Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:

Perkembangan Skilogi Anak

Disusun oleh

Ristiana Alfiyah

Dosen pengampu:

Ning Hilma Hasanah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ULUM

TERATE PANDIAN SUMENEP

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teori Perkembangan Kognitif, adalah teori yang dikembangkan oleh Jean Piaget,
seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep
utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan
konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang
berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema
tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan
perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi
secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti
teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan
pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun
kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap
lingkungan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang di maksud kognitif?
2. Bagaimana prinsip dasar piaget ?
3. Apa saja tahapan dalam perkembangan piaget ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kognitif
2. Untuk mengetahui apa saja prisip dasar piaget
3. Untuk mengetahui apa saja tahapan dalam perkembangan piaget
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kognitif

Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umumkognitif


diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan : pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comprehention), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi
(evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk
mengembangkan kemampuan rasional (akal).

Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk


mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab itu
kognitif berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih menekankan pada aspekkemampuan
perilaku yang diwujudkan dengan cara kemampuan merespons terhadap stimulus yang datang
kepada dirinya.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata kognitif. Dari aspek tenaga
pendidik misalnya. Seorang guru diharuskan memiliki kompetensi bidang kognitif. Artinya
seorang guru harus memiliki kemampuan intelektual, seperti penguasaan materi pelajaran,
pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan cara menilai siswa dan sebagainya.

Jean Piaget (1896-1980), pakar psikologi dari Swiss, mengatakan bahwa anak dapat
membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Dalam pandangan Piaget, terdapat dua
proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasian dan
penyesuaian (adaptasi). Kecenderungan organisasi dapat dilukiskan sebagai kecenderungan
bawaan setiap organisme untuk mengintegasi proses-proses sendiri menjadi system - sistem
yang koheren. Adaptasi dapat dilukiskan sebagai kecenderungan bawaan setiap organisme
untuk memyesuaikan diri dengan lingkungan dan keadaan sosial.

Piaget yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu asimiliasi dan
akomodasi. Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam
pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi adalah terjadi ketika individu
menyesuaikan diri dengan informasi baru.

B. Prinsip dasar Piaget

Jean Piaget dikenal dengan teori perkembangan intelektual yg menyeluruh, yg


mencerminkan adanya kekuatan antara fungsi biologi & psikologis ( perkembangan
jiwa). Piaget menerangkan inteligensi itu sendiri sebagai adaptasi biologi terhadap
lingkungan. Contoh : manusia tidak mempunyai mantel berbulu lembut untuk melindunginya
dari dingin; manusia tidak mempunyai kecepatan untuk lari dari hewan pemangsa; manusia
juga tidak mempunyai keahlian dalam memanjat pohon. Tapi manusia memiliki kepandaian
untuk memproduksi pakaian & kendaraan untuk transportasi.

 Faktor yang Berpengaruh dalam Perkembangan Kognitif, yaitu :

1.      Fisik

Interaksi antara individu dan dunia luat merupakan sumber pengetahuan baru, tetapi
kontak dengan dunia fisik itu tidak cukup untuk mengembangkan pengetahuan
kecuali jika intelegensi individu dapat memanfaatkan pengalaman tersebut.

2.      Kematangan

Kematangan sistem syaraf menjadi penting karena memungkinkan anak memperoleh


manfaat secara maksimum dari pengalaman fisik. Kematangan membuka
kemungkinan untuk perkembangan sedangkan kalau kurang hal itu akan membatasi
secara luas prestasi secara kognitif. Perkembangan berlangsung dengan kecepatan
yang berlainan tergantung pada sifat kontak dengan lingkungan dan kegiatan belajar
sendiri.

3.      Pengaruh sosial

Lingkungan sosial termasuk peran bahasa dan pendidikan, pengalaman fisik dapat
memacu atau menghambat perkembangan struktur kognitif

4.      Proses pengaturan diri yang disebut ekuilibrasi

Proses pengaturan diri dan pengoreksi diri, mengatur interaksi spesifik dari individu
dengan lingkungan maupun pengalaman fisik, pengalaman sosial dan perkembangan
jasmani yang menyebabkan perkembangan kognitif berjalan secara terpadu dan
tersusun baik.

C. Tahapan Dalam perkembangan Kognitif piaget


 Tahap – tahap Perkembangan

Piaget membagi perkembangan kognitif anak ke dalam 4 periode utama yang


berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia :

1.      Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)


2.      Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)

3.      Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)

4.      Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

 .    Periode sensorimotor

Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga
dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui
diferensiasi refleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor adalah periode
pertama dari empat periode.

Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman
spatial/persepsi penting dalam enam sub-tahapan:

a) Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan
terutama dengan refleks.
b) Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan
berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan kebiasaan.
c) Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan
dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
d) Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas
bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen
walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
e) Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas
bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
f) Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal
kreativitas.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dunia pendidikan tidak lepas dari yang namanya guru dan siswa, seorang guru harus
mampu keriatif, inopatif, dan menyanangkan.

Selain itu guru juga harus mampu memberikan rtimulus yang membuat siswa menjadi
manusia yang seutuhnya. Siswa juga diharapkan mampu memberikan yang terbaik demi
kemajuan dan keberhasilannya dalam menempuh pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Anita Woolfolk, 2009, Educational Psychology, Active Learning Edition, Bagian


Pertama, Edisi Bahasa Indonesia, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Wikipedia, VALMBAND, Latar Belakang Jean Piaget, arthachristianti. wordpress.


com, Pembelajaran Guru, Berbagai Bahan Terkait Model-Model Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai