Anda di halaman 1dari 17

1

WALIKOTA JAYAPURA
INSTRUKSI WALIKOTA JAYAPURA
NOMOR 2 TAHUN 2022

TENTANG

PENINGKATAN LANGKAH PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
DI WILAYAH KOTA JAYAPURA

WALIKOTA JAYAPURA,

Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 07 Tahun 2022


tentang PPKM Level 3, Level 2 dan Level 1 serta mengoptimalkan Posko
Penanganan COVID-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian
Penyebaran COVID-19 di Wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku dan Papua serta berdasarkan hasil Rapat FORKOPIMDA dan
SATGAS Penanganan COVID-19 Kota Jayapura pada tanggal 2 Februari
Tahun 2022, maka dengan ini menginstruksikan:

Kepada :
1. Pimpinan Instansi Pemerintah;
2. Pimpinan BUMN/BUMD/Perbankan;
3. Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di
Wilayah Kota Jayapura;
4. Pimpinan Lembaga Swasta, Perhotelan, Pertokoan
dan Dunia Usaha;
5. Pimpinan Lembaga Keagamaan;
6. Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan/Pemuda/
Mahasiswa dan seluruh warga masyarakat di Kota
Jayapura; dan
7. Pengelola Tempat Usaha.
8. ASN Pemerintah Kota Jayapura
2

Untuk :
Pertama : Membatasi jam operasional atau jam kerja bagi
Instansi Pemerintah, kantor swasta, perusahaan,
pusat pembelanjaan, pertokoan, pasar tradisional dan
pedagang kaki lima, restaurant, rumah
makan/warung makan, tempat karaoke, tempat
wisata alam, bar dan diskotik, tempat olahraga,
tempat pertemuan dan kegiatan, tempat
penyelenggaraan resepsi pernikahan, bengkel,
meubelir dan tempat usaha lain serta semua aktivitas
masyarakat mulai pukul 06.00 sampai dengan pukul
21.00 WIT (jam 9 malam);

Kedua : Tidak melakukan aktivitas di luar rumah di atas


pukul 21.00 WIT (jam 9 malam), kecuali sektor
kritikal seperti kesehatan, keamanan dan ketertiban
masyarakat, penanganan bencana, energi, logistik,
transportasi, distribusi terutama untuk kebutuhan
pokok masyarakat, makanan, minuman, pupuk,
semen, bahan bangunan, objek vital nasional, proyek
strategi nasional, konstruksi, fasilitas publik dan
kegiatan terkait COVID-19;

Ketiga : Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan


COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan
sebagai berikut:
a. Setiap orang yang bepergian keluar rumah baik
saat berjalan kaki maupun dengan menggunakan
kendaraan dan melakukan aktivitas di tempat
kerja atau tempat usaha, serta berada di pusat
pembelanjaan, pasar, pertokoan dan tempat
umum lainnya diwajibkan memakai masker;
b. Setiap orang wajib melakukan tindakan
pencegahan dini secara mandiri dengan tidak
bersentuhan fisik, jaga jarak, cuci tangan pakai
sabun atau dengan menggunakan hand sanitizer,
tinggal dirumah dan menggunakan masker;
3

c. Setiap orang yang berusia 6 (enam) tahun ke atas


diwajibkan mengikuti vaksinasi, kecuali bagi
mereka yang dinyatakan komorbid dengan surat
keterangan dokter rumah sakit pemerintah;
d. Setiap pemilik atau pengelola restoran, rumah
makan, warung makan dan cafe atau sejenisnya
diijinkan untuk membuka usahanya dengan
ketentuan:
▪ mengatur jarak antar meja atau kursi;
▪ menyajikan makanan secara prasmanan yang
dilayani oleh petugas;
▪ mengutamakan pembayaran non tunai/uang
elektronik;
▪ menyediakan masker baru/cadangan bagi
tamu yang tidak menggunakan masker;
▪ menyediakan fasilitas yang minim sentuhan
tangan;
▪ memprioritaskan pelayanan pemesanan secara
on line atau take a way;
▪ melayani pemesanan secara online;
▪ menggunakan sarung tangan dalam melayani
pembelian makanan dan minuman;
▪ membatasi menerima pelanggan paling banyak
50% dari kapasitas atau daya tampung yang
tersedia; dan
▪ mewajibkan pengunjung memakai masker,
mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir atau /menyediakan hand sanitizer,
mengatur jarak dan mengukur suhu tubuh
pengunjung.
e. Setiap pemilik atau pengelola tempat wisata alam
diijinkan untuk membuka usahanya dengan
ketentuan:
▪ menyediakan tempat sampah tertutup;
▪ melakukan pengawasan protokol kesehatan
yang ketat bagi pengunjung anak-anak yang
4

berusia di bawah 12 (dua belas) tahun dan


orang dewasa di atas 60 (enam puluh) tahun;
▪ mengikuti pembatasan waktu operasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah; dan
▪ mewajibkan pengunjung memakai masker,
mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir atau /menyediakan hand sanitizer,
mengatur jarak dan mengukur suhu tubuh
pengunjung.
f. Pelaksanaan kegiatan pada area publik (kegiatan
seni, budaya, dan sosial kemasyarakatan), rapat,
seminar dan pertemuan luring yang menimbulkan
keramaian dan kerumunan dibuka dengan
ketentuan :
▪ mendapatkan Ijin Keramaian dari POLRESTA
Jayapura Kota;
▪ mendapatkan Ijin Aktivitas dari SATGAS
Penanganan COVID-19 Tingkat Kota
Jayapura;
▪ membatasi jumlah tamu / undangan yang
hadir maksimal 50% (lima puluh persen) dari
kapasitas atau daya tampung gedung atau
tempat kegiatan;
▪ mengunakan aplikasi PeduliLindungi;
▪ mengikuti pembatasan waktu operasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;
▪ mewajibkan tamu/undangan memakai
masker, mencuci tangan dengan sabun di air
yang mengalir atau menyediakan hand
sanitizer, mengatur jarak dan mengukur suhu
tubuh.
g. Setiap pemilik atau pengelola tempat permainan
ketangkasan anak-anak diijinkan untuk
membuka usahanya dengan ketentuan:
▪ melakukan pengawasan protokol kesehatan
yang ketat bagi pengunjung anak-anak;
5

▪ mengikuti pembatasan waktu operasional yang


ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;
▪ membatasi menerima pelanggan paling banyak
50% dari kapasitas atau daya tampung yang
tersedia; dan
▪ mewajibkan pengunjung memakai masker,
mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir atau /menyediakan hand sanitizer,
mengatur jarak dan mengukur suhu tubuh
pengunjung.
h. Pengelola, penyelenggara atau penanggungjawab
kegiatan di toko, toko swalayan, dan pusat
perbelanjaan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
▪ dapat melayani pemesanan secara online
dengan fasilitas layanan antar;
▪ menyediakan masker baru/cadangan bagi
tamu yang tidak menggunakan masker;
▪ menyediakan fasilitas yang minim sentuhan
tangan;
▪ mengutamakan pembayaran non tunai/uang
elektronik;
▪ menyediakan fasilitas yang minim sentuhan
tangan;
▪ melakukan pembatasan kapasitas pengunjung
sesuai daya tampung gedung dengan
menggunakan aplikasi PeduliLindungi; dan
▪ mewajibkan pengunjung memakai masker,
mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir atau /menyediakan hand sanitizer,
mengatur jarak dan mengukur suhu tubuh
pengunjung.
i. Setiap pemilik/pengelola salon, klinik kecantikan,
spa, tempat cukur, tontonan film/bioskop,
karaoke, bar, diskotik permainan bilyard,
permainan ketangkasan dan panti pijat /refleksi
dibuka dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
6

▪ menggunakan peralatan yang steril untuk


setiap pelanggan;
▪ menjaga kualitas dan sirkulasi udara;
▪ mengutamakan pembayaran non tunai/uang
elektronik;
▪ menggunakan sarung tangan saat melayani
pelanggan;
▪ menggunakan peralatan yang steril untuk
setiap pelanggan;
▪ membatasi menerima pelanggan paling banyak
50% dari kapasitas atau daya tampung yang
tersedia;
▪ melarang masuk anak dibawah usia 12 (dua
belas) tahun;
▪ wajib melakukan swab bagi karyawan/pelayan
secara rutin setiap bulan; dan
▪ mewajibkan pengunjung memakai masker,
mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir atau /menyediakan hand sanitizer,
mengatur jarak dan mengukur suhu tubuh
pengunjung.
j. Untuk perhotelan/penginapan mematuhi
ketentuan sebagai berikut :
▪ membatasi jumlah tamu paling banyak 50%
(lima puluh persen) dari kapasitas kamar
hunian;
▪ menyediakan masker baru/cadangan bagi
tamu yang tidak menggunakan masker;
▪ mengutamakan pembayaran non tunai/uang
elektronik;
▪ menyediakan fasilitas yang minim sentuhan
tangan;
▪ menyiapkan pelayanan makan di kamar;
▪ menyajikan makanan secara prasmanan dan
dilayani oleh petugas;
▪ menutup layanan kolam renang; dan
7

▪ mewajibkan tamu/pengunjung memakai


masker, mencuci tangan dengan sabun di air
yang mengalir atau /menyediakan hand
sanitizer, mengatur jarak dan mengukur suhu
tubuh tamu/pengunjung.
k. Pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat
konstruksi dan lokasi proyek) dapat beroperasi
100% (seratus persen) dengan penerapan protokol
kesehatan yang lebih ketat;
l. Membatasi jumlah penumpang dalam angkutan
umum dan mobil rental paling banyak 50% dari
kapasitas atau daya tampung yang tersedia serta
mengatur jarak duduknya dan diwajibkan
memakai masker;

Keempat : Pimpinan Kantor Pemerintah, BUMN, BUMD dan


Kantor Swasta, mematuhi ketentuan sebagai berikut :
a. mengatur waktu bekerja bagi pegawai/karyawan,
baik bekerja dari kantor maupun dari rumah,
b. menyelenggarakan rapat secara virtual
c. kehadiran pegawai paling rendah 50% (lima
puluh) dari total pegawai atau sesuai kapasitas
ruangan;
d. membatasi jam kerja dari pukul 08.00 sampai
dengan pukul 15.00 atau sesuai dengan
kebutuhan dengan batas waktu pukul 21.00 WIT;
e. melakukan konfirmasi kehadiran secara offline
dan online;
f. melaporkan pelaksanaan tugas secara offline dan
online dalam bentuk jurnal harian;
g. menaati ketentuan jam kerja atau aktivitas;
h. mewajibkan pengunjung atau tamu dan
pegawai/karyawan memakai masker, mencuci
tangan dengan sabun di air yang mengalir atau
/menyediakan hand sanitizer, mengatur jarak dan
mengukur suhu tubuh bagi pegawai/karyawan
maupun para pengunjung atau tamu.
8

Kelima : Pimpinan tempat ibadah memperhatikan hal-hal


sebagai berikut :
a. membatasi jumlah umat yang dapat beribadah
maksimal 50% (lima puluh persen) dari kapasitas
atau daya tampung gedung atau tempat ibadah;
b. mempersingkat waktu ibadah, dari waktu normal
atau waktu biasanya;
c. ibadah dapat dilakukan secara virtual;
d. menghindari berdiam lama dalam gedung ibadah;
e. memastikan umat dalam kondisi sehat dan negatif
COVID-19;
f. menganjurkan umat membawa peralatan pribadi;
g. membatasi jumlah pintu/jalur keluar
masuk rumah ibadah guna memudahkan
penerapan dan pengawasan protokol kesehatan;
h. mewajibkan umat memakai masker, mencuci
tangan dengan sabun di air yang mengalir atau
/menyediakan hand sanitizer, mengatur jarak dan
mengukur suhu tubuh umat; dan
i. pengaturan khusus lebih lanjut dilakukan oleh
pimpinan umat masing-masing.

Keenam : Setiap penyelenggara resepsi pernikahan, olahraga,


pertemuan atau kegiatan lainnya yang melibatkan
banyak orang (kerumunan), mematuhi ketentuan
sebagai berikut :
a. mendapatkan Ijin Keramaian dari POLRESTA
Jayapura Kota;
b. mendapatkan Ijin Aktivitas dari SATGAS
Penanganan COVID-19 Tingkat Kota Jayapura;
c. membatasi jumlah tamu / undangan yang hadir
maksimal 50% dari kapasitas atau daya tampung
gedung atau tempat kegiatan; dan
d. mewajibkan tamu/undangan memakai masker,
mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir atau /menyediakan hand sanitizer,
mengatur jarak dan mengukur suhu tubuh.
9

Ketujuh : Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Sekolah Dasar,


Sekolah Menengah Tingkat Pertama atau Sederajat
dilakukan dengan metode tatap muka terbatas
dengan ketentuan :
a. skrinning kesehatan dan vaksin bagi pendidik,
tenaga kependidikan dan siswa;
b. menjalankan protokol kesehatan secara ketat di
sekolah.
c. menyiapkan sarana dan prasarana sesuai standar
protokol kesehatan;
d. menyiapkan media sosialisasi dan edukasi
pencegahan COVID-19;
e. belajar tatap muka dibagi dalam 2 (dua) shift yaitu
melalui pembagian waktu belajar pagi hari dan
shift untuk siang hari atau dengan pengaturan
siswa yang belajar di sekolah dan belajar di
rumah secara bergantian (shift);
f. pembatasan siswa yang belajar di sekolah, paling
banyak 50% (lima puluh persen) dari daya
tampung ruangan atau gedung;
g. menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih di
sekolah;
h. menyediakan masker cadangan di sekolah
i. siswa membawa bekal sendiri;
j. menggunakan kendaraan pribadi/keluarga ke
sekolah;
k. pengantaran dan penjemputan dilakukan di lokasi
yang telah ditentukan;
l. menghindari aktifitas olah raga yang melibatkan
kontak fisik;
m. selama jam istirahat tetap berada di ruang kelas;
n. mengurangi aktifitas diluar jam pembelajaran;
o. menutup kantin sekolah dan melarang orang
berjualan di depan sekolah;.
p. selalu menggunakan masker dan menjaga jarak
aman paling jauh 1,5 m;
10

q. mengecek suhu tubuh siswa, pendidik dan tenaga


kependidikan saat masuk lingkungan sekolah
harus selalu dibawah 37,5 C;
r. mencuci tangan dengan air mengalir atau
menggunakan hand sanitizer;
s. melakukan rapid antigen secara berkala bagi
pendidik, tenaga kependidikan dan siswa;
t. meniadakan peralatan ibadah/peralatan lainnya
yang digunakan bersama;
u. melakukan penyemprotan secara rutin didalam
ruangan sebelum ruangan akan digunakan
maupun setelah akan digunakan maupun pada
tas dan sepatu siswa, pendidik dan tenaga
kependidikan saat masuk lingkungan sekolah;
v. membersihkan ruang kelas secara berkala;
w. membersihkan semua titik-titik yang sering
disentuh;
x. koordinasi intensif dengan fasilitas kesehatan
terdekat; dan
y. apabila siswa, pendidik atau tenaga kependidikan
dengan gejala demam atau gejala lain yang
mengarah ke Covid-19, maka siswa, pendidik atau
tenaga kependidikan tersebut tidak diijinkan
masuk di lingkungan sekolah dan harus
melakukan rapid antigen.
z. apabila ditemukan kasus positif maka proses
belajar tatap muka ditutup dan dilakukan dengan
metode belajar jarak jauh;

Kedelapan : Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Sekolah Dasar,


Sekolah Menengah Tingkat Pertama atau Sederajat
pada diktum Ketujuh dilakukan dengan berpedoman
pada Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor
05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847
Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan
11

Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease


2019 (COVID-19);

Kesembilan : Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada satuan


pendidikan Taman Kanak-kanak dan PAUD
dilakukan dengan motode jarak jauh atau daring
sampai dengan waktu yang ditentukan dan akan
dievaluasi selanjutnya.

Kesepuluh : Pelaksanaan kegiatan (event) keolahragaan dapat


diselenggarakan di Wilayah Kota Jayapura mengacu
pada ketentuan yang diatur dalam Instruksi Menteri
Dalam Negeri Nomor 07 Tahun 2022;

Kesebelas : Pelaku perjalanan domestik yang menggunakan kapal


penumpang ke Pelabuhan Jayapura wajib
menunjukan kepada SATGAS Penanganan COVID-19
Kota Jayapura atau Petugas Kantor Kesehatan
Pelabuhan Klas II Jayapura:
a. Sertifikat Vaksin (minimal vaksinasi dosis
pertama); dan
b. Hasil Rapid Antigen H-.1

Keduabelas : Dalam hal pelaku perjalanan tidak dapat


menunjukan Sertifikat Vaksin (minimal vaksinasi
dosis pertama) dan Hasil Rapid Antigen H-1, maka
yang bersangkutan akan divaksin dan dirapid antigen
oleh Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas II
Jayapura atau SATGAS COVID-19 Kota Jayapura di
Pelabuhan Jayapura;

Ketigabelas : Penumpang kapal yang masuk/tiba di Kota Jayapura


tanpa menunjukan identitas yang lengkap akan
dikembalikan ke daerah asal/ dipulangkan.

Keempatbelas : Selain ketentuan sebagaimana dimaksud Diktum


Kesebelas dan Keduabelas, perjalanan domestik juga
berpedoman pada ketentuan yang diatur oleh Satuan
Tugas Penanganan COVID-19 Nasional.

Kelimabelas : Pembukaan pintu masuk perjalanan darat bagi Warga


Negara Asing (PNG-Wutung) untuk kepentingan
ekonomi hanya melalui Pos Lintas Batas Negara
Skouw dengan ketentuan:
12

a. pembukaan pintu masuk dan keluar dilakukan 3


(tiga) kali dalam seminggu;
b. memasuki wilayah NKRI sampai pada wilayah
pasar perbatasan Skouw;
c. wajib menjalani Rapid Antigen sebelum memasuki
wilayah NKRI;
d. menerapkan protocol kesehatan yang lebih ketat;
e. menutup jalan nonformal; dan
f. Apabila dijumpai kasus positif COVID-19 atau
varian baru, maka pintu masuk perjalanan darat
bagi warga negara asing (PNG-Wutung) melalui
Pos Lintas Batas Negara Skouw akan ditutup
kembali;

Keenambelas : Ketentuan dimaksud Diktum kelimabelas hanya


dapat berlaku jika telah terdapat kesepakatan tertulis
antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah PNG;

Ketujuhbelas : Setiap aktivitas ekonomi, hiburan, olahraga dan


sosial keagamaan jika ditemukan kasus suspek, atau
sebagai klaster baru positif COVID-19, maka aktifitas
tersebut akan ditutup kembali dalam jangka waktu
tertentu;

Kedelapanbelas : Dilarang melakukan aktivitas yang menimbulkan


keramaian, kerumunan seperti demonstrasi dan lain-
lain dan melakukan aktivitas yang bersentuhan
badan seperti berjabatan tangan, berpelukan,
berebutan, berdesak-desakan, makan bersama dalam
satu wadah/tempat makan dan tidak membuang
ludah pinang sembarangan karena berpotensi
penyebaran COVID-19;

Kesembilanbelas : Tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan


pimpinan paguyuban, pimpinan umat dan pimpinan
organisasi kemasyarakatan agar melakukan edukasi
protokol kesehatan dan mensosialisasikan serta
mengajak masyarakat mengikuti vaksin;

Keduapuluh : Kepala Distrik, Kapolsek, Danramil Lurah, Kepala


Kampung dan Ketua RT/RW terus menerapkan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
13

(PPKM) pada Tingkat Kelurahan/Kampung, RT/RW di


Kota Jayapura dan Pos Komando (POSKO) COVID-19
yang telah dibentuk di Kelurahan/Kampung agar
terus melaksanakan tugasnya;

Keduapuluhsatu : SATGAS Penanganan Covid- 19 Kota Jayapura


melakukan percepatan pencapaian target vaksinasi,
terutama vaksinasi lansia, dan vaksinasi anak umur
6 s/d 11 tahun;

Keduapuluhdua : Jika masyarakat karena suatu hal yang primer


harus melakukan perjalanan keluar daerah, maka:
1. mengoptimalkan penggunaan aplikasi
PeduliLindungi;
2. melakukan tes PCR atau Rapid tes dengan
menyesuaikan pengaturan moda transportasi
yang digunakan pada saat pergi keluar daerah
dan masuk/pulang dari luar daerah, hal ini
untuk memastikan pelaku perjalanan negatif
COVID-19; dan
3. dalam hal ditemukan pelaku perjalanan
sebagaimana dimaksud pada angka 2 (dua)
yang positif COVID-19, maka melakukan
karantina mandiri atau karantina pada tempat
yang telah disiapkan Pemerintah untuk
mencegah adanya penularan dengan waktu
karantina sesuai prosedur kesehatan;
4. instansi pelaksana bidang perhubungan dan
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan
penguatan, pengendalian, pengawasan terhadap
pelaku perjalanan pada Posko Check Point di
daerah masing-masing bersama dengan TNI dan
POLRI;
5. SATPOL PP dan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD), serta Pemadam Kebakaran untuk
meningkatkan kesiapsiagaan dan keterlibatan
aktif antara lain :
14

1) dalam mencegah dan mengatasi aktivitas


publik yang dapat mengganggu
ketentraman dan ketertiban masyarakat;
2) dalam mencegah dan mengatasi aktivitas
berkumpul/kerumunan massa di tempat
fasilitas umum, fasilitas hiburan (pusat
perbelanjaan dan restoran), tempat wisata,
dan fasilitas ibadah; dan
3) melakukan antisipasi terhadap kondisi cuaca
yang berpotensi terjadinya bencana alam
(banjir, gempa, tanah longsor, dan gunung
meletus) pada Februari 2022.

Keduapuluhtiga : Setiap orang dengan Kasus Suspek, Kontak Erat, dan


Kasus Konfirmasi Tanpa Gejala beserta keluarganya
dan setiap orang yang pernah bertemu atau
bersentuhan fisik dengan Kasus Suspek, Kontak Erat,
dan Kasus Konfirmasi Tanpa Gejala agar jujur,
terbuka serta diwajibkan memeriksakan kondisi
kesehatannya pada fasilitas kesehatan terdekat;

Keduapuluhempat : Setiap orang yang terkonfirmasi tanpa gejala, Kasus


Suspek, Kontak Erat dan Terkonfirmasi Positif
COVID-19, wajib melakukan karantina atau isolasi
terpusat di tempat yang ditentukan Pemerintah
Daerah;

Keduapuluhlima : Setiap orang tidak melakukan karantina sebagaimana


dimaksud Diktum Keduapuluhempat, akan
dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan;

Keduapuluhenam : Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Jayapura


agar:
a. melakukan sosialisasi dan Gebyar Vaksinasi
COVID-19 di wilayah Kota Jayapura bekerjasama
dengan TNI/POLRI bagi kelompok sasaran pada
fasilitas kesehatan atau tempat lain yang ditunjuk
15

sesuai dengan target, tahapan atau jadwal yang


ditentukan Pemerintah;

b. melakukan operasi terpadu penertiban aktifitas


masyarakat di atas pukul 21.00 WIT sampai
dengan pukul 06.00 pagi WIT dengan dukungan
oleh aparat keamanan;

c. melakukan operasi terpadu penertiban


penggunaan Masker sebagai upaya ketaatan
masyarakat pada pentingnya protokol kesehatan;

d. melakukan koordinasi dan komunikasi dengan


SATGAS Penanganan COVID-19 Provinsi Papua
untuk mendapatkan dukungan personil dan
peralatan kesehatan yang diperlukan sebagai
upaya bersama pencegahan dan penanganan
penyebaran COVID-19 di Kota Jayapura;

e. melakukan tracking dan PCR, penanganan pasien


melalui isolasi terpusat di tempat yang ditentukan
Pemerintah Daerah bagi pasien positif dengan
gejala ringan dan sedang serta melakukan
perawatan bagi pasien positif dengan gejala berat
di Rumah Sakit Rujukan;

f. melakukan pengawasan, penertiban dan


penerapan disiplin serta penegakan hukum
protokol kesehatan di tempat-tempat umum, di
mal, di tempat hiburan, di tempat wisata dan
tempat kerumunan massa berdasarkan Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 212 sampai
dengan Pasal 218, Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1984, Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2018 dan Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor
3 Tahun 2020;
16

g. melakukan koordinasi dengan KKP Jayapura,


KSOP Jayapura, KP3 Laut, PT. PELINDO Jayapura
dan PT. PELNI Jayapura untuk mengawasi dan
menertibkan aktivitas pelayaran kapal
penumpang di dalam wilayah Papua ke Pelabuhan
Jayapura sesuai ketentuan sebagaimana
dimaksud Diktum Kesebelas, Keduabelas,
ketigabelas dan keempatbelas;

Keduapuluhtujuh : Pemerintah Daerah dan masyarakat Kota Jayapura


memberikan perlindungan bagi Kasus Suspek,
Kontak Erat, Kasus Konfirmasi Tanpa Gejala, Suspect
COVID-19 beserta keluarganya dari upaya dan
tindakan diskriminasi serta memberikan bantuan
makanan yang diperlukan;

Keduapuluhdelapan : Satuan Polisi Pamong Praja didampingi TNI, POLRI,


Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Instansi
Terkait, dan Pemuda Anti COVID-19 melakukan
pengawasan, penertiban serta menerapkan disiplin
dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam
pencegahan dan pengendalian COVID-19 bagi
pelanggar Instruksi ini sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;

Keduapuluhsembilan : Jika dalam melakukan pengawasan, penerapan


disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan
menemukan pelanggar yang memiliki KTP luar Kota
Jayapura dalam Provinsi Papua, maka SATGAS
Penanganan COVID-19 Kota Jayapura dalam jangka
waktu 1 x 24 jam dapat menghubungi SATGAS
COVID 19 kabupaten yang bersangkutan dan/atau
SATGAS COVID-19 Provinsi Papua;

Ketigapuluh : Pengawasan dan laporan masyarakat atas


pelaksanaan atau dugaan pelanggaran Protokol
Kesehatan dapat disampaikan kepada SATGAS
Penanganan COVID-19 Kota Jayapura melalui contact
person :
17

1. 08124807461(Koordinator Bidang Penegakan


Hukum dan Pendisiplinan);
2. 0811481444 (Wakil Ketua III);
3. 081344096687 (Koordinator Bidang Penanganan);
4. 085344583388 (Anggota Bidang Penegakan
Hukum dan Pendisiplinan).

Ketigapuluhsatu : Evaluasi pelaksanaan Instruksi ini akan dilakukan


pada awal Bulan Maret 2022 dalam rapat bersama
antara FORKOPIMDA dan SATGAS Penanganan
COVID- 19 Kota Jayapura;

Ketigapuluhdua : Demikian Instruksi ini dikeluarkan untuk ditaati dan


dilaksanakan;

Ketigapuluhtiga : Instruksi ini mulai berlaku pada tanggal 4 Februari


2022.

Dikeluarkan di Jayapura
Pada tanggal 4 Februari 2022
WALIKOTA JAYAPURA,

BENHUR TOMI MANO

Tembusan Disampaikan Kepada Yth :

1. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta;


2. Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional di Jakarta
3. Kepala BNPB di Jakarta;
4. Gubernur Provinsi Papua di Jayapura;
5. Forkopimda Provinsi Papua di Jayapura;
6. Ketua DPRD Kota Jayapura;
7. Forkopimda Kota Jayapura;
8. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Papua di Jayapura;
9. Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura.

Anda mungkin juga menyukai