Anda di halaman 1dari 2

Perbedaan Modal Aktif dan Modal Pasif

Ada dua macam modal di dalam perusahaan, yaitu modal aktif dan modal pasif. Di
dalam neraca perusahaan, modal aktif tertera di sebelah debet yang menggambarkan bentuk-
bentuk penggunaannya, baik yang digunakan selama membangun perusahaan maupun untuk
operasionalnya. Sementara itu, modal pasif di dalam neraca perusahaan tertera pada sebelah
kredit yang menunjukkan asal atau sumbernya.
Modal aktif yang digunakan untuk membiayai semua pengadaan kebutuhan
perusahaan yang sifatnya fisik atau nonfisik yang akan menjadi hak milik (asset) perusahaan
dalam jangka waktu lama disebut modal tetap atau aktiva tetap. Istilah lain dari modal aktif
ini adalah harta atau aktiva perusahaan. Dengan demikian, modal tetap disebut juga harta
tetap. Sementara itu, modal aktif yang digunakan untuk menjalankan operasi perusahaan dan
proses produksi disebut modal kerja atau harta lancar atau aktiva lancar.
Modal pasif sering disebut juga kekayaan perusahaan. Karena menggambarkan
sumbernya, modal ini dapat dibedakan menjadi modal sendiri (modal milik pribadi serta
milik badan usaha) dan modal asing (modal dari pihak lain yang merupakan utang
perusahaan). Pinjaman dari Bank merupakan salah satu bentuk modal asing.
1. Modal aktif
a. Modal Tetap
Dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan semua kebutuhan fisik dan
nonfisik sebagai asset perusahaan baik yang mengalami penyusutan maupun
tidak.Contohnya : tanah, bangunan, mesin-peralatan, pembinaan karyawan, biaya
izin, dan sebagainya. Istilah lain harta tetap atau aktiva tetap.
b. Modal Kerja
Dana yang digunakan untuk menjalankan operasi perusahaan dan proses produksi.
Contohnya: modal untuk pengadaan bahan sediaan proses produksi, upah buruh,
pemasaran, promosi, dan sebagainya. Istilah lain harta lancar atau aktiva lancar.
2. Modal Pasif
a. Modal Sendiri
Dana yang dihimpun sendiri dari milik pribadi maupun dari para anggota perusahaan
dan dapat dijadikan jaminan atas seluruh risiko perusahaan dan secara yuridis
menjadi jaminan atas utang perusahaan. Contohnya : tabungan pribadi, kekayaan
milik pribadi yang dapat dijual/digadai, modal patungan, penjualan saham, hasil
penjualan tunai, utang dagang (kredit dari pemasok, dari penjual alat, uang muka
dari pedagang), tagihan dan sebagainya.
b. Modal Asing
Semua dana yang berasal dari pihak di luar perusahaan yang merupakan utang
perusahaan. Contohnya : pinjaman dari Bank (KIK, KMKP), pinjaman dari lembaga
perkreditan komersial, dan sebagainya.

Muniarty, P., Retnandari, S. D., P.S, T. E. A., Arraniri, I., Yulistiyono, A., Awaluddin, R.,
Djuniardi, D., Hakim, L. N., Purba, S., & HS, S. (2021). Strategi Pengelolaan
Manajemen Resiko Perusahaan. Cirebon: Insania.

Nasution, U. H. (2020). Struktur Modal. Medan: Undhar Press.

Sibarani, C. G. G. T., Armayanti, N., Irwansyah, & Suharianto, J. (2019). Dasar-Dasar


Kewirausahaan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Anda mungkin juga menyukai