PROGRAM LITERASI
TK PG.DJOMBAG BARU
PELAJARAN 2021 / 2022
Pada hari Senin tanggal 19 bulan Juli Tahun 2021 bertempat di TK PG.Djombang Baru
telah dilaksanakan rapat Program Literasi TK Harapan Bangsa yang dihadiri oleh Kepala TK
PG.Djombang Baru, Dewan Guru, Pengurus Yayasan, dan Komite Sekolah.
Dalam rapat ini telah dicapai kesepakatan Program Literasi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan individu dalam membaca, menulis, berbicara, dan menghitung ditingkat Taman
Kanak-kanak.
Demikian berita acara ini dibuat sebagai kesepakatan bersama dalam penyusunan
Program Literasi TK PG.Djombang Baru dan juga sebagai landasan bagi TK untuk dapat
melaksanakan dengan sebaik-baiknya.
DIAN KRISTINA,S.Pd
NOTULEN
PROGRAM LITERASI
TK PG.DJOMBANG BARU
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
POKOK ACARA
1. Pembukaan oleh Ibu Yayuk Damisati, S.Pd,AUD
2. Penjelasan bahwa penyusunan program Literasi bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan anak-anak dalam membaca, menghitung, berbicara, dan menulis.
3. Pengambilan keputusan (terlampir)
4. PENUTUP Ibu Siti Rudj’a
DIAN KRISTINA,S.Pd
TAMAN KANAK-KANAK
“ TK.PG.DJOMBANG BARU “
Jalan PB Sudirman 01 Jombang
Memperhatikan a.: Keputusan Rapat Kepala Sekolah dan Guru TK PG.Djombang Baru yang
berlangsung tanggal 20 Juli 2020.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Kepala TK PG.Djombang Baru tentang penanggung jawab dan
pengelola Gerakan Literasi di TK PG.Djombang Baru
Pertama : Menunjuk Guru kelas sebagai pengelola Gerakan Literasi.
Ditetapkan di : Jombang
Pada Tanggal : 19 Juli 2021
Kepala TK Djombang Baru
DIAN KRISTINA,S.Pd
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT karena program gerakan literasi sekolah
(GLS) dapat terselesaikan. Literasi tidaklah sebatas pada system-sistem bahasa (lisan/tertulis)
melainkan mensyaratkan pengetahuan tentang bagaimana bahasa itu digunakan dengan baik
dalam konteks lisan maupun tertulis untuk menciptakan sebuah wacana/diskursus.
Khusus untuk anak usia dini atau prasekolah, pendidikan literasi penting dilakukan
karena memiliki banyak manfaat. Dengan atas kepengawasan dari kepala sekolah dan guru kelas
masing-masing.
Besar harapan kami program gerakan literasi sekolah (GLS) ini dapat dilaksanakan
secara rutin tiap semester sehingga proses belajar mengajar guru terhadap siswa menjadi proses
yang baik dan menyenangkan.
Secara universal pendidikan dapat dipahami sebagai upaya pengembangan potensi kemanusiaan
secara utuh dan penanaman nilai-nilai sosial budaya untuk mempertahankan hidup secara layak. Salah
satu fungsi pendidikan yang tertuang dalam UUD 1945 adalah untuk mencerdasakan bangsa. Hal tersebut
juga diamanatkan dalam undang-undang No 20 tahun 2003 dalam (Hasbullah 2013) tentang sistem
pendidikan nasional yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan tersebut
secara jelas menggambarkan bagaimana urgensitas pendidikan dalam mempersiapkan manusia atau
masyarakat dalam menghadapi tantangan global. Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak-
anak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah yaitu melalui pendidikan anak usia dini PAUD) sebagai
dasar untuk pendidikan selanjutnya.
Pendidikan nasional diibaratkan sebagai bangunan gedung yang sangat mewah sehingga
dibutuhkan dasar dan fondasi yang kuat untuk menjaga kualitas sehingga tidak mudah roboh. Dengan
demikian Taman Kanak Kanak (TK) dapat diibaratkan sebagai dasar atau fundasi dari gedung mewah
tersebut mampu menahan berapapun banyaknya beban yang menopang di atasnya Singowidjojo (2013).
Mengingat PAUD/TK merupakan fundasi dari pendidikan nasional yang diselengarakan secara sistematis
dan saling mempengaruhi terhadap pendidikan selanjutnya, dengan demikian anak-anak mempunyai
kewajiban dan hak untuk mendapatkan dan merasakan susana pendidikan yang ada di PAUD/Taman
Kanak Kanak (TK).
A.Pengertian Literasi
Literasi itu, apa sih? Secara Istilah dalam bahasa Indonesia, literasi adalah keberaksaraan, yaitu
kemampuan menulis dan membaca. Dalam bahasa Inggris, literacy artinya kemampuan membaca dan
menulis (the ability to read and write) dan “kompetensi atau pengetahuan di bidang khusus” (competence
or knowledge in specific area).
Adapun pengertian literasi yang dikemukakan oleh National Institute for Literacy (NIFL) yaitu :
“ Literasi adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan
masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.”
Literasi tidaklah sebatas pada sistem-sistem bahasa (lisan/tertulis) melaikan mensyaratkan
pengetahuan tentang bagaimana bahasa itu digunakan baik dalam konteks lisan maupun tertulis untuk
menciptakan sebuah wacana/diskursus.
Sebuah survei yang dilakukan oleh salah satu divisi Kementerian Pendidikan Amerika Serikat
menunjukkan bahwa balita yang terbiasa dibacakan buku oleh orang tua mereka bisa lebih cepat
mengenal abjad. Survei lainnya memperlihatkan keberhasilan balita dalam tahapan literasi awal, seperti
menulis namanya sendiri, membaca atau berinteraksi dengan buku, serta menghitung hingga bilangan 20.
Tingkat literasi yang tinggi akan berbanding lurus dengan kemampuan seseorang untuk
menerima, mengolah, dan menyikapi setiap informasi yang diterimanya. Oleh karena itu, pendidikan
literasi yang diterapkan pada anak usia dini berperan sebagai pondasi bagi mereka untuk bisa memiliki
kemampuan berpikir kritis dan logis ketika dihadapkan dengan berbagai situasi.
Pola pikir kritis diperlukan sebagai investasi yang akan berguna saat anak mulai memasuki dunia
masyarakat yang sebenarnya di masa mendatang.
Mengenalkan poin-poin utama dalam pendidikan literasi pada anak prasekolah akan membantu
mereka mempersiapkan diri saat memasuki dunia sekolah. Perkembangan sosial-emosional, kognitif,
bahasa, dan literasi adalah sejumlah aspek penting yang harus dimiliki anak. Aspek-aspek tersebut saling
berhubungan satu sama lain dan dapat didukung dengan penerapan pendidikan literasi pada usia dini.
Tahapan literasi awal yang meliputi bahasa lisan dan tulisan serta pengetahuan mengenai angka
dan huruf menjadi salah satu kunci keberhasilan anak prasekolah dalam membaca. Kemampuan ini akan
bisa diandalkan ketika mereka mulai mendapatkan pembelajaran di sekolah.
C. MANFAAT LITERASI
Mengenalkan literasi penting dilakukan oleh orangtua kepada anak usia dini karena memiliki
banyak manfaat. Berikut manfaatnya mengutip laman educenter.id (15/09/2017):
1. Melatih Membaca, Menulis, dan Menghitung
Cara awal yang mudah adalah dengan membiasakan anak dibacakan buku cerita atau dongeng
tiap malam. Hal ini akan membantunya mengenal lebih awal bentuk-bentuk abjad. Dan, dalam
perkembangannya sang anak akan terlatih memiliki kemampuan untuk membaca, dan menulis.
2. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Anak akan dengan mudah menghadapi berbagai situasi apabila mereka memiliki kemampuan
berpikir kritis dan logis. Kemampuan tersebut didapat karena anak sudah dikenalkan dengan
pendidikan literasi. Menerapkan pendidikan literasi membuat anak dapat lebih mudah menerima,
mengolah, dan menyikapi setiap informasi yang diterimanya.
Pola pikir kritis diperlukan sebagai investasi yang akan berguna saat anak mulai memasuki dunia
masyarakat yang sebenarnya di masa mendatang.
3. Persiapan Memasuki Dunia Sekolah
Pengenalan Bahasa lisan dan tulisan serta pengetahuan mengenai angka dan huruf menjadi salah
keberhasilan anak prasekolah dalam membaca yang akan berguna saat mempersiapkan anak memasuki
dunia sekolah. Dalam perkembangan anak usia dini, mereka harus memiliki sosial-emosional, kognitif,
bahasa, dan literasi yang dapat didukung dengan penerapan pendidikan literasi pada usia dini. .
(https://cls.sch.id/memperkenalkan-literasi-sejak-dini-mengapa-tidak )
BAB II
IMPLEMENTASI LITERASI
Kemampuan literasi adalah kemampuan yang berkaitan dengan huruf dan angka, yaitu
kemampuan membaca dan menulis huruf dan angka. Kemampuan membaca dan menulis ini tidak dapat
dipisahkan dengan kemampuan mendengar dan berbicara. Tujuan akhir dari kemampuan literasi adalah
terbentuknya pemahaman dari apa yang dibaca serta dapat mengungkapkan gagasan dan pikiran melalui
tulisan.
Di TK PG.Djombang Baru anak tidak diajarkan membaca dan menulis secara drilling, tapi anak
disiapkan untuk bisa membaca dan menulis. Hal yang paling penting adalah menumbuhkan kecintaan
terhadap literasi. Dengan kegiatan yang bermakna dan menyenangkan, secara alami anak merasa suka
dengan kegiatan membaca dan menulis. Hal ini akan menumbuhkan emosi positif dalam dirinya. Emosi
positif ini yang akan menumbuhkan karakter yang baik. Karenanya, perlu diingat bahwa kegiatan literasi
harus selalu menumbuhkan emosi positif. Jangan sampai justru kegiatan literasi membuat anak merasa
“tidak mampu”, tertekan, hingga membenci kegiatan literasi.
A. Beberapa kiat yang bisa kita lakukan untuk mengoptimalkan kemampuan literasi di TK
PG.DJOMBANG BARU antara lain :
1. Melatih kemampuan dan mengenalkan anak membaca, menulis dan berhitung sejak dini
Pengenalan literasi untuk anak sejak dini bisa dimulai dengan kebiasaan membacakan buku cerita
atau dongeng pada anak secara rutin oleh orangtua di rumah. Meski terkesan seperti kegiatan
sederhana, membacakan buku pada anak adalah tahap awal mengenalkan mereka pada dunia literasi.
Peningkatan minat baca tentunya tidak akan bertambah begitu saja apabila tidak ada kebiasaan
mengenalkan buku sejak dini. Beberapa penelitian menyebutkan proses belajar membaca merupakan
fase penting anak usia pra sekolah.
2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis anak
Tingkat literasi yang tinggi akan berbanding lurus dengan kemampuan seseorang untuk
menerima, mengolah, dan menyikapi setiap informasi yang diterimanya. Oleh karena itu, pendidikan
literasi yang diterapkan pada anak sejak dini berperan sebagai fondasi bagi mereka untuk bisa
memiliki kemampuan berpikir kritis dan logis ketika dihadapkan dengan berbagai situasi. Pola pikir
kritis diperlukan sebagai investasi yang akan berguna saat anak mulai memasuki dunia masyarakat
yang sebenarnya di masa mendatang.
3. Mempersiapkan anak untuk masuk sekolah.
Mengenalkan poin-poin utama dalam pendidikan literasi pada anak sejak dini akan membantu
mereka mempersiapkan diri saat memasuki dunia sekolah. Perkembangan sosial-emosional, kognitif,
bahasa, dan literasi adalah sejumlah aspek penting yang harus dimiliki anak. Aspek-aspek tersebut
saling berhubungan satu sama lain dan dapat didukung dengan penerapan pendidikan literasi pada
anak sejak dini.
4. Perkembangan literasi yang baik berpengaruh terhadap perkembangan akademik anak
Pendidikan literasi yang telah diterapkan sejak dini akan memberikan dampak positif terhadap
prestasi akademik seorang anak. Praktik pengenalan literasi awal dengan membacakan buku pada anak
terbukti dapat membuat anak lebih sukses dalam bidang akademik.
https://cls.sch.id/about-our-school/
B. Tahapan pelaksanaan literasi di TK Harapan Bangsa
Guru memiliki peran penting dalam membantu anak dengan pengembangan kemampuan
literasi sejak dini. Mengenalkan literasi sejak usia dini dapat menjadi awal yang baik . Ketika anak mulai
memberikan pertanyaan-pertanyaan seperti “Apa itu?” “Kenapa bisa seperti itu?” Maka hal itu dapat
menjadi tanda bahwa anak sudah siap untuk belajar membaca.
Ketertarikan anak-anak dalam membaca sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar mereka.
Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak.
Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam membantu anak dengan pengembangan
kemampuan literasi sejak dini. Literasi menjadi dasar bagi anak untuk mengembangkan kemampuan
fisik, motorik, emosi dan sosial baik di lingkungan sekolah, pergaulan dengan teman-teman sebaya dan
membangun sikap mandiri.
Ada baiknya sebelum anak belajar membaca dan menulis, mereka harus mengembangkan unsur-
unsur di dalam literasi, yaitu kemampuan untuk berbicara, mendengarkan, memahami, mengamati dan
menggambar. Dan semakin anak bertumbuh besar, mereka harus mempelajari hubungan antara huruf-
huruf; baik yang tertera di atas kertas maupun yang diucapkan melalui suara.
Orang tua dan guru perlu mendampingi anak saat membaca yang merupakan salah satu upaya
untuk dapat membantu perkembangan literasi anak. Sebenarnya, tidak ada usia pasti bagi anak untuk
diberikan stimulasi dalam membaca.
Psikolog anak dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jane Cindy MPSi mengatakan ada
tahapan perkembangan literasi berdasarkan teori kemajuan anak yang perlu diperhatikan orang tua.
"Stimulasi yang tepat perlu diberikan sesuai dengan tahapan perkembangan usia anak. Pada usia nol
hingga tiga tahun, orang tua sebaiknya secara konsisten memberikan stimulasi berupa membacakan buku
cerita anak-anak," katanya.
Dalam membacakan buku cerita, Jane menyarankan orang tua menggunakan volume suara yang
terdengar jelas dengan intonasi yang sesuai dengan isi kalimat. Hal itu untuk menstimulasi ketertarikan
anak terhadap buku dan kegiatan membaca.
Buku ideal yang dibacakan pada tahapan tersebut adalah buku yang bergambar, berwarna,
berukuran tulisan besar dengan kalimat yang singkat. "Pada usia tiga hingga enam tahun, anak dapat
diberikan stimulasi berupa pengenalan huruf dan angka. Anak belajar menghubungkan bentuk huruf yang
dilihatnya dengan bunyi huruf," tuturnya.
Guru perlu memahami tahapan anak dalam kemampuan membaca dan menulis.
Membaca
Menulis
Mendengar
Berbicara
Pemahaman
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk membantu anak dalam meningkatkan kemampuan
literasinya sejak dini ? Berikut 8 cara meningkatkan kemampaun literasi anak sejak usia dini
1. Ngobrol
Bicara alias ngobrol dengan anak dapat membantu anak mengembangkan kosa kata,
kemampuan bahasa, kemampuan menyampaikan ide, dan menstimulus otak. Ajak anak untuk
ngobrol dengan hal-hal yang sederhana seperti, “kita menggambar yuk”, “kakak, lihat deh
langitnya biru sekali” atau “kira-kira hari ini kita makan apa ya yang enak?”. Ngobrol juga dapat
dilakukan dengan mengajak anak untuk sharing tentang kegiatan dan apa yang mereka rasakan,
yang dilihat, dibaca atau didengar seperti “kakak tadi apa saja kegiatannya di sekolah?” atau
“gimana kakak tadi senang jalan-jalannya?” ayah bunda dapat menolong anak dengan memberikan
kata-kata yang dapat membantu anak menjelaskan perasaan atau emosi yang dirasakan. Hal ini
dapat akan membantu anak untuk memahami dan mengenal emosi yang dirasakan oleh mereka
sendiri maupun orang lain.
2. Membaca dongeng
Membaca dongeng untuk anak secara rutin akan membantu anak untuk mendengar dan melihat
kosa kata baru yang mungkin belum pernah diketahuinya. Luangkan waktu 5-10 menit menjelang
tidur untuk membacakan dongeng. Ceritakan dongeng dengan bersuara, hal ini akan membantu
anak untuk mengenal bunyi kata, suara dan nada bahasa yang ayah bunda ucapkan.
3. Bermain peran storyteller
Ajak anak untuk bermain peran, Guru dapat menjadi storyteller dan anak menjadi pendengarnya.
Gunakan cerita yang mengandung kosa kata baru yang mungkin belum dikenali anak saat ngobrol
sehari-hari seperti nama-nama bunga, hewan atau planet. Bila usia anak sudah cukup besar, ajak
anak untuk bergantian peran menjadi pendongeng sedangkan ayah bunda dapat menjadi
pendengarnya. Pastikan untuk mengajukan pertanyaan sederhana saat sedang bercerita seperti
“menurut kakak, anak laki-laki ini harus naik bus ke arah mana ?”. Hal ini akan membantu anak
menjadi kreatif, melatih kemampuan bicara dan kemampuannya dalam memahami situasi.
Belanja ke pasar dapat menjadi salah satu kegiatan yang melatih kemampuan literasi anak loh
ayah bunda. Saat ayah bunda membuat list belanja, tanyakan kepada anak apa yang harus
dituliskan ke dalam list belanja dan biarkan anak untuk menuliskannya. Setibanya di pasar atau
swalayan, biarkan anak untuk menyentuh benda-benda yang ada disekitarnya, seperti menyentuh
buah nanas yang kulitnya kasar dan buah apel yang kulitnya halus. Ajukan pertanyaan yang dapat
membuat anak menggunakan kata-kata deskriptif, seperti “kok beda ya rasanya kulit nanas dan
apel “?
5. Ajukan pertanyaan terbuka
Kerap kali kita menggunakan cara mudah saat bertanya pada anak yang hanya membuat anak
menjawab “ya” atau “tidak” “nggak” seperti “kakak sudah makan ?” “belum”. Pertanyaan yang
bersifat tertutup ini kurang efektif dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak. Gunakan
pertanyaan yang mengharuskan anak menggunakan lebih banyak kata saat percakapan, dimulai
dari kata benda, kata sifat dan kata benda, hingga kalimat efektif. Sebagai contoh, “robotnya kita
simpan disini ya, ini apa namanya ?” pada tahap awal, anak mungkin hanya akan memberikan
jawaban sederhana seperti, “kotak”. Lalu lihat secara berkala kira-kira apakah anak dapat
mengembangkan jawabannya, misalnya “kotak biru” atau bahkan lebih baik anak dapat
menjawabnya dengan kalimat penuh “robotnya kita masukan ke kotak biru”
6. Bernyanyi
Ajak anak untuk bernyanyi dan mendengarkan musik. Kegiatan ini dapat membantu untuk
mendengar berbagai kata dan nada atau suara yang berbeda. Saat anak bernyanyi, mereka akan
melafalkan berbagai kata baru. Hal ini akan melatih anak perbedaan suara dalam mengucapkan
kata-kata hingga meningkatkan kemampuan berpikir. Lagu anak-anak yang berima dapat
membantu anak melatih kepekaan berbahasa, seperti bagaimana bunyi sebuah kata. Berbagai
kemampuan tersebut akan membantu anak ketika mereka mulai belajar membaca.
Ayah bunda dapat merekam cerita anak di dalam handphone atau menuliskannya kembali dalam
bentuk buku, animasi atau slide show di handphone. Anak akan melihat transformasi kata-kata
lisan mereka saat bercerita menjadi kata-kata yang sudah ditulis. Cerita-cerita tersebut dapat
dilihat dan dibaca kembali oleh anak untuk membantu kemampuan anak dalam memahami kosa
kata, struktur cerita dan tata bahasa.
8. Menulis
Saat usia anak sudah cukup besar, ajak anak untuk menulis. Dengan menulis anak dapat belajar
memindahkan kata dan bunyi huruf yang didengar sebelumnya ke dalam simbol-simbol (tulisan)
secara mandiri.
PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)
A. Sudut Baca
1. Ngobrol
2. Membaca dongen
3. Bermain peran storyteller
4. Melakukan tugas bersama
5. Ajukan pertanyaan terbuka
6. Bernyanyi
7. Rekam cerita anak
8. Menulis
9. Mengajarkan literasi financial.
DIAN KRISTINA,S.Pd
JADWAL GLS POJOK BACA
DIAN KRISTINA,S.Pd
PELAKSANAAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH KELOMPOK B 1
TK PG.DJOMBANG BARU
TAHUN PELAJARAN 20 / 20
BUKU
HARI/ KELOM Nama DAFTAR TINDAK PENILA
NO YANG TEMUAN BIAYA PELAPORAN
TGL POK Anak HADIR LANJUT IAN
DIBACA
DIAN KRISTINA,S.Pd
PELAKSANAAN LOMBA GLS KELOMPOK A
TK PG.DJOMBANG BARU JOMBANG
TAHUN PELAJARAN 20 21 / 2022
PELA
HARI/ KELO DAFTAR JENIS TINDAK
NO Nama Anak TEMUAN PENILAIAN BIAYA PORA
TGL MPOK HADIR LOMBA LANJUT
N
BAB III
PENUTUP
.
Mengembangkan kemampuan literasi pada anak sejak dini dapat menjadi modal yang baik
bagi anak dalam menghadapi masa mendatang. Kemampuan literasi yang dimiliki akan membantu
anak dalam beraktivitas seperti membaca, menulis, menghitung, mengembangkan kemandirian,
meningkatkan prestasi akademik, mempersiapkan diri memasuki sekolah hingga mengembangkan
kemampuan komunikasi dan sosialisasi dengan orang lain maupun lingkungan sekitar. Dan salah
satu yang utama, kemampuan literasi akan membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir
secara kritis dan logis dalam menghadapi berbagai situasi. Semakin tinggi kemampuan literasi
yang dimiliki anak akan membantunya dalam menerima dan mengolah informasi sehingga anak
dapat menyimpulkan dan memecahkan masalah dalam menyikap infomasi yang diterima.
LAMPIRAN
SUSUNAN PANITIA
LOMBA MENYANYI 17 AGUSTUS 1945
TIM PELAKSANA:
DIAN KRISTINA,S.Pd
SUSUNAN PANITIA
TAHUN 2021/2022
TIM PELAKSANA :
1.SRI HERWINANNINGSIH,S.Psi
DIAN KRISTINA,S.Pd