Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TENTANG SYIRIK

UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH

1. DITA NUR HARTATI 2008010105

2. SALSA ANDINI 2008010107

3. MALIKA

4. LIA

5. ICHA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

FAKULTAS FARMASI

2021

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah segala puji syukur kepada ALLAH SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya
serta karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Sholawat
dan salam semoga tercurahkan atas Rasulallah Nabi Muhammad SAW, keluarga para sahabat
dan pengikutnya yang setiahingga akhir Zaman. Dengan selesainya makalah ini diharapkan para
mahasiswa dapat memahami secara ringkas dan mendalam tentang isi makalah ini. Mudah-
mudahan makalah ini dapat dijadikan referensi bagi para siswa/i hingga kelak dapat benar
mengenal.

Kemudian kami menyadari bahwa selama penulisan makalah ini tidak lepas dari berbagai
sumber yang kita gunakan. Semoga segala kebaikan yang diterima menjadi berkat tersendiri bagi
penulis,sehingga menjadi bekal yang sangat bermanfaat dikehidupan penulis nantinya. Akhir
kata apa yang telah penulis lakukan dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan pihak-pihak
yang membutuhkan, kritik dan saran yang membangun penulis terima untuk menyempurnakan
dimasa mendatang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu al-jahlu (kebodohan),
dhai’ful iiman (lemahnya iman), dan taqliid (ikut-ikutan secara membabi-buta). Al-jahlu sebab
pertama perbuatan syirik. Karenanya masyarakat sebelum datangnya Islam disebut dengan
masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam
kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cendrung berbuat syirik. Karenanya
semakin jahiliyah suatu kaum, bisa dipastikan kecenderungan berbuat syirik semakin kuat. Dan
biasanya di tengah masyarakat jahiliyah para dukun selalu menjadi rujukan utama. Mengapa?
Sebab mereka bodoh, dan dengan kobodohannya mereka tidak tahu bagaimana seharusnya
mengatasi berbagai persoalan yang mereka hadapi. Ujung-ujungnya para dukun sebagai
narasumber yang sangat mereka agungkan.

Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhai’ful iimaan (lemahnya iman). Seorang yang
imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya
rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang.
Ketika seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam
perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena ingin segera kaya,
datang ke kuburan para wali untuk minta pertolongan agar ia dipilih jadi presiden, atau selalu
merujuk kepada para dukun untuk suapaya penampilannya tetap memikat hati orang banyak.

Taqliid sebab yang ketiga. Al-Qur’an selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang
menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek
moyang mereka. Allah berfirman,“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka
berkata, ‘Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah
menyuruh kami mengerjakannya.’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya Allah tidak menyuruh
(mengerjakan) perbuatan yang keji.’ Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang
tidak kamu ketahui?” (QS. Al-A’raf: 28).
B. Rumusan Masalah

1. Definisi syirik dalam islam


2. Apa saja jenis-jenis syirik dalam Islam?
3. Apa saja bentuk - bentuk syirik dalam kehidupan masyarakat?
4. Apa penyebab terjadinya syirik?
5. Bagaimana tindakan Rasulullah dalam menangkal syirik?
6. Apa pengertian dari syirik modern?
7. Apa saja bentuk - bentuk syirik modern?
8. Bagaimana cara menanggulangi terjadinya syirik pada masa modern?
9. Apa saja bahaya dari perbuatan syirik di kehidupan manusia?

C. Tujuan makalah

1. Menjelaskan tentang definisi syirik dalam islam.


2. Menjelaskan jenis jenis syirik dalam islam.
3. Memaparkan bentuk bentuk syirik dalam kehidupan masyarakat.
4. Menjelaskan penyebab terjadinya syirik.
5. Memamaparkan tindakan Rasulullah dalam menangkal syirik.
6. Menjalaskan pengertian syirik modern.
7. Menyampaikan bentuk bentuk syirik modern.
8. Memaparkan cara menanggulangi syirik pada masa modern.
9. Menjelaskan bahaya dari syirik di kehidupan manusia.
BAB II

A. Definisi Syirik

Pengertian syirik dari segi bahasa adalah mempersekutukan, secara istilah adalah


perbuatan yang mempersekutukan allah dengan sesuatu yang lain. Sedangkan menurut islam,
Syirik adalah itikad ataupun perbuatan yang menyamakan sesuatu selain Allah dan disandarkan
pada Allah dalam hal rububiyyah dan uluhiyyah. Umumnya, menyekutukan dalam Uluhiyyah
Allah yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah,
atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan
sebagainya kepada selain-Nya.

Syirik merupakan perbuatan yang paling dibenci oleh Allah SWT karena orang yang
berbuat syirik berarti mensejajarkan Allah dengan hal lain. Dengan kata lain, orang yang syirik
tidak mengakui ke-Esa-an Allah SWT, sehingga dalam hidupnya ia bergantung pada apa selain
Allah Yang Maha Esa. Syirik juga berarti menyamakan Allah SWT dengan hal-hal lain.

B. Jenis jenis Syirik

Menurut islam syirik terbagi menjadi dua yaitu :

1. Syirik Akbar

Macam-macam syirik yang pertama adalah syirik akbar. Syirik akbar adalah menjadikan selain
daripada Allah SWT sebagai tujuan dalam beribadah, misalnya memohon dan bernadzar sesuatu
kepada selain Allah, takut kepada kuburan, jin, atau setan serta percaya bahwa semua itu bisa
memberi bahaya.

Syirik ini menyebabkan seseorang keluar dari agama Islam sehingga jika ia meninggal dalam
keadaan demikian maka akan kekal di dalam neraka. Berikut beberapa perbuatan yang termasuk
macam-macam syirik akbar:

Syirik dalam berdoa. Perbuatan orang musyrik yang meminta, memohon, dan memanjatkan
hajatnya dalam doa dengan tujuan kepada selain Allah. Padahal tiada yang kuasa mengabulkan
semua doa kecuali Allah. Hal ini disebutkan dalam Al-Quran surat Faathir ayat 13 yang artinya:

"Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan.
Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang
yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari." (QS.
Faathir: 13-14)

Syirik dalam sifat Allah. Syirik dalam sifat Allah dilakukan ketika seseorang percaya bahwa
peramal bisa melihat masa depan dan ia mempercayainya, maka itu adalah syirik. Dengan ia
mendatangi peramal maka bisa dipastikan ia juga meragukan sifat Allah yang Maha Mengetahui.

Syirik dalam kecintaan. Seorang muslim dilarang lebih mencintai apapun selain Allah, baik itu
lebih mencintai orang tua, saudara, suami, istri, sahabat atau siapapun. Janganlah mencintai
secara berlebihan selain kepada Allah. Dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 165, Allah
berfirman yang artinya:

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah
semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (QS. Al-
Baqarah: 165).

Syirik dalam ketaatan. Selain dilarang lebih mencintai sesuatu selain Allah, sebagai umat
muslim juga dilarang lebih taat kepada selain Allah karena tindakan tersebut mirip dengan
perbuatan menyembah berhala. Dalam surat At Taubah ayat 31, Allah berfirman yang artinya:

"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah
dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh
menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci
Allah dari apa yang mereka persekutukan."

Syirik dalam ketakutan. Umat muslim dilarang lebih takut dari apapun kecuali dengan Allah.
Ketakutan yang dimaksud tentu adalah takut kepada selain Allah misalnya takut pada mayat,
kuburan, setan, dan menganggap bahwa kesemua itu bisa menyebabkan bahaya atau mudharat
pada dirinya.

2. Syirik Ashghar

Macam-macam syirik selanjutnya adalah syirik ashghar. Syirik Ashgar adalah syirik yang
dihasilkan dari perbuatan maupun ucapan yang dinyatakan sebagai perbuatan syirik oleh syara’,
namun tidak sampai menyebabkan keluar daripada agama Islam. Namun macam-macam syirik
ini bisa menjadikan pengantar melakukan syirik akbar.

Adapun macam-macam syirik asghar yaitu sebagai berikut:

Syirik Zhahir. Syirik Zhahir adalah syirik nyata yang dilakukan oleh seseorang dengan
menggunakan benda-benda atau jimat seperti gelang atau kalung yang dipakai sebagai penangkal
bahaya atau penyakit.
Syirik Khafi. Syirik Khafi adalah syirik yang tersembunyi. Syirik ini bersumber dalam hati
seseorang, bisa saja berupa niatan semata atau memang kepercayaan namun tak ditunjukkan oleh
perbuatan (hanya di dalam hari), misalnya riya’ yang tersembunyi dalam hati.

Anda mungkin juga menyukai