Anda di halaman 1dari 4

Tugas IV

Nama : MUSTIKA APRILIA


Nim : E1B019132
Kelas : PPKn/4C
Mk : Strategi Pembelajaran & Pembelajaran Inovatif PPKn

JAWABAN

1. Value Clarification Technique (VCT), merupakan sebuah cara bagaimana menanamkan


dan menggali/ mengungkapkan nilai-nilai tertentu dari diri peserta didik. Karena pada
prosesnya sendiri, VCT berfungsi untuk: mengukur, membina dan menanamkan suatu
nilai kepada siswa melalui cara yang rasional dan diterima siswa sebagai milik
pribadinya. Dengan kata lain, bahwa VCT dimaksudkan untuk “melatih dan membina
siswa tentang bagaimana cara menilai, mengambil keputusan terhadap suatu nilai umum
untuk kemudian dilaksanakannya sebagai warga masyarakat”.
Menurut Sanjaya dalam (Taniredja, dkk, 2011: 87-88) mengatakan bahwa model
pembelajaran VCT merupakan teknik pengajaran untuk membantu siswa dalam mencari
dan menentukan suatu nilai yang dianggap baik dalam menghadapi persoalan melalui
proses menanalisis nilai yang sudah ada dan tertanam dalam diri siswa.

2. Keunggulan Pembelajaran VCT


Pola pembelajaran VCT menurut Djahiri (2001), dianggap unggul untuk pembelajaran
afektif karena;
a) Pertama, mampu membina dan mempribadikan nilai dan moral
b) Kedua, mampu mengklarifikasi dan mengungkapkan isi pesan materi yang
disampaikan
c) Ketiga mampu mengklarifikasi dan menilai kualitas nilai moral diri siswa dan nilai
moral dalam kehidupan nyata.
d) Keempat, mampu mengundang, melibatkan, membina dan mengembangkan potensi
diri siswa terutama potensi afektualnya.
e) Kelima, mampu memberikan pengalaman belajar dalam berbagai kehidupan.
f) Keenam, mampu menangkal, meniadakan mengintervensi dan menyubversi berbagai
nilai moral naif yang ada dalam sistem nilai dan moral yang ada dalam diri seseorang.
g) Ketujuh, menuntun dan memotivasi untuk hidup layak dan bermoral tinggi.

3. Jenis-Jenis Pembelajaran VCT


Djahiri (1985) membagi pembelajaran VCT menjadi 7 tipe yaitu: metode percontohan,
analisis nilai, daftar atau matrik (mencakup daftar baik buruk, tingkat urutan, skala
prioritas, gejala kontinum, penilaian diri, membaca perkiraan orang lain tentang kita, dan
prisai kepribadian diri), kartu keyakinan, teknik wawancara, yurisprudensi, dan inquiry
nilai. Lebi luas, Jarolimek (1985) merekomendasikan beberapa teknik, antara lain:
● Pertama, Teknik evaluasi diri (self evaluation) dan evaluasi kelompok (group
evaluation). Dalam teknik evaluasi diri dan evaluasi kelompok peserta didik diajak
berdiskusi atau tanya-jawab tentang apa yang dilakukannya serta diarakan kepada
keinginan untuk perbaikan dan penyempurnaan oleh dirinya sendiri:
a) Menentukan tema, dari persoalan yang ada atau yang ditemukan peserta didik
b) Guru bertanya berkenaan yang dialami peserta didik
c) Peserta didik merespon pernyataan guru
d) Tanya jawab guru dengan peserta didik berlangsung terus hingga sampai pada
tujuan yang diharapkan untuk menanamkan niai-nilai yang terkandung dalam
materi tersebut.
● Kedua, Teknik Lecturing. Teknik lecturing, dilalukan guru gengan bercerita dan
mengangkat apa yang menjadi topik bahasannya. Langkah-langkahnya antara lain:
a) Memilih satu masalah / kasus / kejadian yang diambil dari buku atau yang dibuat
guru.
b) Siswa dipersilahkan memberikan tanda-tanda penilaiannya dengan menggunakan
kode, misalnya: baik-buruk, salah benar, adil tidak adil, dsb.
c) Hasil kerja kemudian dibahas bersama-sama atau kelompok kalau dibagi
kelompok untuk memberikan kesempatan alasan dan argumentasi terhadap
penilaian tersebut.
● Ketiga, Teknik menarik dan memberikan percontohan. Dalam teknik menarik dan
memberi percontohan (example of axamplary behavior), guru membarikan dan
meminta contoh-contoh baik dari diri peserta didik ataupun kehidupan masyarakat
luas, kemudian dianalisis, dinilai dan didiskusikan.
● Keempat, Teknik indoktrinasi dan pembakuan kebiasan. Teknik indoktrinasi dan
pembakuan kebiasan, dalam teknik ini peserta didik dituntut untuk menerima atau
melakukan sesuatu yang oleh guru dinyatakan baik, harus, dilarang, dan sebagainya.
● Kelima, Teknik tanya-jawab. Teknik tanya-jawab guru mengangkat suatu masalah,
lalu mengemukakan pertanyaan-pertanyaan sedangkan peserta didik aktif menjawab
atau mengemukakan pendapat pikirannya.
● Keenam, Teknik menilai suatu bahan tulisan. Teknik menila suatu bahan tulisan, baik
dari buku atau khusus dibuat guru. Dalam hal ini peserta didik diminta memberikan
tanda-tanda penilaiannya dengan kode (misal: baik - buruk, benar – tidak-benar, adil –
tidak-adil dll). Cara ini dapat dibalik, siswa membuat tulisan sedangkan guru
membuat catatan kode penilaiannya. Selanjutnya hasil kerja itu dibahas bersama atau
kelompok untuk memberikan tanggapan terhadap penilaian.
● Ketujuh, Teknik mengungkapkan nilai melalui permainan (games). Dalam pilihan ini
guru dapat menggunakan model yang sudah ada maupun ciptaan sendiri.
● Kedelapan, merupakan suatu proses berpikir yang ditepuh peserta didik untuk
menemukan suatu konsep elalui Langkah meruskan masalah, pengajuan hipotesis,
merancang pengajuan hipotesis, melalui eksperien, demonstrasi, mencatat data hasil
eksperimen, mengolah data, menganalisis data, dan mebuat kesimpulan.

4. Langkah-Langkah Pembelajaran VCT


Langkah pembelajaran dengan Value clarification technique (VCT) dibagi menjadi
tingkat, setiap tahapan dijelaskan sebagai berikut :
a. Kebebasan Memilih
Pada tingkat ini terdapat 3 tahap, yaitu:
1) Memilih secara bebas, artinya kesempatan untuk menentukan pilihan yang
menurutnya baik. Nilai yang dipaksakan tidak akan menjadi miliknya secara
penuh
2) Memilih dari beberapa alternatif. Artinya, untuk menentukan pilihan dari
beberapa alternatif pilihan secara bebas.
3) Memilih setelah dilakukan analisis pertimbangan konsekuensi yang akan timbul
sebagai akibat pilihannya.
b. Menghargai
Terdiri atas 2 tahap pembelajaran:
1) Adanya perasaan senang dan bangga dengan nilai yang menjadi pilihannya,
sehingga nilai tersebut akan menjadi bagian dari dirinya.
2) Menegaskan nilai yang sudah menjadi bagian integral dalam dirinya di depan
umum. Artinya, bila kita menggagap nilai itu suatu pilihan, maka kita akan berani
dengan penuh kesadaran untuk menunjukkannya di depan orang lain.
c. Berbuat
Pada tahap ini, terdiri atas:
1) Kemauan dan kemampuan untuk mencoba melaksanakannya.
2) Mengulangi perilaku sesuai dengan nilai pilihannya. Artinya, nilai yang menjadi
pilihan itu harus tercermin dalam kehidupannya sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai