Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

DAMPAK BURUK HAM DI BIDANG PENGELOLAAN SDA

Dosen Pengampu:
Dr. Sutiarnoto MS, SH.Hum

OLEH:
Kenny Adrian 200200369
Tabitha Simarmata 200200492
Jansen Gilbert Saragih 200200476

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2020/2021
DAMPAK BURUK HAM DI BIDANG PENGELOLAAN SDA1
Adverse impacts on human rights in the field of natural resource management

Kenny Adrian, Tabitha Simarmata, Jansen Saragih2

Abstrak

Kegiatan eksplorasi dan pengelolaan di Indonesia, telah membawa dampak buruk terhadap
kuantitas dan kualitas SDA itu sendiri. Indonesia telah memiliki UU-PPLH yang sudah lebih
komprehensif mengatur kaidah-kaidah perlindungan dan pengelolaan lingkungan
dibandingkan dengan aturan-aturan sebelumnya. Namun, lemahnya peraturan perundangan di
lingkungan tersebut pada kenyataannya mengakibatkan konflik sosial dan pelanggaran
hukum dan HAM. Hasil penelitian menunjukan pemerintah perlu meningkatkan pencegahan
kerusakan lingkungan. Hal tersebut penting dalam upaya menegakkan hukum dan HAM
sebagai tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah dalam mewujudkan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan bagi kepentingan generasi yang akan datang serta masyarakat
yang tinggal disekitaran daerah pengelolaan tersebut, serta tidak terabaikannya hak-hak
masyarakat.
Kata Kunci: Kebijakan; Pengelolaan Sumber Daya Alam; Penegakan Hukum.

Abstract

Exploration and management activities in Indonesia have had a detrimental impact on the
quantity and quality of natural resources themselves. Indonesia already has a law that is more
comprehensive in regulating the principles of environmental protection and management than
the previous regulations. However, weak laws and regulations in this environment have in
fact resulted in social conflict and violations of law and human rights. The results show that
the government needs to increase the prevention of environmental damage. This is important
in an effort to uphold law and human rights as the responsibility of the government and local
governments in realizing environmental protection and management for the benefit of future
generations and the people living in the vicinity of the management area, and not neglecting
community rights.
Keywords: Policy; Natural Resource Management; Law Enforcement.

PENDAHULUAN
1
Makalah disajikan sebagai tugas mata kuliah Hukum dan HAM, Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara.
2
Mahasiswa Hukum dan HAM Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara
Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi SDA di Indonesia yang selama ini dilakukan telah
membawa dampak buruk terhadap kualitas dan kuantitas SDA itu sendiri, karena seperti yang
terjadi selama ini, kegiatan eksplorasi dan eksploitasi SDA ini mengakibatkan kerusakaan
atau dampak yang buruk pada SDA itu sendiri dan juga masyarakat yang tinggal di kawasan
tersebut.
Pengelolaan SDA ini juga dilakukan tanpa memperhatikan kaidah-kaidah yang ada,
sebagaimana diketahui kaidah-kaidah tersebut dibuat untuk melestarikan fungsi lingkungan
dan mencegah terjadinya pencemaran yang berakibat buruk terhadap masyarakat disekitaraan
lingkungan tersebut. Selain itu, permasalahan juga muncul dari sisi lembaga dan proses
implementasi peraturan perundang-undangan itu sendiri. Pada akhirnya permasalahan-
permasalahan tersebut menimbulkan konflik, yang berujung pada timbulnya kerugian pada
masyarakat dan rusaknya kualitas SDA serts lingkungan itu sendiri, dan mengakibatkan
penyelewengan HAM.
Sebagai contoh, berdasarkan data pada Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2012
tercatat setidaknya terdapat 300 kasus lingkungan hidup (kebakaran hutan, pencemaran, dan
sebagainya). Indeks kualitas lingkungan hidup yang dibuat oleh Kementerian LH
menunjukkan turunnya kualitas lingkungan, yakni pada tahun 2009 sebesar 59,79 %; tahun
2010 sebesar 61,7%; dan tahun 2011 sebesar 60,84%. Dalam data Menuju Indonesia Hijau,
Indonesia saat ini hanya memiliki luas tutupan hutan sebesar 48,7% dari seluruh luasan
Indonesia.3
Selain menimbulkan kerusakan dan menurunnya kualitas lingkungan, lemahnya
pelaksanaan peraturan pemerintahan di bidang lingkungan ini mengakibatkan sejumlah
konflik sosial dan sengketa hukum di tengah masyarakat yang pada akhirnya mempengaruhi
tingkat keberhasilan penegakan hukum lingkungan yang terkait dengan pengelolaan SDA.

PEMBAHASAN
Permasalahaan Pengelolaan SDA
Penegakan hukum lingkungan di Indonesia mengalami tantangan yang cukup besar,
terutama ketika dikaitkan dengan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan SDA. Pemerintah
dalam menjalankan peraturannya terlihat kurang berdampak terhadap lingkungan itu sendiri.
Dalam penyusunan berbagai regulasi di daerah, harus memperhatikan beberapa hal seperti
pemerintah daerah, kapasitas kelembagaan dan kebijakan, adanya persepsi, sikap dan
perilaku, serta keterlibatan elemen masyarakat. Eksploitasi SDA tanpa di imbangi upaya
konservasi akan memberi dampak buruk terhadap SDA itu sendiri, lingkungan dan juga
masyarakat sekitar.
Masalah lain muncul sebagai akibat dari aktivitas pengurasan SDA yang mengakibatkan
penurunan sampai habisnya sumber-sumber daya itu sendiri karena tidak adanya upaya
konservasi sebagai akibat dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dan juga
3
Kementerian Hukum dan HAM, Peta Jalan Pembaruan Hukum Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup,
Laporan Kerjasama Kementerian Hukum dan HAM, UKP4 dan BP REDD+, Jakarta, 2015: hlm. 1.
pemerintah yang melakukan kebijakan ke arah yang salah. Contohnya saja kesalahan
kebijakan pada penataan wilayah aliran sungai yang mengakibatkan banjir, pengelolaan SDA
yang mengakibatkan hutan gundul, dan sumber daya alam yang bersifat publik lainnya.
Padahal sumber daya alam ini menjadi tempat bergantungnya banyak kehidupan bagi
makhluk hidup terutama masyarakat di sekitaraan SDA.
Dampak Buruk HAM Pada Pengelolaan SDA
Eksplorasi dan eksploitasi lingkungan sebagai bentuk mengelola SDA yang sesuai dengan
HAM memberikan dampak-dampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat. Pemerintah yang
tidak tegas dalam menjalankan kaidah-kaidah Hukum lingkungan memberikan dampak
terkhususnya bagi masyarakat. Contohnya saja pada pengelolaan sumber daya tambang,
munculnya stempel buruk tersebut berdasarkan pada permasalahaan yang selalu ada dalam
pengelolaan pertambangan, diantaranya;
a. Terkorbannya pemilik lahan kegiatan usaha. Pertambangan adalah kegiatan yang
cenderung mengorbankan kepentingan pemilik hak atas lahan. Kurang baiknya
administrasi pertanahan serta faktor budaya dan adat setempat menjadi salah satu
alasannya. Kebiasaan masyarakat adat di beberapa daerah dalam hal hak penguasaan
tanah cukup dengan adanya pengaturan intern yaitu saling mengetahui dan
menghormati batas-batas tanah. Hal inilah yang kemudian membuat sekelompok
orang memanfaatkan keadaan tersebut dengan membuat surat tanah dari desa
setempat sehingga tidak jarang pemilik lahan merupakan orang atau kelompok
pertama yang menjadi korban dari aktivitas pertambangan.
b. Kerusakan lingkungan. Kegiatan usaha pertambangan adalah kegiatan yang pasti akan
menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. Penggalian dilakukan untuk
mengambil atau memperoleh bahan galian tertentu yang artinya akan terjadi
perombakan atau perubahan permukaan bumi, sesuai dengan karakteristik
pembentukan dan keberadaan bahan galian, yang secara geologis harus memenuhi
kondisi geologis tertentu dan berada di bawah permukaan bumi.
c. Ketimpangan sosial. Kebanyakan kegiatan usaha pertambangan di daerah terpencil,
dimana masyarakatnya masih hidup sangat sederhana, pendidikan yang rendah, dan
kondisi sosial ekonomi umumnya masih berada di bawah garis kemiskinan. Dilain
sisi, kegiatan usaha pertambangan membawa pendatang dengan tingkat pendidikan
cukup, menerapkan teknologi menengah – atas, budaya dan kebiasaan yang terkadang
bertolak belakang dengan masyarakat setempat. Kondisi ini akan menyebabkan
munculnya kesenjangan sosial antara kedua belah pihak.
Kegiatan pengelolaan sumber daya alam yang berdasarkan peraturan-peraturan lingkungan
tidak berpengaruh terhadap lingkungan itu sendiri. Banyaknya dampak buruk yang
diakibatkan seperti kerusakan lingkungan, penderitaan masyarakat adat, menurunya kualitas
hidup penduduk akibat lingkungan yang tidak mendukung, kehancuran ekologi,
mengakibatkan terjadinya pelanggaran HAM.
Penegakan hukum lingkungan dibutuhkan mengingat dampaknya yang cukup luas.
Misalnya pencemaran air sungai karena penggunaan bahan kimia sebagai bahan pencucian
bahan tambang, juga merusak tatanan kehidupan sosial masyarakat sekitar lokasi tambang.
Kegiatan pertambangan haruslah dilakukan menurut kaidah-kaidah pertambangan yang
benar, antara lain memperhatikan lingkungan fisik dan kimia, memperhatikan lingkungan
sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, memperhatikan lingkungan pasca tambang. Untuk itu
diperlukan penegakan hukum dan HAM lingkungan hidup yang komprehensif, yang
mencakup seluruh aspek dan unsur yang menjadi penyebab terjadinya pelanggaran kaidah-
kadiah hukum dan HAM sumber daya alam, lingkungan dan hak-hak masyarakat.

PENUTUP
Kedepannya masalah-masalah lingkungan yang timbul akan menjadi semakin sulit, karena
semakin terbatasnya ketersediaan SDA dan kualitas SDA yang menurun. Untuk itu
instrumen-instrumen pencegahan perlu dilakukan. Pemerintah diharapkan bersikap tegas
terhadap pelaku-pelaku yang menyebabkan dampak buruk pengelolaan sumber daya alam,
agar tidak terjadi penyimpangan dan penyelewengan hak terkhususnya terhadap masyarakat.
Hak-hak pada masyarakat untuk hidup dengan layak haruslah di taati dan sudah menjadi
tugas utama pemerintah untuk melaksanakan penegakan hukum lingkungan berbasis
penataan hukum dan HAM.

DAFTAR PUSTAKA
Nurlinda, Ida. 2016. KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN
DAMPAKNYA TERHADAP PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN INDONESIA.
https://core.ac.uk/download/pdf/267890653.pdf. Diakses tanggal 22 April 2021.
Kushandajani. 2014. PENGELOLAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG ENERGI
DAN SUMBER DAYA MINERAL DI KABUPATEN SRAGEN.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/view/8218/6739. Diakses tanggal 22
April 2021.
Anwar. Affendi., Rustiadi. Ernan. 2000. MASALAH PENGELOLAAN SUMBERDAYA
ALAM DAN KEBIJAKSANAAN EKONOMI BAGI PENGENDALIAN TERHADAP
KERUSAKANNYA. https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/24803/115-
Masalah%20Pengelolaan%20Sumberdaya%20Alam%20dan%20Kebijaksanaan%20Ekonomi
%20bagi%20Pengendalian%20terhadap%20Keru.PDF?sequence=1&isAllowed=y. Diakses
tanggal 22 April 2021.
Manik. Noviayanti. Darc. Jeanne. PENGELOLAAN PERTAMBANGAN YANG
BERDAMPAK LINGKUNGAN DI INDONESIA.
https://core.ac.uk/download/pdf/229876171.pdf. Diakses tanggal 22 April 2021.

Anda mungkin juga menyukai