Anda di halaman 1dari 3

1.

Apa itu somasi

Somasi (somatie atau legal notice) adalah teguran terhadap pihak calon tergugat, Aturan
mengenai somasi telah diatur dalam Pasal 1238 KUH Perdata yang berisi bahwa:       “Si
berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis itu
telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri, ialah jika ini menetapkan, bahwa si
berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yg ditentukan.”

2. Kenapa kita harus membuat somasi

untuk memberi kesempatan kepada pihak calon tergugat untuk berbuat sesuatu atau
menghentikan suatu perbuatan sebagaimana tuntutan pihak penggugat. Untuk menyelesaikan
sengketa sebelum perkara diajukan ke pengadilan. Somasi bisa dilakukan individual atau
kolektif, baik oleh kuasa hukum maupun pihak yang dirugikan (calon penggugat)

3. Kapan somasi itu harus dibuat

Biasanya dilakukan sampai 3 (tiga) kali terhitung sejak saat jatuh tempo atau saat
dimana si pihak yang menerima seharusnya telah melakukan pemenuhan kewajiban
berdasarkan perjanjian atau menurut undang-undang. Karena bersifat peringatan, maka
somasi harus melalui surat tertulis. Waktu yang diberikan kepada pihak yang mempunyai
kewajiban untuk memenuhi hutangnya itu, haruslah waktu yang sepantasnya menurut
keadaan tertentu. Yaitu, dengan melihat kepentingan pihak yang mempunyai kewajiban
dengan kepentingan pihak yang mempunyai hak secara seimbang. Sehingga fungsi utama
dari suatu somasi bagi yang mempunyai hak adalah untuk menyatakan lalainya pihak yang
mempunyai kewajiban.

Somasi tidak diperlukan apabila tenggang waktu yang diberikan dalam perjanjian
antara para-pihak merupakan tenggang waktu yang mutlak. Somasi juga tidak
diperlukan  apabila pihak yang mempunyai kewajiban menolak untuk mengadakan
pembayaran, atau dalam hal ia telah memenuhi kewajibannya, akan tetapi tidak dilakukan
secara sempurna. Juga pada perikatan untuk tidak berbuat sesuatu, dalam hal mana pada
umumnya, tidak diperlukan satu somasi, karena dengan melaksanakan perbuatan yang
bertentangan dengan apa yang tidak boleh diperbuat saja, maka sudah mengakibatkan pihak
itu lalai dalam memenuhi kewajibannya. Persoalan somasi ini diatur dalam pasal 1243 dan
pasal 1238 KUH Perdata.
1. Kapan kita sebagai penasehat hukum, pendamping hukum dan mewakili sebagai
pihak hukum?uraikan dgn dasar hukum
 Penasihat hukum, (pada saat perkara pidana dan militer)
Penasihat hukum merupakan profesi yang memberikan bantuan atau nasihat
hukum. Penasihat hukum dapat berupa persekutuan maupun individu. 
Berdasarkan Pasal 1 ayat (13) UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana KUHAP, penasihat hukum adalah seorang yang telah memenuhi
syarat berdasarkan undang-undang untuk memberikan bantuan hukum kepada
masyarakat

 Pendamping hukum, pada saat pendamping pidana dan berlaku pasif (sebagai
pihak di rana perdataan)

Pendampingan Hukum (Legal Assistance/LA) adalah Jasa Hukum yang


diberikan oleh Jaksa Pengacara Negara berupa pendapat hukum secara
berkelanjutan atas suatu kegiatan yang diajukan oleh Pemohon dan diakhiri
dengan kesimpulan atas pemberian Pendapat Hukum tersebut dalam bentuk
Berita Acara Pendampingan Hukum. 

 Kuasa Hukum

Kuasa hukum juga dapat diartikan sebagai seseorang yang memiliki


tanggung jawab mendampingi pihak-pihak bersengketa untuk beracara di
pengadilan. Pendampingan tersebut dilakukan atas dasar kesepakatan dengan
pihak terlibat dan tertuang dalam surat kuasa khusus

2. Dimana domisili hukum berperkara jika Perkara Perdata Umum


pasal 118 (1) HIR)
Dari domisili yang tergugat

3. Dimana domisili hukum berperkara jika Perkara Perceraian Islam


Di domisili istri baik yang menggugat suami ataupun istrinya, untuk suami yang
menggugat dinamakan cerai talak dan untuk istri yang mengajukan gugatanya maka
dinamakan gugatan cerai
4. Dimana domisili hukum berperkara jika Perkara Penyelesaian Hubungan Industrial

Dimana tempat bekerja itu, yang terdiri dari perkara-perkara perselisihan hak,
perselisihan kepentigan, perselisihan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan
perseisihan antar serikat pekerja.

5. Dimana domisili hukum berperkara jika Perkara Tata Usaha Negara


Domisili berperkara adalah dimana pihak yang mengeluarkan surat tersebut, Ptun
hanya ada di provinsi.
Sertifikat, atau segala sesuatu yang diterbitkan oleh pejabat TUN dan sifatnya harus
final, individual, dan konkret

Anda mungkin juga menyukai