Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR HIDRODINAMIKA

TEMPERATUR

DISUSUN OLEH : NAMA :


RIDHO F.P SIMANJUNTAK
NIM :
08051282126068
KELAS : B

DOSEN PENGAMPU: GUSTI DIANSYAH, S. Pi., M. Sc


DR. WIKE AYU EKA PUTRI, S. Pi., M. Si

LABORATORIUM OSEANOGRAFI DAN INSTRUMENTASI KELAUTAN


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, temperature atau suhu merupakan ukuran mengenai
panas atau dinginnya suatu zat atau benda. Oven yang panas dikatakan bersuhu
tinggi, sedangkan es yang membeku dikatakan memiliki suhu rendah. Suhu dapat
mengubah sifat zat, contohnya sebagian besar zat akan memuai ketika dipanaskan.
Sebatang besi lebih panjang ketika dipanaskan daripada dalam keadaan dingin. Jalan
dan trotoar beton memuai dan menyusut terhadap perubahan suhu. Hambatan listrik
dan materi zat juga berubah terhadap suhu. Demikian juga warna yang dipancarkan
benda, paling tidak pada suhu tinggi. Kalau kita perhatikan, elemen pemanas kompor
listrik memancarkan warna merah ketika panas. Pada suhu yang lebih tinggi, zat
padat seperti besi bersinar jingga atau bahkan putih. cahaya putih dari bola lampu
pijar berasal dari kawat tungsten yang sangat panas. Ketika kita berada dekat benda
panas, pada dasarnya terjadi perpidahan kalor dalam bentuk radiasi dari benda
Idawati Supu, Baso Usman, Selviani Basri, Sunarmi (2016) 63 panas tersebut ke
tubuh kita, sehingga kita merasakan panas melalui kulit. Perubahan keadaan dari
panas menjadi dingin atau sebaliknya selalu berkaitan dengan adanya perpindahan
panas atau kalor.
Temperatur atau suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda. Alat
yang digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer. Suhu menunjukkan
derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas
benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh
suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya
energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Suhu juga
disebut temperatur, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celcius,
Fahrenheit, dan Reamur (Kreith, 1991).
Panas atau kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Satuan SI
untuk panas adalah juole. Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah
bersuhu rendah. Setiap benda memiliki energi dalam yang berhubungan dengan gerak
acak dari atom-atom atau molekul penyusunnya. Energi dalam ini berbanding lurus
terhadap suhu benda. Ketika dua benda dengan suhu berbeda bergandengan, mereka
akan bertukar energi internal sampai suhu kedua benda tersebut seimbang. Jumlah
energi yang disalurkan adalah jumlah energi yang tertukar (Purwadi, 2001).
Dengan suhu manusia dapat mengetahui dan mengembangkan suatu informasi dan
suhu diukur untuk digunakan di banyak kebutuhan seperti pertanian, farmasi,
Klimatologi, dan Geofisika. Suhu dapat diukur menggunakan Termometer.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti
panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Dengan menggunakan mikrokontroler,
pengukur suhu dapat menyimpan data dalam memory dan menampilkan data suhu ke
dalam layar LCD. penelitian ini penulis akan membuat alat pengukur suhu
menggunakan mikrokontroler dan menampilkannya ke dalam LCD. Sehingga
pengamatan suhu dapat diperoleh datanya dengan praktis, tanpa harus di amati setiap
waktu dan tidak membutuhkan tenaga profesional untuk mendapatkan datanya.
Karena data yang diperoleh dapat di simpan dalam memori sehingga pada suatu
waktu dapat digunakan, dan data yang diperoleh sudah berupa nilai sebenarnya tanpa
harus menganalisis terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mikrokontroler dapat mengolah inputan suhu dan menghasilkan data suhu yang
akurat sehingga data suhu yang akan diproses nantinya akan menghasilkan data yang
baik dan akurat.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk:
1. Agar mahasiswa dapat memahami lagi tentang temperatur
2. Agar menambah wawasan mahasiswa tentang temperature

1.3. Manfaat
Adapun manfaat dilakukannya praktikum ini adalah untuk:
1. Menambah pengetahuan tentang temperature
2. Menambah pemahaman mengenai temperature
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemahaman Dasar Tentnag Temperatur


Temperatur/suhu merupakan ukuran atau derajat panas atau dinginnya suatu benda
atau sistem. Suhu di definisikan sebagai suatu besaran fisika yang dimiliki bersama
antara dua benda atau lebih yang berada dalam kesetimbangan termal (Putra, 2007).
Jika panas dialirkan pada suhu benda, maka suhu benda tersebut akan turun jika
benda yang bersangkutan kehilangan panas. Akan tetpi hubungan antara satuan panas
dengan satuan suhu tidak merupakan suatu konstanta, karena besarnya peningkatan
suhu akibat penerimaan panas dalam jumlah tertentu akan dipengaruhi oleh daya
tampung panas (heat capacity) yang dimiliki oleh benda penerima tersebut (Lakitan,
2002). Suatu benda yang dalam keadaan panas dikatakan memiliki suhu yang tinggi,
dan sebaliknya, suatu benda yang dalam keadaan dingin dikatakan memiliki suhu
yang rendah. Perubahan suhu benda, baik menjadi lebih panas atau menjadi lebih
dingin biasanya diikuti dengan perubahan bentuk atau wujudnya. Misalnya,
perubahan wujud air menjadi es batu atau uap air karena pengaruh panas atau dingin.
Sejumlah es batu yang dipanaskan akan berubah wujud menjadi air. Bila terus-
menerus dipanaskan, maka pada suatu ketika (ketika telah mencapai titik didih) air
akan mendidih danberubah wujud menjadi uap air atau gas. Proses sebaliknya terjadi
mana kala air yang berada dalam bentuk gas atau uap air didinginkan, maka akan
kembali ke bentuk cair, dan ketika terus didinginkan, maka pada saat tertentu (ketika
telah mencapai titik beku) air akan membeku dan kembali berwujud padat yaitu es
batu. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu sebuah benda .
Termometer bekerja dengan memanfaatkan perubahan sifat termometrik suatu benda
ketika benda tersebut mengalami perubahan suhu. Perubahan sifat termometrik suatu
benda menunjukkan adanya perubahan suhu benda, dan dengan melakukan kalibrasi
atau peneraan tertentu terhadap sifat termometrik yang teramati dan terukur, maka
nilai suhu benda dapat dinyatakan secara kuantitatif. Tidak semua sifat termometrik
benda yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan termometer (Kreith, 1991). Sifat
termometrik yang dapat digunakan dalam pembuatan termometer harus merupakan
sifat termometrik yang teratur. Artinya, perubahan sifat termometrik terhadap
perubahan suhu harus bersifat tetap atau linier, sehingga peneraan skala termometer
dapat dibuat lebih mudah dan termometer tersebut nantinya dapat digunakan untuk
mengukur suhu secara teliti. Berdasarkan sifat termometrik yang dimiliki suatu
benda, jenis-jenis termometer diantaranya termometer zat cair, termometer gas,
termometer hambatan, termokopel, pirometer, termometer bimetal, dan sebagainya.
Sedangkan berdasarkan hasil tampilan pengukurannya, termometer dibagi menjadi
termometer analog dan termometer digital (Kreith, 1991).
Untuk dapat mengkuantitatifkan hasil pengukuran suhu dengan menggunakan
termometer maka diperlukan angka-angka dan skala-skala tertentu. Penetapan skala
yang terpenting adalah penetapan titik tetap bawah dan titik tetap atas sebagai titik
acuan pembuatan skala-skala dalam termometer. Untuk penetapan titik tetap bawah
sebuah termometer pada umumnya dipilih titik beku air murni pada tekanan normal,
yaitu suhu campuran antara es dan air murni pada tekanan normal. Sedangkan
penetapan titik tetap atas sebuah termometer umumnya dipilih titik didih air murni,
yaitu suhu ketika air murni mendidih pada tekanan normal (Kreith, 1991).
2.2. Jenis Jenis Termometer Temperatur/Suhu
Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 – 1642)
pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong
yang dilengkapi pipa panjang  dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan
sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian
dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair
masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop.
Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi
kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan
Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini
termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan
alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi
peningkatan suhu benda.
Macam Termometer Suhu sebagai berikut antara lain :
1. Termometer Laboratorium
Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah
panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar
termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa
kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer
(reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang
konduktor.
2. Termometer Klinis
Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan bisanya diisi
dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas
wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah
pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Skala
pada termometer ini antara 35°C sampai 42°C.
3. Termometer Ruangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada
dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya
yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C
4. Termometer Digital
Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang
prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada
termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian
memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan
ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
5. Termokopel
Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat pokoknya.
Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesiennya lebih
kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan angka
tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini menunjukkan suhu benda.
2.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Temperatur/Suhu
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di permukaan bumi  adalah : lama
penyinaran matahari, sudut datang sinar matahari, relief permukaan bumi, banyak
sedikitnya awan, dan perbedaan letak lintang. Suhu permukaan laut dipengaruhi
oleh panas matahari, arus permukaan, keadaan awan, upwelling, divergensi dan
konvergensi terutama pada daerah muara dan sepanjang garis pantai. Faktor-faktor
meteorologi  juga berperan yaitu curah hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu
udara, kecepatan angin dan intensitas radiasi matahari. Variasi suhu musiman pada
permukaan untuk daerah tropis sangat kecil, dimana variasi rata-rata musiman
kurang dari 2oC yang terjadi di daerah khatulistiwa. Suhu yang paling tinggi berada
di permukaan, sedangkan  makin dalam perairan laut maka suhu akan semakin
menurun. Penurunan suhu terjadi pada zona pynocline yakni antara 200 meter
sampai 1000 meter. Semakin dalam akan terjadi perubahan suhu yang nyaris
konstan. Zona dengan perubahan suhu yang besar disebut zona thermocline.
Perubahan densitas pada setiap kedalaman disebut sebagai pynocline ( Wibisono,
2011).
2.4. Perubahan Akibat Temperatur/Suhu
Zat padat dapat mengalami pemuaian. Gejala ini memang sulit untuk diamati
secara langsung, tetapi seringkali kamu dapat melihat pengaruhnya. misalnya, saat
kamu menuangkan air panas ke dalam gelas, tiba-tiba gelas itu retak. Retaknya
gelas ini karena terjadinya pemuaian yang tidak merata pada gelas itu.
1. Pemuaian Panjang Zat Padat
Pada umumnya, benda atau zat padat akan memuai atau mengembang jika
dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Pemuaian dan penyusutan itu terjadi
pada semua bagian benda, yaitu panjang, lebar, dan tebal benda tersebut. Jika
benda padat dipanaskan, suhunya akan naik. Pada suhu yang tinggi, atom dan
molekul penyusun logam tersebut akan bergetar lebih cepat dari biasanya sehingga
logam tersebut akan memuai ke segala arah. Para perancang bangunan, jembatan,
dan jalan raya harus memperhatikan sifat pemuaian dan penyusutan bahan karena
perubahan suhu. Jembatan umumnya dibuat dari besi baja yang saling
disambungkan satu dengan lainnya. Untuk itu, agar sambungan besi baja tidak
melengkung karena memuai akibat terik panas matahari atau menyusut di malam
hari, sambungan-sambungan besi baja tidak boleh dipasang saling rapat satu
dengan lainnya. Harus ada rongga yang cukup di antara sambungan-sambungan
itu.
Bimetal dibuat berdasarkan sifat pemuaian zat padat. Bimetal antara lain
dimanfaatkan pada termostat. Prinsip kerja termostat sebagai berikut. Jika udara di
ruangan dingin, keping bimetal akan menyusut, membengkok ke kiri, dan
menyentuh logam biasa sehingga kedua ujungnya saling bersentuhan. Sentuhan
antara kedua ujung logam itu menjadikan rangkaian tertutup dan menyalakan
pemanas sehingga ruangan menjadi hangat. Jika untuk mengontrol ruangan
berpendingin, cara kerjanya serupa. Saat ruangan mulai panas, termostat bengkok
dan menghubungkan rangkaian listrik sehingga pendingin kembali bekerja.
2. Pemuaian Luas dan Volume Zat Padat
Jika suatu benda berbentuk lempengan dipanaskan, pemuaian terjadi pada kedua
arah sisi-sisinya. Pemuaian semacam ini disebut pemuaian luas. Pemasangan pelat-
pelat logam selalu memperhatikan terjadinya pemuaian luas. Pemuaian luas
memiliki koefisien muai sebesar dua kali koefisien muai panjang. Bagaimanakah
pemuaian yang dialami oleh kelereng dan balok besi jika kedua benda tersebut
dipanaskan? Benda-benda yang berdimensi tiga (memiliki panjang, lebar, dan
tinggi) akan mengalami muai ruang jika dipanaskan. Pemuaian ruang memiliki
koefisien muai tiga kali koefisien muai panjang. Balok baja jika dipanaskan akan
memuai dengan koefisien muai sebesar 0,000033/o C.
III. METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Dasar-dasar Hidrodinamika dilaksanakan secara daring dengan
menggunakan ruangan virtual zoom pada tanggal 09/02/2022 pada pukul pukul
13.00 WIB s.d. sampai selesai. Bertempat di Perumahan Padang Hijau, Blok
I no. 20, Diski, Deli Serdang.

3.2. Alat dan Bahan


Dalam praktek ini akan dipergunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut:
1. Air tawar dengan suhu ruangan 1 ember
2. Air dingin 1 ember
3. Wadah transparan
4. Pewarna
5. Stopwatch
6. Sendok 1 buah
7. Pengganjal
8. Gelas

3.3. Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan air tawar bersuhu ruangan dalam wadah dan gelas
3. Teteskan pewarna makanan kedalam gelas
4. Tuangkan air dingin dalam gelas kedalam wadah. Hitung berapa lama waktu
yang dibutuhkan air berwarna untuk sampai dasar wadah
5. Amati mekanisme apa yang terjadi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1. Percobaan 1 Air Suhu Ruangan

Pada gambar diatas merupakan hasil dari percobaan yang ke-1. Air yang ada di
atas merupakan air tawar bersuhu ruangan, dan pewarna makanan yang berwarna
merah merupakan campuran dengan air dingin. Waktu yang dibutuhkan zat
pewarna untuk mencapai dasar wadah adalah selama 18,14 detik.

41.2. Percobaan 2 Air Dingin

Pada gambar diatas merupakan hasil dari percobaan yang ke-2. Air yang ada di
atas merupakan air dingin, dan pewarna makanan yang berwarna biru merupakan
campuran dengan air berushu ruangan. Waktu yang dibutuhkan zat pewarna untuk
mencapai dasar wadah adalah selama 19,48 detik.
4.2. Pembahasan
a. Jelaskan praktikum hari ini!
Jawab : Praktikum hari ini membahas tentang temperature atau suhu. Temperatur
atau suhu adalah sifat termodinamis cairan karena merupakan aktivitas molekul
dan atom di dalam cairan tersebut. Di praktikum kali ini juga membahas tentang
suhu permukaan air laut. Suhu perumukaan laut merupakan salah satu
parameter oseanografi yang memiliki peranan paling penting dalam menganalisis
fenomena fenomena fisik yang terjadi di laut.

b. Jelaskan pesebaran suhu secara vertical dan horizontal!


Jawab : Persebaran suhu udara di permukaan bumi secara vertikal dipengaruhi oleh
faktor ketinggian wilayah. Yaitu semakin tinggi suatu wilayah maka suhu udara
nya akan semakin rendah. Contohnya adalah wilayah pantai memiliki suhu yang
lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pegunungan. Persebaran suhu udara di
permukaan bumi secara horizontal dipengaruhi oleh faktor letak lintang. Yaitu
semakin mendekati lintang 0° (khatulistiwa), maka suhu udara nya akan semakin
tinggi. Contohnya adalah wilayah tropis memiliki suhu udara yang lebih tinggi
dibandingkan dengan wilayah kutub.

c. Jelaskan sifat anomaly air!


Jawab : Definisi anomali air adalah sifat kekecualian air. Pada umumnya, suatu zat akan
memuai jika dipanaskan dan akan menyusut jika didinginkan, tetapi air mempunyai sifat
khas. Jika air dipanaskan antara suhu nol derajat celcius, sampai empat derajat celcius,
volumnya akan menyusut. Anomali air terjadi karena molekul H2O dalam bentuk
padat (es) penuh dengan rongga, sedangkan dalam bentuk cair (air) lebih rapat.
Dengan demikian, pada saat dipanaskan, molekul H2O (es) akan merapat lebih
dahulu, akibatnya volumnya menyusut. Oleh karena itu, es juga terapung di air.

d. Jelaskan stratifikasi air!


Jawab : Stratifikasi air adalah saat sekumpulan air dengan sifat berbeda
- salinitas (haloklin), oksigenasi (kemoklin), kepadatan (piknoklin), temperatur (ter
moklin) - membentuk lapisan-lapisan yang menjadi pembatas, yang dapat berujung
pada anoksia atau euksinia. Lapisan-lapisan tersebut biasanya tersusun sesuai
dengan kepadatannya, dan air yang paling tidak padat akan berada di atas lapisan
yang lebih padat.

e. Jelaskan sirkulasi termohaline!


Jawab : Thermohaline Circulation atau Sirkulasi Termohalin adalah suatu proses
pergerakan arus lautan berskala besar yang disebabkan oleh perbedaan dalam karakteristik
temperatur dan salinitas lautan. Proses ini secara terus menerus bekerja membawa air laut
dalam ke permukaan dan juga mensirkulasikan air laut di permukaan ke kedalaman lautan.
Teori pergerakan sirkulasi termohalin pertama kali dikemukakan oleh Henry
Stommel dan Arnold Arons pada tahun 1960. Proses ini mengangkut energi panas,
nutrisi, partikel-partikel padatan, dan material lain hingga jarak yang sangat jauh di
lautan. Sirkulasi termohalin juga mendorong air permukaan yang lebih hangat ke
kutub dari lautan subtropis, yang membantu mempengaruhi iklim pesisir negara-
negara di lintang tinggi.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktek ini adalah :
1. Temperatur adalah ukuran atau derajat panas atau dinginnya suatu benda atau
sistem.
2. Alat untuk mengukur suhu adalah thermometer
3. Suhu suatu perairan mempengaruhi gerak zat tersebut
4. Suhu suatu perairan mempengaruhi kecepatan zat tersebut
5. Semakin besar perbedaan suhu antara air yang berada di wadah dengan air yang
dimasukkan maka semakin besar juga pergerakan air tersebut.

Anda mungkin juga menyukai