Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TEKS EKSPLANASI FENOMENA

SOSIAL TENTANG PERGAULAN BEBAS

Kelas: XI IPA 5
Anggota:
1. Anastasia Vania Agungningtyas (181910124/5)
2. Endah Cahyaning Dwi Dhesi (181910130/11)
3. Ghina Qanita Afifah (181910133/13)
4. Nur Amalia Callista Putri (181910025/28)
5. Vanya Zhakira Binandita (181910038/40)
SMAN 11 BEKASI
Jl. Wibawa Mukti. Komp Perwira Tinggi, kav. Pati TNI AU, Jatisari, Jatiasih.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya sehingga dapat
tersusun makalah teks eksplanasi ini dengan baik. Kami menyadari makalah ini jauh dari
sempurna dan tanpa bantuan dari berbagai pihak takkan mungkin terselesaikan. Oleh
karenanya sudah pantas jika pada kesempatan ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada
Ibu Nani sebagai guru Bahasa Indonesia.
Tujuan kami membuat makalah bukan semata agar kami yang berstatus sebagai siswa ini bisa
mendapatkan nilai. Banyak hal yang bisa didapatkan selama proses praktikum ini. Dan yang
paling utama tentunya kita bisa mendapatkan wawasan baru tentang lingkup fenomena sosial
yang lebih luas lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Setiap sesuatu pastilah
mempunyai kekurangan. Oleh karena itu masukan dibutuhkan dalam proses pembelajaran ini.
Terima kasih.

Bekasi, Agustus 2019


Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………………………………………. 1
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………… 2
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………. 4
1. A. Latar belakang (landasan teori) ……………………………………………………………........
B. Pembatasan Masalah……………………………………………………………………………………
C Tujuan masalah ………………………………………………………………………………………....
BAB II TEKS EKSPLANASI………………………………………………………………………………………… 5
BAB III KESIMPULAN SERTA KRITIK DAN SARAN …………………………………………………….. 8
BAB IV SESI TANYA JAWAB …………………………………………………………………………………… 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar belakang masalah

Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk salah satu bentuk perilku menyimpang yang
mana “Bebas” yang dimaksud adalah melewati batas batas norma ketimuran yang ada.
Mesalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik dilingkungan maupu  dari media
masa. Remaja adalah individu labil yang emosionalnya sangat rentan pengetahuan yang
minim dan ajakan teman  yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi
generasi muda dalam kemajuan zaman.

Pergaulan Bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makluk sosial yang dalam
kesehariannya  membutuhkan orang lain dan hubungan antar manusia melalui suatu
pergaulan ( interpersonal relationship)

Pergaulan adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia
tidak boleh bibatasi dalam pergaulan, apalagi melakukan diskriminasi, sebab hal itu
melanggar HAM. Jadi perhgaulan manusia hendaknya bebas, tetapi tetap mematui
norma, hukum,norma agama,Budaya,serta norma bermasyarakat, jadi klo secara medis
kalau pergaulan bebas namun tidak teratur terbatasi aturan aturan dan norma norma
hidup manusia tentunya tidak menimbulkan akses akses seperti saat ini.

Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa kea rah yang lebih baik
yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan
diri sendiri,keluarga,dan lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus
mendapatkan perhatian khusus,baik oleh dirinya sendiri,orang tua,dan masyarakat
sekitar.

 Banyak kita basa di media massa maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja
yang berprestasi juga ada remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang
merugikan dirinya sendiri,keluarga dan masyarakat sekitar.

Pada makalah ini kami akan mencoba membahas cara mengatasi pergaulan bebas
terhadap remaja.
1.2 Pembatasan masalah

Pada kesempatan ini kami hanya akan membatasi pengaruh media massa,media


elektronik terhadap pergaulan remaja. Media massa (cetak) perlunya remaja membaca
hal-hal yang positif. Dan media elekronik,tayangan-tayangan di televisi yang dapat
merusak aqidah dan moral remaja tidak layak untuk ditonton oleh para remaja missal
tayangan yang berbau misteri dan film-film yang berbau alam gaib.

1.3 Tujuan

Makalah ini kami buat dengan bertujuan agar remaja-remaja masa kini terarah
pergaulanny yaitu dengan melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk dirinya
sendiri,keluarga,dan masyarakat sekitar.

Dan supaya agar remaja tidak terjebak di dalam pergaulan bebas. Maka dari itu perlu
kiranya remaja membentengi diri denan iman yang kuat.

BAB II
TEKS EKSPLANASI
Teks eksplanasi fenomena sosial adalah teks yang berisi penjelasan-penjelasan tentang
suatu fenomena yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat sekitar atau dalam lingkup
terdekat kita.

1.4 Contoh teks


Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas
kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu. Pengertian pergaulan bebas di
ambil dari kata Pergaulan yang artinya proses interaksi antar individu atau individu dengan
kelompok, sedang kata Bebas yang artinya terlepas dari kewajiban, aturan, tuntutan, norma
agama, dan pancasila.

Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang
sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini
identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan
penyakit lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi
sangat timpang dari segala segi.
Pergaulan bebas menurut agama, pengertian pergaulan bebas menurut agama adalah
proses dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan. Pergaulan bebas
tertuang dalam surah An-Nur ayat 30-31 bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata
dalam bergaul.

Remaja seing diidenntikan dengan usia belasan tahun sehingga dalam bahasa inggris
”remaja” juga disebut dengan istilah “Teenager”,selain kata adolescent. Akan tetapi remaja
tidak hanya dapat diidentifikasi berdasarkan usia,tetapi juga bisa ditelisik dari kehidupan
yang penuh dengan keceriaan,warna-warni,dan permulaan usia mengenal lawan jenis.

Ciri-ciri pergaulan bebas di kalangan remaja seperti terjerat dalam pesta hura-hura, mabuk-
mabukan dan menggunakan obat-obat terlarang (narkoba), perilaku yang tidak baik,
menggunakan pakaian terbuka. Beberapa sebab remaja melakukan pergaulan bebas yang
lain yaitu sikap mental yang tidak sehat, pelampiasan rasa kecewa terhadap keluarga yang
tidak harmonis, kegagalan remaja menyerap norma-norma agama dan norma-norma
pancasila.
Beberapa sebab remaja melakukan pergaulan bebas yang lain yaitu sikap mental yang tidak
sehat, pelampiasan rasa kecewa terhadap keluarga yang tidak harmonis, kegagalan remaja
menyerap norma-norma agama dan norma-norma pancasila.  Pada tingkat usia ini system
peredarn darah, pencernaan dan pernapasan sudah berfungsi secara lengkap meskipun
pertumbuhan masih terus berlanjut. Parui-paru kita sudah hampir berkembang secara
lengkap dan tingkat respirasi orang dewasa. Tekanan darah meningkat menjadi sedikit lebih
rendah dari pada tekanan orang dewasa. Otak dan urat syaraf tulang belakang ( spinal cord )
menjadi orang dewasa pada usia 10 tahun, tetapi perkembangan sel-sel yg berkaitan
dengan perkembangan mental belum sempurna dan terus berlanjut selama beberapa tahun
kemudian. Pada usia 10 thun, mata kita telah mencapai ukuran dewasa dan fungsinya sudah
berkembang secara maksimal.

 Masa remaja adalah saat ketika kita tidak lagi menjadi kanak-kanak, tetapi belum memasuki
usia dewasa. Meskipun begitu, ada juga di antara kita, remaja, yg kekanak-kanakan atau
remaja yg sudah mampu berpikir layaknya orang dewasa. Saat masih kanak-kanak hamper
sepenuhnya kita bergantung pada orang lain, terutama orangtua atau wali kita. Masa kanak-
kanak adalah masa “ketergantungan aktif” ketika kita sepenuhnya mengharapkan kasih-
sayang dan perhatian orang lain. Tetapi pada masa kanak-kanak kita juga sadar tantang
ketergantungan kita dan berjuang untuk membebaskan diri meskipun kita tidak sepenuhnya
menyadari: bebas dari apa atau kebebasan untuk apa ? Secara tidak langsung kita menjadi
sadar bahwa, meminjam ungkapan Norton, selam ini kita telah “salah-diidentifikasi,” bahwa
kita selama ini bukan “budak”, bahwa kita adalah pribadi-pribadi yang sama dengan “orang
lain” dalam kehidupan kita-bukan sekedar “derivasi-derivasi”. Kita menjadi tergugah untuk
menemukan diri  kita. Ketergugahan dan keingintahuan itulah yg merupakan titik yg akan
menjembatani antara masa kanak-kanak dan masa remaja. Tetapi bahkan masa kanak-
kanak kita yg diaktualisasikan secara lengkap pun belum dpat mempersiapkan diri kita
secara baik untuk menghadapi masa remaja. Tahap krhidupan baru Ini memiliki nilai-nilai yg
sama sekali unik, demikian juga dengan kewajiban-kewajiban dan kebajikan-kebajikannya.
Masa remaja menuntut sebuah kehidupan baru yg lebih agresif dimana apa yg telah kita
pelajari pada masa kanak-kanak hanya memeliki sedikit peran dan pengaruh

Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap
pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka
tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang
dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak
sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh,
menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa
dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, nantinya akan membuat mereka merasa tidak
nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah
hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.

Pergaulan bebas ini juga difaktorkan karena rendahnya taraf pendidikan keluarga. Seperti
keluarga yang mengizinkan sang anak berpacaran tanpa ada pengawasan yang
menyebabkan anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Selain itu orang tua yang kurang
memperhatikan pergaulan anak karena sibuk dengan pekerjaannya sehingga anak tidak bisa
diperhatikan dengan maksimal.

Sang pelaku terjerumus bisa jadi diakibatkan karena kurang berhati-hati dalam berteman.
Dalam berteman kita harus memperhatikan bagaimana sikap yang dimilikinya. Apakah
teman tersebut sering melakukan hal tidak sepantasnya dilakukan para remaja. Karena jika
kita salah berteman, kita bisa terjerumus pada pengaruh buruk yang dimilikinya.

Keadaan ekonomi keluarga termasuk faktor penyebab kenakalan remaja ini. Contohnya ada
anak yang putus sekolah karena ekonomi keluarga yang rendah. Hal itu membuat perilaku
sang anak menjadi tambah parah.

Kita semua mengetahui cara meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME,
penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap
orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut
sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak
sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-
solusi tersebut adalah Memperbaiki cara Pandang, menjaga Keseimbangan Pola Hidup, Jujur
Pada Diri Sendiri, maupun memperbaiki cara berkomunikasi.

Kata bijak:
Apapun boleh kamu lakukan selama itu membuat senang hatimu. Tapi jangan coba pikirkan
olehmu, apalah arti kesenangan yang kamu rasa jika semuanya palsu. Karena apa yang kamu
perbuat adalah sebuah derita untuk hati orang lain. Dan berhati-hatilah dalam semua
tindakanmu, karena sesungguhnya harga dirimu terletak pada apa-apa yang kamu lakukan
untuk orang lain.

BAB III
KESIMPULAN

Kami kira remaja harus pintar dalam memilih teman agar tidak terjerumus dalam pergaulan
bebas yang telah merusak aqidah dan moral sebagian remaja di negeri ini

Oleh karena itu remaja itu perlu mengikuti kegiatan-kegiatan seperti pengajian
remaja,karang taruna,dan kegiatan lainnya

 1.5 Saran dan Kritik

A. Saran
Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang positif baik di sekolah
maupun di lingkungannya yang tentunya harus mendapatkan dorongan dan restu dari orang
tua 

B. Kritik
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih kurang baik oleh karena itu kami
sangat membutuhkan kritikan yang membangun dari para pembaca

BAB IV
SESI TANYA JAWAB

Pertanyaan 1 (oleh Achmad Rizky Samudraa)


Q: Bagaimana cara mengatasi sang pelaku pergaulan bebas tingkat akut?
A: Mendorong sang pelaku agar mau bercerita pada teman maupun orang tuanya.
Jangan dipendam sendiri. Dengan begitu mental sang pelaku semoga bisa berangsur membaik.
Pertanyaan 2 (oleh Olivia Nadine)
Q: Tips bagi para perempuan supaya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
A: Bersikap sewajarnya pada lawan jenis, alias jangan suka cari perhatian. Berteman
boleh, tapi ada batasannya.
Pertanyaan 3
Q: Pengaruh pelaku pergaulan bebas di masyarakat.
A: karena pergaulan bebas termasuk perilaku menyimpang, sang pelaku ini cenderung
bisa mempengaruhi orang sekitar sehingga ikut terjerumus.

Anda mungkin juga menyukai