PENDAHULUAN
Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi merupakan fokus
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis
normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun
kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa
kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian risiko tidak dapat memprediksi
apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilanya. Oleh karena itu
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
pengetahuan ibu dan frekuensi antenatal care yang tidak teratur. Ada beberapa faktor
1
penyebab mengapa ibu hamil kurang termotivasi dalam melakukan antara antenatal care
yaitu : Kesibukan, tingkat sosial ekonomi yang rendah, dukungan suami yang kurang,
kurangnya kemudahan untuk pelayanan maternal, asuhan medik yang kurang baik,
Salah satu indikator untuk menilai kualitas pelayanan antenatal care dapat dikaji
dari tingkat pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat
pada cakupan kunjungan ibu hamil dengan kesehatan yang keempat, untuk mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai dengan standar yang ditetapkan, dengan syarat minimal satu
kali pada trimester satu dan trimester dua, satu kali kontak pada trimester dua, dua kali
tahun 2010 adalah 96,73 % dan 95,15 %. Cakupan K1 terendah terdapat di Kecamatan
Kemuning yaitu sebesar 91,83 % dan cakupan tertinggi di Kecamatan Sako sebesar
pencapaian sebesar 85,83 % dan cakupan tertinggi terdapat di Kecamatan Plaju dengan
pencapaian sebesar 100 %.( Profil Dinas Kesehatan Kota Palembang 2010 )
hamil pada tahun 2009-2010 sudah mencapai target yaitu 95 % dan 90 %, sedangkan
pada tahun 2011 cakupan K1dan K4 Ibu hamil mencapai 99 % dan 97 %. Target K1 dan
K4 ibu hamil pada tahun 2011 adalah 99 % dan 99 %. Sehingga cakupan K4 pada tahun
2011 belum mencapai target yang telah ditentukan. ( Profil Puskesmas Sako Palembang
2010-2011 )
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Pertanyaan
1.3.1 Bagaimana gambaran data pencapaian kunjungan pertama (K1) dan kunjungan
1.3.2 Bagaimana gambaran data ibu hamil yang ditolong tenaga kesehatan di
1.3.3 Bagaimana gambaran data Ibu nifas yang mendapat pelayan nifas di Puskesmas
tahun 2010-2011 ?
1.3.5 Apa penyebab tidak tercapainya target kunjungan terakhir (K4) Ibu hamil di
3
1.4 Tujuan
1.4.2.1 Diketahuinya pencapaian target kunjungan pertama (K1) dan kunjungan terakhir
1.4.2.2 Diketahuinya pencapaian target ibu hamil yang ditolong tenaga kesehatan di
1.4.2.3 Diketahuinya pencapaian target ibu nifas yang mendapatkan pelayanan nifas di
tahun 2010-2011
1.4.2.5 Diketahuinya penyebab tidak tercapainya target kunjungan terakhir (K4) pada
4
1.5 Manfaat
kesehatan reproduksi.
Waktu praktikum ini dilakukan selama satu minggu terhitung dari tanggal 26
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit kecacatan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
atau suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnyaserta mampu
menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehatdan aman (Nugroho, 2010 )
menyeluruh mencakup fisik, mental dan kedudukan sosial yang berkaitan dengan alat,
fungsi serta proses reproduksi, dan pemikiran kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi
yang bebas dari penyakit melainkan juga bagaimana seseorang dapat memiliki seksual
yang aman dan memuaskan sebelum dan sudah menikah (Nugroho, 2010 )
keadaan sehat secara fisik, mental dan social secara utuh, tidak semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan yang berkaitan system, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-
PMS-HIV/AIDS
6
3. Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi
genital,fistula,dll.
(Widayastuti,Yani.dkk.2009.).
reproduksi yang menjadi masalah pokok di Indonesia yang disebut paket Pelayanan
2. Keluarga Berencana
(Widayastuti,Yani.dkk.2009.)
7
2.2 Kehamilan
normal adalah 280 hari (40 minggu ) dihitung dari hari pertama sampai terakhir. Oleh
karena dalam tubuh ada sesuatu yaitu individu yang tumbuh dan berkembang untuk
terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh dalam rahim ibu (Depekes RI,
2002).Masa kehamilan dari konsepsi dan berakhir sampir lahirnya janin Saifuddin
(2006:89)
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan nomal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan
8
2.3 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti program
pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan
preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4.
pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan,
dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali
kembang bayi.
9
3. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan
bayi.
4. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan
pembedahan.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
Kunjungan baru ibu hamil (K1) adalah kontak ibu hamil yang pertama kali
tertentu. Hubungan kunjungan baru ibu hamil (K1) sampai dengan kunjungan empat kali
kehamilannya yang pertama kali dan kontak ibu yang keempat atau lebih dengan
dapat memantau kemajuan kehamilan mengenali sejak dini adanya ketidak normalan
Tujuan K1 adalah untuk menfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu
10
kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa
proses alamiah dari kelahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya
(JHPIEGO,2001)
Cakupan Kunjungan antenatal empat kali (k-4) adalah cakupan ibu hamil yang
telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu (Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
(DepKes RI,2008).
begitu terjadi kehamilan yaitu ketika haidnya terlambat sekurang kurangnya satu bulan,
dan dilaksanakan terus secara berkala selama kehamilan. Ibu harus melaksanakan
pemeriksaan antenatal paling sedikit empat kali. Satu kali kunjungan pada trimester 1,
satu kunjungan pada trimester II dan dua kali kunjungan pada trimester III.
(Sulistyawati,Ari.2009)
kehamilan, yaitu :
11
Satu kali pada triwulan pertama
Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu sehingga suatu
mengancam jiwa.
komplikasi
dan sebagainya.
trias.
Evluasi eodema
12
3. Trimester III (28-36 minggu)
Selama seperti pada trimester pertama dan kedua ditambah palpasi abdomen
j. Tes laboratorium
sebagai berikut :
13
b. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penata laksanaan awal
terjadi kompikasi
diperlukan, petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal yang baik dengan
Kaji riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan
ibu
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
14
1. Puerperium dini, yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan. Dalam agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
lamanya 6 – 8 minggu.
3. Remote puerperium, waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam
sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas diperlukan
dalam periode ini karena merupakan masa krisis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan
bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian
masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Masa neonatus merupakan masa krisis dari
kehidupan bayi, dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan
60% kematiaan bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir.
(Bahiyatun,2009)
kunjungan rumah, yang dapat dilakukan pada hari ketiga atau hari keenam, minggu
kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu ibu dalam proses
pemulihan ibu dan memperhatikan kondisi bayi terutama penanganan tali pusat atau
rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan
15
perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB. Dengan pemantauan
melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas dapat mencegah beberapa
kematian ibu.(Bahiyatun,2009)
Semakin meningkatnya angka kematian ibu di Indonesia pada saat nifas (sekitar
60%) mencetuskan pembuatan program dan kebijakan teknis yang lebih baru mengenai
jadwal kunjungan masa nifas. Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas,
dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru tahir dan untuk mencegah,
(Bahiyatun, 2009)
Peserta KB aktif adalah Pasangan Usia Subur yang salah satu pasangannya masih
menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi oleh alat kontrasepsii tersebut. PUS
menjadi peserta KB aktif adalah pasangan suami isteri yang sah yang isterinya atau
suaminya masih menggunakan alat, obat atau cara kontrasepsi untuk mencegah
penurunan angka kelahiran total (Total Fertility Rate=TFR) yang telah ditetapkan secara
2.5.1 Jenis-jenis KB
o Implan
Kelebihan
Kekurangan:
17
Akan timbul perasaan mual
Kontrasepsi Mantap
o Tubektomi
Kelebihan:
Kekurangan:
18
Harus dipertimbangkan dengan baik karena bersifat permanen (tidak dapat
Rasa sakit atau tidak nyaman dalam jangka pendek setelah tindakan
o Vasektomi
dengan jalan melakukan okusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma
Kelebihan:
Kekurangan:
o Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat tindakan,
deferensia.
19
o Kondom
Kelebihan:
Kekurangan:
kontrasepsi
o Suntikan
Kelebihan:
Mudah digunakan. Hanya sekali suntik setiap tiga bulan dan bisa kembali subur
pembengkakan pinggul.
20
Bisa digunakan wanita yang sudah punya anak ataupun baru menikah.
mempengaruhi ASI.
Kekurangan:
o Pil
Kelebihan:
Sangat ampuh sebagai alat kontrasepsi apabila digunakan dengan benar dan tidak
terputus
Kekurangan:
21
Pada tiga bulan pertama bisa merasakan mual
Pendarahan atau bercak darah, terutama jika lupa atau terlambat minum pil.
Walau sangat jarang, wanita yang memiliki darah tinggi atau berusia 35 tahun ke
o IUD
Kelebihan:
luar kandungan
Kekurangan:
22
Terjadi perubahan siklus haid.
terlatih.
Bisa keluar dari rahim tanpa diketahui, sehingga wanita yang memakai IUD
Saat haid, darah yang keluar cukup banyak sehingga bisa menyebabkan kurang
darah.
23
BAB III
Lokasi Puskesmas Sako terletak pada wilayah kerja kecamatan Sematang Borang
kota Palembang, Lebung Gajah. Akan tetapi lokasi tersebut kurang strategis,
dikarenakan jalur transportasi umum untuk sampai Puskesmas Sako masih sangat
terbatas, untuk itu akses untuk sampai ke puskesmas Sako harus dengan menggunakan
borang, yaitu :
2. Kelurahan Srimulya
24
3. Kelurahan Suka Mulya
padat penduduk yang terdiri dari sebagian dataran rendah dan sebagian rawa-rawa.
VISI :
25
Tercapainya Kecamatan Sematang Borang Sehat Menuju Terwujudnya Indonesia
Sehat
MISI :
Masyarakat
yang ada
beserta Lingkungannya.
MOTTO :
NILAI :
1. Kemitraan
3. Keterbukaan
26
4. Kerja Keras
27
- Bayi dan Balita sakit
2. Pelayanan Pengobatan
- Emergency
- Pengobatan Umum
- Pengobatan Gigi
- Rujukan
3. Penyuluhan Kesehatan
- Penyuluhan di Posyandu
4. Pelayanan Laboratorium
- Pemeriksaan Urin
- Pemeriksaan Funtum
Klinik Gizi
Pelayanan Imunisasi
BCG
DPT,HB,Combo
Polio
Hepatitis
28
Campak
Pelayanan Sanitasi
Konsultasi
Konsultasi PHBS
6. Klinik MTBS
kerjaan umum (sumber daya umum) dan golongan ketenaga kerjaan kesehatan (sumber
daya kesehatan) yang rinciannya dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 3.1
Jumlah Tenaga Kerja Puskesmas Sako
No Status Jumlah
1 Pemimpin 1
2 Dokter Umum 1
3 Dokter Spesialis 1
4 Dokter Gigi 1
29
5 S1 SKM 4
6 D3 Keperawatan 2
7 Lulusan SPK 2
8 D3 Kebidanan 11
9 Asisten Apoteker 1
10 D1 Gizi 1
11 D3 Farmasi 1
12 D3 Sanitasi 2
Jumlah 28
Sumber : Profil Puskesmas Sako Palembang
Grafik 4.1
Jumlah K1 dan K4 Ibu Hamil di Puskesmas Sako Palembang
Tahun 2009
30
K1 K4
95 95 95 95
92.5
90.97 91.04
90.74
Berdasarkan hasil grafik diatas, jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan
adalah 95 % dan 91 %. Target K1 dan K4 yang telah ditetapkan pada tahun 2009 adalah
95 % dan 90 %. Sehingga dari empat kelurahan yang ada di Puskesmas Sako, kunjungan
pertama ( K1 ) dan kunjungan terakhir ( K4 ) ternyata sudah mencapai target yang telah
ditentukan.
Grafik 4.2
Jumlah K1 dan K4 Ibu Hamil di Puskesmas Sako Palembang
Tahun 2010
31
K1 K4
97
96 96 96 96
95 95
93
Berdasarkan hasil grafik diatas jumlah kunjungan pertama ( K1 ) pada Ibu hamil
) Ibu hamil di Puskesmas Sako Palembang mencapai 96 %. Target K1 dan K4 ibu hamil
yang telah ditetapkan pada tahun 2010 adalah 97 % dan 96 %. Cakupan kunjungan
Grafik 4.3
Jumlah K1 dan K4 Ibu Hamil di Puskesmas Sako Palembang
Tahun 2011
32
K1 K4
100
99
98
97 97 97
96
94
Berdasarkan hasil grafik diatas jumlah kunjungan pertama ( K1 ) pada Ibu hamil
ibu hamil yang telah ditetapkan pada tahun 2011 adalah 100 % dan 99 %. Cakupan
kunjungan terakhir ( K4 ) Ibu hamil belum mencapai target yang telah ditentukan.
Dari empat kelurahan yang ada di Sematang Borang yang paling rendah
cakupan kunjungan terakhir ( K4 ) Ibu hamil pada tahun 2011 di Puskesmas Sako
Grafik 4.3
33
Jumlah Ibu Bersalin Yang Ditolong Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Sako
PalembangTahun 2009-2011
100
90
80
70 2009
60
Axis Title 2010
50
2011
40
30
20
10
0
Lebung Srimulya Suka Karya
Gajah Mulya Mulya
Berdasarkan grafik diatas jumlah Ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga
kesehatan di Puskesmas Sako Palembang pada tahun 2009, 2010 dan 2011 adalah 100
% . Cakupan Ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Sako pada
tahun 2009-2011 sudah mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 100%.
34
Grafik 4.4
Ibu Nifas Yang Mendapatkan Pelayanan Nifas di Puskesmas Sako Palembang
Tahun 2009 - 2011
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Lebung Gajah Srimulya Suka Mulya Karya Mulya
Berdasarkan hasil grafik diatas jumlah ibu nifas yang mendapatkan pelayanan
nifas di Puskesmas Sako Palembang pada tahun 2009-2011 yaitu 100%. Jumlah ibu
nifas yang mendapat pelayanan nifas telah mencapai target yang telah ditentukan
yaitu 100% .
Dari empat kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sako Palembang
ternyata cakupan Ibu nifas tercapai semua mendapatkan pelayanan nifas pada tahun
2009-2011.
35
Grafik 4.5
Jumlah Akseptor KB Aktif di Puskesmas Sako Palembang
Tahun 2009
45
40
IUD
35
MOW/MOP
30
IMPLANT
25 SUNTIK
20 PIL
KONDOM
15
10
0
Lebung Gajah Srimulya Suka Mulya Karya Mulya
Berdasarkan hasil grafik diatas, jumlah akseptor KB aktif pada tahun 2009 di
Puskesmas Sako Palembang mencapai 59,64 %. Target yang telah ditetapakan pada
tahun 2009 adalah 60%. Cakupan terendah akseptor KB aktif di Puskesmas Sako
36
Grafik 4.6
Jumlah Akseptor KB Aktif di Puskesmas Sako Palembang
Tahun 2010
60
50 IUD
MOP / MOW
40
IMPLANT
30 SUNTIK
20 PIL
KONDOM
10
0
Lebung Gajah Srimulya Suka Mulya Karya Mulya
Palembang tahun 2010 mencapai 66,36%. Target yang telah ditetapkan pada tahun
37
Grafik 4.6
Jumlah Akseptor KB Aktif di Puskesmas Sako Palembang
Tahun 2011
40
35 IUD
30 MOP / MOW
25 IMPLANT
20 SUNTIK
15 PIL
10 KONDOM
5
0
Lebung Gajah Srimulya Suka Mulya Karya Mulya
Palembang tahun 2011 mencapai 65,95%. Target yang telah ditetapkan pada tahun
2011 adalah 70%. Cakupan terendah akseptor KB aktif di Puskesmas Makrayu adalah
38
BAB IV
4.1 Masalah
tidak tercapainya target pencapaian kunjungan terakhir ( K4 ) ibu hamil tahun 2011.
(K4) ibu hamil dan tidak tercapainya target kujungan terakhir ( K4 ) di Puskesmas
39
METHODE FISH BONE
40
- Man ( Orang )
terakhir (K4) ibu hamil di Puskesmas Sako Palembang pada tahun 2011
adalah :
Ibu Hamil
Petugas Kesehatan
kehamilan ibu hamil sehingga membuat ibu hamil tidak ingin melakukan
Keluarga
41
Belum maksimalnya dukungan dari keluarga juga bisa membuat tidak
melakukan kunjungan.
- Money ( Dana )
- Methode ( metode )
ibu hamil sehingga membuat ibu hamil kurang tertarik untuk datang
kunjungan ibu hamil adalah tanya jawab dan langsung mempersilahkan ibu-
ibu hamil pulang tanpa diskusi secara lebih lama dan jelas.
42
terakhir ( K4 ) ibu hamil dapat berupa pelatihan kader-kader kesehatan yang
- Material ( Alat )
- Medicine ( Obat )
adalah :
43
- Petugas kesehatan yang ada di Puskesmas lebih mengoptimalkan kegiatan
tanya jawab keluhan si ibu hamil secara jelas. Selain itu petugas kesehatan di
o Tes laboratorium
diskusi antara petugas kesehatan dan ibu hamil dan informasi yang didapatkan
dari penggunaan metode tersebut benar-benar jelas dan dimengerti oleh Ibu
hamil. Metode yang bisa diberikan kepada ibu hamil yang melakukan
o Door price
44
Pemberian door price ini ditujukan kepada ibu-ibu hamil yang rutin
Tujuan metode door price ialah untuk menarik perhatian ibu-ibu untuk
o Bagi ibu hamil yang tidak datang untuk melakukan kunjungan bisa
home visite ini adalah untuk mengetahui alas an ibu hamil tersebut
tidak ada lagi alasan Ibu hamil untuk melakukan kunjungan dan pemeriksaan
kehamilan.
45
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Pencapaian jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama (K1) dan
kunjungan terakhir (K4) di Puskesmas Sako pada tahun 2009 adalah 95% dan
(K4) pada tahun 2010 adalah 97% dan 96%, dan pencapaian kunjungan
pertama (K1) dan kunjungan terkahir (K4) pada tahun 2011 100% dan 97%
Target K1 dan K4 yang telah ditetapkan pada tahun 2009 adalah 95% dan
90%, sedangkan target K1 dan K4 pada tahun 2010 adalah 97% dan 96%. Dan
Puskesmas Sako Palembang pada tahun 2009, 2010 dan 2011 adalah 100%.
46
Pencapaian Ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di Puskesmas
Sako pada tahun 2009-2011 sudah mencapai target yang telah ditetapkan yaitu
100%.
Puskesmas Sako Palembang pada tahun 2009, 2010 dan 2011 yaitu 100%.
Jumlah ibu nifas yang mendapat pelayanan nifas telah mencapai target yang
Sako Palembang adalah 59,64, 66,36% dan 65,95%. Sedangkan Target yang
telah ditetapakan pada tahun 2009, 2010 dan 2011 adalah 60%, 65% dan 70%.
6. Cara pemecahan masalah tidak tercapainya target K4 pada tahun 2011 adalah
5.2 Saran
47
2. Petugas kesehatan harus lebih mengoptimalkan kegiatan konseling dan
penyuluhan kepada ibu-ibu hamil agar ibu-ibu hamil lebih sadar akan
3. Diharapkan kerjasama antara petugas kesehatan dan ibu-ibu hamil untuk dapat
48