamilan ke 2.
Pada kunjungan ke 3 ibu sudah melakukan kunjungan sebanyak 6 kali yaitu TM I 2 kali,
TM II 1 kali dan TM III 3 kali, menurut asumsi penuli bahwa kunjungan kehamilan yang
dilakukan Ny.N dari awal kehamilan nya sampai menjelang persalinan sudah memenuhi standart
kunjungan kehamilan yang di jelaskan pada paragraf di bawah ini. Dan faktor yang mendukung
ibu sering melakukan pemeriksaan adalah karena keluarga yang mendukung kehamilan nya serta
suami yang sering memberi support pada ibu.
Setiap ibu hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif
yang berkualitas minimal 4 kali yaitu minimal 1 kali pada trimester pertama (sebelum usia
kehamilan 14 minggu), minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14-28 minggu) dan
minimal 2 kali pada trimester ketiga (28-36 minggu dan setelah 36 minggu usia kehamilan)
termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami atau anggota keluarga. Kunjungan pertama
ANC sangat dianjurkan pada usia kehamilan 8-12 minggu (Kemenkes RI, 2015).
Tinggi fundus uteri pada pemeriksaan kehamilan di kunjungan ke 3 untuk usia kehamilan
27 minggu adalah 2 jari di bawah px. Selanjutnya bila diukur dengan menggunakan pita cm
hasilnya 31 cm . Pengukuran TFU dengan mengunakan pita cm di usia kehamilan 27 minggu
berkisar31 cm (Mochtar, 2013). Berdasarkan hasil pengukuran TFU baik dengan menggunakan
jari ataupun pita cm, maka TFU Ny. N adalah normal dan sesuai dengan usia kehamilan. Ibu
juga mengalami penambahan berat badan, hal ini dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik yang
dilakukan pada kunjungan kehamilan ke 3 yaitu dari 40 kg pada kunjungan ke 2 menjadi 45 kg
pada kunjungan ke 3.
Pertamabahan berat badan yang terjadi pada ibu selama kehamilan adalah dalam batas normal
yaitu 10 kg selama kehamilan dimana berat badan wanita hamil akan mengalami kenaikan
sekitar 6,5-16,5 Kg. Kenaikan berat badan pada wanita hamil disebabkan oleh janin, plasenta, air
ketuban, uterus, payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air, Kebutuhan
peningkatan berat badan untuk setiap wanita berbeda beda. Faktor yang mempengaruhi besarnya
kebutuhan berat badan di tentukan oleh tinggi badan dan berat badan apakah wanita tersebut
memilki berat badan normal, Wanita yang kategori rendah peningkatan berat badan idealnya saat
hamil adalah 12,5-18 Kg, sedangkan wanita dangan kategori sedang kenaikan berat badan
48
idealnya adalah 11,5-16 kg dan untuk kategori 7-11,5 kg. Kenaikan berat badan ibu di anjurkan
1-2,5 kg pada trimester pertama dan selanjutnya rata-rata 0,5 kg setiap minggu sampai
49
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan secara sesuai dengan standar pada Ny. N mulai dari
kunjungan pertama kehamilan hingga kunjungan ketiga di dapat kesimpulan sebagai berikut :
Telah di lakukan asuhan kebiddanan kehamilan pada Ny.N dengan kehamilan trimester III.
Kunjungan yang dilakukan Ny. N selama kehamilan adalah sebnayak 5 kali dan sudah
memenuhi standar minimal kunjungan kehamilan, dimana setiap wanita hamil wajib melakukan
pemeriksaan kehamilan di pelayanan fasilitas kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan.
Dalam pelaksanaan pemberian asuhan kebidanan masa kehamilan yang dilakukan telah
memenuhi standar asuhan kehamilan 10 T. dan setiap asuhan kehamilan yang telah di lakukan
pada Ny.N di lampirkan dalam dokumentasi kebidanan. Pada masalah serta keluhan yang
dirasakan oleh Ny. N sudah teratasi dan Ny. N tidak mengalami keluhan lagi, hal ini di
karenakan ibu yang rutin memeriksakan kehamilannya serta merespon baik saran yang diberikan
oleh bidan dalam penanganan masalah.
5.2 Saran
Untuk selalu memberikan pelayanan yang berkualitas dan sesuai standar serta dalam
memberikan pelayanan kebidanan agar tercapainya pembangunan dan peningkatan derajat
kesehatan di masyarakat.
50
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Sumatera Utara. 2014. Profil Kesehatan Sumatera Utara 2014.
https://www.google.co.id/www.depkes.go.idPROFIL_KES_PROVINSI_20
14%2F02_Sumut_2014.pdf (diunduh 16 Januari 2017). Hutaean S, 2013. Perawatan Antenatal.
Jakarta: Salemba Medika.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Ibu.
_______.2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak Continium of Carelife Cycle. Jakarta:
Pusdinakes.
Purwoastuti, E. dan Elisabeth, S. W. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir, Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Rohani, Reni. S, dan Marisah, 2013. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta:
Salemba Medika.
Romauli, S. 2015. Buku Ajar Askeb I:Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Rukiyah, A.Y. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : TIM.
Saleha, S. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Sari, E.P dan Kurnia.D.R 2014. Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal care). Jakarta:
TIM.
51
Saifuddin. 2013. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Walyani, E. 2015. Asuhan Kebidanan Persalinan dan bayi baru lahir. Yogyakarta:
Pustaka baru.
52