Pertanyaan dan jawaban dari hasil presentasi kelompok 6

 Fewisa lorenty silaen

 Virly Simbolon
 Khairil imam affandi rangkuti

Pertanyaan sesi 1

1. Juita Aritonang dari kel 7

Pertanyaan: dari jenis-jenis gaya kepemimpinan yang sudah kalian jelaskan, gaya
kepemimpinan Yang bagaimana yang lebih tepat diterapkan di perusahaan? Coba jelaskan
mengapa?

Di jawab oleh Fewisa lorenty silaen

Jawaban:Gaya Kepemimpinan yang tepat digunakan pada perusahaan yaitu gaya
kepemimpinan demokratif, otokratis, dan visioner.
 Gaya kepemimpinan demokratif yaitu gaya kepemimpinan yg pemimpin nya menjadi
pendengar yang baik bagi para anggotanya dan dapat bekerja sama dengan anggota
nya dalam mengurus sebuah perusahaan.
 Gaya kepemimpinan otokratis, yaitu gaya kepemimpinan dimana seseorang
pemimpin memiliki kekuasaan dan tanggung jawab.
 Gaya kepemimpinan visioner, yaitu gaya kepemimpinan ini layak digunakan ketika
bisnis atau perusahaan membutuhkan suatu visi yang baru atau perubahan drastis
yang memberikan pengaruh terhadap perusahaan.
2. Badty Silaen dari Kel 8
Pertanyaan: penyebab munculnya Gaya kepemimpinan Laissez Faire?

Di jawab oleh virly Simbolon

Jawaban:Beberapa sebab timbulnya “laissez faire” dalam kepemimpinan pendidikan
indonesia antara lain: Karena kurangnya semangat dan kegairahan kerja pemimpin sebagai
penanggung jawab utama dari pada sukses tidaknya kegiatan kerja suatu lembaga. Karena
kurangnya kemampuan dan kecakapan pemimpin itu sendiri.

3. Tetty Hotmauli Silaban kel 1

Pertanyaan: Ciri-ciri gaya demokratis,salah satunya adalah wewenang pimpinan tidak mutlak
,Apa yang mendasari sehingga wewenang pimpinan dalam gaya demokratis itu dikatakan
tidak mutlak Jelaskan?

Di jawab oleh Khairil imam affandi rangkuti

Jawaban: karna dapat di pengaruhi oleh seseorang atau bawahan nya dalam bentuk
masukan pada saat musyawarah

Pertanyaan sesi 2

4. Samuel Karip Tambunan dari kel 4

Pertanyaan: Coba jelaskan menurut kelompok anda faktor -faktor apa saja yang
mempengaruhi kepemimpinan?
 Di jawab oleh virly Simbolon
Jawaban:faktor tertentu yang dapat mempengaruhi proses kepemimpinan dalam suatu
organisasi, faktor tersebut antara lain adalah;
 pribadi pemimpin yang sangat menonjol adalah inteligensi. Umumnya pemimpin
akan mempunyai taraf inteligensi yang lebih tinggi dari pada yang dipimpin. Selain
itu ada karakteristik lain seperti kecerdasan dan memotivasi
 Kelompok yang dipimpin kumpulan dari pada karakteristik pribadi seorang
pemimpin seperti yang diuraikan di atas itu belum berarti apa-apa, sebelum ia
menggunakan sebagai alat untuk menginterpretasi tujuan yang harus dicapai
olehnya.
 Situasi Setiap pemimpin akan berfungsi pada suatu situasi, yang berupa situasi
manusia, fisik, dan waktu. Tiap-tiap perubahan situasi membutuhkan perubahan
dalam macam kemampuan memimpin
5. Putri Wulandari kel 1
Pertanyaan : Apakah dalam tipe kepemimpinan itu semua harus di miliki atau tidak jelaskan?

Di jawab oleh Khairil imam affandi rangkuti

Jawaban:Tidak, dalam tipe kepemimpinan ada beberapa yaitu:
 Tipe pemimpin otokratis.
 Tipe pemimpin militeristis.
 Tipe pemimpin fathernalistis
 Tipe pemimpin karismatise.
 Tipe pemimpin demokratis
Dan yang harus dimiliki itu tipe demokratis, kenapa? Karena tipe demokratis itu
sudahmencakup semua, sebagaimana kita lihat ciri – cirinya selalu mendahulukan
kepentingankelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.

6. Adinda Dwi melinda Kel 3

Pernyataan: jelaskan kelebihan dan kekurangan dari masing" gaya kepemimpinan. dan dari
beberapa pemimpin negara yg pernah menjabat di indonesia, coba sebutkan masing" gaya
yang mereka gunakan?

Di jawab oleh Fewisa lorenty silaen

Jawaban: kelebihan Gaya kepemimpinan otoriter :
1. Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin, tak ada
bantahan dari bawahannya
2. Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila terjadi kesalahan
dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk menegur
3. Mudah dilakukan pengawasan
Kelemahan Gaya kepemimpinan otoriter :
1. Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari pemimpin
2. Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan karena bawahan tidak
merasa nyaman
3. Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat, pemimpin
akan menganggapnya sebagai pembangkangan dan kelicikan
4. Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan kesempatan mengajukan
pendapat.
5. Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang berlebihan
6. Disiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan hukuman bahkan pemecatan dari
atasan
7. Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah perintah yang diberikan
sudah dijalankan dengan baik oleh anggotanya.
Kelebihan Gaya kepemimpinan demokratis :
1. Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku
2. Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan merasa
dihargai dan dibutuhkan peranannya
3. Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan pendapat dan
saran
4. Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa mengeluarkan kemampuan
terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya
5. Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan
6. Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan
Kelemahan Gaya kepemimpinan demokratis :
1.Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karcna diambil sccara musyawarah
2.Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapatan setiap orang jelas berbeda
3. memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan apabila ego masing-
masing anggota tinggi Kelebihan/kebaikan dari gaya kepemimpinan partisipasif:
1.Terciptanya hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan bawahan, sebab pimpinan
selalu memberikan kesempatan kepada bawahan untuk menyampaikan masukan, gagasan
atau saran kepada pimpinan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Kelemahan Gaya kepemimpinan partisipasif :
1.Pelaksanaan pekerjaaan organisasi yang terkadang kurang sesuai dengan perencanaan,
karena banyaknya pertimbangan pemimpin dalam mengambil langkah-langkah atau
titindakan
2. Pemimpin membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan berbagai masukan dan saran
dari bawahan, sehingga berdampak pada kurang sesuainya waktu pelaksanaan pekerjaan
dengan rencana sebelumnya.