Anda di halaman 1dari 3

Unilever

Profile perusahaan
Unilever adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Rotterdam, Belanda (dengan
nama Unilever N.V.) dan London, Inggris (dengan nama Unilever plc.). Unilever memproduksi
makanan, minuman, pembersih, dan juga perawatan tubuh. Unilever adalah produsen barang
rumah tangga terbesar ketiga di dunia, jika didasarkan pada besarnya pendapatan pada tahun
2012, di belakang P&G dan Nestlé. Unilever juga merupakan produsen olesan makanan (seperti
margarin) terbesar di dunia. Unilever adalah salah satu perusahaan paling tua di dunia yang
masih beroperasi, dan saat ini menjual produknya ke lebih dari 190 negara.

Unilever didirikan pada tahun 1930 sebagai hasil penggabungan dari produsen margarin asal
Belanda, Margarine Unie dan produsen sabun asal Inggris, Lever Brothers. Selama paruh kedua
dari abad ke-20, Unilever secara signifikan berdiversifikasi ke berbagai bidang bisnis dan juga
berekspansi ke berbagai negara. Unilever juga membuat beberapa upaya akuisisi, termasuk
Lipton (1971), Brooke Bond (1984), Chesebrough-Ponds (1987), Best Foods dan Ben & Jerry’s
(2000), serta Alberto-Culver (2010). Pada dekade 2010an, di bawah kepemimpinan Paul Polman,
Unilever secara perlahan menggeser fokus bisnisnya ke bisnis kesehatan dan kecantikan, dari
yang sebelumnya ke bisnis makanan, yang menunjukkan tren perlambatan pertumbuhan.

Kegitatan green marketing unilever


Komitmen Unilever secara global untuk menjadikan sustainability sebagai elemen utama dalam
pertumbuhan bisnis ternyata terbukti bisa membantu mendorong penjualan sekaligus menekan
resiko dan biaya-biaya. Demikian disebutkan dalam laporan pencapaian tahun kedua dari
Unilever Sustainable Living Plan, yang merupakan strategi Unilever untuk menumbuhkan
bisnisnya dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan serta
meningkatkan dampak positif yang dibawa untuk masyarakat.
Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai dalam strategi ini pada tahun 2020, yakni
1) membantu lebih dari satu milyar orang di seluruh dunia untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan mereka,
2) memasok 100% bahan baku pertanian dari sumber yang sustainable, dan
3) menurunkan sampai separuh dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh operasi dan produk
Unilever di seluruh rantai nilainya.
Ada tiga manfaat utama yang dirasakan oleh Unilever Indonesia setelah menerapkan strategi ini
Pertama, brand-brand yang menjadikan sustainability sebagai prinsip dalam berinovasi dan
dalam misinya ternyata mengalami pertumbuhan penjualan yang sangat baik.
Kedua, strategi ini membantu Unilever Indonesia menekan biaya melalui efisiensi pemakaian
energi, air dan produksi limbah di pabrik-pabriknya.
Ketiga, strategi ini membantu Unilever Indonesia mengurangi resiko keberlangsungan bisnis di
masa yang akan datang dengan cara mengamankan pasokan bahan baku pertanian yang
diperlukan untuk produk-produk Unilever Indonesia.
Sebagai contoh dari produk yang menjadikan sustainability sebagai prinsip dalam inovasi dan
misinya, Molto sekali bilas dengan inovasi produknya yang dapat menghemat pemakaian air
untuk membilas cucian sampai sepertiganya, mengalami pertumbuhan yang sangat baik dalam
dua tahun belakangan. Lifebuoy dengan misi membentuk perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat melalui kampanye kebiasaan cuci tangan pakai sabun juga mengalami peningkatan
penjualan yang sangat baik. Produk es krim untuk anak-anak, Paddle Pop, yang telah direduksi
kandungan kalori serta diperkaya dengan kandungan kalsium juga mengalami pertumbuhan yang
sangat baik.

Selain itu, semakin banyak brand Unilever yang mengintegrasikan prinsip dan pesan
sustainability di dalam strateginya. Contohnya, melalui produk-produk homecarenya seperti
Sunlight, Molto, Rinso, dan PureIt, Unilever memberdayakan para ibu untuk hidup secara lebih
higienis dan ramah lingkungan serta secara bersamaan meningkatkan kualitas hidupnya dengan
membentuk komunitas Ibu Bercahaya.
Manfaat lain dari Sustainable Living Plan sebagaimana dipaparkan diatas adalah dalam bidang
pengelolaan resiko pengadaan bahan baku, khususnya bahan baku pertanian. Separuh dari bisnsi
Unilever secara global adalah dalam produk makanan dan minnuman. Dengan semakin
sempitnya lahan pertanian, semakin berkurangnya air untuk irigasi sementara kebutuhan pangan
dunia diperkirakan naik 50% di tahun 2030 (sumber PBB/ FAO), dengan memasok bahan baku
pertanian dari sumber yang sustainable, Unilever menjamin keaman suplai yang dibituhkan
untuk memenuhi permintaan dan menumbuhkan bisnis. Secara global Unilever telah
meningkatkan pasokan bahan baku pertanian dari sumber yang sustainable dari 14% pada tahun
2010 menjadi 36% pada tahun 2012.
Sumber: https://www.unilever.co.id/news/press-releases/2013/strategi-berbasis-sustainability-
bantu-picu-pertumbuhan-bisnis.html
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan jaringan bisnisnya di pasar global mulai bergerak untuk
menjadikan dirinya sebagai perusahaan ramah lingkungan. Perseroan menyebut produk-
produknya dengan lebel `Clean Future`. Ini merupakan inisiatif Grup Unilever secara global.
Sebenarnya, prinsip bisnis go green ini sudah diterapkan oleh UNVR sejak 2019. Pabrik powder
non-soap detergent yang memproduksi produk RInso dan Molto mulai menggunakan energi
terbarukan. Pabrik ini menggunakan energi terbarukan biomassa yang berasal dari cangkang
sawit.
Dalam menerapkan green marketing, Unilever berfokus pada empat aspek dalam kehidupan
yaitu emisi gas rumah kaca, air, sampah, dan sumber daya yang terpelihara. Empat aspek ini
diterapkan dalam pembuatan produk serta kemasannya dan juga ikut berperan dalam proses
pembuangannya. Sebagai contoh Unilever sangat mengampanyekan penggunaan air yang efektif
dalam kegiatan produksi mereka sehingga dapat digunakan lagi dalam proses selanjutnya. Selain
itu mereka juga mengimplementasikan penghematan air dengan penggunaan air hujan pada
proses serta mengembalikan air kedalam tanah.
Salah satu perusahaan yang telah menggunakan strategi green marketing adalah Unilever. PT
Unilever Indonesia Tbk Menyatakan diri sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan.
PT Unilever Indonesia Tbk Berdiri sejak 5 Desember 1933, Unilever telah menjadi perusahaan
yang terdepan dibidangnya. Rangkaian produk Unilever Indonesia mencakup brand-brand
ternama yang disukai didunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona,
Vaseline, Molto, Sunlight, Rinso, Close-Up, Citra dan lain – lain.
Mengacu pada pedoman dari FTC, produk Unilever (Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk,
Clear, Rexona, Vaseline, Molto, Sunlight, Rinso, Close-Up, Citra) menerapkan biodegradable,
recyclable, source reduction, ozonesafe and ozonefriendly, dan reuse pada berbagai produk serta
kemasan mereka, Unilever juga ikut ambil bagian dalam pembentukan perusahaan serta LSM
yang mendukung penghentian segera perusakan hutan dan lahan gambut di Indonesia untuk
memperluas kebun kelapa sawit.
Produk Unilever ini diteliti untuk mengurangi materi yang digunakan dalam kemasan dengan
ukuran dan berat yang optimal sesuai dengan isinya, menggunakan ulang kemasan dari materi
yang diterima kembali pada pabrik, membuang bagian dari kemasan yang tidak perlu seperti
karton bagian luar, memaksimalkan proporsi pengemasan dari daur ulang dan pembaruan sumber
daya dan menyelidiki teknik yang memungkinkan untuk terurai dan materi yang bisa membusuk
Sumber: Makalah
Tagline unilever
Tim pemasaran UNILEVER memiliki slogan yaitu “Crafting brand for life” karena begitu
banyaknya produk yang dihasilkan oleh UNILEVER sehingga tanpa konsumen sadari kebutuhan
rumah tangga mereka semua berasal dari UNILEVER. Aspek implisit berkaitan dengan local
resource seperti values, taste, meanings, relationship, dan kedekatan brand dengan konsumen.
Biasanya hal ini dilakukan dengan menyesuaikan dengan selera pasar setempat. Contohnya rasa
es krim UNILEVER untuk di Indonesia dibuat lebih manis dibandinkan es krim yang dijual
diluar Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai