NIM: 21091377043
KELAS: 2021 A
JAWABAN
1. A. Konsep Attitude
Calon pelanggan ataupun juga pembeli selalu mengharapkan perilaku serta sikap yang
menyenangkan dan juga baik dari pelayanan petugas yang ada ditoko atau perusahaan tempat
anda mendirikan usaha sehingga kepuasan dari pembeli bisa dapat terpenuhi sesuai dengan
harapan.
Dan dengan pelayanan yang baik juga bisa terjadi kemungkinan pelanggan sebelumnya
tersebut akan menceritakan pengalamannya kepada orang lain dan memberikan promosi gratis
bagi perusahaan/usaha anda. Dan pelayanan berdasarkan sikap (Attitude) terdiri dari beberapa
hal berikut ini.
C. Konsep Action
Pelayanan yang prima tidak hanya cukup berdasarkan sikap dan juga perhatian saja, tapi juga
dibutuhkan sebuah tindakan yang nyata. Dan bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan kepada
tindakan adalah sebagai berikut.
Dan berikut adalah hal-hal yang dapat anda lakukan untuk bisa menarik perhatian pelanggan
untuk datang kembali membeli barang ataupun jasa yang anda sediakan.
Memberikan potongan harga
Memberikan hadiah kepada pelanggan pada waktu-waktu tertentu
Menyatakan rasa terimakasih kepada setiap pelanggan
Memberikan bonus kepada pelanggan yang berbelanja dengan jumlah yang
besar
2. Pelayanan prima atau juga dikenal dengan excellent service adalah upaya sebuah instansi, organisasi
atau usaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan. Tujuan dari pelayanan ini
hanyalah satu, yaitu membuat pelanggan menjadi puas sehingga dapat meningkatkan aspek lainnya
seperti penjualan, profit dll.
Contoh: Pelanggan adalah seseorang yang membina hubungan baik dengan orang lain
khususnya produsen dalam bidang usaha. Demi mempermudah pengidentifikasian
pelanggan, lebih baik kita klasifikasikan pelanggan sebagai seorang, organisasi atau pun
instansi yang utuh, dan pada dasarnya semuanya mempunyai dua kebutuhan iaitu
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Jenis-jenis pelanggan ada 6 yaitu:
1. Pelanggan Eksternal
2. Pelanggan Internal
3. Pelanggan Spontan
4. Pelanggan tetap biasa
5. Pelanggan yang berkembang
6. Pelanggan Perkongsian
3. Menyikapi Tipe Dominance (D)
Komunikasi to the point, tidak berbelit-belit. Hindari kesan membuang waktu
mereka, membicarakan gossip, mengajukan pertanyaan yang tidak perlu.
Fokus pada urusan bisnis. Hindari pertanyaan tentang urusan personal
Memberikan win-win solution. Hindari membuat mereka pada posisi kalah/salah
Biarkan mereka yang membuat keputusan, anda cukup memberikan alternatif solusi
Menyikapi Tipe Influencer (I)
Memberi kesempatan mereka bicara. Mereka akan senang sekali berbicara tentang
dirinya, kesukaannya, pendapatnya, dan kita perlu mendengarkan. Anda sebaiknya
tidak langsung mengarahkan pembicaraan mengenai bisnis, suasana perlu dicairkan
dulu ke arah fun dan personal.
Memberikan pujian/bonus
Mereka lemah dalam hal detail, jadi mereka perlu dibantu dengan disediakan
catatan detail.
Menyikapi Tipe Steady (S)
Mereka tidak mudah membuka diri dan langsung nyaman dengan sesuatu sehingga
perlu dibantu dengan menggali hal personal dari mereka, misalnya keluarga,
sahabat.
Solusi atau komentar diberikan sebaiknya mengusik zona nyaman mereka sehingga
perlu berhati-hati dalam pemilihan kata-kata. Sebaiknya hindari kata-kata yang
mengancam, mengesankan darurat, memaksa mereka mengambil keputusan dalam
waktu cepat. Kita perlu memberikan mereka waktu untuk berpikir sebelum
memutuskan sesuatu.
Mereka perlu dukungan untuk akhirnya berani memutuskan sesuatu, sebaiknya kita
memberikan suasana yang bersahabat dan meyakinkan mereka konsekuensi yang
akan mereka ambil merupakan hal yang aman.
Menyikapi Tipe Compliance (C)
Pastikan anda siap dengan data yang detail dan akurat, karena pelanggan tipe ini
sangat menuntut akurasi
Mereka suka sesuatu yang bersifat formal dan logis, sebaiknya hindari sikap terlalu
informal
Solusi yang anda tawarkan harus jelas dan mudah terukur
4. Pelayanan SIM menurut saya masih buruk karna menurut saya masih banyak terdapat
oknum-oknum calo.
Sebagai saran dari saya untuk kedepan nya para oknum-oknum calo segera di tindak supaya
tidak merugikan masyarakat
5. Pelayanan sector public adalah tanggung jawab dan tanggung jawab kepada pemilih dan
masyarakat pada pelanggannya. Penyediaan layanan lebih maju dalam sektor public karena
itu bukan hanya soal pertemuan mengungkapkan keinginan namun mencari keinginan yang
tidak disuarakan , menetapkan prioritas, mengalokasikan sumberdaya. Itu kebutuhan orang
untuk memenuhi keinginan orang untuk memenuhi keinginan sosial dan ekonomi biasanya
berujung pada peningkatan permintaan transportasi. Keinginan keinginan untuk
membentuk persinggahan tertentu sama sekali dan oleh karena itu dorongan untuk
mencoba dan melakukannya dengan alat angkut, dan mungkin karakteristik dan sifat public
moda transportasi yang dapat di akses. Pengiriman formal system adalah kendaraan tingkat
hunian wisatawan yang tinggi, yaitu: biasanya disediakan oleh pemerintah dan alternatif
lembaga pemerintah dan non-pemerintah dengan harga pengguna dengan jenis tarif.
Sistem penganngkutan formal adalah dianggap penting karen alasan-alasan selanjutnya.
Selain kondisi buruk dan pertumbuhan jalan infrastruktur, keadaan transportasi umum
Indonesia layanan terutama system bus oleh karena itu menyajikan perkembangan yang
merugikan. Tingkat pertumbuhan yang luar biasa tinggi penggunaan sepeda motor juga
menimbulkan beberapa kesulitan dalam mengatur lalu lintas maka dari itu pemerintah
menganjurkan kepada masyarakat menggunakan trasnportasi umum untuk mengurangi
polusi dan kemacetan. Angkutan umum mengacu pada sarana yang lebih besar proporsi
penduduk perkotaan mendapatkan akses fisik ke barang, jasa, dan kegiatan yang mereka
butuhkan untuk penghidupan mereka dan kesejahteraan. Transportasi umum sangat efektif
untuk solusi beberapa masalah mobilitas di perkotaan dan perkotaan daerah, dan meskipun
itu juga datang dengan serangkaian tantangan, agen transit dan pemerintah kota dapat
mengambil langkah-langkah yang tepat untuk transportasi umum kedepannya.