Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

DAN SPESIFIKASI TEKNIK

KEGIATAN : OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI


PERMUKAAN WILAYAH SUNGAI CITARUM

PEKERJAAN : PERBAIKAN PASANGAN D.I SUDIPLAK

LOKASI : KAB. BANDUNG

TAHUN ANGGARAN : 2021

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS SUMBER DAYA AIR
UPTD PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
WILAYAH SUNGAI CITARUM
JL. H. Hasan No. 3 Kelurahan Cisaranten Kidul Kec. Gedebage Telp. (022) 7534914
Faksimile (022) 7534919 e-mail: bpsdaws.citarum_dispsda@jabarprov.go.id
BANDUNG - 40295
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejalan dengan semakin meningkatnya perkembangan di seluruh aspek kehidupan akibat


dari laju pertumbuhan penduduk dan pembangunan di Daerah Otonom, maka meningkat

pula kebutuhan dan tuntutan pelayanan air untuk pertanian di bidang irigasi. Hal ini untuk
lebih meningkatkan produksi pangan sehingga memerlukan pengelolaan yang lebih

profesional.
Irigasi merupakan salah satu cara pemberian air melalui saluran-saluran irigasi yang dibuat

secara teknis untuk mengairi kebutuhan areal pertanian khususnya. Ini penting
keberadaannya untuk dikelola secara terencana, terstruktur, terpadu dan terkendali agar

pemanfaatannya bisa lebih optimal dan kelestariannya bisa terjamin.


Pemeliharaan pada hakekatnya adalah pekerjaan perawatan dan perbaikan pada saluran

atau bangunan yang sudah ada. Kegiatan Pemeliharaan diperlukan untuk menjamin
berfungsinya jaringan irigasi yang efisien terus menerus dan untuk memperpanjang usia

ekonomi jaringan. Jaringan irigasi sudah dibangun perlu dipelihara agar tetap berada dalam
keadaan baik supaya bisa dioperasikan secara efisien.

Kegiatan Pengelolaan Jaringan Irigasi perlu ditunjang dengan sumber daya manusia,
peralatan, penanganan rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi secara komprehensif

(terpadu) serta biaya yang cukup memadai dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
lagi perlu di dukung dengan Pedoman Pengelolaan Jaringan Irigasi yang bertujuan untuk

memudahkan di dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.

1.2. Maksud Dan Tujuan

a. Maksud Kegiatan

1). Perbaikan Pasangan


Adanya kegiatan Pemeliharaan Berkala (swakelola) Perbaikan Pasangan
dimaksudkan untuk:

a) Melakukan pemeliharaan berkala terhadap saluran irigasi kerusakan ringan pada


saluran dengan melakukan perbaikan ringan.

b. Tujuan Kegiatan

1). Perbaikan Pasangan


a). Menutup lobang-lobang bocoran di saluran/bangunan.

b). Perbaikan kecil pada pasangan, misalnya siaran/plesteran yang retak atau
beberapa batu muka yang lepas.

Adapun sasaran yang harus dicapai dari kegiatan:


1.3. Landasan Hukum

1. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 12 Tahun 2000 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 47);
3. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 45 Tahun 2016, tentang Kedudukan dan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, tanggal ditetapkan 20 Desember
2016;
4. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor : 50 Tahun 2020 Tentang Analisa Standar
Belanja Tahun 2021;
5. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 910/kep.309-Org/2020 Tentang Standar
Biaya Umum (SBU) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2021,
tanggal 5 Juni 2020;
6. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 910/kep.313-Org/2020 Tentang Standar
Biaya Khusus (SBK) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2021,
tanggal 8 Juni 2020;
7. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 821.2/SK.38/Konst/2020, tanggal 29
Desember 2020, tentang Penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Di Lingkungan
Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2021;
8. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 2021 Nomor 4 Tahun 2020,
tentang kegiatan di Lingkungan UPTD PSDA Wilayah Sungai Citarum;
9. Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi Wilayah Sungai Citarum Nomor : KU.12.01.03/024/UPTD
PSDA.Ctr/2021 Tanggal 5 Januari 2021 Tentang Penetapan Pelaksana Pekerjaan
Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Permukaan Wilayah Sungai Citarum
Tahun Anggaran 2021 Pada SUP Cimahi – Ciasem Hulu.
BAB II
INFORMASI PELAKSANAAN SWAKELOLA

II.1. Pelaksanaan Swakelola

Nama Kegiatan : Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Permukaan


Wilayah Sungai Citarum

Tahun Anggaran 2021

Pekerjaan : Pemeliharaan (Swakelola)


- Perbaikan Pasangan

Lokasi Pekerjaan : D.I SUDIPLAK


Pelaksana : Koordinator SUP Cimahi – Ciasem Hulu

II.2. LOKASI KEGIATAN

D.I SUDIPLAK : KAB. BANDUNG

II.3. Biaya dan Sumber Dana


Pelaksanaan Perbaikan Pasangan dari sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2021.

II.4. Waktu Pelaksanaan


D.I SUDIPLAK : 1 Tahun Anggaran

II.5. Tenaga Kerja Yang Dibutuhkan

a. Perbaikan Pasangan
Perbaikan Pasangan dilaksanakan dengan tenaga manual. Tenaga yang dibutuhkan

adalah tenaga terampil dengan mengutamakan tenaga kerja yang berada disekitar
lokasi pekerjaan dan tidak mempunyai pekerjaan tetap, tetapi tidak menutup

kemungkinan tenaga dari luar lokasi seandainya tenaga setempat tidak ada.

II.6. Pembiayaan
II.7. Ringkasan Spesifikasi Tehnik
I. PERBAIKAN PASANGAN, SIARAN DAN PLESTERAN

a. Pekerjaan Bongkaran

1. Sebelum melakukan bongkaran, harus ditentukan batas-batas bongkaran.

2. Lebar dan dalamnya bongkaran harus sesuai dengan yang direncanakan.

3. Bongkaran dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak merusak bagian pasangan

yang utuh dan tidak mengganggu bangunan sekitarnya.

4. Bahan hasil bongkaran di buang di tempat yang tidak mengganggu kelancaran

pelaksanaan pekerjaan dan di buang di tempat yang disetujui pengawas.

b. Pekerjaan Pasangan Batu

Bahan:

1. Semen Portland

a. Persyaratan

Portland semen yang digunakan harus sesuai dengan Standar Nasional

Indonesia (SNI.1).

Pengawas Pekerjaan dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang

setiap waktu sebelum digunakan, dan semen yang tidak dapat diterima
dalam pemeriksaan segera disingkirkan dari lokasi pekerjaan.

b. Tempat Penyimpanan

 Bahan semen yang dipakai sudah mendapat persetujuan dari Bendahara

Pengeluaran Barang sesuai dengan spekteknya, dan diserahkan kepada


pelaksana pekerjaan sesuai dengan surat pengiriman dan untuk segera

dipergunakan.

 Penyimpanan semen harus mempunyai jarak dari lantai ±30 cm dengan

ketinggian max. 2m.

2. Pasir

 Di dalam spesifikasi ini dipakai jenis pasir alam dari sungai atau pasir
alam yang mendapat pesetujuan pengawas pekerjaan.

 Pasir yang dipakai sudah mendapat persetujuan dari Bendahara


Pengeluaran Barang sesuai dengan spekteknya, dan diserahkan kepada

pelaksana pekerjaan sesuai dengan surat pengiriman dan untuk segera


dipergunakan.
 Penyimpanan pasir disesuaikan dengan kondisi lapangan tempat
pekerjaan dan tidak mengganggu lalu lintas kendaraan.

3. Batu

 Batu yang dipakai sudah mendapat persetujuan dari Bendahara

Pengeluaran Barang sesuai dengan spekteknya, dan diserahkan kepada


pelaksana pekerjaan sesuai dengan surat pengiriman dan untuk segera

dipergunakan.

 Batu untuk pasangan harus dibuat menurut ukuran dan bentuk

sebagaimana ditunjukan dalam gambar yang dikehendaki oleh


pengawas lapangan.

 Penyimpanan batu disesuaikan dengan kondisi lapangan tempat


pekerjaan dan tidak mengganggu lalu lintas kendaraan.

Uraian Pekerjaan:

1. Pasangan Batu, Mortar Tipe S (1 Pc : 4 Pp)

a. Lingkup Pekerjaan

Semua pasangan batu (stone mansory) untuk tujuan-tujuan yang

bersangkutan dan untuk hal yang mungkin diperintahkan oleh pengawas


pekerjaan, harus terdiri dari bahan-bahan yang berkualitas baik sesuai

dengan ketentuan dan syarat yang ditetapkan.

b. Susunan Adukan

Adukan untuk semua pasangan batu kecuali ada keputusan laiin dari
pengawas pekerjaan, terdiri dari satu bagian semen portland dan empat

bagian pasir (keadaan lepas) dan air secukupnya, untuk membuat


kekentalan yang cocok untuk penggunaan yang dimaksudkan.

c. Pemasangan

 Batu yang diperlukan harus bersih dan mempunyai ukuran yang

seragam, sekurang-kurangnya mempunyai lebar tidak kurang dari 20


cm dan tebal minimum 15 cm, tidak berongga, tidak retak/pecah dan

keras.

 Pemasangan batu tidak boleh bersinggungan, harus mempunyai

ruang antara batu dengan batu (siar pita) dan selanjutnya ruang
tersebut diisi dengan mortel/aduk/spesi 1 Pc : 4 Pp. Untuk memenuhi

perbandingan volume 1 Pc : 4 Pp, harus dibuat takaran adukan dari


boks kayu dengan ukuran 0,40 x 0,50 x 0,20. Tempat adukan harus
menggunakan alas dari papan kayu atau bahan lain agar adukan tidak
tercampur dengan tanah.

 Apabila diperkirakan akan jatuh hujan maka sebelum pekerjaan


ditinggalkan, pasangan batu harus ditutup dengan kertas semen atau

penutup lainnya agar pasangan batu tidak tertimpa langsung oleh


hujan yang dapat merusak pasangan tersebut.

 Pasangan tembok yang terletak langsung diatas tana, terlebih dahulu


harus didasari dengan lapisan spesi setebal 2 cm dengan campuran

spesi 1 Pc ; 4 Pp.

 Permukaan tembok sebelah luar yang tidak diplester, agar dipasang

batu muka yang disusun baik, rata teratur sehingga dari segi estetika
terlihat bagus dan siar pitanya diisi dengan adukan 1 Pc : 2 Pp. Bagian

tembok yang akan ditutup tanah/tertimbun harus diplester kasar


dengan spesi 1 Pc : 4 Pp, sehingga terlihat rata dan tidak ada celah.

 Sisa adukan yang sudah mengeras tidak boleh dipergunakan lagi.

 Batu yang dipakai adalah batu bekas bongkaran pasangan lama.

c. Siaran Mortal Tipe M (1 Pc : 2 Pp)

a. Adukan untuk semua siaran kecuali kalau ditentukan lain dari spesifikasi ini atau

seperti yang ditentukan lain oleh pengawasan pekerjaan terdiri dari satu bagian
semen portland dan dua bagian pasir (keadaan lepas) serta air secukupnya

untuk menghasilkan kekentalan yang cocok untuk penggunaan yang


dimaksudkan.

b. Permukaan harus dibersihkan dengan sikat kawat yang dibasahi. Pekerjaan


siaran menggunakan siar terbenam (pengisi sambungan) dengan tebal rata-rata

1 cm dari permukaan batu.

c. Semua pekerjaan siaran harus menurut petunjuk pengawas pekerjaan.

d. Plesteran Tebal 1,5 cm, Mortar Tipe S (1 Pc : 3 Pp)


a. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, maka bagian bidang yang telah

berlumut harus dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat baja. Setelah bersih
disiram dengan air, selanjutnya pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan.

b. Pekerjaan plesteran di pasang dalam suatu lapisan yang tebalnya 1,50 cm.
c. Pekerjaan Plesteran harus mulus dan rata-rata air ( waterpass), tanpa goresan,
bintik-bintik serta bilamana di ketok tidak terdengar suara kosong di semua

tempat.

Bandung, 07 Januari 2020

Pejabat Pembuat Komitmen


Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi Permukaan Wilayah Sungai Citarum

NINDA AGUSTINA TRIDARYANI, ST., M. PSDA


NIP. 19750813 201411 2 001

Anda mungkin juga menyukai