Anda di halaman 1dari 4

JURNAL PENYESUAIAN

PENGERTIAN
 Jurnal untuk menyesuaikan saldo akun-akun buku besar ke saldo yang sebenarnya dan
pemisahan pendapatan dan beban dalam satu periode ke periode yang lain

HAL – HAL YANG MEMERLUKAN PENYESUAIAN

 Suatu trasaksi sudah dicatat, tetapi perlu dikoreksi agar mencerminkan keadaan yang
sebenarnya.

Contoh : Pemakaian perlengkapan, beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka

 Suatu transaksi sudah terjadi, tetapi belum dicatat.

Contoh : Penyusutan aktiva tetap, beban yang masih harus dibayar, pendapatan yang masih
harus diterima

Contohnya:

1.   Penghasilan diterima di muka


Apabila ada pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima pada
periode yang bersangkutan, maka diperlukan penyesuaian pembukuan untuk mengakui
hak pendapatan tersebut.

Dalam contoh diatas penghasilan bunga obligasi diterima 6 bulan sekali dibelakang tiap
tanggal 1 Maret dan 1 September. Penghasilan bunga September 2008 sampai Februari
2009 diterima pada 1 Maret 2009, sementara tutup buku perusahaan tanggal 31
Desember 2008. Dengan demikian ada pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan
(4 bulan) yaitu bulan September, Oktober, November dan Desember 2008. Besarnya hak
tersebut adalah :

Penghasilan bunga = 4/12 x 18% x Rp 30.000.000,- = Rp 1.800.000,-

Penghasilan bunga yang sudah menjadi milik perusahaan sebesar Rp 1.800.000 tersebut
sudah harus diakui sebagai Penghasilan Bunga, tapi karena belum diterima uangnya
maka dimasukkan ke dalam rekening Piutang Bunga, dengan jurnal penyesuaian sebagai
berikut :
            Piutang Bunga                                Rp 1.800.000,-
                        Penghasilan Bunga                                   -           Rp 1.800.000,-

2.  Hutang Gaji
Bila ada biaya-biaya yang sudah menjadi beban pada suatu periode tetapi akhir periode
belum dibayar, harus diakui sebagai beban biaya pada periode tersebut, tapi karena
belum dibayar maka diakui sebagai hutang biaya.

Pada contoh diatas adalah adanya gaji bulan Desember yang belum dibayar sebesar Rp
450.000,-, maka harus diakui sebagai biaya gaji dengan penyesuaian pembukuan sebagai
berikut :
                        Biaya Gaji                                         Rp 450.000,-
                                    Hutang Gaji                                      -           Rp 450.000,-

LKS EKONOMI SMASYAD SURABAYA | Growing with Muslim Character


punyahabi@gmail.com 1
3.    Pendapatan diterima dimuka
Seringkali konsumen memberikan uang muka untuk membayar barang atau jasa yang
dibutuhkan. Jika pada akhir periode barang/jasa yang dipesan belum diserahkan, maka
uang muka tersebut belum menjadi hak penghasilan periode yang bersangkutan, dan
harus diakui sebagai Hutang.

Dalam contoh tersebut ada penghasilan salon yang diterima di muka sebesar
Rp 500.000,- maka penyesuaian pembukuannya adalah sebagai berikut :
                        Penghasilan Salon                                    Rp 500.000,-
                                    Penghasilan Salon
                                    Diterima dimuka                             -           Rp 500.000,-

4.  Biaya Dibayar Dimuka (Persekot)


Kadang-kadang ada biaya yang harus dibayar dimuka, artinya membayar biaya untuk
beberapa bulan diawal transaksi, seperti premi asuransi. Biaya tersebut untuk beberapa
bulan, sehingga bila pada akhir suatu periode ada biaya yang sudah dibayar tetapi
sebenarnya untuk beban di tahun berikutnya, beban itu masih dianggap sebagai biaya
dibayar dimuka, sedang beban biaya yang sudah dikonsumsi menjadi biaya.

Misalnya pada contoh diatas ada persekot asuransi per 31 Desember 2008 sebesar Rp
2.400.000,- ternyata yang benar-benar masih menjadi persekot hanya Rp 600.000,-
sehingga siasanya sebesar Rp 1.800.000,- sudah dinikmati sebagai Biaya Asuransi.
Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
                                    Biaya Asuransi                               Rp 1.800.000,-
                                                Persekot Asuransi             -           Rp 1.800.000,-

5. Kerugian Piutang

Piutang dagang timbul sebagai akibat perusahaan menjual barang atau jasanya secara
kredit. Penjualan kredit mengandung resiko yakni tidak terbayarnya piutang tersebut
(kredit macet). Apabila perusahaan selalu menghadapi adanya piutang yang tidak
tertagih, maka perusahaan harus mencadangkan sejumlah tertentu piutang yang tidak
bisa ditagih sebagai kerugian.
Misalnya contoh di atas ditaksir kerugian piutang sebesar 2% dari saldo piutang dagang,
maka kerugian piutangnya adalah sebesar = 2% x Rp 7.500.000,- =
Rp 150.000,-.
Jurnal penyesuaian untuk mencatat hal tersebut adalah :
                        Kerugian Piutang                                       Rp 150.000,-
                                   Cadangan Kerugian Piutang                  -           Rp 150.000,-

6. Penyusutan

Semua aktiva tetap yang dimiliki perusahaan kecuali tanah mengalami penurunan nilai.
Perusahaan harus mengantisipasinya dengan menyisihkan sebagian uangnya setiap
periode agar pada saat aktiva tetap tidak bisa dipakai (habis umur ekonomisnya), sudah
tersedia dana untuk membeli aktiva tetap baru sebagai pengganti. Penyisihan uang
tersebut dinamakan penyusutan dan diperlakukan sebagai biaya.

Dari contoh di atas peralatan salon disusutkan sebesar 10%, sehingga besarnya
penyusutan adalah = 10% x Rp 25.000.000,- = Rp 2.500.000,-.
LKS EKONOMI SMASYAD SURABAYA | Growing with Muslim Character
punyahabi@gmail.com 2
Penyesuaian pembukuan yang dilakukan adalah sbb :
Biaya Penyusutan Peralatan Salon                  Rp 2.500.000,-
            Akumulasi Penyst. Peral Sln                               -           Rp 2.500.000

7. Pemakaian Perlengkapan

Perlengkapan merupakan bahan-bahan habis pakai yang dibeli oleh perusahaan dengan
tujuan untuk digunakan sendiri. Biasanya perlengkapan dicatat pada saat membeli saja
sedangkan saat pemakaian perlengkapan tidak pernah dilakukan pencatatan. Akibatnya
saldo pada neraca saldo adalah sebesar harga beli selama satu periode. Padahal karena
perlengkapan selalu digunakan setiap saat, maka pada akhir periode jumlah
perlengkapan riil yang ada di gudang akan lebih kecil. Selisih antara jumlah perlengkapan
yang ada dineraca saldo dan yang sesungguhnya ada yang harus dimasukkan sebagai
biaya perlengkapan. Pencatatan selisih tersebut harus melalui penyesuaian pembukuan.
Dari contoh diatas jumlah neraca saldo sebesar Rp 3.250.000,- dan jumlah yang masih
ada di gudang Rp 1.400.000,- sehingga selisihnya Rp 1.850.000,- sebagai biaya
perlengkapan salon, dengan jurnal penyesuaian sbb:

            Biaya Perlengkapan Salon                      Rp 1.850.000,-


                        Perlengkapan Salon                                  -           Rp 1.850.000,-
Setelah jurnal penyesuaian diselesaikan, maka langkah selanjutnya adalah
menggabungkan neraca saldo awal dengan jurnal penyesuaian menjadi NERACA SALDO
DISESUAIKAN yang kemudian bisa disusun menjadi laporan keuangan.

Contoh Soal
            Berikut ini adalah neraca saldo Perusahaan ALEXA yang bergerak pada bidang
jasa salon per 31 Desember 2008.

Perusahaan SALON ALEXA


NERACA SALDO
Per 31 Desember 2018

Keterangan Debit Kredit


Kas 6.450.000 -
Surat Berharga 30.000.000 -
Piutang Dagang 7.500.000 -
Persekot Asuransi 2.400.000 -
Perlengkapan Salon 3.250.000 -
Peralatan Salon 25.000.000 -
Hutang Dagang - 5.500.000
Modal, Alexa - 59.700.000
Penghasilan Salon - 21.750.000
Biaya Sewa 1.800.000 -
Biaya Gaji 3.950.000 -
Biaya Telpon & 1.450.000 -
Listrik
Biaya Lain-lain 2.400.000 -
Prive 2.750.000 -

LKS EKONOMI SMASYAD SURABAYA | Growing with Muslim Character


punyahabi@gmail.com 3
Jumlah 86.950.000 86.950.000

Data dalam neraca saldo tersebut belum seluruhnya siap untuk secara langsung
dicantumkan pada laporan keuangan karena adanya informasi-informasi sebagai berikut :
1.    Surat berharga berupa obligasi berbunga 18% per tahun, bunga dibayar tiap 6 bulan
sekali dibelakang, tiap tanggal 1 Maret dan 1 September.
2.    Ada gaji karyawan bulan Desember yang belum dibayar Rp 450.000,-
3.    Penghasilan Salon yang diterima dimuka adalah sebesar Rp 500.000,-
4.    Pada 31 Desember 2008 persekot asuransi tinggal Rp 600.000,-
5.    Kerugian piutang ditaksir sebesar 2% dari saldo piutang dagang
6.    Penyusutan peralatan salon ditetapkan sebesar 10%
7.    Perlengkapan salon yang masih ada digudang sebesar Rp 1.400.000,-

Diminta :

1. Membuat Jurnal Penyesuaian


2. Membuat Buku Besar “T”
3. Membuat Neraca Saldo Disesuaikan

Jurnal Penyesuaian
Tanggal Keterangan Jumlah
Debet Kredit
Des2008 31 Piutang Penghasilan Bunga 1.800.000 -
     Penghasilan Bunga - 1.800.000
31 Biaya Gaji 450.000 -
      Hutang Gaji - 450.000
31 Penghasilan Salon 500.000 -
     Penghs.Sln dirtm.Dimuka - 500.000
31 Biaya Asuransi 1.800.000 -
      Persekot Asuransi - 1.800.000
31 Kerugian Piutang 150.000 -
      Cad.Kerug.Piutang - 150.000
31 Biaya Penys.Peralatan Salon 2.500.000 -
      Akum.Penys.Peral.Salon - 2.500.000
31 Biaya Perlengkapan Salon 1.850.000 -
          Perlengkapan Salon - 1.850.000
Total 14.700.000 14.700.000

Catatan :
1. Penghasilan Bunga = 4/12 x 18% x Rp 30.000.000,- = Rp 1.800.000,-
2. Persekot Asuransi = Rp 2.400.000 -  Rp 600.000,- = Rp 1.800.000,-
3. Kerugian Piutang = 2% x Rp 7.500.000,- = Rp 150.000,-
4. Penyusutan Peralatan = 10% x Rp 25.000.000 = Rp 2.500.000,-

5. Biaya Perlengkapan = Rp 3.250.000 – Rp 1.400.000,- = Rp 1.850.000,-

LKS EKONOMI SMASYAD SURABAYA | Growing with Muslim Character


punyahabi@gmail.com 4

Anda mungkin juga menyukai