UNSUR-UNSUR MORFOLOGIS
2
A. Unsur-unsur Morfologis
Karena dalam kajian morfologi akan diperbincangkan mengenai kata dengan satuan-
satuan lain yang menyertai kata itu, maka berikut ini dibahas terlebih dahulu satuan-satuan
tersebut sebagi unsur yang menjadi masukan (input) pembentukan kata sehingga
menghasilkan kata baru sebagai hasilnya (output). Satuan-satauan tersebut dinamakan unsur-
bagiannya, yaitu morf dan alomorf; (2) klitik dengan bagiannya, yaitu proklitik dan enklitik;
(3) kata dan bagiannya, yaitu kata dasar dan kata kompleks; serta (4) bentuk dengan
1. Morfem
a. Pengertian Morfem
Kata morfem berasal dari kata dasar morphem yang berarti „bentuk‟ dan sufiks –ema
yang berarti „mengandung arti‟.Jadi, morfem ialah “kesatuan bunyi (bahasa) terkecil
yang mengandung arti, yang tidak dapat dipilah lagi atas unsur-unsur lainnya”.
Misalnya,kata dasar pakai merupakan satu morfem karena tidak bisa dipilah lagi atas unsur-
unsur lain yang mengandung arti. Akan tetapi, kata kompleks memakaikan merupakan tiga
morfem karena masih dapat dipilah atas unsur-unsur yang mengandung makna, yakni prefiks
me-, kata dasar pakai, dan sufiks –kan. Dengan demikian,pakai, me-, dan –kanmasing-
masingnya disebut morfem karena tidak dapat dipilah lagi atas unsur-unsur lain. Morfem
me- + pakai = memakai yang berarti „melakukan kegiatan pakai;lalu me-..kan + pakai =
1|Agu stina
MORFOLOGI
memakaikan yang berarti „melakukan kegiatan pakai untuk seseorang/orang lain‟; begitu
b. Jenis-jenis Morfem
Dalam kenyataannya, morfem sebagai satuan bahasa terkecil yang mengandung arti,
dapat dibedakan atas tiga bagian: (1) morfem bebas, (2) morfem terikat, dan (3) morfem
1) Morfem Bebas
Morfem bebas ialah morfem yang secara potensial dapat berdiri sendiri, misalnya
dia, tidur, pulang, pergi, dan lain-lain. Kata-kata seperti itu disebut morfem bebas karena
dapat digunakan tanpa bantuan unsur lain. Dalam pengunaannya,morfem bebas dapat
Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri dalam tuturan karena
telah mengandung makna leksikal tanpa dibentuk oleh unsur atau morfem lain. Karena
itu, morfem bebas berupa kata dasar sehingga lazimnya disebut kata dasar.Amatilah
contoh berikut.
Pokok katatersebut tidak dapat digunakan langsung dalam tuturan, seperti dalam kalimat
berikut.
Akan tetapi, jika ditambahkan dengan unsur lain seperti afiks, pokok kata tersebut
Selain afiks, unsur lain yang dapat ditambahkan pada pokok kata yaitu morfem dasar
atau berupa kata dasar. Amatilah pembentukan pokok kata menjadi kata kompleks pada
Tabel 2
(3) Partikel
2) Morfem Terikat
Morfem terikat ialah morfem yang selalu melekat pada morfem lain dalam
membentuk ujaran. Morfem terikat dalam bahasa Indonesia umumnya terdiri dari afiks
sehingga semua afiks merupakan morfem terikat. Amatilah contoh morfem terikat yang
dapat digunakan dalam ujaran sebelum dilekatkan dengan morfem lain; atau morfem tersebut
hanya mempunyai makna gramatikal. Karena itu, morfem terikat yang berupa afiks akan
bermakna jika dilekatkan dengan morfem bebas atau kata dasar lain, dan bisa juga
Tabel 3
4|Agu stina
MORFOLOGI
Kata Dasar
meN- Putus memutus
se- Kali sekali
di- jabat dijabat
-kan simpul simpulkan
-an Simpul simpulan
-i Gula gulai
ke-…-an Bersih kebersihan
peN-…-an henti penghentian
ber-…-an Datang berdatangan
Morfem setengah bebas ialah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri secara
semantik, tetapi mempunyai sifat bebas secara struktur seperti morfem bebas.Morfem seperti
ini disebut juga morfem gramatikal karena menjadi penghubung antara beberapa morfem
Morfem tersebut baru bermakna apabila dilekatkan dengan morfem bebas lainnya
c. Morfdan Alomorf
Istilah morf dan alomorf dipakai dalam mendeskripsikan morfem akibat proses
fonologis (perubahan bunyi) pada sebuah morfem. Karena itu, istilah alomorf sesungguhnya
adalah variasi bentuk (varian) suatu morfem yang diakibatkan dari proses perubahan bunyi,
5|Agu stina
MORFOLOGI
sedangkan masing-masing bentuk tersebut disebut morf. Oleh Kridalaksana (1993:141)
morf adalah anggota morfem yang belum ditentukan distribusinya. Amatilah contoh berikut.
Morfem meN- : mempunyai alomorf : me-, men-, mem-, meny-, meng-, dan menge-; yang
Morfem peN- : mempunyai alomorf : pe-, pen-, pem-, peny-, peng-, dan penge-; yang
Morfem be- : mempunyai alomorf: be- dan ber-, dan masing-masingnya merupakan
morf.
2. Kata
Kata merupakan satuan bebas yang terkecil.Kata dapat terjadi dari morfem tunggal
atau gabungan morfem. Karena itu, kedudukan kata ada yang sama dengan morfem, dan ada
pula yang tidak sama dengan morfem. Misalnya, kalimatMahasiswa meneliti sistem afiksasi
Pada contoh tersebutmorfem bebas siswa(1), teliti (2), sistem(3), dan afiks (4) dapat
disebut sebagai kata.Sebaliknya, morfem terikat maha- (1) me- (2) dan–isasi (4) tidak dapat
disebut sebagai kata tetapi morfem.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebuah kata
6|Agu stina
MORFOLOGI
dapat dibentuk oleh beberapa morfem (seperti maha-, me- dan teliti), namun sebuah morfem
Sebagai satuan yang terkecil, kata disebut juga sebagai bentuk.Pengertian “bentuk
(form) adalah penampakan atau rupa satuan bahasa yang mengandung arti, baik
dalam membincangkan kata, kita mengenal (1) bentuk dasardan (2) bentuk asal; lalu ada juga
yang menyebut (1) bentuk tunggal dan (2) bentuk kompleks. Dengan demikian, jika
direalisasikan dalam tataran kata, sebutan bentuk dasar dan asal tersebut dapat disebut
sebagai (1) kata dasar dan (2) kata asal; sedangkan bentuk tunggal dan kompleks dapat juga
disebut sebagai (1) kata tunggal (kata dasar) dan (2) kata kompleks.
Bentuk asal adalah bentuk yang lebih kecil yang mendasari sebuah pembentukan kata
kompleks.Sebaliknya, bentuk dasar adalah bentuk bahasa yang menjadi dasar berbagai
pembentukan kata kompleks; yang dalam realisasinya dapat berupa bentuk asal dan bentuk
kompleks.
berkeadilan
Kata berkeadilan dibentuk darikataadildan kombinasi afiks, yang terbentuk dari dua
tahap: (1) kata adil dan konfikske-…-an sehingga terbentuk kata keadilan, (2) kata keadilan
pembentukan tersebut, kata adil merupakan bentuk asal karena menjadi dasar pembentukan
7|Agu stina
MORFOLOGI
kata kompleks berkeadilan; dalam level ini adil berupa bentuk asal. Sebaliknya, kata
Untuk membedakan bentuk asal dan bentuk dasar, amatilah analisis contoh-contoh
Tabel 4
Perbedaan Bentuk Asal dan Bentuk Dasar
Seperti dijelaskan di atas bahwa istilah bentuk merupakan satuan bahasa yang secara
fon atau grafemik mengandung arti leksikal dan gramatikal. Dalam hal ini, apabila bentuk
bahasa tersebut terdiri atas satu morfem disebut kata tunggal; sebaliknya apabila satuan
bahasa terdiri atas 2 atau lebih morfem, atau masih bisa dipilah lagi atau unsur-unsurnya
8|Agu stina
MORFOLOGI
Pada contoh tersebut, bentuk merah, gelas, kereta, boleh, dan bangun tidak dapat
dipilah lagi, atau tidak mempunyai bentuk yang lebih kecil lagi. Sebaliknya, bentuk memerah
dan gelas-gelas dapat dipilah lagi menjadi meN- dan merah, gelas-gelas dankereta (diulang).
Demikian juga bentuk dibolehkan terdiri atas di- danboleh, bentuk dibolehkan terdiri atas di-
-kan dan boleh, serta bentukmembangun terdiri atas mem- danbangun. Karena itulah, bentuk
yang tidak dapat dipilah lagi atas unsur yang lebih kecil disebut bentuk tunggal; sedangkan
bentuk yang dapat dipilah menjadi unsur-unsur yang bermakna disebut bentuk kompleks.
Berdasarkan jenis kata, bentuk tunggal disebut juga kata tunggal, sedangkan bentuk
9|Agu stina
MORFOLOGI