Peranan Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (Kie) Pada Penderita Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Bangun Galih
Peranan Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (Kie) Pada Penderita Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Bangun Galih
Oleh:
DIENDA MELANI RIZQI N
17080164
i
PERANAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE)
PADA PENDERITA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
PUSKESMAS BANGUN GALIH
Oleh:
DIENDA MELANI RIZQI N
17080164
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
DIENDA MELANI RIZQI N
17080164
Pembimbing I PembimbingII
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah ini diajukan oleh :
NAMA : Dienda Melani Rizqi N.I
NIM : 17080164
Program Studi : D3 Farmasi
Judul karya tulis ilmiah :Peranan Komunikasi, Informasi dan Edukasi
(KIE) Pada Penderita Pasien Diabetes Melitus Tipe
2 di Puskesmas Bangun Galih
TIM PENGUJI
Penguji 1 :Heru Nurcahyo, S.Farm,M.Sc.,Apt
Penguji 2 :Agus Susanto, S.Th,M.Ikom
Penguji 3:Meliyana Perwita Sari, M.Farm.,Apt
NIDN: 0611058001
iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tanggal :
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Pada Tanggal :
Yang menyatakan
(DIENDA MELANI R)
vi
MOTO
- Do’a orang tua lebih luas dari langit dan aku selalu berteduh di
bawahnya
- Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak
kesabaran (yang dijalani), yang akan membuatmu terpana
hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit
- Tiada usaha yang menghianati hasil
Kupersembahkan buat :
1. Kedua Orang tuaku
2. Teman-teman angkatanku
3. Keluarga Prodi DIII Farmasi
4. Almamaterku
vii
PRAKATA
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maha
pengasih dan maha penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah
memenuhi sebagian persyaratan dalam mengambil mata kuliah Tugas Akhir pada
melaksanakan Kerja Praktek dan kemudian tersusun dalam laporan Kerja Praktek
ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan bimbingan.
saran dan kritik kepada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat
dan kritik kepada penulis sehingga karya tulis ilmiha ini dapat terselesaikan
dengan baik.
viii
5. Semua pihak yang telah mendukung, membantu serta mendoakan penyelesaian
penelitian ini.
6. Bapak dan Ibu yang telah memberikan semangat dan dukungan setiap hari baik
moral maupun material serta do’a sehingga karya tulis ilmiah ini dapat
terselesaikan.
7. Teman-teman semua yang telah membantu terselesainya karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan serta kesempurnaan di masa yang akan datang. Semoga laporan Kerja
dan teknologi.
Tegal, ..................................
ix
INTISARI
x
Abstract
Melani, Dinda. Susanto, Agus. Purgiyanti., 2020. The Role of
Communication, Information and Education (KIE) in Patients with
Type II Diabetes Mellitus in Puskesmas Bangun Galih
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. ii
INTISARI ........................................................................................................ x
ABSTRACT ....................................................................................................... xi
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 9
xiii
3.3.1 Populasi ........................................................................................... 31
LAMPIRAN ..................................................................................................... 43
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. Lampiran.................................................................................... 69
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018.
Diabetes melitus tipe 2 biasanya terjadi pada usia dewasa , biasanya terjadi
pada usia 45 tahun, tetapi bisa pula timbul pada usia di atas 20 tahun
(WHO, 2014).
1
2
terbaik. Sementara itu, khasiat obat tidak hanya didukung oleh baru atau
pokok. Dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat
perlu diketahui oleh pasien. Adanya masalah terkait obat pada pengobatan
pasien diabetes melitus, dimana pasien tidak mengetahui akan hal yang
dan edukasi mengenai obat tersebut dari bagaimana dan kapan minum atau
(Rantucci, 2009).
diberikan oleh dokter. Konseling obat sebagai salah satu cara atau metode
Bangun Galih.
1.5. Manfaat
pengobatan.
2. Tempat penelitian Puskesmas Pacar Keling RSUP Dr. Hasan Sadikin Puskesmas Medokan Ayu Puskesmas Bangun Galih
Surabaya Bandung Surabaya
3. Sampel penelitian Pasien Penderita DM Tipe seluruh pasien rawat jalan di Penderita diabetes melitus Sampel penelitian
2 Poli Jantung yang menggunakan tipe 2
terapi warfarin
4. Metode penelitian Mixed method One before and after Metode penelitian
Pill and bottle Counts
intervention design
5. Metode Wawancara dan Wawancara dan pre-post test Wawancara dan Quesioner Metode pengambilan data
pengambilan data Quesioner design
6. Hasil Konseling apoteker berpengaruh Pemberian KIE kurang Pemberian KIE berperan
Pemberian KIE tidak
signifikan terhadap pengetahuan efektif unutk meningkatkan dalam masa terapi
terbukti dapat
dan persepsi pasien mengenai kepatuhan pasien DM tipe 2 pengobatan pasien
meningkatkan kepatuhan
terapi warfarin yang telah dalam menggunakan obat diabetes melitus tipe 2 di
penderita diabetes melitus
ditetapkan antidiabtes Puskesmas Bangun Galih
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Donelly,2014).
(Rachmawati,2015).
7
8
yang senyap. Fakta menunjukkan bahwa hanya sekitar 50% dari diabetes
check up sejak usia muda atau usia dini. Maka tidak salah jika diabetes
militus dianggap sebagai the sillent killer. Pembunuhan yang senyap bagi
diabetes :
genetik dll).
9
(Decroli,2019).
Donelly,2014).
terjadi hiperglikemik
diabetes militus
bahan bakar utama yang akan diubah menjadi energi atau tenaga.
Resistensi insulin pada otot dan hati serta kegagalan sel beta
tipe-II diketahui terjadi lebih dini dan lebih dari pada sebelumnya.
Otot, hati, sel beta dan organ lain seperti jaringan lemak,
yaitu:
1. Resistensi Insulin
bekerja optimal pada sel-sel targetnya seperti sel otot, sel lemak
kronis (Fitriyani,2015).
sering berganti kaca mata, gigi mudah goyah dan mudah lepas,
keguguran pada ibu hamil dan ibu melahirkan dengan berat bayi
glukosadalam urine per 24 jam atau setara dengan 2000 kalori per
15
hari hilang dalam tubuh. Jelas hal ini akan banyak mengurangi
tiba pada anak dan orang dewasa atau muda. Namun, pada orang
dewasa tua (>40 tahun) gejala dapat muncul tanpa disadari. Gejala
awal yang timbul pada penderita dewasa yang lebih tua baisanya
(Shanty,2011).
berbagai organ, terutama pada mata, jantung, ginjal dan saraf dan
dikendalikan (Hendro,2013).
kecil untuk pasien, asupan pemanis dan lemak pada lemak pada
2011).
golongan:
1). Sulfonilurea
2). Glinid
prandial.
19
tiazolidindion)
care ,2008).
alfa (acarbose)
dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan aktif berperan serta
farmasis antara apoteker dan pasien. Arti konseling itu sendiri cera harfiah
proses diskusi dan saling bertukar pendapat anatar pihak yang meminta
nasihat dan pihak yang memberi nasihat. Secara profesional , KIE atau
mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana dan terkini. Informasi
kesehatan (Arfaldi,2013)
(Witjaksono,2009).
dan idealnya baik diminta atau tidak harus selalu pro aktif
(Hartayu,2013).
2.3 Puskesmas
beralamat JL. Raya Bangun Galih Desa Bangun Galih Kecamatan Kramat
adalah 44.430 jiwa, terdiri dari 21.995 jiwa penduduk laki-laki dan
profesioanal.
Diabetes Melitus
Penatalaksana Diabetes
Melitus:
1. Edukasi
2. Terapi nutrisi medis
3. Latihan jasmani
4. Terapi farmakologi
Penyampaian Komunikasi,
Informasi dan Edukasi
(KIE): Media penyampaian
1. cara pemakaian obat
1. Apoteker
2. cara penyimpanan obat
3. jangka waktu pengobatan 2. Pelayanan
4. efek samping obat kefarmasian
5. Kontraindikasi
6. Indikasi obat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bangun Galih dengan rentang waktu penelitian dari bulan Februari sampai
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Sampel
merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebgaian jumlah dari
ini subjek dihitung melalui resep terdapat 85 , sehingga pada penelitian ini
N
=
N. d + 1
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
85
=
85. (0,05) + 1
= 46 sampel
32
Dari perhitungan data sampel diperoleh hasil dari kriteria yaitu pasien
dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. Sedangkan
tertentu (Nursalam,2003).
lengkap.
sampel, jadi pemilihan sampel tidak dapat terjadi secara tidak sengaja
33
melitus tipe 2.
1. Uji Validitas
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
sebaliknya apabila r hitung <r tabelmaka alat ukur tersebut adalah tidak
valid.
menggunakan kuesioner
37
2. Uji Reliabilitas
rumus alpha adalah apabila r hitung> r tabel, maka alat ukur tersebut
reliabel dan juga sebaliknya, jika r hitung< r tabel maka alat ukur tidak
reliabel.
Koefisien r Reliabilitas
berikut:
Cronbach,s Cronbach,s
Kritis Hitung
P15, P16
3. Tahap Persiapan
peneliti.
4. Tahap Pelaksana
penelitian.0
diteliti.
1. Lembar persetujuan
maka penelitian tidak akan memaksa dan akan tetap menghormati hak-
haknya.
2. Anonimity
3. Confidentiality
tertentu saja yang akan disajikan sebagai hasil riset. Cara untuk
sampai jangka waktu yang lama. Setelah tidak digunakan, maka lembar
1. Analisis Univariat
masing-masing opsi diberi 5 gradasi nilai opsi pilihan yang harus dipilih
berikut:
yaitu:
43
Bobot nilai
Pilihan jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Kurang Setuju 3 3
Tidak Setuju 2 4
(Bandu,2013)
∑
Me :
jumlah responden.
44
Keterangan:
Me = Rata-rata
terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai terendah dan
sehingga,
a. Nilai tertinggi 16 x 5 = 80
b. Nilai terendah 16 x 1 = 16
kriterianya
45
No Nilai Kriteria
2. Analisis Bivariat
penelitian ini berjenis data kategorik, maka uji statistik yang digunakan
Uji ini dapat dilakukan bila syarat uji Chi-Square terpenuhi, jika
syarat tidak terpenuhi maka akan digunakan uji alternatifnya, yaitu uji
menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas
1) Bila tabelnya 2 x 2, dan tidak ada nilai E < 5, maka uji yang
2) Bila tabel 2 x 2, adan ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai
Chi Square”.
BAB IV
dan edukasi obat pada penelitian ini dibagi menjadi beberapa kriteria, yaitu
47
48
>65 20 40
Jumlah 50 100
Sumber : Data Primer yang diolah
beberapa kelompok usia, yaitu usia 35-44 tahun sebanyak 2%, usia 45-55
tahun sebanyak 24%, usia 55-64 tahun sebanyak 34% dan usia >65 tahun
sebanyak 40%. Responden terbanyak terdapat pada usia >65, karena pada
usia tesebut salah satu faktor terjadinya resiko diabetes melitus. Adanya
sel, kemudian berlanjut pada tingkat jaringan dan akhirnya pada tingkat organ
tahun, maka kadar glukosa darah naik 1-2 mg % tiap tahun saat puasa dan
akan naik 6-13% pada 2 jam setelah makan, berdasarkan hal tersebut bahwa
Menurut Wade dan Tavris, 2007 jenis kelamin adalah perbedaan bentuk,
sifat, dan fungsi biologi laki-laki dan perempuan yang menentukan perbedaan
Laki-laki 21 42
Jumlah 50 100
Sumber : Data Primer yang diolah
melitus sering di jumpai pada wanita dibandingkan dengan laki-laki hal ini
tingkat trigliserida yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki dan juga
hormonal tersebut sehingga wanita beresiko diabetes melitus tipe-2. Hal ini
pada dasarnya berfungsi untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah dan
energi (Benneth dan Roith,2008). Semua aktivitas dan gaya hidup sehari-
sehari yang sangat mempengaruhi terjadinya suatu penyakit, dan hal tersebut
paling banyak yaitu tingkat SD 68% dan pendidikan terendah pada tingkat
publik. Informasi yang diketahui para pengambil keputusan hanya bisa dapat
melalui komunikasi yang baik. Pelayanan informasi obat yang baik didukung
oleh pengambilan sistem informasi obat yang baik pula. Sistem informasi
Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal dapat diukur sangat berperan jika skor
berperan jika skor penilaian (42-54), kurang jika skor penilaian (29-41) dan
meningkatkan aspek kognitif, efektif dan psikomotor ke arah yang lebih baik.
1. Peranan KIE pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 pada masa Terapi
Pengobatan Berdasarkan Nilai Pernyataan
Tabel 4.4 Peranan KIE pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 pada
masa Terapi Pengobatan Berdasarkan Nilai Pernyataan
Nilai Frequency %
49 1 2
51 2 4
53 2 4
54 2 4
55 2 4
56 3 6
57 6 12
58 6 12
59 9 18
60 3 6
61 5 10
62 2 4
63 4 8
64 1 2
65 2 4
Total 50 100
prosedur pengobatan dengan baik dan benar. Dari pernyataan tersebut dahap
dilihat pemberian KIE pada pasien diabetes melitus tipe 2 yang diberikan
pengobatan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian KIE pada pasien diabetes
pengobatan pasien.
memadai dari petugas kesehatan. Pengetahuan yang baik bagi pasien diabetes
4.2 Hasil Uji Chi SquarePengaruh usia pasien denganPeranan KIE pada
pasien diabetes melitus tipe 2
Tabel 4.5Uji Chi Square Pengaruh usia pasien dengan Peranan KIE pada
pasien diabetes melitus tipe 2
Usia Pasien P
F % F % F % F % F % 6,501
54
Cukup 0 0 1 34 0 0 2 67 3 100
Berperan 1 3 7 18 14 36 17 43 39 100
Sangat
Berperan 0 0 4 50 3 37 1 12 8 100
Total 1 2 12 24 17 34 20 40 50 100
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat peranan KIE pada pasien
diabetes melitus tipe 2 pada tingkatan sangat berperan paling banyak yaitu
pada umur 45-54 tahun yaitu sebanyak 4 (50%) dan terendah pada usia >64
tahun yaitu 17 (43%) dan terendah pada usia 35-44 sebanyak 1 (3%).
belasan tahun. Selain itu, daya ingat seseorang dipengaruhi oleh umur.
Uji chi square yang diperoleh ialah 6,501, maka hipotesis ditolak karena
antarausia dengan peranan KIE pada masa pengobatan. Hal ini menunjukan
dan pada usia >65 tahun. Hal ini terjadi karena responden sering mengikuti
2. Hasil Uji Chi SquarePengaruh jenis kelamin dengan peranan KIE pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 pada masa terapi pengobatan
Tabel 4.6Hasil Uji Chi Square Pengaruh jenis kelamin dengan peranan
KIE pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 pada masa terapi pengobatan
Jenis Kelamin P
Peranan KIE Perempuan Laki-laki Total value
F % F % F %
Cukup 2 67 1 33 3 100
Total 29 58 21 42 50 100
Tabel 4.6 mengenai peranan KIE pada pasien diabetes mellitus tipe 2
berdasarkan jenis kelamin didapati pada jenis kelamin laki-laki yang paling
Hasil presentase diperoleh dengan cara membagi jumlah yang didapat dengan
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat peranan KIE pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 yang sangat berperan yaitu pada jenis kelamin laki-laki yaitu
sebanyak 6 orang (75%). Uji chi square yang diperoleh ialah 1,509, maka
tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan peranan KIE penderita
jenis kelamin. Hal ini sudah tertanam sejak jaman penjajahan. Namun
sekarang sudah terbantahkan karena apapun jenis kelamin seseorang, bila dia
(Fuadbahsin,2009).
3. Hasil Uji Chi Square Tingkat Pendidikan dengan Peranan KIE pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Masa Pengobatan
Tabel 4.7Hasil Uji Chi Square Tingkat Pendidikan dengan Peranan KIE
pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Masa Pengobatan
Pendidikan Total P
Peranan KIE SD SMP SMA Sarjana value
F % F % F % F % F %
Cukup 3 100 0 0 0 0 0 0 3 100
Berperan 28 72 8 20 2 5 1 3 39 100
9,491
Sangat 3 37 1 13 2 25 2 25 8 100
Berperan
Total 34 68 9 18 4 8 3 6 50 100
57
Tabel 4.7 mengenai peranan KIE pada pasien diabetes mellitus tipe 2
berperan. Pada tabel diatas paling banyak pada kategori berperan yaitu 39
berperan paling banyak pada tingkat dasar yaitu sebanyak 3 (37%) dari 8
respoden.
Dari hasil diatas terlihat bahwa peranan KIE pada pasien diabetes
pendidikan seseorang maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah
4.3 Tingkat Penilaian Responden tentang Peranan KIE pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Bangun Galih Pada Masa Terapi
Pengobatan
Tabel 4.8 Tingkat penilaian terhadap peranan KIE pada pasien diabetes
melitus tipe 2 di Puskesmas Bangun Galih pada masa Terapi Pengobatan
Kriteria F %
Cukup Berperan 3 6
Berperan 39 78
Sangat Berperan 8 16
TOTAL 50 100
sangat berperan (67-80). Dari hasil yang diperoleh 3 responden dari 16 item
pernyataan rata-rata nilai yang dihasilkan yaitu berperan, sehingga pada hasil
Bangun Galih berperan dalam masa terapi pengobatan guna membantu proses
59
memadai dari petugas kesehatan. Pengetahuan yang baik bagi pasien diabetes
4.4 Peranan KIE pada pasien penyakit diabetes melitus tipe 2 berdasarkan
penyakit yang lebih parah atau menghindari terjadinya medical error. Dari
tentang gula rendah kalori supaya pasien dapat memahami dan menekan
pencegahan medical error dapat dilihat bahwa pemberian KIE pada pasien
rata-rata tertinggi 4,34 , pada item pernyataan percaya obat yang diberikan
sudah tepat untuk penyakit penderita. Dapat dilihat bahwa pemberian KIE
yaitu berperan untuk memberikan rasa aman kepada pasien dalam masa
pengobatan, pada item pertanyaan ini pasien merasa percaya dengan obat
yang diberikan tenaga kesehatan dalam masa pengobatan pasien. Pada item
didapati nilai rata-rata 2,72, dapat dilihat item pernyataan ini pasien tidak
samping obat yang diberikan untuk terapi pengobatan. Dari hasil rata-rata
petunjuk cara minum obat didapati nilai rata-rata 2,98 , pada pernyataan ini
minum obat, pemberian KIE tentang petunjuk cara minum obat oleh tenaga
obat diabetes.
dari pasien mengonsumsi obat secara teratur sesuai dengan anjuran dokter
pengobatan didapati nilai rata-rata 3,42 , pada item ini bersifat penyataan
pasien ikut andil dalam masa pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2.
BAB V
5.1 KESIMPULAN
informasi sehingga peranan KIE tidak dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin
dan tingkat pendidikan. Adapun tingkat peranan KIE ini dilihat dari tujuan
pemberian KIE pada bidang farmasi yaitu mencegahnya medical error (rata-
4,46).
5.2 SARAN
diabetes melitus tipe 2 atau pada penyakit lain di Puskesmas Bangun Galih
64
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2009. Peraturan Pemerintah No.PP 51 Tahun 2009 Tentang Pekerja
Kefarmasian. Jakarta, Departemen Kesehatan RI
65
Fehni,V.,Gresty,N.,dan Yolanda . 2017. Hubungan Pola Aktivitas Fisik dan Pola
Makan dengn Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-
II di poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Pancuran Kasih GMM. Manado,
Jurnal Keperawatan.05.(01): Fakultas Kedokteran Universitas SAM
Ratulangi
Hanum, N.N.,2013. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Puasa
pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Cilegon Periode Januari-April 2013. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah
Nurayati,L. 2017. Tingkat Konsumsi Zat Gizi Gaya Hidup dan Kadar Gula
Puasa Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Skripsi. Surabaya : Universitas
Erlangga
66
Pratiwi,H.,Nuryanti.,dan Fera, V., 2016. Pengaruh Edukasi Terhadap
Pengetahuan, Sikap dan Kemampuan Berkomunikasi atas Informasi Obat.
Laporan Penelitian. Purwokerto: Fakultas Farmasi Universitas Jendral
Sudirman
Shanty, Meita. 2011. Silent Killer Diseases. PT. Buku Kita. Jakarta
67
Witjaksono,A.W.2009. Perencanaan Sistem Pengukuran Kinerja di Apotek XYZ
Dengan Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement
Systems (IPMS) dan Pembobotan Triangular Fuzzy AHP. Universitas
Sebelas Maret. Surakarta
68
LAMPIRAN
69
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
70
Lampiran 2. Surat Balasan Ijin Penelitian Dari Puskesmas
71
Lampiran 3. Lembar Kuesioner
kuesioner penelitian
I. Identitas Responden
Nama Lengkap :
Tempat/Tangga Lahir :
Pendidikan Terakhir :
Umur :
Alamat :
2. Pernyataan ini bukan suatu tes, sehingga tidak ada jawaban yang
dianggap SALAH.
72
Beri tanda check list (√) pada tempat yang sesuai dengan jawaban anda.
No Pernyataan SS S KS TS STS
73
SS S KS TS STS
74
Lampiran 4. Informed Consernt
Galih yang dilakukan oleh saudari Dienda Melani Rizqi , NIM 17080164,
Tegal.
Nama :........................................................................
Alamat :........................................................................
Demikian pernyataan ini saya buat dengan hati yang tulus dan ikhlas.
Tegal,..........................
Responden
75
..............................
76
77
78
79
Lampiran 6. Hasil Pengolahan Data Responden
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Statistics
N Valid 50 50 50
Missing 0 0 0
Mode 4 1 1
Range 3 1 3
Minimum 1 1 1
Maximum 4 2 4
Sum 166 71 71
Frequency Table
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
80
45-54 8 16,0 16,0 18,0
JENISKELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
81
Pie Chart
82
83
Lampiran 7. Hasil Uji validitas dan Reabilitas
84
Sig. (2-
,000 ,003 ,019 ,030
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan6 Pearson
Correlatio ,392 ,302 ,655** ,671**
n
Sig. (2-
,087 ,196 ,002 ,001
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan7 Pearson
Correlatio -,158 -,229 -,264 ,149
n
Sig. (2-
,506 ,330 ,261 ,532
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan8 Pearson
Correlatio -,524* -,688** -,216 -,079
n
Sig. (2-
,018 ,001 ,360 ,742
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan9 Pearson
Correlatio ,506* ,371 ,652** ,739**
n
Sig. (2-
,023 ,107 ,002 ,000
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan10 Pearson
Correlatio ,429 ,361 ,545* ,673**
n
Sig. (2-
,059 ,118 ,013 ,001
tailed)
N 20 20 20 20
85
pertanyaan11 Pearson
Correlatio -,029 ,083 ,114 ,449*
n
Sig. (2-
,902 ,729 ,632 ,047
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan12 Pearson
Correlatio ,074 -,050 ,055 ,191
n
Sig. (2-
,758 ,833 ,819 ,420
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan13 Pearson
Correlatio ,545* ,273 ,152 ,254
n
Sig. (2-
,013 ,245 ,524 ,279
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan14 Pearson
Correlatio ,745** ,709** ,710** ,789**
n
Sig. (2-
,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan15 Pearson
Correlatio -,060 -,330 -,017 ,248
n
Sig. (2-
,802 ,155 ,944 ,292
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan16 Pearson
Correlatio ,599** ,504* ,762** ,798**
n
Sig. (2-
,005 ,023 ,000 ,000
tailed)
86
N 20 20 20 20
pertanyaan17 Pearson
Correlatio -,349 -,525* -,218 -,039
n
Sig. (2-
,132 ,017 ,355 ,869
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan18 Pearson
Correlatio -,351 -,256 -,135 ,021
n
Sig. (2-
,129 ,276 ,570 ,932
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan19 Pearson
Correlatio 1 ,631** ,599** ,655**
n
Sig. (2-
,003 ,005 ,002
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan20 Pearson
Correlatio ,631** 1 ,504* ,427
n
Sig. (2-
,003 ,023 ,060
tailed)
N 20 20 20 20
pertanyaan21 Pearson
Correlatio ,599** ,504* 1 ,696**
n
Sig. (2-
,005 ,023 ,001
tailed)
N 20 20 20 20
total Pearson
Correlatio ,655** ,427 ,696** 1
n
87
Sig. (2-
,002 ,060 ,001
tailed)
N 20 20 20 20
N %
Excludeda 0 ,0
Total 50 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,791 16
88
89
Lampiran 8. Lampiran Hasil Rekapitulasi Data
RATA-
NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 TOTAL RATA
1 4 2 5 4 4 4 5 3 5 4 2 4 4 4 2 2 58 3,625
2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 58 3,625
3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 56 3,5
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 58 3,625
5 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 3 3 59 3,6875
6 4 2 4 5 4 4 2 4 3 3 4 5 3 4 2 3 56 3,5
7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 62 3,875
8 4 2 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 52 3,25
9 5 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 1 2 54 3,375
10 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 5 60 3,75
11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 61 3,8125
12 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 59 3,6875
13 4 5 5 4 5 5 1 2 5 5 5 5 1 3 4 4 63 3,9375
14 4 5 5 4 5 5 1 2 5 5 5 5 3 5 4 4 67 4,1875
15 5 5 5 5 5 5 2 3 5 4 5 5 2 3 4 5 68 4,25
16 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 62 3,875
17 4 3 5 4 5 5 3 4 5 4 3 5 4 5 4 4 67 4,1875
18 4 4 4 5 5 5 3 3 5 4 3 5 4 5 5 4 68 4,25
19 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 5 4 5 5 4 66 4,125
20 3 4 4 5 5 5 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 65 4,0625
21 4 4 4 5 5 5 3 4 5 4 4 5 4 5 5 4 70 4,375
22 4 4 5 5 5 5 2 4 5 4 3 5 4 5 4 4 68 4,25
23 4 2 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 52 3,25
89
24 3 4 5 5 5 5 3 4 5 4 4 5 4 5 5 4 70 4,375
25 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 5 4 4 59 3,6875
26 3 3 4 4 4 5 2 3 5 4 3 4 4 4 4 3 59 3,6875
27 4 3 5 4 4 5 5 3 5 5 4 3 2 4 4 4 64 4
28 3 4 5 5 4 5 3 3 4 4 2 5 3 5 4 4 63 3,9375
29 4 3 4 5 4 5 3 3 5 4 3 4 3 5 5 4 64 4
30 3 3 4 5 4 4 3 3 5 4 4 5 5 5 4 5 66 4,125
31 4 3 5 5 4 5 3 4 5 4 3 5 5 5 4 4 68 4,25
32 3 3 4 5 5 5 2 3 4 4 3 5 3 4 3 3 59 3,6875
33 4 4 5 3 4 4 3 2 4 5 4 5 3 4 3 2 59 3,6875
34 3 4 5 4 5 4 3 3 5 4 4 4 3 4 3 3 61 3,8125
35 3 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 3 1 63 3,9375
36 4 2 5 5 4 5 3 2 5 4 2 4 2 4 4 3 58 3,625
37 4 4 3 4 5 4 2 3 4 4 4 4 2 4 3 3 57 3,5625
38 4 5 4 3 4 5 3 1 4 4 3 5 2 4 2 2 55 3,4375
39 5 3 4 4 4 4 2 2 4 5 4 5 3 4 3 3 59 3,6875
40 5 5 5 3 5 5 1 4 5 5 3 4 3 4 2 2 61 3,8125
41 5 4 5 5 5 4 3 2 5 4 4 5 1 4 2 1 59 3,6875
42 5 5 4 5 4 4 1 3 5 3 3 4 2 5 2 1 56 3,5
43 5 2 4 4 4 4 4 1 5 4 3 4 2 5 5 4 60 3,75
44 4 4 5 3 5 5 3 3 4 5 3 5 2 4 3 4 62 3,875
45 4 5 5 4 5 5 1 4 5 5 5 5 3 5 2 2 65 4,0625
46 5 5 3 3 4 4 3 2 4 5 3 4 2 5 5 4 61 3,8125
47 3 5 5 3 4 4 3 2 5 5 4 4 2 5 5 3 59 3,875
48 4 3 4 4 4 5 3 1 5 5 4 4 2 4 2 2 54 3,5
49 5 4 4 3 4 4 3 2 4 5 4 5 3 5 3 3 58 3,8125
90
50 3 5 4 4 4 4 2 2 5 4 3 4 1 5 1 1 51 3,25
JUMLAH 195 186 215 203 217 223 136 149 222 210 173 219 150 217 171 162 3039 190,5
RATA-
RATA 3,9 3,72 4,3 4,06 4,34 4,46 2,72 2,98 4,44 4,2 3,46 4,38 3 4,34 3,42 3,24 60,78 3,81
91
Lampiran 9. Rekap Data Responden
JENIS
UMUR PENDIDIKAN
no KELAMIN NILAI
1 46 TAHUN P SD 58
2 58 TAHUN P SD 58
3 61 TAHUN P SD 56
4 65 TAHUN L SD 58
5 57 TAHUN L SD 59
6 72 TAHUN L SD 56
7 73 TAHUN L SD 62
8 90 TAHUN L SD 52
9 71 TAHUN P SD 54
10 39 TAHUN P SMP 60
11 56 TAHUN P SD 61
12 57 TAHUN P SD 59
13 65 TAHUN P SD 63
14 58 TAHUN P SD 67
15 55 TAHUN L SMP 68
16 65 TAHUN P SD 62
17 59 TAHUN P SD 67
18 45 TAHUN P SMA 68
19 52 TAHUN L SMP 66
20 51 TAHUN P SD 65
21 45 TAHUN L SARJANA 70
22 58 TAHUN L SD 68
23 50 TAHUN P SD 52
24 60 TAHUN L SD 70
25 60 TAHUN P SMP 59
26 53 TAHUN L SD 59
27 63 TAHUN P SD 64
28 55 TAHUN P SMP 63
29 54 TAHUN P SMA 64
30 55 THN P SMA 66
31 77 THN L SD 68
32 72 THN P SD 59
33 69 THN P SD 59
34 54 THN P SMP 61
35 50 THN P SMA 63
36 66 THN L SD 58
37 65 5HN P SD 57
38 71 THN L SD 55
39 78 THN L SD 59
40 75 THN P SD 61
92
41 69 THN P SD 59
42 67 THN L SMP 56
43 80 THN L SD 60
44 64 THN L SMP 62
45 49 THN L SARJANA 65
46 83 THN P SD 61
47 60 THN P SD 59
48 56 THN L SMP 54
49 46 THN P SARJANA 58
50 70 THN L SD 51
93
Lampiran 10. Dokumentasi
94
95
CURICULUM VITAE
96