Latar Belakang 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

A.

Latar Belakang
Revolusi industri telah membawa dampak besar terhadap keberlangsungan
lingkungan hidup Indonesia. Banyak Industri menghasilkan produk sampingan yang kurang
dimanfaatkan. Banyuwangi memiliki industri gula terbesar di Asia Tenggara,yaitu Industri
Gula Glenmore (IGG). Dalam proses produksinya IGG menggunakan bahan baku tebu untuk
dijadikan gula.

Tebu merupakan tanaman musiman yang hanya dapat ditanam di daerah beriklim
tropis, seperti Indonesia. Tanaman ini banyak dijumpai di sekitar lingkungan IGG, mengingat
kebutuhan untuk produksinya semakin hari semakin meningkat. Dalam proses produksi, akan
menghasilkan produk sampingan berupa ampas tebu (sugarcane bagasse). Pada umumnya
ampas tebu digunakan untuk bahan bakar boiler sebagai bahan bakar tambahan MFO (Marine
fuel oil). Dalam sekali produksi dan penggilingan membutuhkan jumlah tebu yang cukup
banyak, hal itu menyebabkan ampas tebu yang dihasilkan cukup banyak pula. Dengan
persentase jumlah ampas tebu yang mencapai 90% per batang.
Kandungan ampas tebu terdiri dari selulosa (52,42%), hemiselulosa (25,8%), lignin
(21,69%), abu (2,73%) dan ethanol (1,66%). Kadar serat pada ampas tebu yang cukup tinggi
sekitar 44%-48%. Sehingga Ampas tebu (sugarcane bagasse) berpotensi karena memiliki sifat
yang tahan akan kelembapan, tahan jamur, dan awet.Ampas tebu terbukti dapat membantu
memperlambat pembusukan dan menjaga suhu kelembapan pada tanaman. Sehingga sangat
cocok untuk dijadikan sebagai media tanam tumbuhan.

Untuk bercocok tanam salah satu komponen yang dibutuhkan adalah media tanam.
Media tanam harus sesuai dengan jenis tanaman yang ingin ditanam. Karena media tanam
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu. Media tanam
harus dapat menjaga kelembapan, menyediakan unsur hara yang cukup dan mampu
menyimpan air dengan baik. Oleh karena itu penting untuk menentukan media tanam dan
jenis tanaman yang sesuai agar bertumbuh dengan baik.

Selada (Satuva Lactiva L) merupakan salah satu jenis tanaman sayur yang memiliki
nilai Ekonomi yang tinggi dan peluang pemasarannya yang tinggi , hal ini terlihat dari
permintaan terhadap selada yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Tetapi masih
jarang dijumpai pembudidaya selada (Satuva Lactiva L), karena hampir sebagian besar
dibudidayakan dengan cara hidroponik. Sehingga tidak banyak yang membudidayakan Selada
(Satuva Lactiva L.). Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan hasil tanam selada diperlukan
Media yang tepat dan cukupnya unsur hara.

Dilihat dari kandungan ampas tebu (sugarcane bagasse). Maka ampas tebu sangat
cocok untuk dijadikan media tanam selada. Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan
nilai efektifitas dari ampas tebu itu sendiri. Selain itu dapat membantu masyarakat umum dan
petani karena meningkatkan pertumbuhan selada

Anda mungkin juga menyukai