Anda di halaman 1dari 23

KARYA TULIS ILMIAH

“ COVID-19, DAMPAK, DAN PENTINGNYA

PENGENDALIAN DIRI DALAM MASYARAKAT

DI PERUMAHAN KRAPYAK PERMAI, KLATEN SELATAN”

LAPORAN PENELITIAN

Disusun Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Ilmiah

Setelah Melaksanakan Penelitian

Disusun oleh :
Theresia Intan C. K
20195/ 34/ XI IPA 1

SMA NEGERI 1 KLATEN

2019/2020

MOTTO

i
”menjadi yang terbaik bukan pilihan dan kewajiban tetapi KEHARUSAN”

HALAMAN PENGESAHAN

ii
Karya tulis ilmiah berjudul “COVID-19, DAMPAK, DAN
PENTINGNYA PENGENDALIAN DIRI DALAM MASYARAKAT DI
PERUMAHAN KRAPYAK PERMAI, KLATEN SELATAN” berdasarkan
observasi di kawasan Kelurahan Plosoarum telah diterima dan disetujui pada :
Hari :…
Tanggal :…
Tempat : SMA Negeri 1 Klaten

Menyetujui dan Mengesahkan


Guru Sosiologi

Darmini, S.Pd.

KATA PENGANTAR

iii
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Study
Excurtion dengan baik.
Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah setelah
melaksanakan penelitian Sosiologi.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, laporan ini
tidak dapat terselesaikan. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
yang terhormat :
1. Ibu Darmini, S.Pd. selaku Guru Sosiologi
2. Keluarga dan teman-teman yang mendukung penulisan laporan
3. Responden yang bersedia meluangkan waktu untuk kelancaran
pengumpulan data
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun dan menjadikan laporan ini lebih baik lagi. Penulis berharap laporan
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,

Klaten, Maret 2020

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

iv
MOTTO............................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
ABSTRAK........................................................................................................... vi
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 2
BAB II : LANDASAN TEORI............................................................................ 3
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 6
A. Jenis Penelitian................................................................................ 6
B. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 7
C. Populasi, Sampel, dan Sumber Data Penelitian.............................. 7
D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 7
BAB IV : PEMBAHASAN.................................................................................. 9
BAB V : PENUTUP............................................................................................. 13
A. Kesimpulan..................................................................................... 13
B. Saran............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 14
LAMPIRAN......................................................................................................... 15
Daftar Pertanyaan Wawancara.............................................................. 15

ABSTRAK

v
Theresia Intan C. K. 2019/2020. “COVID-19, DAMPAK, DAN
PENTINGNYA PENGENDALIAN DIRI DALAM MASYARAKAT DI
PERUMAHAN KRAPYAK PERMAI, KLATEN SELATAN”. Karya Tulis Ilmiah.
XI IPA 1. SMA Negeri 1 Klaten.
Kata kunci : Virus, dampak, pencegahan
Penelitian ini bertujuan mengetahui : 1) Penjelasan mengenai Covid-19
dan dampaknya 2) Cara pencegahan virus dan pentingnya sikap pengendalian diri
dalam menghadapi pandemi.
Karya tulis ilmiah ini dilakukan dengan metode ilmiah kualitatif, didukung
pendekatan studi kasus, yaitu munculnya pertanyaan berdasarkan observasi yang
dilakukan saat melakukan penelitian di sekitar tempat tinggal yang kemudian
menjadi ide mentah pembuatan karya tulis ini. Setelah itu, penulis melakukan
studi pustaka melalui buku dan internet. Lalu data-data tersebut diolah dengan
sistematis sesuai standar.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa meskipun Covid-19
banyak menimbulkan dampak negatif, warga Kelurahan Plosoarum tetap
mengusahakan hal hal positif dan menaati anjuran pemerintah meski kadang
merasa bosan. Diperlukan sikap pengendalian diri yang tinggi untuk dapat
mencegah dan menyelesaikan permasalahan korona di Indonesia.

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus yang
diduga berasal dari Wuhan, Tiongkok. Virus ini bernama virus Corona yang
disingkat menjadi Covid-19. Telah menjadi informasi publik bahwa korban
dari virus ini masih terus bertambah. Tidak hanya pada negara Tiongkok,
bahkan banyak korban yang terjangkit virus berasal dari negara negara Asia
dan Eropa, tidak terkecuali Indonesia.
Cara penyebarannya yang begitu mudah sangat memcemaskan dan
membuat banyak orang menjadi panik. Di lain sisi, kebijakan pemerintah
yang menerapkan self lockdown menimbulkan banyak efek samping.
Ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya misalnya. Dengan adanya kebijakan
ini, banyak orang terutama pelajar yang merasa terbebani dengan banyaknya
tugas yang diberikan selama KBM Online. Interaksi antar individu pun
menjadi sangat terbatas karena masih dilanda perasaan cemas atau was-was.
Namun ada juga orang yang justru memanfaatkan ‘liburan’ karena korona
ini untuk kepentingan hiburan. Bepergian bersama keluarga ke tempat
kerumunan yang sebenarnya sudah dilarang dan diperingatkan oleh
pemerintah. Maka sebenarnya dalam permasalahan ini diperlukan kesadaran
masyarakat mengenai cara mencegah penularan dan mengasah pengendalian
diri mengenai pembatasan aktivitas seperti yang dianjurkan pemerintah.
Dari uraian tersebut, penulis dapat menjadikan judul dalam laporan ini
dengan “COVID-19, DAMPAK, DAN PENTINGNYA PENGENDALIAN
DIRI DALAM MASYARAKAT DI PERUMAHAN KRAPYAK PERMAI,
KLATEN SELATAN.”
B. Rumusan Masalah
Dari uraian Latar Belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, didapatkan
rumusan masalah sebagai berikut:

1
1. Bagaimana pemahaman masyarakat dan tindak lanjutnya terhadap
merebaknya kasus virus Korona?
2. Apa dampak yang dirasakan warga Perumahan Krapyak Permai dengan
kebijakan self lockdown?
3. Mengapa diperlukan sikap pengendalian diri masyarakat?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Menambah wawasan dan sebagai sarana edukasi
b. Mengetahui kesiapan dan kesadaran masyarakat mengenai penanganan
dan pencegahan penularan covid-19

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
a. Memahami hal penting mengenai korona dan mengetahui dampaknya
b. Membantu siswa memunculkan kesadaran dan pengendalian diri
sehingga bisa mejadi sumber informasi dan edukasi bagi orang di
sekitar
2. Bagi guru
a. Dapat menambah referensi dan bahan evaluasi mengenai penugasan
siswa di rumah akibat penyebaran virus korona
3. Bagi masyarakat
a. Membantu masyarakat mengetahui dampak langsung dan tidak
langsung penuaran virus
b. Memuculkan kesadaran dan pengendalian diri dalam menghadapi
virus korona
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka

2
Wabah virus corona menjadi catatan kelam sejak awal tahun 2020. Virus
yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China, itu membuat semua orang
khawatir. Virus corona jenis baru, SARS-CoV2, telah menginfeksi lebih dari
200.000 orang di 152 negara dalam waktu kurang dari tiga bulan. Ketika tren
infeksi di China terus mengalami penurunan, angka terinfeksi di negara-
negara lain justru mengalami lonjakan. Italia dan Iran menjadi dua negara
dengan jumlah kasus terbesar di luar China serta belum menunjukkan
penurunan tren infeksi hingga saat ini. Sejumlah penelitian di berbagai negara
terus dilakukan untuk menemukan berbagai cara penularan virus corona.
Dengan demikian, bisa dilakukan upaya pencegahan dan penanganan.
Virus corona jenis baru, SARS-CoV2, masih terus diteliti untuk
mengetahui karakteristik virus ini dan bagaimana penularan serta
penyebarannya.
Namun, WHO menjadikan penularan MERS dan SARS sebagai acuan
karena penyebabnya berasal dari kelompok virus yang sama, yaitu
coronavirus. Penularan virus corona bisa terjadi melalui berbagai hal berikut:
1. Droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin
2. Kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan
3. Menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian
menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan
4. Kontaminasi tinja (jarang terjadi)
5. Sebuah studi terbaru menunjukkan potensi penularannya melalui udara.
Ketika seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan cairan
mengandung virus, berpotensi akan menyebar ke udara dan bisa
langsung masuk ke tubuh orang lain jika berada dalam posisi berdekatan.
"Virus ini ditularkan melalui tetesan, atau sedikit cairan, sebagian besar
melalui bersin atau batuk," kata Kepala Unit Penyakit Emerging dan
Zoonosis WHO Dr Maria Van Kerkhove, dilansir dari CNBC.
Bahkan, para peneliti menemukan bahwa virus itu bisa bertahan dalam
jangka waktu tertentu di udara dan menempel di permukaan benda,
bergantung pada beberapa faktor, seperti panas dan kelembapan. Hal itu

3
diketahui setelah peneliti menggunakan peralatan untuk menyemprotkan
sampel virus secara halus ke udara dan meniru apa yang bisa terjadi, yaitu
orang yang terinfeksi menyebarkan virus melalui udara. Virus tersebut dapat
dideteksi dalam aerosol hingga tiga jam usai aerosolisasi. Virus corona jenis
baru ini juga terbukti dapat bertahan empat jam pada tembaga hingga 24 jam
pada karton, dua hingga tiga hari pada plastik dan stainless steel. Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebutkan, jarak
penyebaran cairan di udara setidaknya sejauh 2 meter antar-manusia.
Oleh karena itu, social distancing diyakini menjadi salah satu cara efektif
untuk menekan angka penyebaran, meski tak bisa menghilangkan virus.
Social distancing atau jarak sosial adalah mengambil jarak dengan
menghindari kerumunan, pertemuan publik, dan tak mendatangi pertemuan
dalam kelompok besar. Artinya, ada ruang yang cukup antara satu orang
dengan orang lain sehingga menghilangkan rute transmisi virus. Setiap orang
diingatkan menerapkan social distancing agar tak terjadi seperti kasus di
Italia.
Tak ada yang mengira bahwa Italia kini menyumbang 15 persen dari total
infeksi di dunia dengan 31.500 kasus dan 2.500 di antaranya meninggal
dunia. Setelah mendeteksi tiga kasus pertama yang menimpa dua turis China
pada akhir Januari 2020, Italia menjadi salah satu negara pertama yang
menutup jalur transportasi dengan China. Bahkan, Perdana Menteri Italia
Giuseppe Conte kala itu mengklaim bahwa sistem pencegahan Italia paling
ketat di Eropa. "Sistem pencegahan yang diberlakukan Italia adalah yang
paling ketat di Eropa," kata Conte, dilansir dari Guardian. Tanpa disadari,
virus itu justru telah menyebar di bagian utara Italia melalui penyebaran lokal
yang dimungkinkan terjadi sejak pertengahan Januari. Kesalahan protokol
dalam penanganan juga menjadi biang meluasnya virus corona di Italia. Hal
itu terkait siapa saja yang harus diuji, apakah orang dengan riwayat pergi ke
China atau semua orang.
Pada 18 Februari 2020, seorang lelaki berusia 38 tahun yang tidak
memiliki riwayat perjalanan ke China jatuh sakit di Codogna. Ia melakukan

4
kontak dengan dokter dan sempat mengunjungi rumah sakit beberapa kali,
tetapi tak menunjukkan gejala Covid-19. Pria tersebut tidak didiagnosis
sampai 20 Februari 2020. Saat itu, ia telah menginfeksi lima petugas
kesehatan serta setidaknya satu rekan pasien, selain istri dan temannya yang
tengah hamil. Seorang perawat dari rumah sakit mengatakan kepada Reuters
bahwa ia curiga penyakit itu telah beredar beberapa hari sebelumnya.
"Setidaknya satu minggu sebelum kasus pertama ditemukan, kami telah
mengamati jumlah kasus pneumonia yang tidak normal," kata perawat itu,
dikutip dari Reuters. Profesor di London School of Hygiene and Tropical
Medicine Adam Kucharski mengatakan, penyebaran awal virus di Italia
menunjukkan kemampuannya untuk menjadi wabah serius dalam waktu
sangat singkat. "Pesannya adalah, jika Anda memiliki transmisi yang tidak
terdeteksi dan tidak dianggap serius, hal itu akan sangat cepat menyebar dan
membebani layanan kesehatan Anda. Anda perlu mendeteksi wabah sedini
mungkin," kata Kucharski.
Pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghambat atau menekan laju
penularan virus corona, di antaranya:
1. Menghindari kontak dekat dengan pasien penderita penyakit saluran
pernapasan akut
2. Sering mencuci tangan dengan sabun atau menjaga kebersihannya dengan
hand sanitizer berkadar alkohol minimal 70 persen
3. Menghindari kontak dengan peternakan atau binatang liar tanpa
perlindungan
4. Menjaga dan memperkuat imunitas tubuh

5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif :
1. Kualitatif.
Menurut Sugiyono (2014), penelitian kualitatif sering disebut metode
penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi
yang masih ilmiah. Sedangkan menurut Poerwandani (1998),
penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan
mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara,

6
catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video, dan lain-lain. Dalam
penelitian kualitatif dibutuhkan cara pendekatan agar dapat
memperoleh data yang diperlukan. Dalam hal ini penulis
menggunakan pendekatan studi kasus.

2. Studi kasus (Case Study)


Salah satu dari jenis pendekatan yang dikemukakan oleh Creswell
adalah studi kasus. Jenis pendekatan studi kasus ini merupakan jenis
pendekatan yang digunakan untuk menyelidiki dan memahami sebuah
kejadian atau masalah yang telah terjadi dengan mengumpulkan
berbagai macam informasi yang kemudian diolah untuk mendapatkan
sebuah solusi agar masalah yang diungkap dapat terselesaikan. Susilo
Rahardjo & Gudnanto pada tahun 2010 juga menjelaskan bahwa studi
kasus merupakan suatu metode untuk memahami individu yang
dilakukan secara integrative dan komprehensif agar diperoleh
pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah
yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan
memperoleh perkembangan diri yang baik.

Adapun yang membedakan penelitian dengan pendekatan studi kasus


dengan jenis pendekatan penelitian kualitatif yang lain terdapat pada
kedalaman analisisnya pada sebuah kasus tertentu yang lebih spesifik.
Analisis dan triangulasi data juga digunakan untuk menguji keabsahan
data dan menemukan kebenaran objektif sesungguhnya. Metode ini
sangat tepat untuk menganalisis kejadian tertentu di suatu tempat
tertentu dan waktu yang tertentu pula.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Pelaksanaan Kegiatan
Penelitian ini dilakukan pada hari Kamis, 19 Maret 2020 di wilayah
Perumahan Krapyak Permai, Klaten Selatan.

7
C. Populasi, Sampel, dan Sumber Data Penelitian
1. Populasi penelitian : Seluruh warga Perumahan Krapyak Permai, Klaten
Selatan.
2. Sampel penelitian : Beberapa warga Perumahan Krapyak Permai,
Klaten Selatan.
3. Sumber Data Primer
Sumber data primer didapatkan dari penelitian dan pengamatan peneliti
secara langsung di lapangan, serta wawancara peneliti dengan
narasumber.
4. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder didapatkan peneliti dari data yang sudah ada,
berupa catatan atau dokumentasi.

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Studi Kepustakaan
Adalah mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai
macam material yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku,
catatan, majalah, kisah-kisah sejarah, dan lain-lain. (Mardalis: 1999
2. Wawancara
Adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. (Esterberg dalam Sugiyono 2013:231)

8
BAB IV
PEMBAHASAN

Di lingkungan sekitar tempat tinggal, yaitu di Perumahan Krapyak Permai,


Klaten Selatan. telah dilakukan wawancara secara daring dengan beberapa
responden dengan rincian sebagai berikut :
1. Y. B Wahyu k 50 Tahun Karyawan swasta
2. Fransiska R. S 51 Tahun Ibu rumah tangga
3. Gabriel P. A. C. K 21 Tahun Mahasiswa
4. Bonifasius David 15 Tahun Pelajar
5. Anik Kusumawati 55 Tahun PNS
6. Laura Victoria 24 Tahun Karyawan Swasta
7. Christian Angga 27 Tahun Karyawan Swasta
8. Ivanna Raisa 13 Tahun Pelajar
Dari semua wawancara yang dilakukan, dapat diketahui bahwa responden
yang berangkutan telah memahami mengenai adanya virus korona. Hal ini
ditunjukkan dari jawaban setiap responden yang mengetahui berita korona melalui

9
berbagai sumber. Seperti yang dikatakan oleh saudara Tegar, seorang pelajar yang
sangat antusias ketika dilakukan wawancara.
“Informasi mengenai korona saya dapatkan dari sosial media. Banyak orang
yang telah menjadi korban dan pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan,
meskipun menurut saya kebijakan tersebut masih kurang tepat.”
Kalimat ini menunjukkan bahwa masyarakat di sekitar tempat tinggal peduli
korona dengan selalu memperbaharui informasi mengenai penyebaran virus
korona. Dalam satu wawancara dengan saudara Bernardus, dikatakan bahwa
responden sudah melaksanakan pencegahan dan telah mempersiapkan apabila
keadaan menjadi lebih buruk.
“Saya sudah membeli masker. Masker ini hanya untuk keadaan darurat atau
ketika suatu saat saya atau kerabat merasa kurang enak badan, lebih baik
mempersiapkan masker untuk keadaan seperti itu. Bukan untuk kepentingan
harian bagi warga yang masih sehat.”
Responden yang diwawancarai tidak merasa acuh terhadap kasus yang sedang
marak terjadi. Namun, hal yang lebih dirasakan adalah perasaan khawatir dan was
was sehingga sudah ada pula yang membeli cadangan makanan. Perasaan lain
adalah tenang dan biasa biasa saja, namun mereka tetap menjaga sosial distance
sesuai anjuran pemerintah. Meskipun perasaan yang timbul berbeda beda,
responden di Kelurahan Plosoarum sepakat bahwa virus ini dianggap sangat
berbahaya mengingat cara penyebarannya yang cukup mudah, yaitu dengan
beberapa cara sebagai berikut :
6. Droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin
7. Kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan
8. Menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian
menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan
9. Kontaminasi tinja (jarang terjadi)
10. Sebuah studi terbaru menunjukkan potensi penularannya melalui udara.
Ketika seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan cairan
mengandung virus, berpotensi akan menyebar ke udara dan bisa
langsung masuk ke tubuh orang lain jika berada dalam posisi berdekatan.

10
Responden di Plosoarum menyikapi hal ini dengan hal yang positif. Mereka
melakukan kegiatan seperti belajar, bekerja, ataupun melakukan hal produktif
lainnya dengan perasaan senang. Salah satunya adalah dengan berolah raga seperti
yang dianjurkan untuk menjaga imunitas tubuh tetap stabil. Langkah lain yang
mereka ambil selain menjaga jarak dengan orang lain dan menggalakkan aktivitas
fisik adalah dengan mengonsumsi vitamin suplemen dan memperbanyak minum
air putih. Mereka pun giat mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan
aktivitas. Baik dengan air mengalir ataupun dengan handsanitizer. Tentu ini
merupaka berita yang sangat baik dan sangat baik untuk dilakukan seluruh
masyarakat Indonesia guna mengurangi potensi penyebaran virus yang semakin
meluas ini.
Berbicara mengenai virus dan penyebarannya, tentu saja ini menimbulkan
dampak yang sangat serius. Hasil wawancara yang dilakukan mengatakan bahwa
banyak sekali bidang di Indonesia yang terdampak dari penyebaran virus ini..
“Banyak sekali dong yang terdampak. Sistem pemerintahan di Indonesia jadi
kurang efektif jika terus terfokus pada penanganan virus ini. Ekonomi, pariwisata,
dan kesehatan pun jadi semrawut.”
Selain dampak secara nasional, secara regional pun juga terdampak. Banyak
warga Plosoarum yang menerapkan selflockdown merasa sedikit bosan tinggal di
rumah. Mereka yang melakukan hal produktif di rumah saja tak jarang
mengungkapkan bahwa mereka ingin segera beraktivitas seperti biasanya. Hal lain
yang dirasakan adalah ketika harus pergi ke tempat ibadah. Biasanya, mereka
melakukan kontak fisik seperti berjabat tangan. Namun setelah dianjurkan untuk
tidak berjabat tangan, mereka masih merasa canggung bahkan merasa tidak enak
hati karena seperti menjaga jarak batin dengan yang lain.
“Biasanya lho mbak, kalo waktu misa ada ‘salam damai’, sekarang ketika
diganti dengan menundukkan kepala kok saya masih canggung, hahaha..”
begitulah kata saudara Apriyanta saat dilakukan wawancara.
Terkadang dari orang lain juga mengeluarkan statement : ‘kok jaga jarak
sekali, memangnya saya menyebarkan virus itu?’ Memang hal itu menjadi
dampak dari tersebarnya virus dalam masyarakat. Masa inkubasi yang cukup lama

11
membuat orang bisa saja tidak sadar bahwa ia telah terinfeksi virus, tetapi masih
melakukan kontak fisik yang menjadikan virus itu berpindah tangan. Tentunya itu
akan secara terus menerus menyambung rantai penyebaran virus yang akan sangat
berbahaya.
Bidang lain yang terdampak adalah ekonomi. Warung warung yang menjadi
tutup karena stok bahan yang dijual berkurang. Hal ini terjadi akibat adanya
lonjakan kebutuhan masyarakat dari informasi mengenai pemblokiran akses yang
menyebabkan kepanikan sesaat. Selain itu, harga sembako juga melambung tinggi
sehingga menyebabkan beberapa warga Kelurahan kekurangan bahan pangan. Hal
ini menjadikan mereka harus keluar dari wilayah hidup guna memenuhi
kebutuhan hariannya, yang mana proses keluarnya masyarakat dari lingkungan
hidup akan menimbulkan masalah lain yaitu kontak dengan orang lain yang belum
diketahui keadaan fisiknya. Rumah makan kecil yang berada di sekitar Kelurahan
pun menjadi sepi karena masyarakat menerapkan social distance dan menghindari
banyak kontak dengan dunia luar dengan menimbun cadangan makanan di rumah
mereka masing-masing.
Hal yang lebih serius dirasakan di bidang ekonomi adalah timbulnya
ketimpangan sosial dimana mereka yang bisa memenuhi kebutuhannya akan
dengan sigap membelanjakan uang demi cadangan makanan dan kebutuhan lain.
Sedangkan merka yang notabene kurang mampu akan cenderung menahan diri
dari sikap ego karena merasa masih bisa menggunakan uang yang dimiliki untuk
hal yang lebih penting dibanding menimbun makanan yang belum tentu
pemakaiannya.
Dari pengetahuan dan dampak yang ditimbulkan dari virus yang sudah
menjadi pandemic ini, sungguh diharapkan sikap pengendalian diri yang tinggi.
Sikap pengendalian diri dalam masyarakat saat menhadapi pandemic Covid-19
penting dilakukan karena dapat membantu memutus mata rantai penyebaran virus
ini, mengingat penyebarannya yang cukup massif. Bahkan sebenarnya, seperti
yang telah dipaparkan sebelumnya, orang tanpa gejala bisa saja sudah terinfeksi
virus tersebut.

12
Sikap pengendalian diri yang dapat dilakukan oleh masyarakat dapat berupa
stay at home dan be a smart buyer. Masyarakat seharusnya bisa mengendalikan
diri dengan berbelanja yang dibutuhkan saja, bukan justru menimbun. Karena
dengan melakukan penimbunan makan akan terjadi kelangkaan suatu barang dan
berimbas dengan harga yang melonjak naik, contohnya masker dan antiseptic.
Sekiranya memiliki mobitas tinggi, tidak masalah untuk membeli masker, namun
sebaiknya seperlunya saja. Sedangkan yang lebih banyak di rumah sebaiknya
tidak perlu membeli dan menimbun. Setelah semua kebutuhan primer terpenuhi,
baru lakukan self quarante agar terhindar dari virus ini, seprti tidak berkontak
fisik dengan orang lain dan meningkatkan higienisan diri. Jika semua masyarakat
melakukan apa yang dianjurkan pemerintah dan tidak bepergian maka lonjakan
pasien positif Covid-19 bisa ditekan dan tidak semakin meluas.

13
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Covid-19 adalah virus yang sedang marak di masyarakat karena cara
penularannya yang cukup mudah dan sangat rentan terhadap kehidupan sosial
di masyarakat. Warga di Perumahan Krapyak Permai, Klaten Selatan
cenderung sudah siap dan sudah menaati setiap anjuran dari pemrintah untuk
menjaga jarak dan membatasi interaksi dengan orang lain. Mereka sudah
menempatkan diri sebagai warga negara yang baik dengan menanggapi
pandemic dengan hal yang positif meskipun terkadang merasa bosan
Virus ini menimbulkan dampak secara nasional maupun regional,
khususnya di Perumahan Krapyak Permai, Klaten Selatan karena
mengganggu proses interaksi masyarakat, menyebabkan mental shock karena
mengubah sistem interaksi secara mendadak tanpa sosialisasi mendalam.
Kurangnya pemahaman bagi khalayak umum tentang pentingnya mengubah
kebiasaan demi menekan angka penyebaran virus.
Diperlukan sikap pengendalian diri yang tinggi dalam masyarakat untuk
tidak menimbun alat kesehatan dan kebutuhan pokok untuk menjaga
kestabilan harga pasar. Sangat disarankan masyarakat untuk menahan diri di
rumah untuk membatasi kontak dengan orang lain untuk memutus rantai
penyebaran virus.

B. SARAN
Dalam menghadapi pandemi Korona, sebaiknya masyarakat menghadapi
dengan sikap yang positif dan optimis. Pemahaman masyarakat yang cukup
seharusnya membuat mayarakat sadar akan pentingnya menjaga jarak sosial
dengan orang lain demi kebaikan bersama. Peniadaan kontak fisik bukanlah
pemisah jarak antar individu yang ujungnya malah menimbuulkan konflik di

14
sosial masyarakat, melainkan harus dipahami sebagai cara pemerintah
menghargai keadaan seseorang dan untuk kebaikan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sebaiknya peran pemerintah dalam menghadapi pandemi lebih
ditekankan dalam pemahaman masyarakat agar tidak menimbulkan salah
paham.

DAFTAR PUSTAKA

15
Damanik, Fritz. 2017. Buku siswa sosiologi sma/ma kelompok peminatan ips.
Jakarta: PT. Bumi Aksara

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/19/064600465/cara-penularan-virus-
corona-dan-alasan-pentingnya-social-distancing?page=3

https://penalaran-unm.org/metode-penelitian-kualitatif-dengan-jenis-pendekatan-
studi-kasus/

LAMPIRAN

Daftar Pertanyaan Wawancara

16
1. Menurut saudara, apa itu virus korona/covid-19?
2. Darimanakah saudara mendapatkan update informasi mengenai pandemi ini?
3. Menurut saudara, seberapa bahayakah penyebaran virus ini dalam
masyarakat?
4. Bagaimana sikap saudara saat pertama kali mendengan kabar mengenai
Indonesia yang juga terjangkit virus korona?
5. Menurut saudara, apakah langkah pencegahan dan anjuran dari pemerintah
saat ini sudah tepat? Mengapa?
6. Apakah saudara masih sering berinteraksi dengan orang di luar rumah?
7. Langkah pencegahan apa saja yang sudah saudara lakukan untuk menangkal
penyebaran virus di sekitar saudara?
8. Apa saja yang saudara lakukan di rumah saat terjadi pandemi sambil menjaga
diri saudara tetap produktif?
9. Menurut saudara, bidang apa saja yang terdampak pandemi korona ini?
Mengapa?
10. Adakah perbedaan yang signifikan mengenai perilaku hidup saudara dengan
orang lain antara sebelum dan sesudah adanya anjuran pemerintah di
antaranya : ‘social distance’?

17

Anda mungkin juga menyukai